"Ini putri Bapak, bukan?"
Danuarga Saptaji menahan gusar saat melihat ponsel di tangan gadis muda di hadapannya ini.
"Saya tahu Bapak adalah anggota dewan perwakilan rakyat, nama baik Bapak mesti dijaga, tapi dengan video ini ditangan saya, saya tidak bisa menjamin Bapak bisa tidur dengan tenang!" ancam gadis muda itu lagi.
"Tapi—"
"Saya mau Bapak menikah dengan saya, menggantikan posisi pacar saya yang telah ditiduri putri Bapak!"
What? Alis Danu berjengit saking tak percaya.
"Saya tidak peduli Bapak berkeluarga atau tidak, saya hanya mau Bapak bertanggung jawab atas kelakuan putri Bapak!" sambung gadis itu lagi.
Danu terenyak menatap mata gadis muda ini.
"Jika Bapak tidak mau, maka saya akan menyebarkan video ini di media sosial!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31. Ribut Troos!
Deru suara motor di luar membuat Clara mengurungkan niatnya membalas ucapan Evi. Ia beranjak, berniat menuju ruang tamu, tetapi Galih sudah lebih dulu masuk ke ruang makan, sehingga Clara tak jadi melangkah.
Evi pun memilih menuju dapur kering untuk merebus air. Kopi yang sedianya untuk Galih di minum Revan tadi, jadi dia akan membuat yang baru untuk suaminya tersebut.
"Uang saya mana, Om?" sergah Clara serta merta.
"Uang?" Galih meletakkan kunci motor dan topi yang baru saja ia lepas ke atas laci yang memisahkan ruang makan dan ruang keluarga. "Uang apa?"
"Uang dari Beby," jawab Clara mulai kesal. "Om kasih ke Tante Evi?"
Galih duduk, melewati Clara begitu saja seolah tidak terjadi apa-apa. Tidak ada tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa ia telah menerima uang dari Beby.
"Om—" buru Clara tanpa berniat sabar maupun tenang.
"Apa kamu tidak melihat kalau saya baru pulang kerja?" Galih kini gantian marah, melotot seakan Clara seorang yang memantik amarahnya, padahal lebih dari itu. 100 juta bahkan hanya separuh dari biaya perbaikan.
"Kerja apa?" cibir Clara. "Kerjain cewek-cewek di Citystar Karaoke?" ledek Clara puas.
Galih menatap Evi yang tengah berjalan kearahnya. Ada rasa sungkan, tapi Galih tidak menunjukkannya. Evi harus dibaik-baiki kali ini, karena dia lah yang akan membayar pelunasan biaya perbaikan.
"Jangan sembarangan—"
"Katakan saja yang sebenarnya, Yah ... tadi dia nuduh aku yang nerima uang dari Beby!" Evi ketus berkata seraya meletakkan kopi di depan Galih. "Lagian, kenapa Beby ngasih yang ke kita, sih? Kan yang dirugikan Beby!"
"Tante kalau tidak tahu apa-apa mending diam!" Clara menatap tajam mertua perempuannya itu. "Tiru anak tante ini, kalau urusan yang dia tidak paham, lebih baik diam, bicara juga tidak bisa menyelesaikan masalah. Nambahin ruwet iya!"
Semua orang lupa kalau ada di sini masih ada Revan. Ia duduk tenang seolah akar permasalahan ini bermuara padanya.
"Iyalah dia diam," jawab Evi meremehkan. "dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk meredakan amukan istrinya yang tak tentu arah!"
Revan benar-benar dibuat mati kutu. "Bu—"
"Urusan dia paling besar adalah kamu, Clara ... jadi ketika kamu tidak bisa dikendalikan, Revan akan diam. Karena kamu bukan Beby yang selalu bisa diajak kerja sama!"
Clara mulai muak. Terserah lah mau Beby kaya apa juga, toh dia perusak rumah tangga orang.
"Serah deh!" Clara menepiskan tangan, seolah ucapan Evi adalah serangga kecil yang mengganggu. "Jadi uang dari Beby dimana? Dimana Om Galih simpan!"
Galih menaikkan bahu, "aku nggak paham apa yang kamu bicarakan, Clara! Uang apasi—"
"Selamat malam!" Sebuah suara menginterupsi. "Pak Galih, apa Bapak dirumah?"
Cangkir yang semula hendak ia kait, terpaksa diurungkan, Galih berdiri sebab seorangpun tidak ada yang berniat menjawab.
"Malam—"
"Urusan kita belum selesai, Om!" Clara menahan tangan Galih, menatap Pria itu penuh ancaman. Namun, Galih menepis tangan Clara tanpa ragu, membalas tatapan Clara meremehkan.
Setelah berpandangan cukup lama, saling menyiratkan arti yang sulit dipahami dari pandangan itu, Galih membuang muka begitu saja dan pergi ke ruang tamu. Dua orang yang Galih baru kenal muncul di ambang pintu yang terbuka sejak tadi.
"Ada perlu apa, ya, Pak?!" Galih bergantian menatap polisi yang berpakaian preman di depannya.
"Ini surat perintah penangkapan saudari Clara atas perusakan rumah saudari Beby!"
"Apa?!" Galih kaget.
"Benar, ini adalah surat perintah penangkapan Saudari Clara, dan kami tahu bahwa dia berada disini sesuai keterangan dari keluarga beliau."
Galih tidak bisa mengelak lagi. "Tapi—"
Namun polisi yang satu segera masuk ke dalam rumah untuk menangkap Clara yang rupanya sudah berdiri di batas ruang tamu.
"Saudari Clara, anda di tangkap atas tuduhan perusakan rumah Saudari Beby dan penganiayaan yang mengakibatkan Saudari Beby terluka parah!"
"Saya tidak melakukan itu!" Clara bergeming di tempat, menatap polisi tajam. "Anda tidak mengerti keadaannya, Pak Polisi! Saya hanya membela ibu dan diri saya sendiri! Itu semua salah paham, Pak!"
"Anda bisa menjelaskan di kantor polisi!" jawab Polisi itu dingin dan tegas.
"Pak, saya anaknya Pak Danu, Anda tidak lupa siapa Bapak saya, kan?" Clara mencoba meronta, tapi polisi jauh lebih kuat dari Clara, sehingga Clara dengan mudah diringkus untuk digelandang ke kantor polisi.
"Semua orang di keluarga Anda menyerahkan urusan ini kepada kami," jawab Polisi itu lagi.
"Ini—tidak mungkin!" Clara berteriak saking takutnya. Takut bercampur marah. Marah pada Beby yang kini menguasai ayahnya.
"Awas kamu Beby!" batin Clara geram.
___
Part Clara sudah ya, kita pindah ke Beby dan Papi Danu. Mohon sabar ya, bagaimanapun saya sudah susun konfliknya seperti ini. Karena satu bab terkesan panjang, sehingga saya pisah jadi 2, biar bukan cuma sarimi aja yang isinya duaaaa🤣
Pemberitahuan saja, novel ini gagal dapat lolos retensi di 20 bab🤣
Udah dulu, mau satu bab lagi, gak? kalo mau 2 bab ini tembusin 30 like nya, nanti saya up lagi malam ya, ni mau karaoke dulu, biar nggak pening 🤣
Bye-bye😘
tetap semangat ya kak 🫰😘
gaya bahasa
cerita menarik tp knpa sepiii
terima kasih kak telah membuat novel yg bagus, ringannn tp enak di baca
tetap membuat karya karya terbaik ya thor🙏😍
novel istri muda pa dewan ttp di nt atau aplikasi lain thor🙏
yg buat salah anak kamu bersama Mila pa Broto 🤭
Akhirnya ketahuan ya bapak kandung Clara , tinggal bapak kandung candra dan cakra 😄
semoga Beby hamil kembar ya thor
agar ada kebahagian Danu punya anak kandung🙏