NovelToon NovelToon
Jangan Salahkan Aku Merebut Suamimu

Jangan Salahkan Aku Merebut Suamimu

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Poligami / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Windii Riya FinoLa

Nasyama Khadijah Putri harus menelan pil pahit saat 7 hari sebelum hari Pernikahan nya harus berakhir kandas karena ia mendapati calon suaminya sedang bercinta dengan Noni, sahabatnya di kamar utama yang akan menjadi kamar pengantinnya.

Dan semakin membuat Nasya semakin hancur setelah mengetahui mereka adalah pasangan kekasih sebelum Noni memutuskan menikah dengan Gadhing, lelaki yang masih dicintai Nasya dalam diam.

Hingga akhirnya Nasya memutuskan untuk membalas dendam dan melakukan berbagai cara untuk menjadi istri kedua dari seorang Ahmad Gadhing Athafariz.

Setelah berhasil menjadi istri kedua Gadhing dan hubungan mereka mulai dekat, Cinta mereka di uji karena Noni mengidap kanker serviks.

Noni meminta sesuatu yang sulit untuk dikabulkan Gadhing.

Lalu bagaimana kisah rumah tangga mereka? Sedangkan Gadhing sangat membenci Nasya sebelum menjadi suaminya.

Apakah permintaan Noni?

Lalu bagaimana Jimmy, duda beranak satu yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Nasya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. JSAMS

"Kalian yang akur, jangan bertengkar lagi seperti malam tadi!" ujar bunda Fadia seraya mengurai pelukan pada Nasya.

Bunda Fadia beralih mendekati sang putra. "Sayang. Jadilah pria sejati, tuntun istri-istri mu ke jalan Allah. Adil lah, nak!" terang bunda Fadia kemudia mengusap lengan sang putra.

Gadhing dan Nasya tak menjawab, memilih mencium punggung tangan bunda Fadia dan Buya Niko.

Saat ini mereka sedang berada di terminal guna mengantar orang tua mereka yang hendak kembali ke Malang.

Malam tadi, Nasya terpaksa harus tidur bersama bunda Fadia karena tak ingin berada di dekat Gadhing. Sedang Gadhing harus tidur sendiri di kamar Nasya.

Setelah bunda Fadia dan Buya Niko masuk ke dalam bus, Nasya langsung memasang kacamata hitam yang di bawa nya.

Tanpa berbicara apapun pada Gadhing, ia hendak melangkahkan kaki namun tangan nya di cekal oleh suaminya.

"Mau kemana?" tanya Gadhing datar.

Nasya beralih menghadap Gadhing dan menghentakkan tangan agar cekalan itu terlepas.

"Cari suami baru," sahut Nasya tak kalah datar kemudian meninggalkan Gadhing walau namanya terus dipanggil.

Tak jauh dari mobil Gadhing terparkir, Nasya masuk ke dalam mobil Avanza putih yang juga sedang terparkir disana.

"Apa aku terlalu lama?" tanya Nasya sembari memasang seat belt.

Pria yang menunggu nya terkekeh. "Sudah biasa. Kita berangkat sekarang?"

Nasya mengangguk. "Gimana hasil kemarin?" tanya Nasya penasaran pada Joko.

"Sabar, Bu. Ngebet banget mau ungkapin perselingkuhan kakak madu padahal begitu dibenci sama suami sendiri," ledek Joko.

Nasya cemberut. "Terserah, dah."

Joko adalah kakak kelas Nasya sewaktu SMA dan mereka kuliah di tempat yang sama namun berbeda fakultas.

Setelah tamat Sekolah Menengah Atas, Joko melamar kerja di salah satu rumah makan Cintarasa milik Nasya.

Setelah Nasya selesai kuliah, ia mengangkat Joko sebagai orang kepercayaan nya mengurus Rumah Makan dan Kafe miliknya.

Entah mengapa Nasya lebih percaya Joko daripada Dimas sewaktu itu makanya ia hanya memberi kepercayaan pada Dimas mengurus satu rumah makan saja.

"Jangan memanggilku ibu kalau sedang di luar pekerjaan," kata Nasya dan disetujui Joko.

"Baiklah. Kita hampir sampai di Rumah Makan pertama," kata Joko tersenyum kemudian menghentikan mobil tepat saat sudah terparkir rapi.

Mobil yang mereka tumpangi adalah mobil khusus untuk dikendarai Joko saat bekerja atau dipakai untuk mengantar pesanan dalam jumlah banyak.

Nasya dan Joko keluar dari mobil bersamaan. Keduanya langsung masuk ke dalam ruangan Nasya.

Joko langsung menyerahkan sebuah map biru pada Nasya. "Ni. Ada penawaran kerja sama dari Perusahaan PT. Istana Tiara," katanya sembari duduk di hadapan Nasya.

Nasya melongo mendengar perkataan Joko langsung menyambar map tersebut dan membuka serta membaca isi surat perjanjian.

Siapa yang tak tahu Perusahaan besar yang berdiri di tanah Surabaya ini?

PT. Istana Tiara adalah salah satu perusahaan di Surabaya yang bergerak di industri suku cadang sepeda motor. Perusahaan ini telah beroperasi sejak 25 tahun yang lalu. Produk-produk yang mereka hasilkan antara lain suku cadang, pasokan dan alat penerang atau lampu.

Ia terjingkat kaget dengan nilai rupiah yang di tawarkan. Tangan nya dengan cekatan mendekatkan kalkulator kemudian menghitung jumlah perkotak perhari yang diminta dengan harga yang sudah di tetapkan.

"Ini mah kebanyakan, kak. Lima puluh kotak setiap hari itu cuma lima ratus ribu sudah sama ongkos kirim. Kenapa tawaran nya disini satu juta?"

Siapa yang tak tergiur dengan tawaran seperti ini, tetapi Nasya tak ingin langsung menerima tawaran tersebut karena merasa janggal.

"Ini lagi kenapa harus aku juga ikut mengantar nya, kak?" tanya Nasya melihat permintaan dari pihak PT. Istana Tiara.

Joko mengedikkan bahu. "Aku sudah buat janji temu dengan pihak PT. Istana Tiara jam sebelas, siang ini. Maaf baru memberi tahumu karena kamu baru pulang dari Rumah Sakit. Kita sudah menunda pertemuan itu dua kali," terang Joko semakin membuat Nasya terkejut.

Nasya menghela nafas kemudian meletakkan map itu ke atas meja sedikit kasar. "Kenapa baru bilang? ini sudah jam sepuluh, Joko Driyono!" geram Nasya, malah membuat Joko terkekeh.

"Ayo antar aku," tutur Nasya langsung bangkit.

"Yah, Sya. Aku sudah minta buatin minum sama Sita," kata Joko.

"Halah. Alasan biar bisa deketi itu karyawan kembang. Nikahi jangan di pacari, sudah ayo."

Keduanya keluar dari Rumah Makan kemudian masuk ke dalam mobil kembali dan menuju salah satu Restoran.

"Kak. Kenapa harus ke Restoran mewah begini?" tanya Nasya.

"Aku pun gak tahu, Sya. Pagi tadi sebelum menjemputmu, pihak mereka datang dan memberi tahu disini kita akan bertemu mereka."

Nasya menghela nafas kemudian keluar dari mobil diikuti Joko. Mengingat hari sudah siang, ia pun memesan makanan dan dikirim ke Rumah Sakit buat Gadhing. Ia juga menanyakan dimana letak meja pesanan dari pihak PT. Istana Tiara.

"Mahal banget, kak!" bisik Nasya membuat Joko terkekeh.

"Ini Restoran, Bu. Bukan Rumah Makan seperti punya kita," selah Joko kemudian cekikikan dan Nasya hanya bisa mencebik saja seraya mengikuti pelayan Restoran mengantarkan mereka.

Joko berdehem menegur Nasya. "Jaga mata, Sya. Kita berhadapan dengan orang penting kali ini."

Nasya yang masih memindai pandangan menikmati desain privat room itu langsung tersadar.

Walau Nasya atasan Joko, tetapi pemuda itu selalu siap sedia untuk melakukan tugas dari Nasya ataupun menegur dan mengajari bagaimana bersikap.

Keduanya duduk di tempat duduk yang telah tersedia. Tiga puluh menit kemudian, tampak dua pria dewasa memasuki ruangan.

Kedatangan dua pria dewasa itu mampu mengubah atmosfer di dalam ruangan tersebut.

Keadaan menjadi tegang dan luluh lantak hanya karena tatapan mata elang yang dimiliki dua orang itu.

Bahkan Nasya menjadi gugu dan gelisah hanya karena di tatap oleh satu pria yang lebih menonjol dari mereka.

Pria yang sedari tadi menatap Nasya beralih menatap Joko dan berjabat tangan begitu juga pria lain.

"Jimmy Soecipto," tutur pria yang menatap Nasya.

Nasya dan Joko terperanjat mendengar pria itu memperkenalkan diri. Tentu saja, Jimmy Soecipto adalah Direktur utama PT. Istana Tiara. Bagai mimpi bisa bertemu langsung bahkan memberi rejeki bagi Rumah Makan nya.

"Joko Driyono, Pak."

Jimmy tampak mengangguk kemudian mengulurkan tangan pada Nasya. Namun, gadis itu menangkup kedua tangan ke dada. Ia yang mengerti bila gadis di hadapan nya berhijab juga mengikuti menangkup kedua tangan ke dada.

"Nasya, Pak."

Jimmy mengangguk kemudian pria bersamanya tadi memperkenalkan diri bernama Rispan yang bekerja sebagai Asisten pribadinya.

Mereka berempat berawal mengobrol biasa hingga Nasya memulai membicarakan pekerjaan. Bukan tanpa alasan, ia mulai tak nyaman dengan tatapan Jimmy padanya dan juga menjadi wanita seorang diri dalam satu ruangan tidak baik.

"Begini, Pak. Mengapa anda mengajukan penawaran harga begitu tinggi? padahal harga nya hanya separuh dari yang bapak tawarkan," kata Nasya.

Jimmy masih saja menatap Nasya. "Bukankah kalian akan untung besar?"

Nasya mengangguk setuju. "Benar. Tapi kami tidak ingin menyalahi aturan, Pak. Karena harga yang sudah tertera telah mendapatkan keuntungan,"

Jimmy tersenyum tipis dan mengangguk paham. "Baiklah. Tapi anggap saja lebihnya untuk kompensasi anda yang mengantarkan pesanan khusus ke ruang kerja saya," ucap nya.

Nasya menelan saliva dengan kasar. "Saya tidak bisa melakukan itu, Pak. Maaf!"

"Terserah anda mengantarkan makanan ke ruang kerja saya jam berapapun. Jika anda tidak mengantarnya, saya bisa melakukan apapun pada Rumah Makan Cintarasa milik anda."

...----------------...

Gadhing baru saja hendak masuk namun suster Retno memanggil.

"Ada apa, Sus?"

"Ini, Dok. Ada kiriman makanan dari Restoran yang sedang viral itu dari Ibu Nasya," tutur Suster Retno menyerahkan paperbag pada Gadhing.

"Terimakasih."

Gadhing memutar handle pintu lalu masuk membawa paperbag tersebut. Ia duduk sembari membuka ponsel, hatinya tergelitik nyeri melihat tidak ada telepon ataupun pesan dari Nasya.

"Apa masih merajuk?"

1
Bunda
jaga mata
Nenie Chusniyah
luar biasa
Bunda
nyimak kak🙏
YuWie
demi menyatukan nasya sama gading..ehhh si bucin pak jimmy di hapuskan... end yg menggelikan.
YuWie
heran kenapa malah nasya dan jimmy yg kena bala terus sih thor... itu gading, dimas, malah santui2 aja yg jahat
YuWie
Luar biasa
sukaenah sukaenah
Ada kalimat
Sebenarnya, bayangan malam tadi masih terngiang dan membuat Nasya memalingkan wajah ....

menurut saya
bayangan itu terbayang, kalau terngiang itu bunyi atau suara
kalau terbayang citraan penglihatan .. mata
kalau terngiang citraan penglihatan .. telinga
Whaty Talle Whaty Talle
mengemis cinta kasihan
Whaty Talle Whaty Talle
nasya..nga punya harga diri..
Nie
God nasya jgn lemah dan kamu jg gading dlu karna noni kamu menceraikan nasya skr gr2 dena ngancam langsung aja nyerah,bicarakan ma nasya gmn baiknya,jd laki jgn plin plan dong
Nie
Kayanya mereka kecelakaan dan jimmy meninggal mungkin ya,terus nasya ma gading balik lg ya
Nie
Apa maksd dr mimpi Sya ya 🤔🤔
Nie
Kalo blm baca cerita Rara ma Qenan pasti aku mikirnya Nasya bakal nikahnya ma Jimmy deh
Dwi Setyaningrum
ya gpp km pensiun dini gadhing tp paling tdk bersihkan nama km dl agar pemecatan yg tdk terhormat itu menjd pengunduran diri hingga dpt pesangon yg bisa utk nambah modal usaha..ya ga Thor🤔
Dwi Setyaningrum
Tiara gmn Thor anaknya Jimmy dg istrinya dulu🤔
Dwi Setyaningrum
ya gt lah gadhing sakit kan hatimu km ga inget wkt km sm Noni yg mestinya wktmu utk Nasya km msh sempat bgtuan sm Noni jd anggap aja apa yg km dgr saat ini ya balasanlah ya walau ga sengaja sih😜😜
Dwi Setyaningrum
rispan kalau km cinta sm Nasya knp ga km lakukan wkt Jimmy ngasi mandat utk menggantikan posisinya utk disamping Nasya itu kan kesempatanmu🤔🙂
Dwi Setyaningrum
bentar Thor itu naik kreta SBY malang atau jakarta malang ya kok smpe 6 jam perjalanan kalau SBY malang naik kreta ya 2 jam lah nyampenya🤔
Siti Romlah
maaf thoor, pernah ku baca di bab awal memang begete tulisannya. bahwa Gading pemilik dan kepala rumah sakit.
sempat terpikir. dia pemilik, dia kepala, dia dokter obgin juga.
maaf kalo ada pembaca yg komen begete thoor.
semangat berkarya thoor
semua komen untuk perbaikan kedepannya. saling memaklumi ja
Siti Romlah
mertua gendeng
anaknya meninggal lah malah menantu fi penjarakan. trus putumu siapa yg ngopeni. dia gak pernah open sama anaknya karena gak setuju dengan menantunya. gak tau kalo anaknya yg akting, sehingga Nasya mundur alon alon pas mulai berjuang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!