My Sexy Little Wife
Adrian meneguk minuman keras di hadapannya hingga tak bersisa. Entah sudah gelas ke berapa, ia tak tahu. Yang pasti sekeliling mulai berputar dalam pandangannya. Satu hal yang diinginkan Adrian, yaitu melupakan segenap rasa sakit yang menggerogoti hatinya.
Tak pernah terbayangkan oleh Adrian sebelumnya bahwa Haylea, kekasih yang sangat dicintainya itu berkhianat. Beberapa jam lalu, Adrian mendapati Haylea begitu nikmat menggeliat di bawah kungkungan seorang pria asing. Yang lebih buruknya lagi, wanita itu melakukannya di penthouse pemberian Adrian.
Sebuah penthouse super mewah yang rencananya akan mereka huni setelah menikah. Kepulangan Adrian dari luar negeri hari inipun sebenarnya untuk menepati janjinya melamar Haylea. Namun ternyata, kejutan yang ia persiapkan jauh-jauh hari malah berbalik mengejutkannya.
“Wanita murahan!” Adrian geram. Sebuah cincin bertahtakan berlian dihempasnya ke sembarang arah.
Adrian bertanya-tanya dalam hati apa yang kurang dari dirinya. Jika dinilai dari segi fisik, maka Adrian tak memiliki cela. Bahkan sosoknya dieluh-eluhkan para gadis. Dilihat dari segi materi pun, Adrian tak memiliki kekurangan. Ia berasal dari kalangan jetset.
Tetapi, dengan semua kesempurnaan itu, apa yang membuat Haylea mengkhianati dirinya?
Adrian tak dapat menebak.
“Tunggu saja. Aku akan membalasmu dengan lebih menyakitkan.”
Adrian masih setengah mabuk saat mendengar suara raungan seorang gadis yang berasal dari pintu. Berjalan terseok-seok akibat diseret seorang pria bertubuh tambun.
“Tolong lepaskan saya, Tuan,” pintanya memelas. Mencoba melepas tangan kekar yang menariknya kasar.
“Dengar Nona, kakakmu sudah menjualmu pada Madam Leova. Jadi mulai hari ini kamu sudah menjadi milik Madam Leova sepenuhnya!” Tanpa belas kasih pria itu menarik sang gadis ke sebuah meja di sudut ruangan. Dan disambut oleh seorang wanita berusia hampir setengah abad, yang setahu Adrian adalah pemilik klub malam.
Adrian yakin gadis yang diseret paksa itu masih remaja. Dilihat dari postur tubuh mungil dan wajahnya yang manis alami walaupun terkesan culun. Rambutnya berwarna cokelat bergelombang dengan kacamata tebal yang membingkai matanya.
Adrian kembali menenggak minumannya dan memilih tak memerdulikan apapun yang terjadi di sekitarnya. Namun, Isak tangis memilukan gadis tadi sangat mengusiknya. Adrian pun bangkit dan berjalan menuju meja sudut.
“Apa dia barang baru?” tanya Adrian datar kepada wanita pemilik klub malam.
“Iya, Tuan. Dia masih sangat baru,” jawab wanita itu.
Adrian melirik gadis belia yang masih terduduk lesu di lantai. Pakaiannya sobek di beberapa bagian, dan ada lebam yang masih segar di sudut bibirnya.
“Berapa harga yang harus kubayar untuk memilikinya malam ini?”
Madam Leova menyeringai. “Sepertinya saya akan memberikan harga khusus untuk yang satu ini, Tuan. Dia masih tersegel rapi.”
“Aku tidak peduli soal harga. Yang penting berikan dia padaku.”
Meskipun pencahayaan dalam ruangan temaram, Adrian dapat melihat wajah gadis itu semakin memucat dengan pancaran penuh luka.
Setelah sepakat dengan harga, Adrian menunjukkan layar ponselnya kepada madam Leova sebagai bukti bahwa ia telah mentransfer sejumlah uang sesuai kesepakatan.
"Naomi Claire, cepat bangun dan lakukan tugasmu!" perintah Madam Leova.
Gadis itu menggeleng sebagai tanda penolakan, membuat dua pria bergerak cepat, menyeret gadis itu menuju lift, sementara Adrian berjalan santai di belakangnya.
Ia masih terus mendengar betapa gadis remaja itu mati-matian memberontak dan meminta untuk dilepaskan.
Hingga tiba di sebuah kamar, ia dihempas kasar hingga terjerembab ke tempat tidur.
“Tuan itu sudah membelimu dengan harga yang sangat mahal. Berikan pelayanan terbaikmu malam ini, atau Madam Leova tidak akan mengampunimu.”
Naomi masih terpaku ketika dua tubuh tambun yang menyeretnya menghilang di balik pintu. Kini hanya tinggal dirinya dan Adrian di dalam kamar.
Secepat cahaya kilat, ia beringsut memeluk lutut Adrian sambil memohon. “Tolong lepaskan saya, Tuan! Saya bukan seorang wanita penghibur. Kakak saya yang sudah menjual saya kepada wanita kejam itu.”
Adrian bergeming. Tatapannya datar.
Jika Naomi pikir dengan menangis Adrian akan kasihan, maka salah besar. Karena kini Adrian malah menyeringai dengan menyeramkan, yang membuat gadis itu bergidik ngeri.
Adrian berjongkok hingga posisi tubuhnya hampir sejajar dengan Naomi. Tangannya terangkat melepas kacamata tebal hingga menampakkan wajah polos Naomi.
Hey, ternyata gadis kecil ini lebih manis tanpa kacamata.
“Melepasmu?" Adrian terkekeh. "Aku akan melepasmu jika kamu bisa memuaskanku di ranjang.”
Tanpa permisi, Adrian menggendong gadis itu dan menghempasnya ke tempat tidur. Ia dapat merasakan pukulan bertubi-tubi menghantam dadanya. Berikut makian dan teriakan.
Namun, usaha gadis itu untuk mempertahankan miliknya yang berharga sia-sia saja. Karena tak lama setelahnya, makian dan teriakan penuh amarah itu berganti menjadi des*ah napas.
.
.
.
.
.
...Halo teman-teman semua. Selamat datang di karya baruku. Ini adalah tulisan ke 13 ku di Noveltoon....
...Semoga tulisan ini bisa menghibur teman-teman dan menemani di waktu senggang. Add favorit ya, biar ada notif kalau Up....
...Mohon dukungannya dengan meninggalkan like dan komen 🤭🤭🤗🤗...
...****Terim kasih****,...
...****Lope lope sekebon. 🥰🥰🥰****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Nitha Ani
sabar naomi
2024-11-04
0
jieegyaa
👍🏻
2024-10-20
0
Aliyatul Mark Zein
aku mampir ya kak , cerita ya bagus bangat kak,jangan lupa mampir ya kak di cerita ku juga cinta dan air mata
2024-10-02
0