Lamha yang masih dalam keadaan berduka karena kehilangan bayinya kini dihadapkan dengan keadaan sulit dimana pemilik kontrakan tempatnya menyewa rumah memaksa Lamha untuk segera mendapatkan uang dalam waktu satu malam.
Dan akhirnya takdir membawanya kepada keluarga Graham. Lamha bekerja disana sebagai ibu susu baby A yang juga baru saja kehilangan ibunya. Pada suatu hari Lamha diminta pulang oleh ibunya dikampung, karena akan ada seorang lelaki yang akan mempersunting Lamha. Dengan berat hati Tuan El (Ayah baby A) terpaksa menikahi Lamha agar tetap berada disisi baby A yang sudah sangat ketergantungan kepada Lamha.
"Aku menikahimu karena baby A sangat membutuhkanmu, maka jangan pernah mengharapkan apa-apa dari pernikahan konyol ini." tuan El.
"Aku menikah denganmu ikhlas karena Allah. Jika kita berjodoh dan ditakdirkan bersama maka cinta akan tumbuh dengan sendirinya." Lamha.
Bagaimana kisah perjalan cinta mereka? apakah Lamha berhasil meluluhkan tuan El yang ternyata sudah memiliki kekasih bernama Mia. Ikuti kisahnya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRATA_YUDHA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Timbangan Oleng
Setelah bulan madu dadakan ala timbangan oleng, kini mereka sudah tiba dikediaman Graham. Senyuman diwajah tuan El tak henti-hentinya terpacar diwajahnya. Tuan El merasa tubuhnya semakin bugar dan mendapat vitamin yang membuat tubuhnya semakin bertambah kuat. Lain halnya dengan tuan El, Lamha merasa sebaliknya, tubuhnya benar-benar lemas tak bertulang setelah bercocok tanam dihotel bintang tujuh itu.
"Hai Lamha, El, kalian sudah pulang? darimana saja? kenapa Lamha terlihat kelelahan?" tanya mama Grace memberondong.
"Kami habis berkebun ma" jawab tuan El.
"Berkebun? dimana?" tanya mama Grace kebingungan.
"Di hotel" jawab tuan El seraya tersenyum menggoda kearah Lamha.
"Memangnya dihotel ada kebun?" tanya mama Grace yang belum konect. Masih loading, muter-muter! barangkali karena efek umur.
"Ada ma, kebun terong. El habis menyemai biji terong sama Lamha tadi." ucap tuan El yang terus bermain kode-kodean.
"Sejak kapan di hotel ada kebun terong?" ucapan mama Grace makin membuat tuan El cengar-cengir. Sedangkan Lamha sendiri semakin menundukkan wajahnya, saking malu dengan kelakuan suaminya yang super mesuum dan tidak tahu malu itu!
Karena tak tahan melihat sang mama kebingungan, tuan El membisikkan sesuatu ditelinga mama Grace.
"Astaga!!!! anak ini!" ucap mama Grace sambil menutup mulutnya, setelah itu memukul dan mencubit tangan tuan El hingga dia kegelian dan tertawa lepas. Pemandangan itu membuat hati Lamha semakin menghangat, melihat tuan El yang tertawa lepas dan terlihat kekanakan didekat mama Grace membuat Lamha semakin terpesona.
"Ma.. mas, Lamha ke atas dulu ya mau lihat baby A" pamit Lamha.
"Iya sayang, naiklah ke atas. Mama masih mau bicara dengan El." ucap mama Grace. Sedangkan tuan El kini sudah berhenti tertawa dan ikut mengangguk saat mama Grace menyuruh Lamha naik ke atas menemui baby A.
"Ayo El, kita bicara ditaman belakang." ucap mama Grace yang mengajak putranya untuk duduk dibangku taman belakang. Tuan El mengangguk dan mengekor dibelakang mama Grace menuju taman belakang rumah.
"Ada apa ma?" tanya tuan El yang kini sudah duduk berdampingan dengan mama Grace.
"Mama lihat hubunganmu dengan Lamha semakin dekat. Apa kamu sudah mulai menyukai Lamha?" tanya mama Grace.
"El tidak tahu ma, yang jelas saat ini El merasa nyaman berada didekat Lamha." ucapnya.
"Lalu bagaimana dengan wanita itu?" tanya mama Grace.
"Mia maksudnya?" tanya tuan El memastikan.
"Iya, siapa lagi." ucap mama Grace.
"El belum tahu ma, yang jelas Mia meminta El untuk menikahinya." jawab tuan El. Pandangannya kedepan melihat dinding pagar yang dihiasi tanaman yang merambat indah.
"Kamu harus ambil keputusan El, pilih Mia atau Lamha. Jangan menggantung keduanya. Atau ingin memiliki keduanya, karena mama yakin sekali mereka tak ada yang mau dipoligami." ucap mama Grace.
"Menurut mama, El harus bagaimana? El sudah terlanjur berjanji akan menikahi Mia, dan dia sendiri sampai mengorbankan karirnya di Paris demi menyusul El kesini." jelas tuan El.
"Tanyakan pada hatimu, mama tidak ingin kamu sampai mengambil keputusan yang salah dan membuatmu menyesal karenanya." ucap mama Grace.
"Itu yang membuatku bingung ma" jawab tuan El.
"Sekarang begini saja? kamu lebih berat kehilangan Lamha atau kehilangan Mia?" tanya mama Grace.
"Dua-duanya berat ma." jawab tuan El.
"Tidak bisa begitu El, jadi laki-laki itu harus punya prinsip. Sekarang mama tanya, apa manfaat yang kamu dapat dari Mia? dan apa juga manfaat yang kamu dapat dari Lamha?" tanya mama Grace.
"Kalau dilihat dari manfaat tentu saja lebih bermanfaat Lamha ma." jawab tuan El.
"Nah, kenapa tidak memilih Lamha saja?" tanya mama Grace.
"Tidak bisa begitu. Mama tahu sendiri El itu siapa, dimata publik dan relasi El, semua itu dipertaruhkan jika memiliki istri seperti Lamha. Mereka akan menertawakan El menikah dengan perempuan berpakaian seperti Ninja! sedangakan jika dengan Mia, tentu semua orang akan kagum dan kami nampak serasi." jawab tuan El asal ceplos.
Lagi-lagi ucapan tuan El tak sengaja terdengar oleh Lamha yang kebetulan sedang ke dapur hendak mengambil makanan untuk baby A.
"Open your eyes! lihatlah bagaimana Lamha begitu menjaga tubuhnya agar tidak dinikmati banyak lekaki. Dia menutupnya, dan hanya dibuka saat bersamamu. Kamu beruntung El! beruntung karena hanya kamu yang melihat dan menikmatinya. Sedangkan Mia? lihatlah bagaimana dia mengobral tubuhnya kesemua orang. Semua mata menikmatinya, melihat lekuk tubunya. Kamu bangga punya istri seperti itu? apa istimewanya?" tanya mama Grace yang mencoba meluruskan fikiran anaknya yang oleng ke kiri. Miring tak mau diam! memang dasar timbangan oleng!
"Ma... ck!" tuan El berdecak kesal karena merasa kepalanya pusing dan mau meledak.
"Terserah, mama sudah memberikan saran yang menurut mama baik untuk anak mama, tapi kalau kamu tidak bisa terima, dan tidak setuju. Jangan cari mama saat kamu menyesal karena mengambil keputusan yang salah." ucap mama Grace.
🍁🍁🍁🍁🍁
