LAMHA DAN TUAN EL

LAMHA DAN TUAN EL

#1

Dok dok dok!

"Lamha! buka pintunya!" terdengar suara teriakan seorang wanita yang mengetuk keras pintu kontrakan tiga petak itu. Lamha yang baru saja menyelesaikan sholat dzuhur mengusap dadanya dan menghembuskan nafasnya perlahan menahan rasa kaget dan terkejut atas kelakuan sang pemilik kontrakan ini.

Ceklek!

Saat pintu terbuka, nampaklah seorang wanita dengan mimik wajah judesnya tengah menatap jengah pada wanita bercadar yang menyewa kontrakan miliknya itu.

"Silahkan masuk dulu bu" ucap Lamha seraya tersenyum ramah, mempersilahkan wanita bertubuh tambun dengan dandanan super menor itu untuk masuk kedalam kontrakan sederhana yang disewanya.

"Saya enggak mau basa-basi! saya kesini mau nagih duit kontrakan! udah telat dua minggu nih!" cerocosnya.

"Maaf bu, saya belum dapat pekerjaan, ibu kan tahu sendiri, anak saya baru satu minggu meninggal. Saya masih berduka" ucap Lamha dengan wajah sendu meminta belas kasihan.

"Gak usah banyak alasan! pokoknya kalau sampai besok kamu belum bayar, silahkan angkat kaki dari sini! masih banyak kok yang mau ngontrak, dan bayarnya enggak macet-macet kayak kamu!" ucapnya ketus.

"Tapi bu, dari mana saya bisa dapat uang dalam waktu satu hari.." ucap Lamha dengan raut wajah sedih.

"Saya enggak mau tahu, pokoknya besok ya besok! titik! saya permisi!" ucapnya, setelah itu menyelonong pergi begitu saja meninggalkan Lamha yang tengah dilanda kebingungan.

"Astagfirullahaladziim. Bagaimana ini ya Allah?" Lamha terus beristigfar dan memohon pertolongan dari sang pencipta.

Namanya Lamha, janda yang ditinggal mati saat tengah hamil tua karena suaminya mengalami kecelakaan tunggal dijalan raya, didekat tempatnya bekerja. Tidak hanya itu, Lamha juga kehilangan bayinya, saat usia bayi itu baru berumur dua bulan. Bayinya terkena penyakit kuning, yang karena keterbatasan biaya membuatnya kurang optimal mengobati anaknya ketika sakit. Kian hari kondisinya kian memburuk, hingga akhirnya kembali ke pangkuan sang Kuasa menyusul ayahnya. Baru seminggu bayi itu meninggal, Lamha masih dirundung duka mendalam, tapi seakan-akan ujian datang silih berganti tanpa berhenti.

Bukan Lamha tidak berusaha, Lamha sudah menguhubungi kerabat suaminya di kampung halaman. Namun, jangankan mau membantu, yang ada justru makian dan hinaan yang didapatnya, bahkan mereka malah menyalahkan kematian anaknya karena Lamha dianggap sebagai pembawa sial. Sedangkan dari pihak keluarga Lamha sendiri, kondisinya tidak memungkinkan untuk dapat membantunya. Lamha sudah tak punya ayah, keluarganya yang tersisa hanya ibunya yang sedang sakit-sakitan dan juga adik perempuannya yang masih remaja.

Dulu, saat suami Lamha masih hidup dan bekerja sebagai kuli bangunan, sebulan sekali Lamha mengirim uang untuk ibunya, tapi semenjak suaminya tiada, jangankan mengirim uang, untuk makan sehari-hari dan bayar uang kontrakan saja Lamha masih kesusahan. Dan kini, adiknya terpaksa putus sekolah lalu berjualan gorengan dan kue basah untuk makan sehari-hari.

Lamha menghapus air matanya yang basah membanjiri pipinya, lalu bersiap keluar dan mengunci pintu kontrakannya. Lamha berjalan menyusuri rumah-rumah tetangga untuk menawarkan tenaganya, barangkali ada yang mau memakai jasanya sebagai kuli gosok, atau kuli cuci baju.

Dari rumah kerumah disambangi, tapi tidak juga ada yang mau memakai jasanya. Lamha tidak berhenti disitu, dia juga ke warung-warung menawarkan tenaganya, barangkali ada yang mau memakai jasanya untuk membantu melayani pembeli. Lagi-lagi Lamha harus menelan pil pahit saat penolakan demi penolakan yang ia dapatkan.

Lamha merasa sangat lelah, sudah jauh ia berjalan menyusuri kota, tapi belum juga mendapatkan pekerjaan. Lamha semakin dilanda kebingungan, namun hatinya tetap teguh dan berkeyakinan, Allah pasti menolongnya. Sesulit apapun ujian itu, Allah pasti membersamainya. Keyakinannya tetap teguh dan tak pernah goyah, jangan tanyakan keimanannya. Lamha adalah sosok wanita kuat, tidak pernah mengeluh semiskin-miskin dan sesusah-susahnya dia selama hidup.

Akhirnya, karena merasa kakinya kebas dan panas akibat terlalu lama berjalan, Lamha istirahat didekat sebuah rumah dengan pagar yang menjulang tinggi. Sepertinya ini rumah orang kaya. Saat menyeka keringat dikeningnya, netranya tak sengaja melihat mobil mewah memasuki gerbang rumah itu. Dengan cepat satpam yang berjaga membukakan pintu gerbang rumah bak istana itu.

Lamha mendekati gerbang itu, mencoba mencari peruntungan, siapa tahu dirumah ini sedang membutuhkan tenaga kerja. Ya sebagai pembantu, atau tukang kebun barangkali, atau apapun itu, selagi halal.

"Assalamualaikum" sapa Lamha pada satpam yang hendak menutup gerbang rumah itu.

"Waalaikumsalam" jawab Satpam itu. Satpam itu memindai penampilan Lamha dari atas hingga kebawah. Lamha merasa risih diperhatikan seperti itu oleh lelaki yang bukan makhromnya.

"Maaf pak, saya mau bertanya, apa dirumah ini ada lowongan pekerjaan?" tanya Lamha santun.

"Disi.." ucapan satpam itu menggantung saat seorang pelayan tiba-tiba berlari kearahnya.

"Agus, ayo anter ke pasar cari madu" ucap wanita berusia 35 tahun itu.

"Buat apa madu?" tanya satpam itu.

"Buat anaknya tuan El, dari kemarin muntah-muntah terus dikasih susu formula enggak mau." jelas wanita itu.

"Emang belum dapat ibu susunya?" ucap satpam itu.

"Belum, haduuuh, Giyem kasihan banget lihat bayi itu nangis terus." ucapnya dengan wajah sedih.

Lamha yang secara tidak sengaja mendengar percakapan mereka seolah mendapat petunjuk dari Allah.

"Maaf mbak, tadi katanya anaknya majikan mbak butuh ibu susu?" tanya Lamha memotong percakapan satpam dan pelayan itu.

"Iya, emang kenapa?" tanya Giyem sang pelayan.

"Kebetulan sekali mbak, ASI saya melimpah, boleh saya coba melamar disini?" tanya Lamha dengan penuh harap. Giyem memindai penampilan Lamha dari atas kebawah. Setelah menimang-nimang, akhirnya Giyem membolehkan Lamha untuk masuk dan ikut menghadap ke majikannya.

Terpopuler

Comments

Lastri

Lastri

baru awal baca, kayaknya bklan seru juga ini cerita, lanjut baca lagi deh

2023-03-12

0

Yantipl shopp

Yantipl shopp

baru awal udh menarik aja
lanjut...

2023-03-12

0

anitha yunita

anitha yunita

baru mulai baca a... ni yang di ustadz sulaiman ya

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 #1
2 #2
3 Bertemu Tuan El
4 Lamaran
5 Permintaan
6 Jawaban
7 Malam Pengantin
8 Pertengkaran pertama
9 Tidak Sekufu
10 Sayang
11 Affair dengan istri sendiri
12 Merajuk
13 Masih merajuk
14 Saling merindu
15 Sia Sia
16 Menyemai Biji Terong
17 Dia Bukan Pembantu
18 Menyakiti lagi
19 Cemburu Pada Orang Mati
20 Hanya Milikku
21 Timbangan Oleng
22 Memendam Rasa Sakit
23 Cemburu Buta
24 Terpana
25 Dinner
26 Berdansa
27 Menyelesaikan
28 Pahit
29 Izin Pergi
30 Kabut Gairah
31 Rencana Bulan Madu
32 Mia Lagi
33 Pria Yang Sama
34 Fiting Baju
35 Hari H
36 Mengutarakan Isi Hati
37 Skill Tingkat Dewa
38 Plan B
39 Talak
40 Pulang
41 Hamil
42 Asisten Ron
43 Bimbang
44 Pahlawan Kesorean
45 Menghindar
46 Petuah Suami
47 Petuah Mertua
48 Pergi
49 Pandangan pertama
50 Tamu Tak Tahu Diri
51 Hukuman Dari Mertua
52 Tarik Ulur
53 Pelaku sesungguhnya
54 Teka-teki
55 The Jerk
56 Terlalu Bucin
57 First
58 Bertaruh
59 Kenangan
60 Ngidam Aneh
61 Lamaran
62 Hadiah Yang Sangat Kau Inginkan
63 Boleh Aku Mencintaimu
64 Gelagat Aneh
65 Jujur
66 Nikah
67 Kabar Mendadak
68 Minta Maaf
69 Menjelaskan Semuanya
70 Terlambat
71 Dijadikan Pembantu
72 Tidak Diakui
73 Terenggut
74 Tidak Akan Melepasmu
75 Daddy
76 Sikap Lamha Yang Aneh
77 Bawaan Bayi
78 Tugas Istri
79 Perasaan Bersalah
80 Mencintaimu Dalam Diam
81 Firasat
82 Restu
83 Berkumpul Kembali
84 Kedatangan Nickholas
85 Dosa Masa Lalu Tuan Graham
86 Empat Mata
87 Terpaksa Mengalah
88 Bertemu Ustadz
89 Salah Faham
90 Kakak Ipar
91 Terpancing
92 Akhir Kisah
Episodes

Updated 92 Episodes

1
#1
2
#2
3
Bertemu Tuan El
4
Lamaran
5
Permintaan
6
Jawaban
7
Malam Pengantin
8
Pertengkaran pertama
9
Tidak Sekufu
10
Sayang
11
Affair dengan istri sendiri
12
Merajuk
13
Masih merajuk
14
Saling merindu
15
Sia Sia
16
Menyemai Biji Terong
17
Dia Bukan Pembantu
18
Menyakiti lagi
19
Cemburu Pada Orang Mati
20
Hanya Milikku
21
Timbangan Oleng
22
Memendam Rasa Sakit
23
Cemburu Buta
24
Terpana
25
Dinner
26
Berdansa
27
Menyelesaikan
28
Pahit
29
Izin Pergi
30
Kabut Gairah
31
Rencana Bulan Madu
32
Mia Lagi
33
Pria Yang Sama
34
Fiting Baju
35
Hari H
36
Mengutarakan Isi Hati
37
Skill Tingkat Dewa
38
Plan B
39
Talak
40
Pulang
41
Hamil
42
Asisten Ron
43
Bimbang
44
Pahlawan Kesorean
45
Menghindar
46
Petuah Suami
47
Petuah Mertua
48
Pergi
49
Pandangan pertama
50
Tamu Tak Tahu Diri
51
Hukuman Dari Mertua
52
Tarik Ulur
53
Pelaku sesungguhnya
54
Teka-teki
55
The Jerk
56
Terlalu Bucin
57
First
58
Bertaruh
59
Kenangan
60
Ngidam Aneh
61
Lamaran
62
Hadiah Yang Sangat Kau Inginkan
63
Boleh Aku Mencintaimu
64
Gelagat Aneh
65
Jujur
66
Nikah
67
Kabar Mendadak
68
Minta Maaf
69
Menjelaskan Semuanya
70
Terlambat
71
Dijadikan Pembantu
72
Tidak Diakui
73
Terenggut
74
Tidak Akan Melepasmu
75
Daddy
76
Sikap Lamha Yang Aneh
77
Bawaan Bayi
78
Tugas Istri
79
Perasaan Bersalah
80
Mencintaimu Dalam Diam
81
Firasat
82
Restu
83
Berkumpul Kembali
84
Kedatangan Nickholas
85
Dosa Masa Lalu Tuan Graham
86
Empat Mata
87
Terpaksa Mengalah
88
Bertemu Ustadz
89
Salah Faham
90
Kakak Ipar
91
Terpancing
92
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!