Juan Prakoso, seorang siswa miskin dan bodoh lantaran nilai-nilai yang selalu jelek, wajahnya yang tidak tampan juga dirinya yang menjadi bahan pembullian teman-teman di sekolahnya.
Hal itu dikarenakan Juan harus menjadi tulang punggung untuk dirinya serta kedua adiknya yang masih sekolah menengah pertama lantaran kedua orang tua mereka telah meninggal dunia. Maka dari itu, Juan mau tidak mau harus bekerja dan sekolah.
Hingga suatu waktu, Juan mendapatkan sebuah system yang dimana mampu para penggunanya untuk meningkatkan kekuatan fisik, meningkatkan daya tarik dan meningkatkan IQ serta Daya ingat.
Dengan system' itu lah kehidupan Juan berubah dan dia pun ingin menunjukan kepada semua teman-temannya bahwa dirinya bisa menjadi yang terbaik.
Inilah kisah dari seorang pemuda bernama Juan Prakoso dan Extraordinary System nya.
Season 1: The Students Cheater Bab 1 - Bab 50.
Season 2: Yakuza Madness Bab 51 - Bab 84
Season 3: A Man In Two Worlds Bab 85 - Bab 99.
Season 4: Merubah Takdir Bab 100 - Bab 120.
Season 5: Extraordinary Era Bab 121 - 128
Season 6: Desa kabut Bab 129 - On Going.
Extraordinary System is Back
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Extraordinary System Bab 21
...Bab 21. OSIS...
Juan yang sedang merapihkan laptopnya. Dia dikejutkan oleh Tae Woong yang sudah bangun.
"Juan, kamu tidak tidur?"
"Oh, Iya. Aku jarang tidur dan terbiasa tidur seminggu sekali."
"Kamu punya penyakit insomnia?" tanya Tae Woong sambil berganti baju dan bersiap untuk mandi.
"Yupz."
Sebenarnya, Insomnia bukan penyakit Juan melainkan skill unik namun Juan tidak ingin ribet dan mengikuti saja arah pembicaraan Tae Woong.
"Juan, mau bareng?" ajak Tae Woong untuk mandi.
"Iya."
Sesudah itu Juan dan Tae Woong pun mandi bersama belasan pria yang juga sedang mandi di kamar mandi umum Pria. Mereka pun disana mengunakan Shower untuk membasuh diri.
Setelah itu kembali ke kamar untuk berpakaian seragam rapih dan barulah pergi ke sekolah.
Dikelas pun Juan belajar seperti biasa tapi tidak pada waktu istirahat. Tiga murid yang memiliki emblem platinum student datang ke kelas Juan dan menghampiri nya.
"Kamu Juan Prakoso?" tanya salah satu siswa platinum.
"Iya, ada apa?"
"Bisa ikut kami ke ruang OSIS?!" seru siswa platinum yang lain.
Sebenarnya Juan malas untuk menurutinya namun, dia juga tidak ingin membuat masalah apalagi dengan orang kaya seperti Murid Platinum maka, hal itu membuat Juan menghela nafas panjang.
"Baiklah, aku akan ikut kalian."
Sesaat kemudian Juan pun memutuskan untuk pergi ke ruang OSIS bersama ketiga murid platinum.
Dan, Juan pun tiba di ruang OSIS namun ruangan itu berbeda dari ruang OSIS pada umumnya sekolah. Ruang OSIS di Utopia High school lebih mirip seperti ruang istana yang berada di Eropa lengkap dengan benda-benda klasik bahkan ada sebuah grand piano berwarna putih disisi ruangan.
Lalu, Juan melihat Alex Hirano sedang duduk di kursi sofa besar bersama dengan Marcella yang berada di sofa samping nya.
"Jadi, kamu Juan Prakoso?" tanya Alex.
"Iya, ada apa memanggil ku?" tanya datar Juan.
Alex tersenyum sambil melipatkan jarinya dengan membentuk segitiga di tangan nya yang menempel lututnya.
"Saya tidak suka bertele-tele dan langsung ke inti nya. Juan bergabunglah di OSIS."
"Alasannya?" jawab dingin Juan.
Marcella yang berada disampingnya tertawa kecil, "Hahaha ... pria yang menarik! Hei, Juan! banyak murid disekolah ini berebut untuk masuk ke OSIS. Tapi, kamu seakan-akan meremehkan. Hahaha ..."
Alex yang mendengar itu, dia hanya tersenyum kecil lalu menjawab pertanyaan Juan.
"Sederhana saja. Karena kamu peringkat ke ketiga bahkan bukan dari sekolah ini ataupun luar negeri dan itu sangat membanggakan New Indonesian."
Juan pun tersenyum kecil dan sekilas, dia pun mendapatkan sebuah rencana yang mana jika dirinya masuk OSIS maka dirinya akan lebih mudah mencari informasi yang tersimpan selain di komputer.
"Begitukah, aku terharu mendengar nya dengan senang hati dan terima kasih telah mengundangku."
Alex pun tersenyum lalu, dia pun beranjak dari kursinya dan menghampiri Juan Sera memberikan tangannya.
"Kedepannya mohon kerja samanya."
"Iya, mohon kerjasama nya juga," jawab Juan seraya menerima tangan Alex dan mereka pun saling berjabat tangan.
Sejak saat itu, Juan pun secara resmi menjadi anggota OSIS.
Malam harinya, Juan pun menyusup ke ruang OSIS yang mana Juan sudah mempersiapkan baju penyusup nya, Camera CCTV yang sudah di hack dan Juan memasukan kode sandi pintu masuk ruangan yang sebelumnya Juan lihat dari murid platinum untuk masuk ruangan.
Setibanya di ruangan itu, Juan menutup matanya.
"VC. Skill Investigasi. Active."
Sesaat kemudian, Juan pun dengan cepat menganalisa untuk mencari dokumen atau apapun yang berguna. Cari dan terus mencari sampai Juan menemukan sebuah laci yang terkunci manual.
Juan yang melihat itu sontak mengeluarkan alat lock picking nya.
"Ahuffuu ... ayolah system! bantu aku!" ucap Juan yang sebelumnya menghela nafas terlebih dahulu.
Lalu, Juan pun mencoba untuk membuka namun gagal akan tetapi, pemberitahuan system' yang ditunggu Juan datang.
Kling!
[Anda telah mendapat skill Lock picking.]
Melihat itu, Juan pun tersenyum.
"Oke, terimakasih sistem. Kamu memang luar biasa." gumam Juan.
Tanpa pikir panjang lagi, Juan pun mengunakan skill itu sehingga Juan membuka kunci laci dengan mudahnya. "Bingo!"
Sesaat laci itu terbuka, Juan melihat beberapa dokumen yang menurut nya menarik lalu, Juan pun mengambil gambar dengan mengunakan Virtual Smartphone nya.
Selain dokumen, ada sebuah flashdisk disana. Juan pun sontak mengeluarkan laptop dari menu penyimpanan nya dan meng-copy seluruh data dalam flashdisk tersebut.
Sambil menunggu copy an selesai, Juan melihat-lihat isi flashdisk yang mana Juan menemukan sesuatu yang menarik.
"Soal-soal tes ujian masuk High Elite Class." Setelah melihat itu, Juan memeriksa tanggal data itu yang ternyata tersimpan sebelum tes. Hal itu membuat Juan tersenyum, "Ehh, data yang sungguh menarik."
Sesaat pengunduhan selesai Juan pun mengembalikan flashdisk ke dalam laci dan menguncinya setelah itu keluar dari ruangan.
Juan pun bisa mengatakan misi penyusup nya sukses meski bukan data yang dicari tapi Juan menemukan data rahasia Utopia High School.