Pendekar Petir

Keesokan harinya.

halaman istana telah berjejer rapi meja dan kursi, dan para tamu undangan juga sudah mulai berdatangan satu demi satu, keluarga bangsawan dan Patriak dari sekte besar dan sekte menengah juga sudah berdatangan, mereka semua bingung dengan undangan kaisar Jian ini, sebab di undangan itu tidak tertulis jelas maksud dari kaisar Jian mengundang mereka.

"apa Patriak tahu alasan kenapa yang mulia mengundang kita?" tanya salah satu Patriak.

"aku juga tidak tahu alasan yang mulia mengundang kita, tapi seperti nya ada hal penting yang ingin di bicarakan oleh yang mulia" jawab yang lain.

"sudahlah, sebaiknya kita tunggu saja apa yang akan disampaikan yang mulia" timpal yang lain.

sementara itu kaisar Jian, Lin Chen, Lin Tian, Lin Bai, Lin Yue dan Yin Mei Lin belum juga keluar, sehingga mereka semakin penasaran.

beberapa saat kemudian, ada rombongan lain yang sudah sampai di halaman istana itu, dan terlihat juga Yin Jieru dan istri nya Qiao Yi, mereka adalah ayah dan ibu tiri dari Yin Mei Lin.

sambil menunggu kaisar Jian keluar dari istana, para Patriak bangsawan, sekte dan klan yang sudah lebih dulu berada di halaman itu berbincang bincang.

tak lama kemudian kaisar Jian dan putri Huanran keluar dari istana, dan dari belakang di ikuti oleh Lin Tian, Lin Bai, Lin Chen, Lin Yue dan Yin Mei Lin.

Yin Jieru dan Qiao Yi yang melihat Yin Mei Lin keluar dari dalam istana itu tidak bisa untuk tidak terkejut, karena selama ini mereka terus mencari keberadaan anak mereka itu, tapi siapa sangka, Yin Mei Lin berada di istana, itulah pikir mereka saat ini.

"Hormat kepada yang mulia" ucap mereka serempak sambil bersujud satu lutut diatas lantai.

"bangun lah, hormat kalian aku terima" ucap kaisar Jian dengan melambaikan tangan nya.

setelah duduk, kaisar Jian memperkenalkan Lin Chen dan rombongan nya, tak lupa juga kaisar Jian menceritakan semua semua tentang Lin Chen dan pasukan yang membantai musuh di Medan perang tempo hari, akhir nya mereka semua tahu pasukan diwaktu perang yang mereka lihat adalah murid murid sekte gunung petir.

sementara itu Yin Jieru terkejut mendengar apa yang di sampaikan kaisar Jian, dia tidak habis pikir jika selama ini putri nya sudah mengikuti 2 kali peperangan, dan hanya itu saja, bahkan kultivasi nya juga sudah berada jauh di atas nya, karena saat ini, kultivasi Yin Jieru berada di rana raja bintang 8, sementara anak nya Yin Mei Lin berada di rana dewa bumi tahap menengah.

para Patriak yang hadir pada acara hari itu semua berkenalan dengan Lin Chen dan ingin menjalin hubungan dengan Lin Chen, karena jika menjalin hubungan dengan Lin Chen, tentu mereka akan mendapatkan keuntungan untuk sekte, dan klan mereka, terutama adalah para bangsawan, ada juga yang berencana menjodohkan anak gadis mereka dengan Lin Chen.

"Patriak sekalian, sebulan lagi aku mengundang kalian semua untuk hadir di acara peresmian sekte yang aku dirikan, dan aku berharap kalian meluangkan waktu untuk hadir" ucap Lin Chen yang yang mengundang para Patriak yang hadir.

"suatu kehormatan bagi kami untuk bisa hadir di acara peresmian yang Patriak dirikan" ucap seseorang diantara mereka.

"benar, kami juga berharap dapat hadir di acara pahlawan Kekaisaran kita" ucap yang lain dengan antusias.

sementara itu.

Yin Jieru merasa canggung untuk menyapa Yin Mei Lin, namun dia memberanikan diri berjalan ke arah Yin Mei Lin dan memeluk nya, sontak hal itu membuat Lin Chen bingung, namun dia sudah bisa menganalisa jika pria paruh baya yang memeluk kekasihnya itu adalah ayah dari Yin Mei Lin.

"maafkan ayah Lin'er, ayah sudah melakukan kesalahan pada mu, ayah tahu ayah salah, tapi tolong maafkan ayah nak" ucap Yin Jieru yang merasa sedih dan bersalah karena sudah memaksa Yin Mei Lin untuk menikah dengan tuan muda bangsawan Bing atau biasa di panggil Bing Shao.

sementara itu, Patriak bangsawan Bing yang melihat Yin Mei Lin yang keluar bersama Lin Chen dan sekarang duduk disamping kiri Lin Chen hanya diam saja, karena dia tidak ingin menyinggung Lin Chen.

tiba tiba Patriak bangsawan Bing atau Bing Tianqi berdiri dan berbicara.

"sebelum nya paman minta maaf Lin'er, jika saja dari awal paman tahu kamu tidak menyukai shao'er, paman tidak akan memaksa mu untuk menikah dengan nya, sekarang paman sudah tahu jika kamu tidak menyukai nya dan kamu juga sudah memiliki orang yang kamu cintai, jadi perjodohan itu kita batalkan" ucap Bing Tianqi.

mendengar itu Yin Mei Lin sangat senang, karena dengan begitu, dia bisa kembali ke rumah nya tanpa takut menjadi bahan gunjingan orang orang di kota daun hijau.

"terima kasih paman atas pengertiannya, dan benar paman, saat ini aku sudah mempunyai Chen Gege" ucap Yin Mei Lin dengan raut wajah yang memerah seperti kepiting rebus.

Sedangkan putri Huanran yang mendengar itu, dia tampak nya sedih dan mata nya berkaca kaca, kaisar Jian yang melihat perubahan wajah anak nya itu hanya menggeleng geleng kepala saja.

"jika kamu menyukai tuan muda Lin, kejar lah dia, jangan menyerah, dekati dulu kedua kekasih nya, karena ayahanda yakin, tuan muda Lin hanya mendengar ucapan kedua kekasih nya, jadi jangan menyerah jika kamu menyukai nya" ucap kaisar Jian sedikit berbisik di telinga putri Huanran dan memberikan dorongan agar tidak gampang menyerah.

setelah acara jamuan makan siang itu berakhir, para tamu undangan pun satu persatu meninggalkan halaman istana, namun tidak dengan Yin Jieru dan Qiao Yi.

"selama ini kamu kemana saja Lin'er? ayah sangat menghawatirkan mu nak?" tanya Yin Jieru.

"ibu juga sangat merindukan mu sayang" ucap Qiao Yi yang merupakan ibu tiri nya, meski pun hanya ibu tiri, tapi Qiao Yi sangat menyayangi Yin Mei Lin.

dan karena perlakuan Qiao Yi yang sangat menyayangi nya itu, Yin Mei Lin juga sangat manja pada Qiao Yi.

"maafkan aku ayah, ibu" ucap Yin Mei Lin yang memeluk Qiao Yi.

"coba kamu ceritakan kemana saja kamu selama ini! karena ayah sudah mengerahkan orang orang untuk mencari mu tapi tidak menemukan mu" ucap Yin Jieru.

Yin Mei Lin pun menceritakan kemana saja dia pergi, mulai dari di hutan larangan, bertemu dengan Lin Chen, mengikuti Lin Chen ke klan Lin, membangun sekte gunung petir bersama Lin Chen, dan mengikuti peperangan 2 kali bersama Lin Chen.

"lalu sudah di rana mana kamu sekarang?" tanya Yin Jieru yang penasaran dengan kultivasi anak nya.

"saat ini aku berada di rana dewa bumi tahap menengah ayah" jawab Yin Mei Lin.

deg....

jawab Yin Jieru berdegub kencang dan mulut nya ternganga setelah tahu basis kultivasi anak nya.

"ini semua karena bantuan dari Chen Gege ayah" ucap Yin Mei Lin yang melanjutkan cerita.

Lin Chen yang melihat Yin Mei Lin sedang mengobrol dengan Yin Jieru dan Qiao Yi pun menghampiri mereka.

"salam paman, salam bibi" ucap Lin Chen memberi hormat pada calon mertua nya itu.

"terima kasih Patriak, karena sudah menjaga Lin'er selama ini" ucap Yin Jieru.

"tidak seformal itu paman, karena bagaimanapun pun sebentar lagi kita akan menjadi keluarga" ucap Lin Chen dengan senyum indah nya.

sedangkan Yin Mei Lin yang mendengar itu tertunduk malu dengan muka nya yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Hahahaha...

"paman sampai lupa kalau kamu adalah calon menantu paman" ucap Yin Jieru yang sudah tidak formal lagi.

"karena paman sudah di sini, bagaimana jika paman dan bibi ikut kami ke sekte besok?" tanya Lin Chen.

"baiklah, besok paman dan bibi ikut kalian ke sekte" balas Yin Jieru.

"sebaiknya kita melanjutkan obrolan kita di dalam saja tuan muda Lin" ucap kaisar Jian yang sedari tadi menunggu Lin Chen dan Yin Mei Lin.

"baik yang mulia" jawab Lin Chen kemudian mengajak Yin Jieru dan Qiao Yi untuk masuk kedalam istana.

sesampainya mereka didalam, kaisar Jian memerintahkan pelayan menyiapkan kamar untuk Yin Jieru dan Qiao Yi.

sesampainya mereka di ruangan pribadi kaisar Jian, mereka melanjutkan obrolan mereka hingga malam sambil tertawa, sedangkan putri Huanran terus mencuri pandang pada Lin Chen dan seakan enggan untuk melepaskan pandangan nya dari Lin Chen.