Haniyah gadis berparas cantik di sebuah pesantren terkenal di kota C. Peraturan pondok nya yang membuat dirinya tak bisa memiliki status hubungan yang jelas harus menerima hubungannya dengan pria yang ia sukai hanya sebatas adik kakak.
Hingga suatu hari Abah nya meninggal dan terpaksa menikah pada saat itu juga di depan jenazah Abahnya.
Ig: @euisrossy_96
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Habeebah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemana Perginya?
Ke esokan harinya Haniyah seperti biasa bangun sepagi mungkin agar tak kesiangan dan mendapatkan jatah air mandi lumayan banyak.
Selesai adzan subuh berkumandang Haniyah bergegas berangkat ke mesjid. Melakukan rutinitas yang sudah biasa di lakukan. Entah kenapa subuh hari ini Haniyah sangat teledor hingga meninggalkan buku wirid yang biasanya ia masukan ke dalam saku mukena nya.
Tiba di asrama ia segera membuka mukena nya, sebelumnya ia merogoh mukeannya "hah buku wirid ku kemana?" ucapnya bingung sambil membolak balikan mukenanya berharap buku itu ada.
"Sial, pasti ketinggalan di mesjid, jangan sampai ada yang nemuin, bisa gawat kalau mereka liat nama Zein di dalam buku tersebut" gumam Haniyah dalam hati.
*****
Selesai tadarus Zein membereskan satir pembatas antara santri putra dan putri.
Plukk
Tiba-tiba suatu benda jatuh dari satir tersebut. Zein pun mengambil benda tersebut.
"Buku wirid, punya siapa ini?" gumam Zein. Ia pun membuka buku kecil tersebut berharap tahu siapa pemilik buku tersebut.
"Aly Zein" lirih Zein tiba-tiba mengembangkan senyuman di bibirnya. Ia pun segera mengetahui siapa pemilik buku tersebut, ya punya Haniyah dan Aly Zein adalah nama nya.
Zein memasukan buku tersebut ke saku baju koko nya dan kembali melanjutkan pekerjaan nya.
*****
Selesai bersiap-siap Haniyah bergegas berangkat ke aula mesjid dan berniat untuk mencari buku wirid nya tersebut.
"Mau kemana? Buru-buru amat?" tanya Lala penasaran
"Berangkat sekalian nyari buku wirid, tadi subuh ketinggalan" jawab Haniyah
"Ohh, lahh kenapa secemas itu? Besok juga kan ke mesjid lagi, ga usah di ambil sekarang juga kan gak papa" jelas Lala
"jelas gue cemas, dalam buku itu ada nama Zein nya. Bisa mati gue kalo ada yang nemuin buku itu" gumam Haniyah
"Kan tiap abis sholat di pake cong" jawab Haniyah tak kehilangan akal
"Iya juga sih" jawab Lala
Tanpa menjawab Lala lagi Haniyah segera pergi. Sesudah meletakan buku dan kitab-kitab nya untuk pelajaran hari ini, Haniyah menengok ke sembarang arah, melihat situasi apakah ada orang yg melihatnya.
"Mumpung santri putra belum kesini, gue harus segera nemuin itu buku" gumam Haniyah
Biasa nya santri putra sekelas tahassus seperti Zein akan belajar di dalam mesjid, dan jam pelajaran nya di mulai sebelum santri putri masuk, jadi meskipun jarak nya dekat mereka tak akan bisa saling bertemu, jangankan untuk saling bertemu, saling tatap pun mereka tak akan pernah bisa.
Tanpa Haniyah sadari ada sepasang mata yang memata-matainya saat masuk ke mesjid.
"Pasti dia nyari buku ini" gumam Zein
Haniyah terus mencari buku wirid tetsebut, mencari ke setiap jendela bahkan lemari Qur'an namun hasilnya nihil tetap tidak ada.
"Sial, kemana buku itu pergi? Apa dia bisa berjalan sendiri hah" geram Haniyah
"Atau, ahhhh apa mungkin ada yg menemukan nya dan menyerahkan nya pada pengurus? ahhhh, tidak tidak"
Haniyah menggeleng-gelengkan kepala nya dan memayangkan hukuman apa yg akan ia terima jika benar buku tersebut sudah sampai ke tangan pengurus.
Saat terdengar suara santri putra ia segera keluar dari mesjid takut kepergok santri putra.
Bruugghhhh
Tiba-tiba Haniyah terpeleset dan jatuh ke lantai, untunglah ia tak kenapa-napa. Buru-buru Haniyah bangun dan kembali ke aula mesjid.
Di saat bersamaan terlihat Lala dan yg lain nya mulai berdatangan ke aula mesjid.
******
Tetap jaga kesehatan ya readers🥰
haniyah yg jatuh diselokan,pingsan terus dipanggilin tukang pijat ma Zein,apa kabarnya??/Left Bah!//Left Bah!//Left Bah!/