NovelToon NovelToon
Di Balik Tawa Ibu Mertua

Di Balik Tawa Ibu Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Cinta Lansia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Uul Dheaven

Arumi tidak menyangka. Jika tawa Ibu mertua nya selama ini, hanya lah untuk menutupi lu-ka yang ada di dalam diri nya. Ibu mertua yang begitu baik, ternyata selama ini hidup tersik-sa di rumah nya. Beliau bukan hanya di sik-sa oleh kakak ipar nya Arumi. Tapi juga Abang ipar nya. Mereka berdua, benar-benar manusia yang tak punya hati.

Sanggup kah Ibu mertua nya Arumi bertahan dengan kelakuan anak dan menantunya? Atau, apakah Arumi bisa membawa Ibu mertuanya pergi dari neraka itu?

Ayo temukan jawaban nya langsung! Baca nya jangan lompat-lompat, ya. Biar author semangat nulis nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Pagi-pagi sekali, Romi sudah merapikan rumah dan berbelanja. Ia berjalan kaki untuk berbelanja karena di rumah itu, tidak ada apapun untuk ia pakai.

Padahal, beberapa bulan yang lalu. Abang nya meminta uang untuk membeli sepeda motor. Alasan nya, supaya lebih mudah membawa Ibu mereka ke puskesmas.

"Kau Romi, kan?" Tanya salah satu Wanita paruh baya, yang juga sedang berbelanja.

"Iya, Bu. Saya Romi anak nya Bu Aminah."

"Akhirnya pulang juga kau, Romi. Apa kau tak kasihan pada Ibu mu? Kau bekerja tapi tak pernah mengirimkan uang. Untung ada Abang mu yang rela merawat Ibu mu itu."

"Maaf, dari mana anda tahu jika saya tidak pernah mengirimkan uang? Apa setiap hari anda nongkrong di rumah saya?"

"Nggak perlu nongkrong pun sudah bisa di pastikan."

"Bagaimana kalau apa yang anda katakan itu salah?"

"Ya mana saya tahu. Pokoknya kamu itu jangan jadi anak durhaka."

Salah satu wanita yang mengajak Romi bicara, langsung pergi begitu saja. Untung saja Romi masih bisa menahan rasa kesal nya.

"Tak perlu di dengarkan omongan itu, Nak Romi. Ibu percaya kok, kamu anak yang baik. Malah Ibu tidak percaya sama Abang mu dan Istrinya itu."

"Kenapa Ibu bisa berbicara seperti itu?"

"Ibu tak pernah melihat kakak ipar mu belanja. Padahal kaki Ibu mu susah untuk di pakai berjalan. Bahkan, Abang mu pernah lewat begitu saja dan tidak mau memberi Ibu mu tumpangan.

Dengan barang belanjaan yang sangat banyak. Abang mu hanya berlalu begitu saja. Ibu sedih sekali rasa nya."

Ibu pemilik warung pun menceritakan apa yang ia tahu dan ia lihat selama ini. Romi benar-benar tak sanggup menahan air mata nya.

Ia di rantau bahkan berhemat agar bisa mengirim kan uang untuk Ibu nya. Tapi Abang dan Kakak ipar nya, malah melakukan hal yang buruk.

Romi pun bergegas pulang dan memasak untuk Ibu nya. Setelah semua nya selesai, mereka pun makan bersama.

Romi dan Bu Aminah, sama sekali tidak membahas apapun. Romi pun makan dengan diam.

"Wah, anak Ibu semakin pintar masak ya. Padahal dulu kamu tidak pernah ke dapur." Ucap Bu Aminah sambil tersenyum.

Senyuman Ibu nya membuat Romi malah semakin ingin menangis. Terakhir kali ia melihat sang Ibu, tidak sekurus itu.

Pakaian nya pun, sudah bertahun-tahun tidak di ganti. Romi masih ingat, kapan pakaian itu di beli oleh sang Ibu.

"Bu, apa benar Bang Dika tidak pernah memberi Ibu uang?"

"Romi, Ibu sedang tidak ingin membahas hal ini."

"Baiklah."

Romi pun diam dan segera menyelesaikan makan nya. Ia langsung ke belakang dan merenung di dalam kamar milik sang Ibu.

Tiba-tiba saja, ia mendengar suara yang tak asing di depan sana.

Prang...

Suara piring yang berjatuhan dan teriakan seorang wanita, membuat Romi ingin melihat apa yang terjadi.

"Bagus ya, Bu. Kalau kami tak ada. Ibu malah makan enak. Dari mana semua ini? Apa Ibu mencuri uang kami? Sayang, lihat lah kamar kita. Pasti Ibu mencuri uang kita."

"Bu, apa kenapa Ibu begini? Kenapa Ibu tega mencuri uang kami? Ibu kan tahu jika Dika perlu uang untuk anak dan Istri."

Bu Aminah hanya diam saja. Ia tidak ingin mengatakan apapun. Inilah yang paling ia takuti. Pasti Romi saat ini, mendengar kan apa yang di katakan oleh Anak dan juga mantu nya itu.

Bruk..

Bu Aminah tiba-tiba saja terjatuh karena di dorong oleh cucu nya itu. Kaki yang sakit, tidak mampu menahan tubuh nya. Ia jatuh terhuyung ke belakang.

"Rasakan nenek tua! Itu sih akibat nenek mencuri uang Ayah ku."

"Nenek tidak pernah mencuri uang Ayah mu, nak."

"Lalu, dari mana semua makanan enak ini? Bahkan selama ini, nenek kan makan nya cuma nasi basi dan garam."

"Yasudah! Begini saja. Lupakan masalah uang yang Ibu curi. Kali ini Dika maafkan kesalahan Ibu. Asalkan, Ibu tanda tangan surat ini."

"Surat apa?"

"Dika butuh banyak modal usaha. Rumah ini bisa di gadaikan."

"Tidak. Ibu tidak mau tanda tangan."

"Kalau Ibu tak mau tanda tangan. Maka, jangan salah kan kami, kalau Ibu kami masukkan ke dalam penjara."

Mata Aminah membulat sempurna. Ia benar-benar tak menyangka Dika akan Setega itu. Air mata lolos begitu saja dari pelupuk mata nya.

"Jadi, seperti ini perlakuan kalian terhadap Ibu selama ini?" Ucap Romi yang sejak tadi mendengar apa yang dikatakan oleh Abang nya.

Ia sengaja bersembunyi terlebih dahulu untuk mengetahui seperti apa perangai Abang dan juga Kakak ipar nya itu. Bahkan, anak mereka pun sama.

"Romi, sejak kapan kau pulang?"

Bukan nya menjawab, Romi malah membantu sang Ibu untuk duduk kembali di atas kursi. Ia tahu, Ibu nya meringis menahan rasa sakit akibat rematik.

"Kenapa kalian malah menuduh Ibu, hanya karena Ibu makan enak hari ini?"

"Ini, lihat saja pintu kamar kami yang terbuka."

"Aku yang mendobrak nya. Karena aku mengira, kamar itu adalah kamar Ibu."

Mereka berdua terdiam. Baik itu Dika dan juga Ayu, mereka tidak bisa menjawab apapun.

"Om Romi, bagi duit lima puluh ribu. Aku mau top up game ini."

"Duit? Anak sekecil ini udah tahu duit sebanyak itu?"

"Jelas dong. Kata Ayah Doni kan, Om Romi banyak duit."

Romi hanya tertawa saat mendengar kan keponakan nya itu berbicara. Entah seperti apa didikan kedua orang tua nya itu. Romi benar-benar tak habis pikir.

1
Sunarti Ii
lanjut thor...seru
kaila
lanjut
ros
buat ayu gembel jg 🙃
💝F&N💝
kebiasaan author ini. kalau up mesti cuma sedikit
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Ya bener lah pasti si doni itu bukan anakmu.. Nah yg ngintai pasti suruhan na adik iparna
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Berdoa saja kau dika
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahhh bener tuhhh jgn hnya mau di tipu lagi
kaila
lanjut
Heny
Anak durhaka
Suwardi Sumantri
cerita nya menarik
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
mungkin maaf itu ada tp lihat dlu perubahannya klo hny memaafkan fan kelakuan masih sama aja ya percuma
kaila
lanjut
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ehhh dasar iblis berhati iblis ya
mau ku getok 🔨
biar encer lgi tuh otak apa ya bikin esmosi aja
tp q rasa kek gitu juga krn bu aminah sllu membela kali jd kyk gtu juga 🤔
wis lah sakarep mu dik
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Eeh dasar, nah gitu tuh jadina klo ortu yg ga bisa tegas sama anak, ampe tue ya begitu aja kelakuanna
Ayesha Almira
dika kpla nya hrs d getok,g sdr2...dh Sush msh tinggi omngnya
kaila
lanjut
ocii' cioo
kalo ada yg pny hajatan kyk gt d jamin g bakal ada yg dtg takut d permaluka, kyk yg viral itu d fb kasian kan
ocii' cioo
dika sm istri hrs d putar d mesin cuci biar otaknya bersih, pola fikirnya jg waras
ocii' cioo
ortunya gagal mendidik anaknya, kasan nnk nya, dika g bener mendidik istri, iatrinya jg g tau diri bikin emosi
Sunarti Ii
ayo Thor bersambungnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!