Sarah sang pemeran utama beserta para survivor lainnya telah berada di sebuah dunia tiruan yang nampak aneh. Mereka harus bisa bertahan hidup dengan melewati permainan yang di sebut dengan " 25 aturan iblis ", dimana permainan ini memiliki setiap aturan dan teka teki yang cukup menyulitkan. yang berhasil bertahan hidup sampai akhir, adalah pemenangnya. lalu hadiah yang akan di terima adalah satu permintaan apa saja yang diinginkan...... Mampukah Sarah dan para survivor lainnya keluar dari dunia aneh itu..? lalu bagaimana caranya Alena adik perempuan Sarah yang telah menghilang selama 12 tahun berada di dunia itu....?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muhamad aidin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 : korban pertama dari sang pelahap
Di saat pikirannya yang kacau itu, Alena mulai berusaha memecahkan teka-teki itu. Ia langsung menggandeng Sarah untuk turun dari bus.
" Alena ada apa..? ". Sarah yang masih bingung dengan sikap Alena hanya bisa mengikuti tarikan tangannya.
" Waktu kita tak banyak, nanti aku jelaskan. Pokoknya kita harus lari dari sini ". Alena melirik jam tangan milik Sarah. Dia meminta Sarah untuk memberikan jam tangannya itu, dan menghitung perkiraan waktu terakhir kali lelaki yang di sebut Aeter itu mulai pergi.
" Sudah lima menit berjalan ". Alena membuka pintu mobil.
" Setelah lampu mati, tolong bersembunyi lah. Jangan pernah bergerak ataupun keluar dari mobil ini. Tahan rasa takut kakak apa pun yang terjadi. Lalu setelah semua ini berakhir, kita akan keluar dari sini bersama-sama. Waktu kita hanya sepuluh menit ". Alena sudah duduk tenang. Ia menarik nafas perlahan dan memperkirakan waktu yang tersisa. Sarah melirik adiknya yang masih terlihat tegang, lalu memegang lembut rambut Alena dan mengelusnya.
" Tenanglah Alena, kakak ada di sini, dan apapun yang terjadi kita pasti akan melewatinya seperti yang sudah-sudah ". Tanpa di sadari air mata Sarah menetes, dia merasa bahagia dan itu sudah tak bisa terbendung lagi.
" Aku rindu sekali padamu..... Sangat rindu sekali ". Sarah mengusap wajah Alena untuk meyakinkan dirinya bahwa ini bukan sekedar mimpi. Alena benar-benar di buat tak berdaya, ini pertama kalinya Sarah menangis untuknya. Sejak dulu kakak perempuannya ini adalah wanita yang tangguh yang bahkan dia tak pernah melihat kakaknya menangis kecuali dua hal, yaitu ketika mereka kehilangan ayah dan kedua adalah saat dirinya jatuh sakit hingga harus di rawat inap.
" Jangan khawatir...... Aku tidak akan kemana-mana ". Alena tersenyum hangat, membuat Sarah merasa tenang saat ini. Lampu tiba-tiba mulai padam satu persatu, seluruh terowongan menjadi gelap gulita, lalu berubah menjadi sinar kekuningan yang sangat remang-remang. Semua orang terlihat panik , suara berisik mereka terdengar hingga Alena dan Sarah yang berada di mobil satunya lagi sangat terdengar gaduh. Alena masih tampak tenang, ia menajamkan pikirannya memecahkan teka-teki pertama, sambil menerka keadaan di luar. Suara tabuh layaknya genderang yang memekikkan telinga terdengar menggema di seluruh terowongan. Alena sudah memprediksi ada sesuatu yang akan datang.
" Aturan pertama, sembunyikan rasa takutmu atau dia ( sang pelahap ) akan memakanmu ". Alena mencoba mempersingkat perkataan sang Aeter. Lalu melirik ke arah Sarah agar tidak panik dan takut. Sarah menuruti perkataan adiknya itu dan tetap fokus, dia pun tidak tahu apa yang sedang di lakukannya itu, namun terlihat mata Alena yang sedari tadi melihat ke belakang kaca mobil dan tetap fokus sambil terus berpikir.
Tak membutuhkan waktu lama, suara teriakan seseorang terdengar sebelum akhirnya membuat seluruh orang-orang yang berada di dalam bus terdengar panik dan ketakutan. Suara itu sangat jelas di barengi suara tawa dan cakaran, hingga teriakan itu sudah tidak terdengar lagi. Makhluk itu tertawa menggelegar dan mulai terdengar semakin jauh. Beberapa detik kemudian lampu yang tadinya bercahaya remang kini telah berubah menjadi bercahaya terang seperti sedia kala. Cairan merah telah banjir dimana-mana memenuhi lantai bus. Semua orang terkejut bukan main tak kala mayat seorang wanita paruh baya dengan tubuh sudah sobek parah dan kepala yang sudah hilang tanpa jejak, seperti bekas gigitan yang kuat hingga memutuskan kepalanya. Orang-orang di dalam bus menyadari bahwa atap bisa telah berlubang. Wanita yang menjadi korban pertama makhluk itu adalah seorang wanita paruh baya yang bersama anaknya yang ikut menunggu bus di halte bersama Sarah. Sang anak menjerit histeris, melihat jasad ibunya telah tergeletak tanpa kepala ,dan di bahu sampai pinggang terlihat luka cakaran yang sangat dalam.
" Bawa anak perempuan itu turun, jauhkan dari jasad ibunya ". Sontak seorang langsung berteriak menyuruh anak itu untuk di jauhkan dari jasad ibunya yang tewas mengenaskan tanpa kepala. Untungnya kedua remaja putri itu, langsung sigap dan menurunkan anak itu dari bus. Salah satu remaja itu memeluk erat anak perempuan yang masih teriak histeris sambil terus memanggil-manggil ibunya. Di tempat lain, Sarah yang telah mendengar suara teriakan histeris anak kecil, melihat ke arah belakang mobil.