NovelToon NovelToon
LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Masa putih abu-abu adalah masa paling indah setiap remaja begitu pula yang dialami Bunga. Cinta yang membara dan menggebu serta pengaruh darah muda yang bergejolak membuatnya dan sang kekasih terhanyut dalam pusaran dosa manis yang akhirnya membuat hidupnya penuh luka.

Bunga hamil. Kekasihnya pergi. Keluarga kecewa dan membenci lalu mengusirnya. Terlunta-lunta di jalanan. Kelaparan. Dicaci maki. Semua duka dan luka ia hadapi seorang diri. Ingin menyerah, tapi ia sadar, dosanya sudah terlampau banyak. Ia tak mungkin mengabaikan permata indah yang telah tumbuh di rahimnya. Tapi sampai kapankah ia sanggup bertahan sedangkan semesta sepertinya telah terlampaui jijik kepadanya?

Inilah kisah Bunga dan lukanya.

Jangan lupa tap love, like, komen, vote, dan hadiahnya ya biar othor makin semangat update!

Bacanya jangan skip, please! Jangan boom like juga! soalnya bisa menurunkan kualitas karya di NT! Terima kasih. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. III Dua garis

Hari ini anak-anak kelas XII sedang menjalani ujian Nasional. Demi mendapatkan nilai maksimal, Bunga dan Nathan benar-benar fokus belajar di rumah. Baik Bunga maupun Nathan memiliki cita-cita mereka sendiri. Nathan ingin menjadi seorang arsitek hebat, sedangkan Bunga ingin menjadi seorang guru. Mereka hanya bertemu saat mereka telah baru datang maupun sebelum pulang. Walaupun itu belum cukup untuk menuntaskan rasa kerinduan, tapi mereka tak masalah. Yang penting mereka bisa saling bertatap muka setiap harinya walaupun hanya sebentar.

"Nath, gimana ujian kamu? Lancar?" tanya Bunga semangat.

"Lancar dong! Kamu?" tanya Nathan balik.

Bunga mengangguk cepat dengan mata berbinar, " lancar pake banget. Apa yang aku pelajari masuk semua. Nggak sia-sia begadang sampai hampir tengah malam," ujar Bunga dengan perasaan bahagia.

"Pacar siapa dulu dong!" seru Nathan bangga sambil merangkul bahu Bunga.

"Pacar siapa ya? Pacar Jungkook kayaknya," sahut Bunga sambil mengulum senyum.

Mata Nathan mendelik tajam, "siapa tadi? Jongkok? Siapa si jongkok-jongkok itu? Biar aku hajar dia sampai mukanya nggak berbentuk lagi biar tahu rasa," sahut Nathan dengan raut wajah menahan emosi.

Bunga sontak saja membulatkan matanya saat mendengar kata-kata Nathan. Kekasihnya ini memang sangat posesif. Tapi ia tak menyangka Nathan seposesif itu padanya.

"Astaga, sayang! Ih, bukan jongkok tapi Jungkook."

"Terserah mau Jungkook atau jongkok atau jungkir balik sekalian. Kasih tahu aku, orangnya yang mana? Biar aku kasih pelajaran sekarang," tanya Nathan dengan sorot mata penuh intimidasi.

Bunga seketika terbahak melihat tingkah kekasihnya itu.

"Serius kamu mau tahu?" tanya Bunga dan Nathan mengangguk. Lalu Bunga mengambil hp Nathan dan mengetikkan nama Jungkook di pencarian lalu menunjukkannya pada Nathan. Seketika mata Nathan memicing tajam saat sadar Bunga tengah mengerjainya.

"Kamu ya, seneng banget buat aku cemburu!"

Lalu Nathan menggelitik perut Bunga membuat Bunga tertawa kegelian. Saat ini mereka sedang berada di rumah Nathan. Karena hari ini ujian terakhir dan hanya ada 1 mata pelajaran, jadi mereka pulang lebih awal dari biasanya.

Orang tua Nathan sedang tidak ada karena itu ia bisa membawa Bunga ke rumahnya. Pembantu rumah tangga mereka juga sedang pergi karena ada keluarganya yang tertimpa musibah jadi di rumah itu hanya ada mereka berdua dan penjaga rumah.

"Pacarku cemburuan banget sih!" goda Bunga.

"Kamu itu milik aku, Nga. Karena itu aku nggak mau ada lelaki lain yang memiliki kamu. Aku tuh sayang banget sama kamu," ucap Nathan sungguh-sungguh.

"Iya, Nath. Maafin aku ya! Aku juga sayang banget sama kamu. Love you," ucap Bunga membuat Nathan tersenyum lebar.

"Love you too."

Lalu tanpa aba-aba, Nathan menautkan bibir mereka. Bukan sekedar tautan biasa sebab kini mereka berdua telah mahir dalam berciuman. Nathan melu*mat, memagut, dan mencecap bibir Bunga dari awalannya lembut menjadi kian menuntut.

Tangan Nathan pun mulai bergerilya dengan nakal, mere*mas aset kenyal Bunga dari luar seragam sekolahnya. Nafas keduanya makin memburu. Mata mereka telah tertutup kabut gairah terlarang.

Nathan melepas tautan bibir mereka dan menatap mata Bunga yang tampak sayu sama seperti dirinya.

"Sayang, ke kamar yuk!" ajak Nathan dengan suara yang mulai berat menahan gejolak yang mulai bergelora.

"Ma-mau ngapain?" tanya Bunga sambil menelan ludahnya.

"I want you, sayang. Aku ingin kamu. Mau ya!" bujuk Nathan.

"Tapi ... "

"Kamu cinta aku kan?"

Bunga mengangguk cepat.

" Kalau kamu benar-benar cinta aku, pasti kamu mau jadi milik aku. Kamu mau kan jadi milik aku?" tanya Nathan seraya menatap lekat netra Bunga.

"Ya, aku mau," jawab Bunga pelan.

Lalu tanpa aba-aba, Nathan segera menggendong Bunga ke kamarnya dan membaringkannya di atas kasur. Tak lupa Nathan mengunci pintu. Setelahnya ia melepaskan semua kain yang menempel di tubuhnya. Ia juga meminta Bunga melepaskan pakaiannya agar tidak kusut.

Melihat tubuh Bunga yang tak berbalut apa-apa, jelas saja membuat hasrat Nathan kian membara. Sedangkan Bunga, wajahnya telah memerah karena melihat milik Nathan yang telah mengacung tegak.

Tak butuh waktu lama, kedua pasangan yang belum terikat dalam ikatan sah dan halal itu pun mulai bergumul dengan dosa berbalut kenikmatan. Suara desah*an dan rintihan memenuhi ruangan yang cukup besar itu. Bunga terlalu larut dalam kenikmatan duniawi yang ditawarkan Nathan hingga tanpa sadar apa yang mereka lakukan kelak akan menorehkan luka begitu besar dalam kehidupan Bunga.

...***...

Hari ini adalah hari kelulusan, seharusnya Bunga telah bersiap sejak pagi. Tapi entah mengapa tubuhnya terasa begitu lemas seolah tak ada tenaga sama sekali. Tali karena hari ini adalah hari bahagianya, Bunga pun berusaha tetap semangat. Lalu ia segera mandi dan bersiap.

"Mbak, pinjam pembalut dong!" seru Kia yang tiba-tiba saja masuk tanpa permisi.

"Ambil aja di tempat biasa," ujar Bunga sambil memoleskan liptint di bibirnya agar tidak terlalu pucat.

"Kayaknya stok pembalut mbak masih sama kayak bulan kemaren deh. Mbak udah belanja bulanan ya? Kok nggak ngajak-ngajak sih?" protes Kia membuat Bunga mengerutkan keningnya. "Kia pinjam satu bungkus ya!" ucap Kia sebelum keluar dari dalam kamar Bunga.

"Aku belum belanja tapi kok masih banyak?" gumam Bunga pada diri sendiri.

Lalu Bunga membuka aplikasi pengingat jadwal bulanan miliknya. Seketika jantungnya berdebar dengan kencang. Ia sudah telat lebih dari dua Minggu. Bunga kembali teringat hari dimana ia melakukan hubungan terlarang dengan Nathan beberapa Minggu yang lalu. Ia ingat dengan jelas, Nathan melakukannya tanpa pengaman sama sekali. Ia sudah tamat SMA. Sudah pasti dia paham bagaimana proses reproduksi terjadi. Dan saat itu Nathan menumpahkan benihnya di dalam rahimnya. Ia tahu, tapi mengapa ia lupa apa akibat bila mereka melakukan itu. Sungguh saat itu akal sehatnya telah dibutakan oleh hasrat terlarang sehingga tidak dapat berpikir apa dampak perbuatan mereka itu.

Tubuh Bunga bergetar, ia ketakutan, bagaimana bila ia benar-benar hamil. Bagaimana reaksi keluarganya bila tahu ia sedang hamil? Dan bagaimana reaksi Nathan saat tahu dirinya hamil. Bunga menelan ludahnya kasar. Ia khawatir Nathan tidak mau bertanggung jawab. Bagaimana bila benar itu terjadi? Apa yang harus ia lakukan?

"Semoga aku tidak benar-benar hamil. Astaga, bagaimana ini? Aku takut. Tidak, tidak, aku nggak mungkin hamil," racau Bunga sambil menggigit bibir.

Di acara kelulusan, tidak seperti anak-anak lainnya yang ceria, Bunga justru tampak sangat diam. Sang ibu sampai bertanya kenapa, tapi Bunga hanya mengatakan dia sedang tidak enak badan.

"Sayang, kok kamu diam aja? Kamu sakit?"

Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponsel Bunga.

"Aku cuma nggak enak badan aja kok, Yang. Nggak usah khawatir," balas Bunga.

Tak lama kemudian, nama mereka berdua dipanggil ke atas panggung. Seperti biasa, Bunga dan Nathan memang selalu bersaing dalam hal akademik. Bahkan saat kelulusan pun, nilai mereka berdua yang tertinggi dengan Bunga nilai tertinggi nomor 1 dan Nathan di tempat kedua membuat keduanya bahagia bukan kepalang.

...***...

Sepanjang malam Bunga tak jua dapat memejamkan matanya. Ia begitu gelisah. Ia takut apa yang dikhawatirkannya memang terjadi. Karena itu, pagi-pagi sekali ia masuk ke kamar mandi sambil membawa sebuah gelas kecil dan 3 buah testpack. Kemarin ia menyempatkan diri membeli beberapa alat test kehamilan dan pagi ini ia akan menguji melalui air seninya karena menurut apa yang ia baca hasil akurat hanya bisa dilihat dari air seni di pagi hari.

3 buah testpack telah ia celupkan ke dalam gelas kecil berisi air seninya. Dengan jantung yang berdebar kencang, Bunga mengangkat testpack itu dan memperhatikannya dengan seksama. Tiba-tiba saja tubuh Bunga luruh ke lantai. Ia menangis sejadi-jadinya sambil membekap mulutnya sendiri. Kekhawatirannya ternyata benar-benar terjadi.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" racaunya seraya terisak setelah melihat dua garis merah terpampang nyata di atas ketiga benda pipih tersebut.

...***...

...Happy reading 🥰🙏🥰...

1
Nur Aini
sy baca 2x novel ini,tetep aj mewek
Raja Rosnenty
Luar biasa
Sri Wahyuni
keren
Endah Setyati
Udah beberapa bab terakhir isinya bawang terus,,air mata ngalir aja sendiri padahal ga di undang thor 😭😭😭😭😭
Endah Setyati
Kia adiknya Bunga kah yg datang??🤔🤔
Nartadi Yana
haduh baru pacaran dah nyosor² aja ntar minta lebih dan hamidun trus ditinggal
Vibi22904259
apakah ibunya bunga kembaran ibunya yg skrng
Vibi22904259
lilya sama bela pasti
Mochi 🐣
Jahat lu Thor buat kita nangis 😭
Mochi 🐣
Thor tanggung jawab ya kirimin tisu Napa Thor
Merica Bubuk
Beni sisa nandur ya Ko ? 🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Bay, emg dgn mukul mmbabi celeng bisa membalikan keadaan ?
Jgn sok paling bener, sapa tau suatu saat km jg akan mlakukan kesalahan versi yg berbeda... betul ga reader ?
Merica Bubuk
Maasya Allah, bijak banget Bunga ❤️❤️❤️
Merica Bubuk
Nah tuh tau, tp jodoh, maut & rajekimu dah tertulis d Noveltoon, Nga.. 🤭🤭🤭
Merica Bubuk
Sabar bro, smua sudah kehendak Author 😁
Kamu punya rencana tp Author yg menentukan 🤭🤭🤭
Merica Bubuk
Jiaaahh... 🤨🤨🤨
Hurul Fatmi
Luar biasa
unique
baca maraton dari kemarin nangis teroosss
Erni Nofiyanti
aku bacanya sampe nangis.ampe ngga bisa napas.air mata keluar terus.nyesek bget
Merica Bubuk
Hahahaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!