NovelToon NovelToon
Baktiku

Baktiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Imam Setianto

seorang sena baru mengetahui kalau dia adalah hanya anak angkat dari seorang kiyai, ia diasuh dalam lingkungan pondok sejak usianya tiga tahun, setelah dewasa dan mendapatkan gelar sarjananya ia malah mendapatkan tugas dari sang kiyai untuk kembali pada orang tua kandungnya yang wajahnya saja sena lupa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imam Setianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20

Jam sepuluh malam sena di telepon oleh pak budi pemilik toko bahan bangunan, mengatakan kalau pak budi ingin ke rumah dengan membawa adiknya, sena pun memberitahukan pada mamak dan bapak kalau mau ada tamu.

Galih dan tari sudah masuk ke rumah untuk tidur, sedangkan abi masih setia mengelap vespa barunya yang bersampingan dengan vespa sena.

"Untuk sementara nanti vespanya di masukan ke rumah bi, besok kita bikin garasi di samping rumah!" Ucap sena pada abi.

"Iya mas, nanti abi yang memasukan vespanya," jawab abi.

"Gimana tadi seleksinya bi?" Tanya bapak.

"Lancar pak, banyak banget yang ikut, pengumumannya besok sore, minta doanya pak semoga abi lolos!" Jawab abi.

"Ya selalu bapak sama mamak mendoakan kalaian, agar kalian meraih cita cita dan bisa membanggakan orang tua, yang paling penting selalu dalam lindungan Allah!" Kata bapak.

Sesaat keudian sebuah mobil berhenti di depan rumah, nampak pak budi turun dengan memapah seorang laki laki yang lebih muda dari dirinya, di belakang pak budi mengikuti dua perempuan mungkin istrinya pak budi dan istri dari adiknya.

Setelah saling berbalas salam lalu sena mempersilahkan empat tamunya untuk masuk, bapak ikut menemani sena menemui tamu mereka di ruang tamu, abi sigap membuat minum di dapur.

"Bagaimana pak budi, ada apa kiranya malam malam di bela belain ke rumah orang tua saya?" Tanya sena setelah semua tamunya duduk.

"Begini mas sena, sebelumnya saya minta maaf sudah mengganggu waktu istirahat mas sena dan keluarga, perkenalkan ini istri saya namanya ratna, dan yang ini adik saya namanya sofyan, yang di sebelahnya santi istrinya sofyan, tinggalnya di kota G,  adik saya ini sudah dua bulan kalau menjelang malam seluruh badanya katanya perih seperti di sayat sayat silet, dan perutnya mengencang seperti di ikat sesuatu, sudah berobat ke dokter tapi belum juga ada perubahannya, mohon petunjuk mas sena apa yang harus kami lakukan supaya adik saya ini bisa sembuh seperti sedia kala, takutnya ini kiriman dari saingan usaha adik saya!" Ucap pak budi menjelaskan maksud kedatangannya pada sena.

Sejenak sena melihat ke arah sofyan, memindai dari ujung kepala sampai kaki, lalu ia tertawa kecil merasa geli atas apa yang baru saja ia ketahui.

"He he he he...... mas sofyan usahanya apa?" Tanya sena pada sofyan.

"Saya usaha penggilingan bakso mas, dulu satu hari bisa menggiling daging sampai ratusan kilo, lalu tiba tiba saya sakit kaya gini, buat jalan saja susah, dan usaha saya sekarang sepi bahkan bisa di bilang bangkrut!" Jawab sofyan.

"Maaf sebelumnya pak budi, mas sofyan, saya sarankan jangan suudzon terlebih dahulu, mari kita berfikir jernih, biar saya jelaskan logikanya jadi nanti kita tak berdosa sudah menuduh orang sembarangan, kalau mas sofyan mau sembuh hilangkan prasangka buruk itu dulu di dalam pikiran mas sofyan, istighfar mohon ampun pada Allah dan nanti setelah sembuh minta maaflah pada orang yang telah mas sofyan curigai, insya Allah kehidupan mas sofyan sekeluarga nantinya akan lebih baik!" Ucap sena menasehati sofyan.

"Iya mas, saya manut saja apa kata mas sena, yang penting saya bisa sembuh seperti dulu dan bisa bekerja lagi!" Jawab sofyan.

"Baiklah, jadi begini, penyakit mas sofyan ini murni penyakit medis, yang namanya rematik, logikanya mas sofyan kan tiap hari mengadon bakso pakai air es, betul tidak mas?" Ucap sena.

"Iya mas, bahkan saking banyaknya adonan sampai sepatu bot saya kemasukan air es tiap harinya!" Jawab sofyan.

"Nah itu lah awal penyakit rematiknya, mungkin awal awal tidak terasa, tapi lama lama otot dan saraf mas sofyan jadi sakit sebab terkena air es teris tiap harinya, apa lagi mas sofyan sudah bertahun tahun melakukan itu," kata sena.

"Oohh gitu ya mas. Bisa sembuh apa tidak mas?" Tanya pak budi.

"Insya Allah bisa, asal kita tawakal dan tidak putus asa, nanti jam satu kita mandi di sungai, sebaiknya ibu ibunya di antar pulang dulu pak budi, takutnya nanti ngantuk!" Kata sena lagi.

"Kalau mandi saya ga kuat mas, kena air dingin sedikit saja rasanya perih, apalagi mandi di sungai malam malam!" Ucap sofyan.

"He he he he...., mas sofyan jangan takut, airnya ga dingin, mandi yang malam yang sehat itu di lakukan pas jam satu sampai jam dua, airnya agak hangat sebab letak matahari sedang pas di balik bumi!" Kata sena menjelaskan.

Pak budi pun berpamitan untuk mengantar istrinya dan adik iparnya pulang terlebih dahulu, dan ia akan balik lagi untuk menemani adiknya mandi di sungai.

Setelah mengantar istri dan adik iparnya pak bidi balik lagi ke rumah sena, sambil menunggu sampai jam satu mereka lanjut mengobrol, sedangkan bapak sudah pamitan untuk tidur.

"Kamu mau ikut mandi bi?" Tanya sena pada abi.

"Boleh mas, biar abi jago main bolanya!" Jawab abi.

"Kalau mau jago ya latihan yang rajin dan fisiknya di tempa terus biar kuat!" Kata sena lagi.

Jam satu mereka jalan kaki menuju sungai yang tak jauh dari rumah sena, hanya lewat dari belakang rumah sena menyusuri jalan setapak tanah di antara sawah sawah mereka sudah sampai di sungai.

"Kalau tengah malam di sungai ga gelap ya mas?" Ucap pak budi.

"Iya pak, kan ada sinar bulan, kecuali kalau cuacanya mendung!" Jawab sena.

Setelah sampai sena menyuruh sofyan dan abi untuk buka baju, lalu ia membimbing keduanya untuk berdoa.

"Untuk mas sofyan niatkan dalam hati minta kesembuhan sama Allah dengan sungguh sungguh, untuk abi berdoalah biar semua cita citamu bisa tercapai!" Ucap sena.

Abi dan sofyan pun menuruti perkataan sena, berdoa dalam hati sesuai dengan tujuan masing masing, selesai berdoa sena meminta sofyan dan abi turun ke air dan segera mandi.

Setelah selesai mandi sena mengajak semuanya untuk pulang, dalam perjalanan sofyan masih belum sadar kalau jalannya yang tadi pas berangkat kakinya di seret kini sudah bisa jalan normal tanpa rasa sakit dan perih, barulah saat akan sampai rumah sena sofyan menyadarinya.

"Eh, mas, aku sudah ga sakit lagi, jalanya sudah normal!" Ucap sofyan kaget bercampur gembira.

"Alhamdulillah fyan kamu sudah sembuh!" Saut pak budi.

Sedangkan abi merasa takjub dengan kakaknya yang bisa menyembuhkan orang dari sakitnya, dan sena hanya berucap syukur lalu mengajak semuanya untuk pulang.

"Kita ngobrolnya di rumah saja nanti, ayo pulang!" Kata sena.

Setelah sampai rumah sudah jam dua, sena menyuruh abi membuat kopi dan setelahnya agar segera tidur.

"Alhamdulillah kalau mas sofyan sudah sembuh ga perih lagi kakinya, kedepanya mesti di jaga mas pola hidupnya, untuk masalah pada perut mas sofyan rajin rajin makan singkong mentah!" Kata sena setelah abi menghidangkan kopi dan pamit untuk tidur.

"Iya mas alhamdulillah, terimakasih atas bantuan mas sena!" Kata sofyan.

"Iya saya cuma membatu, yang menyembuhkan sudah pasti Allah, mulai sekarang sholatnya di perbaiki, jangan gampang suudzon sama orang mas, besok segeralah minta maaf sama orang yang telah mas sofyan curigai!" Kata sena lagi.

"Siap mas, besok sepulang dari sini saya akan langsung menemui orangnya!" Jawab sofyan.

"Kalau begitu saya dan sofyan ijin pamit dulu mas sena, maaf ini ada sedikit buat beli rokok sama kopi!" Ucap pak budi berpamitan sambil menyodorkan amplop pada sena.

"Terimakasih pak, saya terima ini, tapi apa saya boleh minta tolong sama pak budi?" Ucap sena.

"Minta tolong apa mas, insya Allah kalau bisa pasti saya tolong?" Tanya pak budi.

"Nanti pas waktu sholat subuh usahakan pak budi sholat di mushola atau masjid, lalu tolong masukan amplop ini ke kotak amal masjid atau mushola!" Kata sena pada pak budi.

"Iya mas, maaf, nanti akan saya masukan ke kotak amal!" Jawab pak budi.

"He he he he...., saya tidak menolak pemberian pak budi kan, saya tadi menerimanya, tapi minta tolong sama pak budi untuk di masukan ke kotak amal masjid, itu sebagian dari amanah dan bisa mendapat pahala kalau kita melaksanakannya!" Kata sena lagi.

Akhirnya pak budi dan sofyan pun pulang dengan perasaan senang, sebab penyakit yang di derita oleh sofyan sudah sembuh.

1
Ilham
BG up nya jangan tangung tangung Noa BG aku lgi enak baca lah gantung bg
Jamrawati Onon
lanjutkan ke selanjutnya LG seru
Aa Mobui
lanjut kang ...bab d perbanyak 🙏🙏🙏🙏🙏
Ilham
lanjut BG aku suka cerita nya bg
Ilham
lanjut BG aku Suko cerita yang beninian bg
Ilham
bg lanjut aku Suko cerita nya bg..lanjut bg
ginevra
ceritanya seru
ginevra
👍👍👍👍👍
Hoa xương rồng
Membuatku terhanyut.
Necesito dormir(눈‸눈)
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
Poplar Taneshima
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!