 
                            "pergi kalian dari sini, dasar anak pembawa sial. gara-gara kalian suami saya meninggal" marah rini. 
   "jangan usir kami bunda, kamu tidak membunuh ayah" elak alinka.
  "kalian pembunuh, seandainya kalian tidak merengek untuk di bawa jalan-jalan maka suami saya tidak meninggal".
  " aku membenci kalian berdua, gara-gara kalian ayah meninggal " teriak glen pada si kembar. 
   rini benar-benar mengusir si kembar dari rumah, alinka dan Alita masih berumur 5, tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ariyanteekk09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 20
"Gimana lo udah tenang belum, ini minum dulu" devan memberikan alinka minuman dingin.
"Terima kasih, aku sedikit tenang aja dan plong rasanya sekarang" ungkap alinka.
"Itu pasti lah, karena pembunuh orang tua lo sudah ketemu dan masuk penjara".
" gue juga senang setelah ini karena lo dan om wahyu serta tante Ratih akan tinggal di rumah gue.. Jadi gua gak kesepian lagi nihh" alinka sangat senang sekali.
"Tapi seperti nya arinka tidak senang gue dan orang tua gue tinggal bersama kalian".
" dia senang kok tapi ekspresi nya memang seperti itu dingin dan cuek.. Gue juga gak ngerti dengan perubahan sikap nya ".
Arinka lagi ngobrol dengan yang lain di hotel.. Mereka masih di sana kalau para tamu sudah pada pulang.
"Aku harap om dan tante bersedia tinggal di rumah kami.. Didik kak alinka dalam dunia bisnis om" mohon arinka.
"Terus kamu mau tinggal di mana" tanya wahyu.
"Aku akan tetap tinggal di kos aja om. Aku belum sanggup kembali ke rumah itu untuk sementara".
" astaga arin kamu itu benar-benar deh, punya rumah yang besar tapi memilih tinggal di kosan" aini heran..
"Kalau boleh jujur sih aku tidak mau hidup dalam lingkungan yang sibuk dengan bisnis. Aku yaman hidup seperti sekarang ini".
" kamu gak mau hidup mewah, sekarang kan semua aset orang tua mu sudah ada di tangan mu dan alinka" lanjut aini.
"Tidak sama sekali, biar kak alinka saja yang mengelola" arinka tetap kekeh tidak mau kembali.
Arinka punya alasan tersendiri kenapa tidak mau kembali ke rumah itu lagi.. Dia tidak bisa pungkiri hati nya masih belum percaya sepenuhnya sama mereka.
Alinka yang mendengar keputusan adiknya itu tidak terima.
"Gue gak setuju ya kalau lo tinggal di kosan lagi".
"Terserah gue lah. Kok lo ngatur" ketus arinka.
"Ni bocah benar-benar anehh, terserah lo dah . Gue capek berdebat sama orang keras kepala seperti lo" putus alinka.
"Pak diman titip kak alinka ya.. Terus awasi dan kasih tahu aku kalau ada yang aneh" bisik arin.
"Non arin tidak percaya sama mereka" tanya diman.
"Percaya sih tapi tidak terlalu.. Kita tetap harus waspada supaya tidak kecolongan lagi. Aku cuma percaya sama pak diman saja".
"Non tenang saja, serahkan semuanya pada saya".
Saat arinka mau pergi dari sana, alinka menghentikan nya.
"Arinka gue tidak mau bang glen tinggal di rumah itu lagi".
"Gak bisa gitu kak.. Gimana pun bang glen juga ikut andil membantu kita".
" tidak bisa arin.. Bang glen pastinya nanti akan mengkhianati kita".
"Terserah lo dah kak" arinka pergi dari sana dengan kesel.
Alinka sudah punya banyak rencana setelah pulang dia akan merenovasi rumah itu supaya berbeda.. Meskipun dia hidup biasa aja dari dulu tapi jati dirinya sebagai anak sultan tidak pernah hilang.
_______
"Abang tinggal di kamar sebelah saja kebetulan kosong dan sudah di bersihkan" kata arinka sama glen.
"Gue gak pantes nerima kebaikan dari lo arinka.. Kenapa lo gak bersikap seperti alinka aja terhadap gue".
"Gua bukan alinka bang.. Gue tidak akan lupa kebaikan abang membongkar kejahatan bunda abang sendiri".
"Hidup gue hancur arinka. Bunda dan papa gue masuk penjara, dilakukan lebih memilih hidup dengan bintang ketimbang gue. Gua gak punya siapa-siapa lagi" tangis glen pecah.
"Semua orang membenci gue dek, teman-teman gue jauhin gue, mereka bilang gue anak dari seorang pembunuh dan perempuan gila harta" lanjut nya.
"Lo gak sendirian bang, ada gue adik lo.. Gue gak akan jauhin lo seperti orang-orang.. Abang harus kembali bangkit. Masa depan abang masih panjang" arinka menyemangati glen..
Arinka tidak mau glen sampai kehilangan arah.. Sebisanya arinka akan selalu support glen.
"Ayok bang kita mulai hidup baru di sini dan gue janji tidak akan ninggalin abang.. Bang glen harus melanjutkan kuliah abang kan abang ingin jadi dokter".
"Terimakasih dek" glen kembali memeluk arinka.
*********
2 bulan berlalu, glen kembali menata hidupnya dan mulai aktif kuliah. Dia juga membantu arinka di restoran.
Sedang kan kehidupan alinka semakin bahagia, kini kehidupannya kembali mewah dan semakin lengket dengan devan.
Hari ini mereka menggunakan mobil keluaran terbaru datang ke sekolah. Alinka juga menggunakan barang-barang branded.
"Lihat deh semakin hari alinka semakin sombong ya, dia mana pernah sekarang mau bergaul sama kita".
"Betul itu, dia juga semakin menempel dengan devan seperti nya mereka pacaran loh".
"Berbeda banget dengan arinka yang selalu sederhana meskipun dia bersikap dingin dan datar tapi dia adalah gadis yang baik hati sekali" para murid kini membanding-bandingkan si kembar.
Alinka ingin kasih pelajaran sama mereka tapi devan melarang nya.
"Jangan alin, kalau lo samperin mereka yang ada mereka tambah senang bicara tentang lo" cegah devan.
"Tapi dev mulut mereka kurang ajar banget sih".
"Udah, nanti kalau mereka sudah bosan akan berhenti sendiri".
" tau ahh lo nyebelin" alinka meninggalkan devan masuk ke kelas.
"Sabar dev" ucap nya pada dirinya sendiri.
Tiba di kelas alinka masang muka betenya, dara dan sinta yang lagi bergosip pun heran. Sedangkan arinka tidak menyadari kedatangan sang kakak.
"Lo kenapa pagi-pagi mukanya sudah di Tekuk seperti itu".
" ya ni seperti orang yang sangat kesal banget " lanjut sinta.
"Gue lagi kesel dengan anak-anak yang di luar itu, mereka bicara yang gak-gak tentang gue dan membandingkan gue dengan arin" cerita alinka.
"Rin gimana tanggapan lo tentang ini" tanya dara.
"Terserah mereka sudah mau bilang apa.. Asal itu tidak menyinggung masalah pribadi" ucap arinka dengan begitu santai nya.
Alinka menghampiri arinka.
"Nih titipan om wahyu untuk lo" alinka memberikan sebuah kartu.
"Untuk?? ".
"Biaya hidup lo di luar sana. Biar gak capek-capek kerja lagi".
"Kembalikan saja sama om wahyu. Tanpa ini gue bisa hidup kok atau lo aja yang pake" arinka kembali menolak pemberian sang kakak lewat om wahyu.
"Sampai kapan sih lo keras kepala seperti ini, apa susahnya terima " ketus alin.
"Okehh gue terima, sini kartu nya biar gue kasih bang glen saja. Dia lebih membutuhkan nya".
" lo bilang buat bang glen.. Tidak boleh. Dari pada kasih orang itu mending buat traktir dara dan sinta shoping pulang sekolah " .
Arinka tidak jadi ambil kartu itu dan menatap sang kakak sedikit tajam.
"Nih ambil aja.. Gue juga gak butuhh" ucap arinka lalu kembali sibuk dengan hpnya.
"Gue gak ngerti dengan lo arin.. Kenapa masih baik dengan bang Glenn.. Sekarang juga lo lebih dekat dengan nya ketimbang gue" batin alinka sambil menatap sang adik dengan perasaan Campur adu
Aku udh mmpir....slm knal.....
bnr2 ga nyangka,trnyta orng trdkatnya yg jd pngkhiant...pst skit bgt jd alin sm arin....
tp arin msih ga prcya 100% sih sm mreka,beda sm alin yg lngsng lpa diri plus jd smbong....hti2 aja y arin....
Smngt kk....😘😘😘