NovelToon NovelToon
Return

Return

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:860
Nilai: 5
Nama Author: AiMila

Radella Hafsah dan Delan Pratama memutuskan mengakhiri pernikahan mereka tepat pada satu tahun pernikahan mereka. Pernikahan dari perjodohan kedua orangtua mereka yang tidak bisa ditolak, tapi saat dijalani tidak ada kecocokan sama sekali pada mereka berdua. Alasan yang lain adalah, karena mereka juga memiliki kekasih hati masing-masing.
Namun, saat berpisah keduanya seakan saling mencari kembali seakan mulai terbiasa dengan kehadiran masing-masing. Lantas, bagaimana kisah mereka selanjutnya? Apakah terus berjalan berbeda arah atau malah saling berjalan mendekat dan akhirnya kembali bersama lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AiMila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekosongan

Pagi ini kembali mendung, musim hujan rupanya mulai menyapa disertai angin dan cuaca dingin. Meski pagi ini belum turun hujan, tapi suasananya sangat mendukung untuk kembali tidur di bawah gulungan selimut hangat. Apalagi waktu masih menunjukkan pukul enam, terlalu pagi untuk beraktivitas bagi seorang gadis yang nyaman dengan posisi tersebut.

Meski tubuhnya nyaman di bawah selimut, tapi tidak dengan pikirannya yang sudah berkelana jauh sejak dia membuka mata. Seharusnya, dia menyambut pagi dengan pikiran segar setelah tidur malam, nyatanya dia terbangun dengan pikiran yang sudah penuh. Sekarang, kepalanya mulai terasa sakit akibat terlalu berpikir keras saat matanya baru terbuka.

Perempuan itu mendesah kasar, memilih beranjak menuju jendela kamar. Membuka untuk menikmati udara dingin juga penampakan langit mendung seperti yang dirasakan hatinya. Matanya juga menangkap jalanan di bawah sana yang sudah ramai para pengguna jalan pagi.

Hampir sepuluh menit, Radella bertahan dengan posisi itu tanpa mengeluarkan kalimat. Hanya embusan napas kasar yang terdengar sebagai bentuk frustasinya dia. Lantas, dia memilih membersihkan diri daripada hanya berdiam dengan pikiran melayang jauh.

Butuh waktu lima belas menit, Radella keluar dengan tubuh sedikit bergetar karena rasa dingin. Namun, tubuhnya juga terasa lebih segar meski otaknya tetap rumit dan berisik di dalam. Gadis itu memilih memakai baju, dan bersiap untuk turun. Pagi ini, dia akan kembali belajar di butik tantenya, dia harus lebih giat agar segera bisa mempraktekkan langsung belajarnya selama ini.

Langkahnya ringan menuruni tangga, sampai bawah sudah ada Rasyafa yang selalu lebih rajin bangun ketimbang dirinya. Adiknya itu juga sering membantu sang bunda di dapur, sedangkan dirinya bisa dihitung jari saat membantu bundanya di dapur. Radella berjalan mendekat, ikut melihat apa yang dikerjakan ibu dan adiknya.

"Selamat pag...." Radella langsung membungkam mulutnya, tidak melanjutkan sapaan cerianya karena mendadak dia tidak bernafsu untuk melakukan hal konyol itu lagi.

Namun, suaranya sudah terlanjur keluar dengan ringan yang didengar adik dan ibunya. Kedua perempuan beda generasi itu menoleh dengan sedikit terkejut, mereka tidak menyadari kedatangan Radella. Saat melihat wajah masam Radella, bunda dan adiknya itu malah saling pandang merasa aneh dengan sikap Radella.

"Selamat pagi juga, kak Della!" Dengan jahil, Rasyafa menyahut sambil tersenyum lebar. Senyuman yang menurut Radella hanya sebuah ejekan. Dirinya kembali merutuki, karena tidak bisa menahan diri agar tidak lagi menyapa konyol seperti tadi.

Radella mendengus, menatap tidak suka pada Rasyafa yang sekarang tengah cekikikan. "Hentikan, Rasyafa!" seru Radella dengan kesal.

"Apa? Aku hanya membalas sapaan kak Della saja. Harusnya, kak Della senang karena ada yang menyahut," balas Rasyafa membela dirinya.

Radella hanya mengerucutkan bibirnya kesal, memutuskan untuk keluar dari area dapur. Memilih keluar untuk menikmati udara pagi yang dingin, tapi tidak bertahan lama karena dia segera masuk saat angin menyapanya dengan kencang. Dia memperkirakan akan hujan kembali melihat bagaimana penampakan langit sekarang.

"Kamu, tumben sudah bangun sendiri," celutuk ayahnya saat Radella ikut duduk di sampingnya.

"Ayah...," rengek Radella. "Setiap hari Radella juga bangun sendiri," balasnya hanya ditanggapi kekehan oleh ayahnya. Tahu betul, beberapa hari ini Radella kembali ke rumah, adiknya rutin ke kamarnya karena anak sulungnya tidak kunjung turun untuk sarapan bersama.

"Jadi, gimana Kamu sama Delan?" Sang ayah membuka topik yang sebenarnya tidak ingin Radella bahas.

Topik yang membuat Radella bangun dengan keadaan pusing, lantaran ucapan Delan semalam. Pria itu begitu ingin cepat menyelesaikan hubungan mereka, menyewa pengacara tanpa berdiskusi dengannya. Lalu, berujar lagi dengan memintanya tidak perlu datang agar sidang bisa berjalan lebih cepat. Karena, alasan perpisahan mereka sebenarnya alasan yang sulit diterima di pengadilan untuk menyetujui permintaan pisah mereka.

"Kita akan berpisah." Radella ingin menjawab dengan santai dan tegas seperti saat dirinya berujar di depan dua keluarga sekitar dua minggu yang lalu, tapi yang keluar malah suara kekecewaan yang tertangkap jelas di telinga ayahnya.

Fatoni tersenyum miris, jelas anaknya sudah memiliki rasa kepada Delan tapi entah kenapa mereka tetap kekeh untuk memutuskan hubungan. Sangat tidak masuk akal baginya, dua orang memiliki rasa yang sama tapi memilih selesai. Jelas saja, semuanya bisa melihat bagaimana Radella dan Delan saat mereka saling menatap.

Namun, hal itu tidak disadari atau mungkin disangkal oleh keduanya dengan alasan yang tidak masuk akal. Fatoni yang hampir setiap hari bertemu dengan papanya Delan, mereka sering membicarakan anak-anak mereka yang dinilai aneh dan sama sekali tidak dewasa. Adam, papanya Delan juga mengatakan kalau tingkah Delan akhir-akhir ini sering melamun dan jarang fokus, hal yang sering dijumpai juga pada Radella.

"Apa kalian sekarang tenang saat berpisah seperti ini?" Fatoni menaruh atensinya penuh pada anak sulungnya.

Pria paruh baya itu merasa perlu bicara serius dengan anak sulungnya, karena langkah mereka terlalu jauh jika keduanya sudah memiliki rasa satu sama lain. Karena, Fatoni juga tahu kalau mereka sudah pergi ke pengadilan, infomasi yang didapat dari Adam. Fatoni pikir, setelah mereka berpisah rumah akan merasa kehilangan dan mulai menyadari perasaan masing-masing.

Bukan hanya Fatoni saja yang berpikir demikian, tapi istri juga besannya. Nyatanya, anak menantu mereka malah melangkah jauh mengabaikan perasaan masing-masing. Saat tahu, keduanya pergi ke pengadilan, tentu dua keluarga itu merasa kecewa. Masih menanyakan alasan konyol apa yang membuat mereka kekeh berpisah padahal jelas mereka sudah mulai saling nyaman.

Radella terdiam, dia tidak bisa lagi menyangkal saat kakinya keluar dari rumah Delan dengan koper di tangannya, detik itu juga dia mulai merasa kosong dan hampa. Hanya saja, dia terus mengabaikan, menyangkal dan memberikan afirmasi pada otaknya sendiri dari perasaan itu. Namun, seiring berjalannya waktu, Radella tidak bisa lagi menyangkal kalau ada sesuatu darinya yang hilang, sesuatu yang awalnya penuh tapi sekarang kosong seketika.

Sesuatu itu adalah Delan, Delan yang telah menemani dan menjadi teman tinggalnya selama satu tahun. Delan yang banyak mengisi hari-harinya, Delan yang membuat dirinya semakin konyol dan kekanak-kanakan tanpa dia sadari. Delan juga yang sering membuat dirinya begitu nyaman, sehingga bisa bersikap apa adanya di depan pria itu.

Bahkan, di depan Reno, dia selalu berusaha menjaga dirinya agar tetap terlihat tenang dan tidak memalukan untuk pria itu. Pernyataan-pernyataan yang diputar otaknya, menyadarkan dirinya kalau itu semua hanya tinggal kenangan menyakitkan saat sebentar lagi mereka akan berpisah. Tanpa sadar dia tertawa, tawa miris karena hubungan aneh mereka.

"Kenapa tertawa? Apa Kamu baru sadar kalau yang kalian lakukan itu sebuah kekonyolan?" sarkas Fatoni yang setia menatap bagaimana Radella dengan pikirannya yang terlibat di wajahnya.

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Aduh, thor bikin jantungku berdetak kencang
AiMila: Tarik napas pelan-pelan, Kak🙏
total 1 replies
Graziela Lima
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
AiMila: Diusahakan Kak, terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!