NovelToon NovelToon
Dimahkotai Mafia Dengan Cinta Dan Kekuatan

Dimahkotai Mafia Dengan Cinta Dan Kekuatan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Mafia / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:601
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Hari yang seharusnya menjadi awal kebahagiaan Eireen justru berubah menjadi neraka. Dipelaminan, di depan semua mata, ia dicampakkan oleh pria yang selama ini ia dukung seorang jaksa yang dulu ia temani berjuang dari nol. Pengkhianatan itu datang bersama perempuan yang ia anggap kakak sendiri.

Eireen tidak hanya kehilangan cinta, tapi juga harga diri. Namun, dari kehancuran itu lahirlah tekad baru: ia akan membalas semua luka, dengan cara yang paling kejam dan elegan.

Takdir membawanya pada Xavion Leonard Alistair, pewaris keluarga mafia paling disegani.
Pria itu tidak percaya pada cinta, namun di balik tatapan tajamnya, ia melihat api balas dendam yang sama seperti milik Eireen.

Eireen mendekatinya dengan satu tujuan membuktikan bahwa dirinya tidak hanya bisa bangkit, tetapi juga dimahkotai lebih tinggi dari siapa pun yang pernah merendahkannya.
Namun semakin dalam ia terjerat, semakin sulit ia membedakan antara balas dendam, ambisi dan cinta.

Mampukah Eireen melewati ini semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menerka-nerka

"Sudah lakukan saja apa yang kuminta!" Bos Kalan seolah menghindari pertanyaan, segera menyibukkan diri. Jari-jarinya menekan keyboard, mau melacak mobil Eireen.

Tidak seperti Joey yang masih sabar menunggu jawaban dari Bosnya, Jimmy segera menghentikan gerakan tangannya.

Bos Kalan menoleh, menatapnya. Jimmy pun sama.

"Katakan, apa yang sebenarnya terjadi? Sekarang!"

"Ini darurat, atau Eireen akan sungguhan celaka saat kita mengulur waktu di sini, Jimmy!"

Ekspresi wajah yang tampak serius, tapi juga masih menyembunyikan sesuatu terpampang nyata di wajah Bosnya. Jimmy jadi punya firasat buruk juga.

Paham jika jelas mungkin Eireen dalam bahaya besar, Joey segera menarik tubuh Jimmy. "Ayo pergit!"

Jimmy tidak berkata-kata, langsung beranjak, kemudian lari bersama Joey menuju mobil mereka.

Bos Kalan melihat mereka sekilas, menghela napas, kemudian fokus menggerakkan jari-jari di atas papan keyboard, mencoba mengakses sistem pelacakan mobil Eireen.

Sementara, Jimmy dan Joey sudah masuk ke dalam mobil mereka. Seperti biasa Joey yang mengemudikannya.

"Jelas Bos menyembunyikan sesuatu!" kata Jimmy sambil siku tangannya menempel jendela, memegangi kepala, dengan ekspresi berpikir.

"Ehm, tapi bahaya apa? Tadi Eireen menghubungiku katanya sukses besar, sampai dia mau traktir makan pula, jelas dia sedang senang, kan?"

Jimmy dan Joey hafal benar sifat Eireen. Jika dia ingin mentraktir makan-makan, maka moodnya sedang sangat bagus.

"Coba kuhubungi dia!" Jimmy mengeluarkan telepon genggamnya, mau menghubungi nomor Eireen.

Sayang, nomornya Eireen tetap tidak aktif. "Sial, tidak aktif!"

"Pantas Bos sepanik itu. Tidak mungkin, Eireen tanpa menonaktifkan nomornya tanpa alasan, apalagi sedang senang," sahut Joey.

Jimmy sependapat dengan Joey. Tapi itu justru membuat kedua laki-laki itu semakin mengkhawatirkan Eireen.

Tidak berselang lama, suara Bos Kalan terdengar dari alat komunikasi di dalam mobil. "Titik koordinat mobilnya sudah kukirimkan!"

Jimmy menekan layar digital di sebelah kemudi, mengatur GPS agar Joey lebih mudah mengikuti arahnya.

Namun, melihat titik koordinatnya berjalan, Jimmy berkata, "Bos, ini..."

"Ehm. Mobilnya berjalan, kalian ikuti, kalau ada yang aneh segera bertindak, bawa juga senpi! Akan kukirimkan bantuan ke sana!" sela Bos Kalan.

Jimmy melirik ke arah Joey. Tatapan mereka seolah sudah bersiap menghadapi apapun, karena si Bos sampai mengizinkan pemakaian senjata, sebelum tahu kondisinya.

Mobil mereka mulai melaju lebih kencang, mengejar titik koordinat mobil Eireen.

Saat melihat mobil Eireen dikendarai orang tidak dikenal dan akan masuk ke salah satu rumah di pinggiran kota, Jimmy dan Joey langsung saja menghentikan laju mobil itu dengan berhenti tepat di depannya.

CIT...!

Anak buah Xav terpaksa turun, langsung berhadapan dengan Jimmy. "Siapa kau, hah? Beraninya..."

"Kau yang siapa?! Kenapa membawa mobil rekanku, hah?!" Jimmy pun dan anak buah Xav sudah saling mencengkram kerah pakaian.

Di sisi lain, Joey sudah memeriksa mobilnya. Tidak mendapati Eireen di manapun, laki-laki itu segera memisahkan Jimmy dan anak buah Xav yang sedang baku hantam.

Ia tarik anak buah Xav, ganti mencengkram kerah pakaiannya. "Dimana rekanku? Katakan!"

"Siapa yang kau maksud, hah? Ini bukan mobil rekanmu, tapi milik Tuanku!" Anak buah Xav melepas paksa cengkraman Joey dari kerah pakaiannya.

"Arrgsh!" Jimmy sudah terpantik emosinya, mau menyerang anak buah Xav lagi. Tapi, Joey menghentikannya. "Tunggu!"

"Apalagi? Dia butuh dihajar baru..."

Suara Bos Kalan tiba-tiba terdengar dari alat komunikasi di telinga mereka berdua. "Jangan!"

"Bos. Tapi dia pasti..." Ucapan Jimmy tercekat, saat suara Bos Kalan terdenga di telinganya. "Itu salah satu daerah kekuasaan Keluarga Alistair!"

Jimmy seketik saling tatap dengan Joey. Mereka jadi mulai teringat perkataan anak buah Xav tadi, tentang mobil itu milik Tuannya.

"Siapa Tuanmu yang membawa mobil ini, hah?" tanya Joey kepada anak buah Xav.

Awalnya anak buah Xav mau marah. Tapi, seolah mengenali tanda di bagian belakang mobil Jimmy dan Joey di depan sana, ia pun berkata, "Oh... Kau kurir dunia gelap rupanya?"

"Berani kau mengacau di area ini, hah? Kau tidak tahu ini area kekuasaan Keluarga Alistair?!" imbuhnya sambil menantang balik, mencengkram kerah pakaian Joey.

"Oh jadi Tuan Mudamu yang menculik rekan kami bahkan membawa mobilnya begini, iya, hah?!"

Jimmy mencengkram balik, jadi mereka bertiga berdiri dekat sekali sambil menatap nyalang satu sama lain.

Ingat jika dirinya tidak boleh memberitahu siapapun, jika bertemu dengan Tuan Mudanya hari ini, anak buah Xav terdiam, wajahnya tampak berpikir, mau berkelit apa.

Joey mengamati ekspresinya itu. "Kenapa diam? Jelas sudah, pasti..."

Perkataan Joey tercekat, saat anak buah Xav melepas cengkramannya, menghempas tangan Jimmy dan menjauh, mau masuk ke dalam mobil sambil berkata, "Itu bukan urusanmu!""

Jimmy menahan pintu mobil yang mau dibukanya. "Itu urusanku, karena ini mobil rekanku dan dia menghilang setelah mobilnya dicuri oleh kalian!"

Joey menganggukkan kepala mantap. "Kami punya bukti, jika mobil ini adalah milik perusahaan! Kau... apa buktimu, hah?!"

"Heh. Bukti apa? Kalian itu paling ahli memanipulasi surat-surat kendaraan untuk operasional jasa kalian. Lantas, kau mau aku percaya bukti kepemilikan itu ada, hah?" Anak buah Xav tetap bersikeras mempertahankan mobil itu.

Mengingat, pesan Tuan Mudanya ia harus jaga mobilnya dan sembunyikan.

Mendengarnya, Jimmy semakin emosi. "Kau memang minta dihajar!"

"Siapa takut? Ayo, kuladeni, itu kalau kau memang mau berurusan dengan Keluarga Alistair!"

Anak buah Xav justru mengancam balik.

"Kau..."

"Tunggu!" Bos Kalan menyela, terdengar di telinga Jimmy dan Joey.

"Apalagi, Bos?" Jimmy semakin kesal saja.

"Yang penting Eireen sekarang, kalian periksa saja kamera mobilnya, sekalian rekamannya. Cari petunjuk, dimana Eireen dari situ!" kata Bos Kalan.

"'Ok, Bos!"

Joey melirik Jimmy. Paham maksudnya, Jimmy segera beraksi, menarik anak buah Xav, mengajaknya sparring.

Sementara Jimmy menyibukkan laki-laki itu, Joey masuk ke dalam mobilnya.

Ia segera memeriksa kamera mobil dan suara yang selalu terekam selama perjalanan.

Namun, sayangnya, tidak ada rekaman untuk hari ini. "Sial!" umpat Joey.

"Ada apa?" Suara Bos Kalan terdengar dari alat komunikasi di telinganya.

"Sistem keamanannya non aktif sejak pagi, Bos. Sepertinya Eireen sengaja mematikannya. Tapi kenapa?" Joey bingung sendiri, Bos Kalan pun berpikir keras. Tidak biasanya Eireen begitu. Mengingat, itu adalah sistem keamanan yang juga menyangkut nyawanya.

Ia tidak akan mematikannya dengan sengaja, kecuali karena ingin menutupi sesuatu. Ya, Eireen menutupi kehadiran Xav bersamanya makanya menonaktifkan sistemnya.

Ingat ucapan Eireen yang berhasil membuat berlutut para pengkhianat di resepsi pernikahan itu, Joey berceletuk, "Tidak mungkin kan?"

"Apa yang tidak mungkin?" tanya Bos Kalan.

"Eireen tidak mau memberitahukan akan datang ke resepsi itu dengan siapa. Tapi, katanya, tadi dia bahkan berhasil membuat para pengkhianat berlutut. Dan sekarang mobilnya dibawa anggota Keluarga Alistair. Jangan-jangan, Eireen datang ke resepsi itu dengan Tuan Muda Xav, Bos?!"

Bos Kalan terkejut mendengarnya. Memang masuk akal, karena semua seperti berkesinambungan begitu.

"Tapi aneh, kenapa juga si Tuan Muda mau membantu Eireen datang ke resepsi itu? Apa... Eireen dibawa oleh Keluarga Alistair lagi, Bos?" Joey menerka-nerka, Bos Kalan hanya diam.

Di sisi lain, dengan kecepatan penuh Xav akhirnya tiba di dekat pelabuhan lama, tempat ia dulu pernah diserang bersama dengan Eireen.

Ia sengaja menghentikan mobilnya agak jauh, biar tidak ketahuan kedatangannya.

Sambil mempersiapkan senjatanya, ia menghubungi Nahla. Gadis itu tentu saja kesal.

"Apalagi?!"

"Kau yakin mereka ke sini? Tidak ada tanda-tanda mobil terparkir!" kata Xav.

"Sudah pergi mobilnya memang. Sepertinya cuma mengantar."

"Tahu dari mana?"

"Ya tahu lah. Jelas-jelas mereka memakai kapal, yang sistem keamanannya dibeli dari perusahaanku!"

"Kau memeriksa lokasi kapal yang sandarnya di sini, otak ayahmu ternyata menurun sungguhan kepadamu, huh?"

"Jangan basa-basi, cepat masuk sana selamatkan perempuan itu, kapal itu akan berangkat sebentar lagi! Dari tadi aku sudah menghambat, tujuh menit akan kukelabui mereka dengan memutar rekaman CCTV palsu, lebih dari itu kau belum masuk, jangan ganggu aku!"

"Hei..."

TUT!

Kali ini gantian Nahla yang memutus panggilan teleponnya, balas dendam.

Xav menghembuskan napas kesal. "Dasar Nona Pemarah!"

Ya walau ia agaknya cukup terbantu, karena tanpa diminta, Nahla melakukan banyak hal untuknya.

Lagipula, Nahla dan saudaranya itu telah memonopoli sistem keamanan banyak kendaraan, bahkan gedung-gedung di negara itu.

Jadi, Nahla bisa dengan leluasa mengakses semuanya, walau diam-diam, karena itu tidak sesuai SOP penjualan.

Tanpa ragu Xav keluar dari mobil setelah semuanya siap. Ia bahkan memakai masker hitam dan topi juga.

Ia mulai melewati semak, bergerak cepat, tapi tetap hati-hati. Nahla bilang selamatkan perempuan itu, maka benar Eireen ada di kapal yang menjadi tujuannya.

Selagi Xav mengendap-endap, Nahla di ruangan kontrol tampak masih mengamati diam-diam CCTV di dalam kapal. Ia melihat Eireen yang terikat di kursi dengan penasaran. "Siapa perempuan ini? Kenapa sampai si Tuan Pembuat Onar itu sebegininya?"

Nahla tahu, kalau kekasih Xav dan warna rambutnya berbeda. Lebih-lebih perempuan bernama Aleysha itu dikabarkan telah berkhianat, maka tidak mungkin Xav mau menyelamatkannya sebegininya.

Padahal tadi ia bicara seolah tidak mau diganggung, tapi, ia sebenarnya hanya mengerjai Xav saja. CCTV kapal ia pastikan aman, walau ia buru-buru Xav dengan mengatakan tujuh menit saja waktunya.

"Biar tahu rasa lah dia. Enak saja!" Nahla yang bisa melihat pergerakan Xav dari sensor panas kapal pun menyeringai puas, melihat laki-laki itu buru-buru bergerak di dalam semak.

Tanpa hambatan berarti, Xav pun berhasil mendekati kapal. Bertepatan dengan itu, kapal mulai bergerak. Ia tidak punya pilihan lain selain lompat dan bergantungan.

Nahla yang bisa melihat pergerakannya dari sensor panas pun membantunya, mengelabui musuh yang dekat dengan area Xav.

Ia sengaja mencipratkan air dari fire sprinkler jadi fokus orang-orang di kapal itu resmi tercuri olehnya. "Ada kebakaran?"

"Entahlah, dasar kapal soak!"

Sementara mereka sibuk Xav berhasil mendarat di dek kapal, mulai perlahan menyusup ke dalam, mencari keberadaan Eireen.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!