NovelToon NovelToon
Pelangi Di Hati Ku

Pelangi Di Hati Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Keluarga
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: qsk sri

Menikah dengan pria yang dicintai merupakan impian setiap wanita. Begitu pun dengan ku,bisa menikahi pria yang tak hanya kucinta,tetapi juga rupawan dan tentu baik hatinya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi ku. Ditambah mertua dan ipar dan keluarga suami begitu menyayangi ku.Tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama. Hal itu berawal di saat aku memutuskan untuk mengadopsi seorang bayi yang gak sengaja aku temukan di pabrik tempat aku bekerja. Suami,mertua,ipar dan semua keluarga nya menentang,yang katanya asal usul bayi itu tidak jelas.
"Kamu itu gimana sih,kok bisa-bisanya adopsi bayi itu tanpa persetujuan kami ? Gimana kalau bayi itu hasil dari hubungan gelap ? Asal usul nya gak jelas,bisa saja kan bayi itu hasil hubungan gelap,karena tak diinginkan makanya dibuang ,lah kamu malah pungut tuh bayi haram !" Ujar ibu mertuaku dengan kesal.

Sebagian cerita ini aku ambil dari kisah nyata dari beberapa narasumber di sekitar ku juga sebagian ada kisah ku juga.Jangan lupa like dan komen ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Hari ini, di hari Minggu aku benar-benar ditinggal Mas Danu yang katanya mau ngajak ibu dan kakak nya jalan-jalan. Tapi mengapa anak-anak nya tidak dibawa dan malah dititip ke mbak Wiwi dan bapak mertua. Bohong jika aku tidak kesal,karena kekesalan itu lah aku memilih pergi ke rumah orangtua.

Aku keluar dari rumah ketika Mbak Wiwi dan bapak mertua tengah mengirimkan sesuatu.

"Aku yakin,yang kali ini bakal menjadi yang paling berkesan. Keluarga kita pakai baju sarimbit gak seperti yang dulu" Kata mbak Wiwi

"Tentu lah,dulu mana ada sarimbitan pesta saja gak ada" Ujar bapak mertua

Aku mengerutkan kening,"Apa maksudnya?" Pikir ku

"Kalau saja aku bisa ikut mereka,sayang nya aku harus tetap di rumah agar Mila gak curiga " Makin berkerut saja kening ku,saat mbak Wiwi berbicara seperti itu,namun ucapan nya seketika terhenti saat dia menyadari aku ada di dekat nya,dan bapak mertua yang menyikut lengan mbak Wiwi,seolah memberi isyarat untuk menghentikan ucapan nya.

"Kamu mau kemana ,Mila ?" Tanya bapak mertua dengan wajah yang terlihat terkejut namun bapak mencoba untuk menutupi nya.

"Mau ke rumah ibu " Jawab ku singkat

"Mentang-mentang suami gak ada kamu mau keluyuran ? Istri macam apa kamu ?" cibir nya

"Aku sudah minta izin kok,sama Mas Danu " Ucap ku lagi di

"Halah ! Bisa saja jawab mu. Harus nya kamu tuh diam di rumah kalau suami pergi,jangan keluyuran gak jelas "

"Ya sudah pak,kalau gitu aku pamit. Ojek nya udah datang " Ucap ku segera berpamitan saat melihat ojek pesanan ku sudah menunggu.

"Dasar ! Menantu gak tahu diri ! Orangtua lagi ngomong main pergi saja" Umpat bapak mertua masih bisa kudengar saat aku menaiki ojek.

Ku hela nafas panjang ketika motor sudah mulai melaju jauh.

"Yang sabar ya mbak " Ucap Mas Joni setengah berteriak.

"Keluarga Danu memang gitu,kita sudah hafal betul gimana sifat mereka" Ucap Mas Joni lagi

"Iya,saya udah biasa kok " Balas ku

Hening kembali tak ada obrolan lagi.

"Uh...uh...!" Arvan terus menunjuk-nunjuk pada sesuatu yang baru dilihatnya dengan antusias.

"Iya sayang..." Ucap ku meski aku tak tahu apa saja yang ditunjuk nya.

Beberapa saat kemudian,aku sampai di rumah ibu. Aku lantas membayar Mas Joni lalu menawari nya ngopi. Sebenarnya sih cuman basa basi,dan rupanya Mas Joni pun menolak nya dengan alasan masih ada pelanggan lain yang memesan layanan ojek nya. Mas Joni merupakan tetangga ku,jarak rumah nya memang beberapa meter saja ,hanya terhalang dua rumah dari rumah ibu mertua.

"Pa...pa..." ucap Arvan sambil menunjuk ke rumah.

"Om nya seperti nya gak ada,nak " ucap ku yang memang gak melihat motor nya di halaman. Ku alihkan pandangan ku ke arah warung yang nampak sepi. Ibu kemana kok tumben warung sepi tapi aku datang gak keluar,tanya ku dalam hati.

"Assalamualaikum...." ucap ku begitu aku melihat ke dalam warung.

Rupanya ibu tertidur,ya sudah lah. Biarkan saja,mungkin ibu sangat lelah. Aku ajak Arvan masuk ke dalam rumah.

"Rumah kok sepi banget ,ayah kemana ?" Gumam ku. Tak berselang lama ayah datang dari arah dapur.

"Loh ,ada kamu. kapan datang ? kok gak kedengaran?" Tanya Ayah

Aku lantas mencium punggung tangan nya. " Baru saja ,yah. Tadi aku lihat ibu tertidur. Karena kasihan aku gak bangunin dan langsung masuk saja ke sini " Jawab ku

"Gimana suami dan mertua kamu ? Masih nyebelin dan bikin kamu sakit hati ?" Tanya Ayah

"Ya,... gitu deh " Jawab ku

"Kamu yang sabar,ayah yakin suatu hari nanti kebahagiaan akan kamu dapatkan " Ucap Ayah sambil mengusap kepalaku

"Iya,ayah. Amin " Ucapku lirih

Ayah kemudian beralih pada Arvan yang duduk di kursi. " Ini dia jagoan nya kakek. Kita main di luar yuk !" Ajak ayah dan langsung dijawab anggukan antusias oleh Arvan.

"Ayah bawa Arvan main ya,kamu istirahat saja pasti capek " Ucap ayah

"Iya,ayah "

Aku menatap punggung ayah yang semakin menjauh dan menghilang setelah melewati pintu. Aku lalu beranjak hendak ke kamar ,namun seketika aku terdiam. Lupa,kalau kamar itu sekarang ada penghuninya. Aku pun merasa tak enak jika harus masuk, meski itu adalah kamar ku. Jadinya ku rebahkan saja tubuh ini di karpet bulu depan televisi.

Perlahan rasa ngantuk mulai menyerang,semakin lama semakin berat saja mata ini untuk kubuka. Hingga akhirnya aku pun terlelap. Namun saat tengah enak-enak nya, tiba-tiba aku dikejutkan dengan sebuah teriakan juga tubuh ku yang diguncang.

"Mbak....! Bangun mbak ! "

"Ibu....tolong !"

Aku mengerjapkan mata dan terbangun dengan kepala yang terasa pusing akibat terbangun karena terkejut.

"Alhamdulillah...mbak sadar juga " Ucap nya terdengar sangat lega

"Ada apa,kamu kok teriak-teriak?" Tanya ibu

"Loh,Mila ! Sejak kapan kamu datang? Arvan mana ?" Tanya ibu, sedangkan kening ku mengernyit merasakan pusing dikepala ku.

"Aku datang dari tadi Bu,Arvan dibawa ayah main,karena ngantuk aku tidur di sini " Ucap ku sambil memegangi kepala.

"Mbak,kamu baik-baik saja ?" tanya Mas Bayu

Aku meliriknya kesal," Tadi sih, baik-baik saja. Tapi sekarang kepala ku pusing " Jawab ku ketus

"Kalau gitu kita ke rumah sakit !"

"Ngapain ? Aku hanya butuh istirahat sebentar habis itu pasti sembuh. Orang aku pusing karena kaget " Ucap ku

"Memang nya kaget kenapa ?" Tanya Mas Bayu

"Ya kaget lah,aku lagi enak-enak nya tidur. Kamu bangunin aku pake teriak-teriak,mana tubuh aku diguncang-guncang segala,aku pikir ada gempa tadi " Sahut ku

"Oh,...hehe,maaf. Habis tadi aku kira Mbak Mila pingsan,makanya tadi aku panik banget " Cengir Mas Bayu

"Ya ampun nak Bayu , ada-ada saja. Bikin panik saja , ibu juga kaget ini" Ucap ibu hang sepertinya juga merasa gemas pada Mas Bayu.

"Eh, ngomong-ngomong urusan kamu sudah selesai? Kamu kok udah pulang ? Gimana ibu kamu ,sehat ?" tanya Ibu yang nampak perhatian.

Jadi ternyata Mas Bayu baru kembali.

"Alhamdulillah,mama saya sehat Bu. Hanya saja ...."

"Hanya saja apa ?" tanya Ibu

"Biasa lah Bu,mama aku lagi-lagi mau jodohin aku sama cewek gak jelas,yang aku sendiri saja gak tahu " Jawab Mas Danu

"Itu karena mama kamu mau yang terbaik buat kamu, dan mama mu tidak akan sembarangan jodohkan anak nya jika tidak tahu bibit bebet dan bobot wanita yang mau dijodohkan dengan mu" Ucap ibu

"Tapi aku nya belum siap,Bu. Belum terpikirkan malah,hidup ku saja seperti ini gimana nasib istri aku nanti kalau aku nya saja gak kerja" Ucap Mas Bayu lirih

"Iya juga sih,masa iya kamu ajak susah anak orang. Ya sudah jangan lah terlalu dipikirkan. Masalah jodoh biar Allah yang tentukan,sekarang mending kalian berdua bantu ibu tutup warung "

"Kok tutup ? Ibu mau kemana ?" tanya ku bingung

"Ibu mau belanja,sudah banyak yang habis dan sisa nya tinggal sedikit " Jawab ibu

"Ya sudah ,kalau gitu aku antar ibu belanja deh ,sekalian bawain belanjaan nya" Ucap Mas Bayu menawarkan diri

"Alhamdulillah... makasih nak Bayu. Kalau gitu kita tutup warung nya sekarang " Ibu segera berlalu ke warung diikuti aku dan Mas Bayu.

"Oh iya,aku hampir lupa " Mas Bayu pergi sebentar menuju motor nya ,lalu ia kembali dengan membawa sesuatu ditangan nya.

"Buat Arvan "Mas Bayu memberikan sekantong penuh mainan.

"Banyak banget Mas "Aku jadi merasa tidak enak

"Gak apa-apa. Aku sengaja beli banyak buat Arvan " Ucap nya

"Ya udah ,makasih ya Mas Bayu " Ucap ku

"Sama-sama " Jawab nya sambil tersenyum

"Ya udah kita bantu ibu sekarang " Ucap Mas Bayu

Aku mengangkat satu persatu dagangan ibu yang paling depan,sementara Mas Bayu menarik pintu warung setelah semua barang-barang nya masuk. Di saat itu,ponsel ku berdering ada panggilan masuk dari nomor tak dikenal.

"Siapa ya ?" Gumam ku

" kok gak diangkat ? Memang nya siapa yang nelpon ?"Tanya ibu

"Gak tahu,bu. Nomor nya baru " Jawab ku

"Angkat saja dulu,kali saja penting " Ucap Mas Bayu

"Ya udah ,aku angkat dulu " aku pun beranjak menjauh.

"Assalamualaikum..."

"Walaikumsalam....Mila ..."

Aku mengerutkan kening," Maaf,ini dengan siapa ya ? " Tanya ku bingung

"Ini saya,Risma. Kamu sibuk gak hari ini ? bisa kita bertemu ?"

"Oh,Bu Risma. Aku pikir siapa,ada apa ya Bu ?" tanya ku yang ternyata Bu Risma yang nelpon ,tapi aku bingung beliau tahu nomor ku dari mana ,apa dari Sasa.

"Hmm,...bisa Bu. Kebetulan aku gak lagi ngapa-ngapain" ucap ku mengiyakan ajakan nya,lumayan lah itung-itung hiburan dikit,aku juga bisa sekalian ajak Arvan main.

"Alhamdulillah,... kalau gitu ibu tunggu ya,kita bertemu di mall dekat taman kota" Ucap nya dan aku iya kan. Setelah itu panggilan pun terputus.

"Siapa ?" tanya Mas Bayu

"Oh,ini rekan kerja aku " Jawab ku

"Rekan kerja ? Emang kamu kerja ? Kerja apa ?" Tanya Mas Bayu lagi

"Hm....." Belum sempat aku berucap ibu sudah datang dengan keranjang besar di tangan nya.

"Yuk,nak Bayu ! Kita berangkat sekarang !" Mas Bayu pun mengangguk dan segera menuju motor nya.

Setelah Mas Bayu dan ibu hilang dari pandangan, pada saat itu ayah datang menggendong Arvan yang sudah tertidur.

"Yaaahhh.... tidur,padahal aku mau ajak Arvan pergi"

"Kemana?" Tanya ayah

"Tadi rekan kerja nelpon,mau ketemu katanya. Aku mau ajak Arvan eh malah tidur Arvan nya" Ucap ku seraya menghela nafas.

"Ya sudah kalau gitu kamu pergi saja,biar Arvan ayah yang jaga,kamu pakai motor ayah saja "

"Maaf ya,Yah jadi ngerepotin " Lirih ku

"Udah gak usah sungkan ,ayah kan orangtua kamu,masa jaga cucu sendiri keberatan. Ayah justru senang Arvan anak nya anteng dan gak pernah rewel" Ujar ayah

Ya Allah,..terima kasih telah memberikan ku seorang ayah yang baik dan tulus seperti ayah. Padahal Arvan bukan lah cucu kandung nya tapi ayah begitu menyayangi nya sudah seperti kepada cucu kandung.

Setelah ayah meletakan Arvan di kamar,aku pun berpamitan pergi. Namun sebelumnya aku juga memberitahu jika ibu sedang pergi belanja bersama Mas Bayu.

Beberapa saat kemudian,aku sudah sampai di tempat yang dimaksud Bu Risma. Aku memarkirkan motor di parkiran khusus motor. Setelah itu aku mulai berjalan sambil menelpon Bu Risma, memberitahukan nya jika aku sudah sampai.

Aku tersenyum melihat Bu Risma yang melambai kan tangan nya padaku.

"Maaf ya Bu,sudah lama nunggu ..?"

"Gak,kok baru saja sampai ibu juga "

Saat itu tiba-tiba saja netra ku melihat seseorang yang seketika membuat dada ku sesak.

"Mas Danu ...."

Bersambung

1
Sekti Ibue'BilFa
gak sabar liat kekacauan pernikahan si cecunguk
Sekti Ibue'BilFa
lanjut, kalo perlu kacaukan acara pernikahan nya danu
Asri: Hahahah....bakal ada kejutan buat danu nanti 😁
total 1 replies
Sekti Ibue'BilFa
siapakah itu?
Sekti Ibue'BilFa
semoga segera ketahuan itu ulat bulu
Asri: Amiin....makasih doa nya kak 🤭
total 1 replies
Sekti Ibue'BilFa
sabar ya mila
Asri
yang ini gak ada horor nya kak,🙏🏼 tapi mungkin nanti ada lah dikit ,itupun gak diawal cerita 🙏🏼
Sekti Ibue'BilFa
netas baru thorrrr,ada cerita horornya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!