Satu hubungan rumah tangga yang di harapkan oleh istri, menjadi tempat nyaman dan tentran tapi ternyata yang dia rasakan sebaliknya. Akan kah sang istri mendapatkan kebagian dalam rumah tangganya, dari suaminya, atau bahkan di dapatkan dari orang lain.
Bab 20
Bhima berjalan keliling ke arah pengemudi, sampai nya di sana dia masuk lalu juga
Menutup pintu itu dengan kencang.
Liora kembali terjengit kaget, belum hilang kagetnya. Bhima menarik paksa Liora kedalam pelukannya, lalu memegang kedua belah sisi wajah Liora. Mendaratkan cíuman nya di sana.
Bibir Bhima mèłùmát pelan bibir bawah Liora, satu tangannya berpindah ketengku Liora. Sedangkan Liora belum membalas karna masih setengah kaget.
Hingga tanpa sadar matanya memjam menikmati gejolak yang mulai keluar, kedua tangannya meremas sisi lengan Bhima kuat.
Lídáh mereka saling membelit menyalurkan rada yang bergejolak. Hingga
Huh
Huh
Huh
Nafas mereka beradu saat cíuman itu terlepas, kening Bhima iya satukan ke kening Liora.
iya menarik Liora dalam pelukannya.
“ Maafin aku, sayang. “ ucapnya lirih lalu
mencium puncak kepala Liora.
Liora hanya mengangguk tanpa kata.
Lalu mereka keluar dari arena kampus
meninggalkan keributan yang masih terjadi di sana.
Bhima membawa Liora ke perusahaan ayahnya. Saat Liora memasuki area perusahan itu Iya mencengkram pergelangan Bhima.
“ Kak, kita mau ngapain” Ucap Liora lirih merasa takut, karna Kantor yang iya datangi kali ini adalah kantor dimana tempat Briel bekerja.
“ ikut gue ya, sayang “ ucap Bhima mengelus lembut tangan Liora yang ada di pergelangan tangannya.
Liora hanya mengangguk bingung.
Saat memasukin lobh kantor lebih bingung lagi ketika, semua orang menunduk hormat pada Bhima.
“ siang, pak “ sap satpam di sana membuka kan pintu masuk untuk Bhima dan Liora.
Yang hanya di hadiahi senyuman tipis oleh Bhima, Bhima mengandeng tangan Liora seolah menunjukan pada dunia bahwa Liora
adalah miliknya.
Saat memasuki kantor receptionist di sana buru- buru kekuar dari meja oanjangnya menghampiri Bhima.
“ Siang, pak “ sapanya
Bhima berhenti, bertanya dengan dingin “ Papah ada “ tanya nya
“ Ada pak, silahkan “ ucap receptionist itu mempersilahkan Bhima dan Liora
Liora tercekat “ Papah “ gumamnya lirih namun tidak berani bertanya
Bhima masih menggenggam erat tangan Liora.
Ia berjalan ke arah Lift yang hanya khusus
untuk orang penting saja.
Saat lift terbuka. Langsung terpampang tulisan di daun pintu CEO
Liora menoleh ke arah Bhima
“ Kak ..” ucapnya pelan
“ hm, iya sayang. Kenapa? “ tanya nya lembut
Liora menoleh lagi ke arah pintu itu lalu ke arah Bhima lagi.
Seolah bertanya tanpa kata “ mengapa kita kesini “
Bhima hanya tersenyum “ tenang aja, aku bakalan pastiin orang yang udah hina- hina kamu hidupnua gak akan baik- baik aja, Ra. Aku janji “ ucapnya pada Liora
Klekkkl
Pintu ruangan CEO itu terbuka
Seorang laki- laki paruh baya menoleh ke arah pintu, karna Bhima masuk tanpa mengetuk pintu dahulu. Dan sudah bisa ia pastikan yang berani seperti itu hanyalah putranya.
Iya tersenyum lembut terhadap Bhima
“ haduh, ada apa ini bisa sampe kesasar kesini. Tumben sekali “ ucapnya lembut dengan
senyum merekah
Sedangkan di sana ada seorang wanita yang sedang berhadapan dengan papahnya.
Saat Bhima masuk dan Liora muncul di balik Bhima, wanita itupun terkejut.
“ Liora “ panggilnya kaget
Liora yang tadinya hanya menunduk, mengangkat kepalanya dan saat tatapan itu terangkat langsung bertemu dengan sua manik mata wanita yang sangat cantik di
depannya.
Liora hanya diam terpana tapi juga sesak di dadanya kembali muncul.
Tanpa ia sadari gengaman tangannya yang ada di tangan Bhima, mengencang dan hal itu langsung di sadari oleh Bhima.
Bhima melirik tangannya yang di genggam erat oleh Liora, lalu melihatvraut wajah Liora yang memandang lekat. Perempuan di
depannya itu,