Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda Sombong

Selesai mereka makan, Shina memberanikan diri untuk berbicara.

"Ho.. Honey, Bo.. Bolehkah aku menghadiri acara pertunangan kakak ku malam ini"

"aku tidak bisa, malam ini aku ada rapat penting, jawab miko tanpa melihat ke arah shina"

"Siapa juga yang ingin mengajakmu, orang aku izin, aneh!..

ehm aku tidak apa pergi sendiri honey, boleh ya, aku tidak akan pulang telat, aku janji"

"Tidak! siapa yang akan menemanimu? "

"Aku sendiri juga tidak apa, kan ini acara keluarga, boleh ya honey," Mengerdipkan mata memohon

"Aku akan mengizinkanmu dengan dua sarat"

"Sarat, apa saratnya akan aku lakukan, demi bisa melihat pertunangan kakak ku"

"Yang pertama kamu akan di temani oleh Dimas,

sarat kedua akan ku pikirkan nanti, yang jelas kau boleh pergi asalkan Dimas menemanimu"

"Aku setuju, trimakasih honey"

Shina duduk termenung di bangku taman, dia melihat ke arah bunga Lily yang mulai menguncup..

"Shina apa yang terjadi, kau dan Tuan sekarang terlihat mesra," Tanya Bian dengan wajah penasaran

"Aku juga tidak tau kak, mungkin itu salah satu rencana dia untuk menjebak hatiku lalu mencampakan nya"

"Sebenarnya aku melihat ketulusan di matanya pagi ini, tapi aku tidak bisa pastikan kebenarannya, karna? "

"Karna dia menikahiku untuk membalaskan dendam Nona Sandra, benarkan kak,

aku tau pasti, makanya aku tidak pernah berharap Tuan Miko akan menerimaku sebagai istri, mungkin malah hatiku ingin secepatnya Nona Sandra bangun, dan aku segera bercerai dengan Tuan Miko"

"Kau pasti sangat terluka Shina, " Bian mengelus lembut kepala Shina

"Tidak kak di sakiti orang yang belum lama kau kenal, tidak sesakit jika kau di khianati orang yang kau percaya, dan aku sudah merasakan sakitnya di khianati orang yang kita cintai" Tiba-tiba air mata Shina menetes, mengalir di pipinya

"Shina, apakah begitu berat hidupmu sebelum ini"

"Sangat berat kak, bahkan aku pernah berfikir untuk terjun dari gedung tinggi, memikirkan nya saja membuatku sakit,"

"Shina kelak jika kau ada masalah, datang dan carilah aku, aku benar-benar sudah menganggap mu sebagai adik ku, ceritakan sakitmu bila itu bisa menyembuhkanmu"

"Trimakasih kak Bian, bertemu denganmu membuatku bersukur datang ke rumah ini"

Shina sedang bersiap-siap untuk menghadiri pertunangan kakaknya,

shina turun dan terlihat Dimas sudah menunggunya

"Selamat malam nona shina"

"Selamat malam, maaf merepotkan mu Dimas"

"Ini sudah tugas saya untuk menjaga Nona Shina"

*sesampainya di rumah nya

"sudah 2 bulan aku meninggalkan rumah ini, kenapa rumah ini sekarang terasa asing, mungkin sejak awal memang ini bukan rumah ku"

"Shina, kau datang, " Ucap Tuan Danang sambil memeluk putrinya itu

"Kau datang, baguslah jadi kau tidak membuat malu keluarga kita," Ucap Nyonya Lusi

"Apa kabar ma? apa kau sehat? "

"Seperti yang kau lihat aku sangat sehat dan bahagia, kakakmu membuat bangga kami, tidak seperti mu,"

"Shina, kau datang, syukurlah, aku kira tuan muda itu mengurung mu"

"Aku baik-baik saja kak, selamat atas pertunangannya, di mana kakak ipar? "

"Dia sedang menemui temannya, apa kau ingin menemuinya"

"Jika tidak menganggu kak"

"Sayang, Shina ingin bertemu denganmu"

Terlihat dua orang pemuda sedang berbicara

"Selamat ya kakak ipar, semoga lancar sampai hari pernikahan"

"Trimaksih Shina, lama tidak melihatmu apa kau baik-baik saja"

"Aku baik kak, sangat baik"

"Syukurlah setelah lulus kuliah kau langsung dapat pekerjaan, kau memang pintar"

"Bekerja? ah apa itu kebohongan yang kakakku katakan.

Ah, iya kak "

"Shina, selamat malam," ucap laki-laki di samping Aska

Shina yang asik ngobrol dengan Aska tidak memperhatikan laki-laki yang berada di samping Aska itu.

"kak Denis? kenapa kakak bisa di sini? "

"Ekh kalian saling kenal ucap Aska kaget"

"Ya begitulah, siapa yang tak kenal gadis cantik nan imut ini," Ucap gombal Denis

"Jadi Tuan muda Denis mengenal adik saya" Ucap Rina

"Iya aku mengenalnya"

DENIS WIJAYA