NovelToon NovelToon
The Last Class

The Last Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alona~

Di SMA Triguna Jaya, kelas 11 IPS 5 dikenal sebagai "Kelas Terakhir." Diremehkan oleh murid lain, dianggap kelas paling terakhir, dan dibayangi stigma sebagai kelas "kurang pintar," mereka selalu dianggap sepele. Namun, di balik pandangan sinis itu, mereka menyimpan sesuatu yang tak dimiliki kelas lain: talenta tersembunyi, kekompakan, dan keluarga yang mereka bangun sendiri.

Ketika cinta segitiga, persaingan ambisi, dan prasangka mulai menguji persahabatan mereka, batas antara solidaritas dan perpecahan menjadi kabur. Apakah mereka bisa menjaga mimpi bersama, atau akan terpecah oleh tekanan dunia luar?

©deluxi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alona~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Lalu, meski sudah terlambat, selamat atas pernikahan mu, nona, Na

...Hallo hallo sayang sayangku 🌷...

...۪ ׄ ۪ 🎀 Disclaimer‼️: ׂ 𖿠𖿠...

...Semua cerita ini hanyalah cerita fiksi. Jika ada kesamaan dari nama, karakter, lokasi, tokoh, itu semua karena unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis. ...

...۪ ׄ ۪ 🌷 Happy Reading 🌷: ׂ 𖿠𖿠...

Setelah selesai melaksanakan perlombaan di sekolah. Kini anak-anak IPS Lima tengah berkumpul di rumah ibu ketua ─── alias Jia. Malam ini mereka tengah berdiskusi mengenai perlombaan Fashion show yang akan dilaksanakan esok pagi. Terdengar mendadak, tapi ya namanya juga anak-anak IPS Lima, tau sendiri kan kenapa bisa dadakan kaya gini?

"Gue kan udah bilang, pake tema Dokter sama Tentara aja," ujar Sherly melipat tangan. Matanya berbinar penuh semangat. "Bayangin deh, Raden jadi Kang Mo Yeon, terus Kalisha jadi Yoo Si Jin kaya di drakor Descendants of the Sun, couple goals banget! Pasti menang!"

"Kalau kata gue nih ya, pasti banyak yang pake profesi itu, ditambah kan drakor itu udah dari jaman dulu, pasti banyak yang pake. Saran gue mending pake tema drakor Twenty Five-Twenty one, yang atlet anggar sama Reporter itu lho, lagi hangat hangatnya di medsos," sahut Gisella sambil makan camilan yang Jia suguhkan.

Natta yang duduk di ujung kursi menyahut, "Bukannya kalau lagi viral viral suka banyak yang pake ya, Sel?"

"Nah! Ini nih! Gue setuju sama Natta."

"Tapi, Sher. Walaupun 2521 lagi viral viralnya, gue yakin gak bakal ada yang pake, ditambah seragam atlet anggar itu susah buat di carinya!" seru Gisella.

"Udah tau susah kenapa harus pake tema itu, Sel? Lagian atlet anggar sama reporter itu gak cocok buat di pake di fashion show. Masa tampil bawa mikrofon sama pedang? Udah kaya perang dunia ke empat tau!"

Gisella tidak tinggal diam. "Lah, dokter sama Tentara juga gak cocok dan gak masuk akal. Mau bawa stetoskop sambil pegang senapan? Lagian, Descendants of the Sun itu udah jadul. Orang-orang sekarang lebih suka vibe anak muda kaya 2521."

Sherly mendengus sambil mengambil sepotong kripik. "Walaupun Descendants of the Sun udah jadul, tapi tetap abadi sampai sekarang!"

Jia, yang sedari tadi menyimak perdebatan mereka sambil minum es cincau, akhirnya angkat bicara. "Guys, stop! Jangan debat terus, kalau kaya gini caranya masalah gak bakal selesai, dan fashion show nya gak bakal jadi."

"Biarin aja Ji, biarin. Enak nonton keributan sambil makan snack," celetuk Hanif yang langsung diangguki geng jametnya.

Kalisha yang memang sangat tidak ingin mengikuti fashion ini memilih untuk bersandar di punggung Felix, "Ck!Males banget besok harus fashion show sama si jamet," ucap Kalisha pelan namun masih terdengar oleh Felix.

"Kalau sama gue, mau gak, Kal? "

"Hah? Lo ngomong apa barusan?" tanya Kalisha bingung, pasalnya suara Felix terendam oleh suara keributan di rumah Jia, sehingga Kalisha tidak mendengar dengan jelas apa yang Felix katakan, ia haya mendengar ada namanya di akhir kalimat.

"Gak ada, gue gak ngomong sama lo." Kalisha yang memang malas hanya membalas dengan oh ria.

"Untung aja gak kedengeran."

...🌷 🌷 🌷...

Pagi pagi sekali, semua anak-anak IPS Lima sudah disibukkan dengan kesibukan masing-masing. Mereka sengaja datang sangat pagi, untuk persiapan fashion show hari ini.

Gisella dan Sherly tengah disibukkan menata rias Kalisha, sejak tadi mereka sibuk berkutat dengan berbagai alat make up, supaya Kalisha benar-benar mirip dengan Na Hee Do.

Setelah berdiskusi malam tadi sampai pukul dini hari, akhirnya mereka setuju memakai tema drakor Twenty one-Twenty five untuk fashion show nanti. Soal pakaian yang akan mereka gunakan sudah di sewa oleh Gisella, untung saja Gisella punya kenalan penyewa kostum. Bayangkan jika tidak? Mungkin mereka kewalahan mencari pakaian tersebut.

"Sel? Ini alat buat apaan? Ko kaya gini ya bentuknya? Terus ini apa? Kok kaya sapu ya? Buset Sel, banyak banget warnanya, warna rainbow ada gak? " Haikal terus bertanya membuat Gisella yang tengah fokus sedikit terganggu.

"Ck! Bisa diem gak sih, lo? Gue terganggu nih! Kalau sekiranya ga penting gue colok mata lo! Mau?!" ucap Gisella dengan galak.

Jia yang melihat adegan tersebut hanya bisa geleng-geleng kepala, "Kal, jangan gangguin Gisel, lo fokus aja latihan buat besok tampil," ucap Jia.

Haikal mengangkat tangannya, member hormat pada Jia, "Siap, kapten! Laksanakan!" ucapnya dengan lantang, membuat Jia tertawa melihatnya.

Di sisi lain, Raden tengah merapikan jas hitamnya di depan cermin, Hanna dan Nade sejak tadi merapikan penampilan Raden, supaya mirip dengan aktor Baek Yijin.

"Ebuset, gue cakep banget," ucap Raden sambil berpose di depan cermin.

"Ye eleh narsis amat lo, dibantu make up itu, bukan natural," ucap Felix tiba-tiba julid.

Bukannya marah, Raden malah tersenyum bahagia, "Bodo amat dah, yang penting gue bisa fashion couple bareng yayang Kalisha," ucapnya dengan cekikikan.

"Ck! Cocokan juga gue sama Kalisha," gumam Felix yang tidak sengaja ucapannya di dengar oleh Yira yang ada di belakangnya.

"Jadi Felix suka sama Kalisha ya?"

Ucapan Yira yang secara tiba-tiba itu sukses membuat semua orang yang awalnya sibuk dengan aktivitas masing-masing, langsung berhenti dan menatap Felix dengan tatapan terkejut.

Felix yang sadar ia menjadi pusat perhatian, berpura-pura tidak panik dan menatap Yira bingung. "Dih? Ngaco lo, siapa yang bilang gue suka sama Kalisha?"

"Lho? Tadi Felix bilang sendiri, aku denger lho," ucap Yira dengan tampang polosnya.

"Buset, diam seperti Suzana, bergerak mengincar neng Kalisha! Asek!"

"ANJ*R?! FELIX LO BENERAN SUKA SAMA KALISHA?!"

"EBUZETT SLEPET."

Felix mendengus sebal melihat teman-temannya yang gencar menggoda dirinya. "Gosip a*jir! Gue bilang gue suka Lisa blackpink! Bukan Kalisha, ngaco lo!" sewot Felix.

Yira yang polos menggaruk belakang kepalanya, "Hehehe, maafin Yira ya, Felix. Maaf Yira salah denger," ucap Yira membuat semua penonton mendesah kecewa.

"Oh ternyata salah."

...🌷 🌷 🌷...

Suasana di lapangan utama sudah ramai di penuhi oleh penonton. Para peserta fashion show dari berbagai kelas tengah berkumpul di dalam ruangan yang dijadikan untuk para peserta fashion show, mereka tengah sibuk membetulkan kostum dan riasan masing-masing. Melihat para peserta dari berbagai kelas membuat Kalisha dan Raden menghela napas lega.

Ternyata benar apa yang Gisella ucapkan jika profesi Dokter dan Tentara sudah tidak aneh lagi, dan benar saja ada tiga kelas yang menggunakan tema tersebut. Untung saja mereka tidak memakai tema tersebut.

"Den, lihat deh, untung aja ya kita gak pakai tema Dokter sama Tentara, banyak juga ternyata yang pake tema itu," bisik Kalisha pada Raden di sebelahnya.

Raden mengangguk setuju, "Bener, Lish. Kita yang paling beda, gak ada satu orang pun yang sama kaya kita, bisa-bisa menang ini mah," ucap Raden dengan terkekeh.

Kalisha menatap Raden di sebelahnya yang sibuk merapikan kemeja putih dan jas hitamnya supaya terlihat rapih. "Raden?"

"Apa, Lish?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangan.

"Lo masih inget kan apa yang harus kita lakuin pas di tengah lapangan?" tanya Kalisha.

Raden mengangguk, menatap Kalisha di samping nya, "Inget ko gue, kenapa? Lo lupa? Atau takut lupa?"

Kalisha menghela nafas kasar, "Gue nervous, jir! Takut salah, soalnya baru pertama kali gue ikut beginian," ucao Kalisha lesu.

Raden tersenyum manis, ia mengusap punggung tangan Kalisha dengan lembut, "Tenang, Lish. Lo bukannya udah biasa ya jadi pusat perhatian gini? Lo kan seleb? Anggap aja itu fans lo, kalau lo salah gerakan, gue tinggal ubah gaya nya aja, gampang, Lish! Lo gak perlu khawatir!"

Kalisha tertegun mendengar jawaban yang keluar dari mulut Raden. Kalisha pikir, Raden gak pernah serius kaya gini, ternyata Raden punya sisi serius dan lembut kaya gini juga ya?

"Duh, ko gue deg degan gini ya denger jawaban dari Raden," ucap Kalisha dalam hati.

"Sh*t! Jantung gue kenapa gak tau kondisi sih! Kalau Kalisha denger jantung gue gimana coba?"

...🌷 🌷 🌷...

Acara lomba Fashion show telah dimulai. Satu persatu perserta berjalan di lapangan dengan penuh percaya diri. Tepuk tangan menggema setiap kali ada peserta yang tampil.

Ternyata profesi Dokter dan Tentara digunakan oleh tiga kelas, meskipun begitu, adegan yang mereka bawa tentunya berbeda-beda dan beragam.

Sherly berbisik pada Jia yang duduk di sebelahnya, "Untung aja kita gak pakai tema itu ya, Ji. Banyak banget ternyata yang pake."

"Kata gue juga apa! Untung Jia dengerin omongan gue!" bukan Jia yang menjawab, melainkan Gisella yang menjawab.

"Iye dah iya," ucap Sherly pasrah.

"Peserta selanjutnya dari kelas IPS Lima, dengan tema atlet anggar dan reporter! Mana tepuk tangannya?!" ucap Hanna yang kebetulan menjadi MC di lomba fashion show kali ini.

Suara tepuk tangan juga sorakan begitu meriah, "Waduh couple legend ini," jawab rekan Hanna.

Musik khas drama Twenty-Five Twenty-One mulai mengalun. Kalisha berjalan dari arah kanan dengan seragam anggar putihnya, membawa masker anggar di tangannya. Lalu, Raden berjalan dari arah kiri dengan menggunakan setelan reporter membawa mikrofon dan buku catatan, tak lupa Earpiece melekat di telinganya.

Mereka berjalan dari sisi yang berlawanan, mereka saling berpandangan lama dengan mata sendu, seolah mereka menahan kerinduan yang amat dalam. Kalisha berjalan terlebih dahulu, berjalan ke arah kanan dengan percaya diri, lalu melakukan pose anggar, mengangkat pedang ke depan dengan elegan.

Raden, di belakangnya berjalan ke arah kiri, ia berbicara sendiri seolah sedang meliput suatu kejadian, ia melakukan acting dengan serius, meskipun di depannya Haikal dan geng jamet lainnya tengah berusaha menahan tawa.

"Raden udah kaya orang gi*a ngomong sendiri," bisik Sandi pada Haikal.

"Untung dia ada jiwa jiwa acting, jadi gak malu maluin."

Mereka kemudian berbalik menatap satu sama lain, suara musik tiba-tiba berhenti, dengan menggunakan mikrofon Raden tersenyum kemudian berkata. "Lalu, meski sudah terlambat, selamat atas pernikahan mu, nona Na," ucapnya dengan bahasa Korea.

Kalisha menatapnya dengan mata berkaca-kaca, "Terimakasih," ucapnya dengan bahasa Korea. Kemudian, lagu kembali di putar. Mereka berjalan secara beriringan meninggalkan lapangan.

Suara tepuk tangan juga sorakan begitu riuh, mereka berdua berhasil membuat penonton berteriak histeris.

"MINIMAL JANGAN KARAM DONG!"

"ANJ** TRAUMA GUE BANGKIT LAGI!"

Seseorang berdiri menyilangkan tangannya di dada, "Untung aja pake tema Twenty-Five Twenty-One yang sad ending, jadi gak ada adegan romantis nya."

...🌷 🌷 🌷...

si paling couple 😎

...Aku gak bakalan bosan bosan mengingatkan kalian, jangan lupa tinggalkan jejak ya, seperti vote, komen, dan tambahkan ke favorit kalian ya😉🌷...

...Sampai ketemu di part selanjutnya 🌷...

...ִ ׄ ִ 𑑚╌─ִ─ׄ─╌ ꒰ To be continued ꒱ ╌─ׄ─۪─╌𑑚 ۪ ׄ...

maafkan kalau part ini feel nya kurang 😔😔🙏🙏

1
vuankla🌷
baguss
Diana (ig Diana_didi1324)
hai thor ceritanya menarik aku suka bacanya, aku baca sampai sini dulu ya yuk mampir juga dikaryaku
vuankla🌷: terimakasih kakk sudah mampir🥰🥰 okeyy nanti aku mampir 🌷🌷
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!