Ini cerita seorang gadis yang berjuang mempertahankan rumah tangganya dan untuk mendapatkan cinta suaminya.
Bagaimakah kisah mereka?kuy lah di baca😊
jangan lupa like n komennya ya,biar aku tambah semangat buat up cerita nya lagi.
"Entah aku yang terlalu bodoh atau aku yang terlanjur jatuh akan pesonamu.Hingga membuatku tak bisa untuk tidak memaafkanmu.Walaupun kau berulang kali menyakitiku.
KIRANA ADELIA PUTRI
"Kamu tak akan pernah bisa hidup tenang gadis si****,kamu akan menyesal berani mengusik kehidupanku"
PUTRA BAGAS ATMAJA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richacymuts, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
40 hari sudah Kirana berkabung atas meninggalnya Putri.Kini ia jauh lebih pendiam dan pemurung,sepertinya tak ada lagi senyum yang biasa menghiasi wajah cantiknya.
Dan selama itu juga ia tinggal di rumahnya sendiri,sedangkan Putra dan ke dua orang tuanya hanya sesekali mengunjunginya untuk menghibur Kirana.
"Putri kakak kangen sama kamu😢"ucap Kirana saat duduk di atas kasur yang biasa di tempati Putri untuk tidur.
Tak terasa air matanya kembali luruh membasahi kedua pipinya saat mengingat kembali kebersamaan mereka.
Tok...
Tok...
Tok..
Tiba tiba terdengar sebuah ketukan dari arah ruang tamu,Kirana langsung saja menghapus air matanya dan segera membukakan pintu.
"Hai sayang,bagaimana kabarmu?"
"seperti yang mama lihat 🙂"ucap Kirana berusaha tersenyum.
"ayo masuk ma,mama kesini sendiri?"tanya Kirana.
"tidak mama ke sini bersama Putra,dia malam ini akan menginap disini"balas Bu Irine.
"tapi rumah Kirana seperti ini ma,aku kuatir mas Put nggak akan betah"
"kamu tenang saja,Oya nanti malam 40 harinya adik kamu kan?mama sudah bawa beberapa makanan sama nanti akan ada orang yang mengantar nasi kotak untuk di kasih ke orang yang ngaji"terang bu Irine.
"mama kenapa harus repot-repot begitu?"
"mama nggak repot og,lagi pula mama yakin kamu juga belum mengurus itu,jadi apa salahnya mama sekalian bawa"
"ma ini di taruh dimana?"ucap Putra tiba tiba sambil membawa beberapa kantung plastik.
"sini mas biar aku aja yang bawa ini ke dapur"ucap Kirana sambil mengambil alih barang bawaan Putra.
Setelah itu Kirana dan yang lain mulai bersih bersih karena waktu sudah mulai sore.
☁️☁️☁️
"Kirana karena ini sudah larut malam,mama sama papa pulang dulu ya,kamu tenang aja suami tampanmu ini malam ini akan menginap disini"ucap bu Irine.
"iya mah,mama sama papa hati hati di jalan"ucap Kirana sambil mengantarkan kedua mertuanya kedepan pintu.
Sedangkan Putra sendiri sedang asik dengan smartphonenya.
"mas aku siapin kamar buat kamu istirahat dulu ya,"ucap Kirana sambil berlalu menuju kamarnya.
Malam ini Putra akan tidur di kamar Kirana sedangkan Kirana sendiri mungkin akan tidur di kamar Putri atau kamar mendiang orang tuanya.
Sesaat kemudian Kirana tlah kembali"mas kamarnya sudah siap,maaf seadanya"
Sementara Putra ia sama sekali tak menjawab ucapan Kirana.Ia langsung berlalu menuju kamar yang tlah Kirana siapkan.
"ini kamarmu?"tanya Putra.
"iya apa mas,apa kamu perlu sesuatu?"
Putra tak menjawab,ia masuk dan melihat isi kamar Kirana yang sangat sederhana.
hanya ada tempat tidur single bad,sebuah lemari plastik dan meja belajar.Tak lupa juga sebuah kipas angin dinding.
"pergilah aku ingin tidur"ucap Putra pada akhirnya.
☁️☁️☁️
Keesokan harinya Kirana tlah bangun untuk solat subuh,setelah itu ia akan membuat saran untuknya dan Putra.
Setelah kepergian Putri,Kirana berusaha untuk tegar di depan semua orang,padahal hatinya kini tengah benar benar rapuh.
Kirana terfikirkan tentang rumah tangganya saat ini,"😔sekarang apa yang harus aku lakukan?mas Putra hingga detik ini belum juga mau menerimaku sebagai istrinya"ucap Kirana sedih..
POV Putra
"uwaaah heeenmm.."aku baru saja bangun dari tidurku,ah kenapa aku bisa tidur senyenyak ini?"fikirku,
Karena biasanya tidurku slalu tak tenang.
Sekali lagi ku pandangi setiap sudut kamar perempuan yang tlah menjadi istriku selama beberapa bulan terakhir.
Nampak tak ada yang istimewa kecuali foto yang tergantung di dekat meja belajarnya.
Lalu aku bangun dan mendekati foto yang menarik perhatianku.disana nampak terlihat sebuah keluarga yang bahagia.
seorang laki-laki yang tengah merangkul istrinya yang sedang mengandung,di tengah tengah mereka ada seorang anak perempuan yang tersenyum bahagia sambil tangannya memegang perut sang ibu.
"bocah ini seperti Kirana"batinku
"🙂cantik"ucapku tanpa sadar,oh astaga untuk apa aku memuji perempuan itu.
Akhirnya setelah melihat lihat kamar Kirana aku memutuskan untuk mandi,dan lihat"astaga kamar mandinya sangat amat sederhana.Hanya sebuah ada sebuah ember dan kloset.cukup bersih tapi astagayang benar saja aku harus mandi di tempat seperti ini,sebaiknya aku mandi di rumah dari pada disini🤦"
POV end
"mas kamu mau kemana?"tanya Kirana saat melihat Putra keluar dari kamar mandi menuju ruang tamu.
"pulang"jawab Putra datar.
"tapi aku baru saja selesai masak sarapan,kamu sarapan dulu ya?!"
Putra tak menjawab,ia kembali berjalan menuju keluar.
Namun tiba-tiba Kirana memegang tangan Putra
"deg"jantung Putra tiba tiba berdetak tak menentu
"ok kalo kamu nggak mau makan ya udah,tapi bisakah kita bicara sebentar"pinTa Kirana.
Dengan kasar Putra melepaskan pegangan Kirana,reflek Kirana meminta maaf.
Dan Kirana akhirnya mengikuti Putra duduk di kursi ruang tamu.
"katakan"ucap Putra datar,jujur saja detak jantung Putra yang tiba-tiba bedetak kencang tadi sedikit membuatnya gugup,namun ia menutupinya dengan wajah datar dan dinginnya.
"emmmm🤔"Kirana mulai bingung harus bicara dari mana
"mas sejak awal pernikahan kamu sudah tak mau menerimaku jadi istrimu,mau sampai kapan pernikahan ini berlanjut seperti ini?"ucap Kirana mulai menunduk karena melihat tatapan Putra yang mulai menanam.
"lalu🤨?"
"slama ini aku berusaha buat tetap melakukan tugasku sebagai seorang istri walau kamu...."ucapan Kirana terputus karena Putra tlah memegang rahang Kirana dengan kuat.
"aaach sakit mas"ucap Kirana sambil memegang tangan Putra.
"saya tau apa yang kamu pikirkan,jangan pernah sekali-kali kamu berfikir untuk bercerai, kamu tak kan bisa pergi kemanapun sebelum saya sendiri yang membuangmu!!
😡"
Ingat uang yang tlah kami keluarkan untuk perawatan adikmu tidak sedikit"lanjut Putra sambil melepas cengkeramannya dengan kasar.
Ia langsung pergi meninggalkan Kirana yang terkaget kaget.
"😱ba..bagaimana mas Putra tau?!"ucap Kirana tergagab sambil menahan tangis.
Ia memegang rahangnya yang nampak memerah karena cengkraman tangan Putra.
Disisi lain Putra sedang mengemudi dengan kecepatan tinggi sambil menahan amarahnya yang tlah memuncak"ck bagaimama bisa dia berani beraninya berfikir untuk mengakhiri pernikan ini,tak akan ku biarkan kau pergi begitu saja setelah memanfaatkan keluargaku,dasar gadis si***n".
Alhamdulillah akhirnya selesai juga episod ini...jujur ya aku agak kurang srek ma beberapa kalimatnya,tapi mau gimana lagi otak lagi benar2 buntu...jangan lupa like n komennya ya.coretan kalian adalah semangatku😉