Mempunyai paras cantik dambaan semua wanita tak membuat kisah percintaan Rania mulus.
Rania mendapati sebuah penghianatan besar dalam hidupnya, yang dilakukan oleh calon suaminya sendiri.
Terlebih lagi Rania juga harus menerima kenyataan jika dirinya disebut - sebut sebagai perawan tua oleh sebagian masyarakat yang masih mempercayai mitos.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiyarakey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jodoh tidak kemana
Tok,,,,,tok,,,,tok,,,,, suara ketukan pintu kamarnya pun membuat lamunan Rania tentang kejadian beberapa jam yang lalu pun sirna.
"kamu sudah tidur nduk???" tanya Bu Ningrum.
" belum bu,,, masuk saja" balas Rania yang masih bercermin di depan meja riasnya.
Bu Ningrum pun duduk di ranjang Rania yang tak terlalu lebar itu.
"kamu yakin dengan pemuda kota itu nduk???" tanya Bu Ningrum langsung pada intinya.
"maksud ibu???"
"ibu sering sekali melihat pemuda itu di datangi di villa tempat dia bekerja oleh Fani, anaknya Bu Tari yang baru pulang dari hongkong itu"
"ibu tahu dari mana???" tanya Rania balik.
"ibu pernah lihat sekali, Fani bawa rantang memasuki villa itu, dan beberapa ibu - ibu kampung ini juga sering melihatnya,,, ibu takut kamu kecewa lagi nduk" ucap Bu Ningrum sambil membelai rambut panjang Rania.
"doakan saja bu,,, kalau jodoh tidak kemana,, kalau bukan jodohku aku juga tidak masalah,,," balas Rania santai.
"kamu tidak punya perasaan apa - apa nduk??"
"aku sendiri juga tidak tahu bu,,, aku tidak merasakan apapun saat di dekat Kevin,,,, makanya jika dia memang jodohnya Fani aku tidak masalah,,," tutur Raya.
"kamu hati - hati saja nduk bergaul dengan orang kota,, orang kampung saja banyak yang buaya apalagi yang punya kehidupan bebas seperti orang kota" pesan ibu.
" iya bu,,, aku mengerti kok ,,,"
***
Di tempat lain Kevin tengah bimbang dengan pernyataannya sendiri, dia binggung bagaimana dia akan memberitahu Omanya jika Kevin akan serius dengan Rania.
Sedangkan ekspektasi Oma pada calon mantunya sudah sangat tinggi hingga Laura yang seorang sarjana pun di tolak Oma.
Saat Kevin akan bercerita dengan Pak Hamid pun Kevin urungkan sebab Pak Hamid tak akan mengerti dengan hal tersebut.
"lebih baik aku fokus dengan hubunganku dengan Rania dulu, nantilah aku pikirkan bagaimana Oma,,," ucap Kevin dalam hati.
Kevin pun masuk kedalam villa sudah jam 9 malam, sudah tak ada siapa pun, Pak Hamid dengan Bik Zaenab, istri Pak Hamid sudah masuk kamar.
Semenjak istri Pak Hamid di tugaskan oleh Oma untuk menemani tinggal di villa, Pak Hamid sudah tidak pernah bergadang lagi, ia akan memasuki kamarnya sejak jam 9 malam.
Kevin pun kedapur hendak membuat teh hangat untuk dirinya, dia berjalan pelan dan malah di kagetkan dengan kehadiran Pak Hamid secara tiba - tiba.
"maaf mas,,, saya kira tadi suara apa,, makanya saya cek, mas Kevin mau ngapain???" tanya Pak Hamid.
"saya mau bikin teh pak, badan saya rasanya tidak enak seharian motoran,,," keluh Kevin.
"Mas Kevin kembung itu,,," celetuk Bik Zaenab.
"saya bikinin jahe madu saja biar enakan,,,"
"kenapa Mas Kevin tidak bawa mobil saja,,, sudah tahu kalau ngak kuat kena angin lama- lama,,," ucap Pak Hamid sambil memijat pelan pundak Kevin.
"saya kan ngakunya sopir pak,,,, kalau saya bawa mobil nanti Rania curiga,,,"
"Mas Kevin itu lho ada - ada saja,,, mobil punya 5 kok, malah ngakunya jadi sopir,,, cewek itu banyak cari cowok kaya mas,,, bukan cowok kere,,,"
"maka dari itu pak,,, saya ngak mau cewek yang saya dekati hanya mengingkan harta saya saja pak,, saya sudah capek dimanfaatkan pak,,," ujar Kevin.
"dimanfaatkan sama non Laura ya mas???"
"siapa lagi pak,,,,"
Kevin pun meminum jahe madu yang di buat oleh Bik zaenab, dengan segera Kevin menghabiskannya selagi masih hangat sambil bertukar cerita dengan kedua orang yang sudah tak muda lagi itu.
"tadi perempuan yang ngaku namanya Fani itu datang lagi mas, dia bawa rantang lagi, padahal sudah saya tolak tapi tetep nggeyel" ucap Pak Hamid.
"saya takut Mas Kevin diguna - guna kalau memakan makanannya,,," kekeh Pak Hamid.
"ya terus kami berdua yang menghabiskan mas,,, mubazir kan kalau saya buang" kelakar Pak Hamid.
"ya sudah pak,, yang penting saya tidak mau dia datang - datang lagi pak, bapak cari orang buat jaga rumah saja pak, biar aman,,," pinta Kevin.
"baik mas, besok saya akan cari jasa penyedia satpam" jawab Pak Hamid.
"Bik Zaenab saya sudah transfer uang belanja minggu ini bik" ucap Kevin yang mengotak atik ponsel mahalnya.
"tidak udah mas,,, uang minggu lalu juga masih, besok kalau sudah habis bibik akan minta" tolak Bik Zaenab.
"sudah saya transfer bik,, jika uangnya sisa simpan saja bik,,," ucap Kevin sambil meninggalkan dapur karena perutnya sudah lebih baik.