NovelToon NovelToon
Patricia Chavez

Patricia Chavez

Status: tamat
Genre:Misteri / Balas Dendam / TKP / Tamat
Popularitas:382.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bas_E

Anthony Chavez, ibunya Barbara, istrinya Dorothy dan kedua anak lelakinya Ethan Chavez dan Fred Chavez, ditemukan polisi sudah tidak bernyawa dengan tubuh lebam kebiruan di dalam kamar. Keempat jenazah itu saling bertumpuk di atas tempat tidur. Di dalam tubuh mereka terdapat kandungan sianida yang cukup mematikan. Dari hasil otopsi menyatakan bahwa mereka telah meninggal dunia lebih dari 12 jam sebelumnya. Sedangkan putri bungsu Anthony, Patricia Chavez yang masih berusia 8 bulan hilang tidak diketahui keberadaannya. Apakah motif dari pembunuhan satu keluarga ini? Siapakah pelakunya? Dan Bagaimanakah nasib Patricia Chavez, anak bungsu Anthony? Temukan jawabnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bas_E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Cinta Mania?

Cinta pertama bagi seorang anak perempuan itu adalah ayahnya. Karena hanya ayahnyalah sosok laki-laki pertama yang ia kenal dalam hidupnya, dan tak akan tergantikan oleh siapapun. Namun apakah cinta pertama yang tulus murni itu bisa berubah menjadi cinta mania, yang dibalut dengan rasa posesif dan kecemburuan yang dalam ?

Hari sudah gelap. Malam pun telah merajai hari. Dalam kamar yang temaram, dengan cahaya rembulan samar menebus celah-celah cadar jendela, Daniella menggeliat dalam selimutnya. Sayup terdengar suara tawa tertahan, mengganggu tidur singkatnya. Ya, Daniella rasanya baru saja memejamkan kedua matanya. Suara berisik orang dewasa cukup membuat indra penglihatannya tak ingin terpejam kembali. Suara lelaki dan wanita yang cukup familiar bagi Dani mampu mengusir rasa kantuk. Suara itu semakin lama semakin mendekat, entah mengapa kemudian menghilang. Rasa ingin tahu menuntun Dani untuk turun dari tempat tidur. Tapak kaki telanjangnya melangkah perlahan menuju pintu.

Dengan hati-hati ia memutar kenop dan mengintip dari celah pintu yang terbuka. Tidak terlihat apapun di sana. Samar kembali terdengar suara dari arah kamar tidur sang ayah, Sean Conley. Kaki kecil Dani seakan membawa dirinya untuk mencari tahu. Setapak demi setapak kaki Dani melangkah. Suara itu semakin jelas terdengar keluar dari sela pintu kamar yang berongga. Suara aneh dua orang dewasa yang saling berhimpitan. Dani sudah tau, apa yang ayahnya lakukan bersama wanita yang bernama Anna itu di dalam sana. Tetapi mengintip aktivis mereka setiap malam seakan telah menjadi candu baginya. Dinginnya keramik koridor lantai dua itu, tidak mampu meredam panasnya hati Dani setiap menyaksikan adegan demi adegan dewasa yang terpampang nyata.

Dani terluka. Hatinya sakit menusuk jantung hingga ke tulang dan persendian. Cinta sucinya dikhianati. Bukan sekali, dua kali, tapi berkali-kali. Kata cinta yang kerap Conley obral pada wanita jalang itu sesaat setelah aktivitas berkeringat mereka, tidak pernah Dani dapatkan dari pria yang sangat ia puja.

Walau sakit, tetapi rasa cinta dalam hati Dani tidak sedikit pun memudar. Tidak selangkah pun hatinya menyerah untuk tetap mencintai pria luar biasa itu. Hatinya memilih untuk setia. Berharap suatu saat nanti, pria itu menyadari keberadaan dirinya. Dan bila saat itu terjadi, dia masih di sana dengan sekeranjang cinta yang siap ia berikan dengan sepenuh hati.

.

.

Hari itu adalah hari minggu. Jam dinding telah menunjukkan pukul 8 pagi. Daniella Conley masih berada di kamarnya. Hari itu, sekolah minggunya juga sedang libur. Ada renovasi kecil-kecilan dari pihak gereja terhadap beberapa ruang kelas agar lebih fresh dan anak-anak tambah semangat lagi dalam belajar.

Tok.. tok.. tok..

Pintu kamar Dani di ketuk tiga kali ketukan. Disusul dengan terbukanya pintu yang kemudian menampilkan sosok familiar yang lemah lembut.

"Nona, ayo mandi. Aku telah menyiapkan sarapan untukmu."

Daniella yang sedang berbaring di atas karpet bulu dengan sebuah buku di tangannya, tampak enggan beranjak.

"Ahhh Bibi. Hari ini aku kan tidak sekolah. Bolehkah untuk kali ini saja aku tidak perlu mandi pagi?"

"Tidak boleh, Nona. Aku tidak mengizinkan kau menyentuh makananku kalau kau tidak mau membersihkan diri terlebih dahulu. Ayo bangun. Jangan malas. " Emma masuk ke dalam kamar mandi, sambil menyiapkan perlengkapan mandi milik Dani.

"Tapi, Bi. " Rengek Dani

"Tidak ada tapi-tapian, ayo. " Ujar Emma dengan mimik serius. Wanita paruh baya itu berdiri di depan pintu kamar mandi sambil bersidekap.

Daniella tidak ada pilihan lain. Dengan terpaksa ia menuruti semua keinginan pengasuhnya itu. Dibantu Emma, Daniella membersihkan dirinya pagi itu. Tidak membutuhkan waktu lama, 30 menit berselang gadis kecil itu telah duduk manis di depan meja makan. Ia tampil cantik dengan dress berbahan crinkle yang lembut dan nyaman, berwarna putih bersih dengan motif bunga sederhana. Beraksen ruffle di bagian lengan dan pinggangnya, sehingga tampak semakin cantik. Di bagian bawah di desain model payung sehingga nampak mengembang. Sementara rambutnya dibiarkan terurai, disisir ke samping kanan. Sebelah kanan rambut diberi jepitan motif bunga berwarna merah.

Dengan lahap, Daniella menghabiskan sarapan pagi kesukaannya yang disediakan oleh pengasuh sekaligus pengurus rumah tangganya, Emma. 3 potong waffle dengan saus coklat yang disajikan hangat di atas piring keramik, ditemani segelas susu yang juga masih hangat.

" Nona, setelah ini aku berencana pergi berbelanja. Apakah kau mau ikut denganku?" Tanya Emma sambil menemani anak majikannya itu sarapan.

"Berbelanja ke mana, Bi?"

"Walmart yang ada di ujung block. Nona."

Jawaban dari Emma membawa ingatan Dani pada kejadian beberapa hari yang lalu di sekitar supermarket itu. Saat itu, ketika ia nekad pulang sekolah sendirian setelah Conley sang ayah tidak kunjung menjemput. Seorang pria dewasa membekap dan menariknya ke belakang bangunan supermarket yang sepi. Dani berusaha memberontak sekuat tenaga.

"Mppp... "

"Diam!! Kalau kau masih sayang dengan nyawamu, sebaiknya kau ikut perintahku !!"

Dani yang ketakutan, mau tidak mau mengikuti perintah orang itu. Di sudut bangunan yang sepi, pria yang terlihat kumal itu menyudutkan tubuh mungil Dani ke dinding. Sejurus kemudian dia membuka pengait celananya dan menurunkan sedikit benda itu hingga ke pangkal paha.

"Pegang!!!" Pria itu menyeringai memperlihatkan gigi-giginya yang menguning dan tidak rata.

Dengan tangan bergetar Dani memegang benda basah dan keras itu. Matanya terpejam begitu benda bau itu menyentuh kulit tangannya.

"Heiii Josh .!! Apa yang kau lakukan di sana !!"

Suara lantang seorang pria membuat pria dekil itu reflek memalingkan wajahnya mengikuti arah datangnya suara.

"Ti tidak.. Aku tidak melakukan apa-apa, Pak." Segera ia mengenakan kembali celananya. Dengan ketakutan gelandangan itu segera meninggalkan Daniella yang diam mematung di tempatnya.

Pria berseragam security itu segera mendekati Daniella yang terlihat shock.

"Kau tidak apa-apa, Nak?"

"Ti tidak, Pak. " Dani menjawab dengan terbata-bata.

"Namaku Steve. Aku security Walmart ini. Kebetulan aku sedang melakukan patroli rutin. Namamu siapa, Nak?"

"Da Daniella Conley." Dengan wajah tertunduk.

Security itu menatap keseluruhan penampilan Dani.

"Kau baru pulang sekolah?"

"Iya, Pak."

"Kau sendirian? "

"Benar, Pak."

"Orang tua mu kemana?"

"Kerja, Pak."

"Oh, begitu. Rumahmu di mana? Biar aku antar kau pulang."

"Tidak, Pak. Aku bisa pulang sendiri."

"Tak apa-apa, Nak. Aku perlu memastikan kau tiba dengan selamat di rumah. Lagi pula aku perlu bertemu dengan orang tua mu. Ayo aku antar pulang."

Security itu mengambil sepeda motornya yang terparkir di depan supermarket. Daniella mengikuti Steve dari belakang.

"Ayo naik."

Ragu-ragu Daniella naik ke atas motor dan menempatkan tubuhnya di jok belakang.

"Kenakan ini." Steve menyerahkan sebuah helm berwarna hitam pada Dani. Tak lama berselang, terdengar bunyi klik begitu Dani memasang pengaitnya. Kepala kecil Daniella tenggelam dalam helm kebesaran yang dikenakannya.

"Sudah?"

"Sudah, Pak."

Setelah memastikan Daniella duduk dengan nyaman, Steve menyalakan motornya. Kuda besi itu pun berjalan dengan kecepatan sedang.

Mengikuti petunjuk Daniella, beberapa menit kemudian mereka tiba dengan selamat di rumah. Karena Conley sedang tidak berada di kediamannya security itu hanya menitipkan pesan pada Emma agar tidak membiarkan gadis itu pulang sekolah sendiri. Steve menceritakan bahwa Daniella hampir saja dilecehkan oleh seorang gelandangan.

Peristiwa mengejutkan yang baru saja Dani alami, bagaimana detail kejadiannya, dia simpan sendiri. Ia tidak mengatakan pada siapa pun dan tidak tau bagaimana cara menuturkan apa yang ia rasakan. Bahkan ketika Emma bertanya padanya apa yang lelaki itu telah lakukan, Dani hanya diam membisu.

"Nona. Apakah kau mau ikut dengan ku?"

Panggilan Emma membuyarkan lamunan Dani.

"Ti tidak Bi. A aku di rumah saja."

"Kau tidak apa-apa Nona? Apakah kau sakit?" Emma melihat perubahan raut wajah Dani. Wanita itu menyentuh kening Dani dengan punggung tangannya.

"Aku baik-baik saja, Bi."

"Kau sungguh tidak mau ikut? Kau akan sendirian, Nona. Tuan Conley saat ini sedang tidak ada di rumah."

"Tidak apa, Bi. Aku di rumah saja. Mungkin sebentar lagi ayahku akan pulang."

"Ya sudah kalau begitu. Nona jangan kemana-mana. Kunci pintu dengan rapat. Kalau ada orang asing yang tidak dikenal mengetuk pintu, jangan di bukakan. Aku janji hanya sebentar. Apakah kau mengerti, Nona? " Pesan Emma dengan nada khawatir.

"Iya, Bi. Aku mengerti."

Dengan perasaan was-was, Emma meninggalkan Daniella sendiri di rumah. Dalam hatinya, Ia berjanji tidak akan lama.

.

.

.

1
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kasian Betty belum tentu dia yg salah tapi malah udah meninggoy duluan 🤦 sebenarnya ada apa ...apa ada kang hipnotis di sekolah itu 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kasian jadi Betty ...apa jangan jangan dia di hipnotis ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
aku kira Dani yg ngambil buku nya ternyata Betty ...tapi kok Kya janggal ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
semua gara gara bapake ini Dani jadi punya rasa iri sama orang lain yg di sayang sama orang tua nya ....kasian juga si dia
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
jgn jgn nnti Dani berubah jadi bocah kecil menggemaskan yg awet muda karna minum cairan nya habis sebotol 🤣🤣🤣
ㅤㅤ: tau dong makanya suruh liat🤣
total 3 replies
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
belum itu cuman kecelakaan yg di lakukan atas kecerobohan Dani sendiri...tapi semua juga gara gara km Conley 🙄🙄kesel ih sama si conley ...susah amat ya nyebut nm bpak nya 🤣🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
banyak terjadi di dunia nyata ketika seorang anak kurang perhatian atau kasih sayang dari orang tua nya dia akan melakukan apapun untuk mendapat perhatian dari orang tua nya tapi banyak orang tua yg tidak mengerti apa yg di ingin Kan anak nya banyak orang tua egois yg Tidak peduli dengan anak demi kesenangan nya sendiri
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
ngenes ya jadi Dani ..punya ayah tapi Kya ngk punya ...apa kalok ayah nya tau kejadian yg menimpa Dani ini ayah nya akan menyesal
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Dani ini Patricia bukan ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Waduuuh Waduuuh bahaya ini klok Dani Melakukan apa yg dia fikirkan 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kereeeeen
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒: lha serius ...di tunggu cerita baru nya lagi kak elin ...req yang ber bau bau action mafia mafia gitu 🤣🤣
total 2 replies
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
banyak ilmu yg kita dapet dari baca novel ini ...tapi maaf ya Thor otak ku ngk nyampe ke sana 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Waduuuh racun sianida siapa pelakunya ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
pas baca judul ku kira bela ini pelakor tak tau nya 🤣🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
telat dikit bacanya ngk papa ya Thor 🙈
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒: ada angin segar 🤣
total 2 replies
Via Octavia
Luar biasa
Via Octavia: sama2 kakak 🙏👍
total 3 replies
aas
ceritanya bener2 keren 👍 cuma kurang aja cerita sama maximnya 🤭 padahal kan lg sweet2nya hehe
aas: yaaah 😩
total 4 replies
aas
eeeh ternyataaa Emma Clementine
aas
waduh siapa yg pegang hp Milo yaak
aas
😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!