Pergi membawa luka datang membawa cinta. Tapi, siapa sangka ia kembali berduka. Cinta lama kembali hadir mencoba memeluk dan mengobati luka itu.
Erik Ramones, dokter kandungan tengah memperjuangkan cintanya, merebut kembali hati Rehuella Zipora. Perjalan cinta mereka berliku penuh air mata, canda dan tawa.
---
Naura Putri, di usia matang ia belum menemukan cintanya. Ada rasa takut untuk menjalin komitmen dengan seorang pria. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Abhichandra Damanik, perjaka usang dengan lebel gagal move on. Bagaimana cinta bisa menyatukan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rehuella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apartemen
Happy reading jangan lupa untuk tekan like dan voters ya.🙏👍
.
.
.
Pelajaran pertama semester baru pun dimulai, Erik yang awalnya mengajar di kelas Ella dari senin- kamis pun sekarang berubah menjadi hari rabu dan jum' at saja.
" La, liat tu tunanganmu dikerumuni Mahasiswi ganjen, " ucap Sashi yang sedang berjalan menuju kantin bersama Ella.
" Nyebelin banget, udah punya gue juga masih ngladenin cewek- cewek, awas aja kalau macam- macam, " gerutu Ella yang tengah melihat tingkah Erik dari kejauhan, yang masih melayani godaan dari mahasiswinya.
" Sabar namanya juga dosen ganteng, banyak fansnya, " ucap Sashi menggoda.
" Bodo deh, " ucap Ella sambil menghentakkan kaki menjauh dari kerumunan dan melanjutkan jalannya.
" Bu, jus jeruk satu ya, " ucap Ella setelah sampai kantin.
" Tumben? biasa juga jus apel, " ucap Sashi.
" Lagi pengen yang asem- asem, biar seger, " ucap Ella yang masih kesal.
" Ada yang cemburu nih, " ucap Erik yang tiba-tiba datang dari arah pintu masuk, lalu duduk di sebelah Ella.
" Nggak, biasa aja kok, " jawab Ella dengan sinis, lalu meminum jus jeruk di depannya.
" Udah sana, Lala mau makan nanti dicari penggemar, " usir Ella pada Erik.
" Mas mau disini saja, menemani kamu makan, " ucap Erik,
" Haduh, jadi nyamuk gue, " sindir Sashi pada pasangan didepannya.
" Gue telponin Damar ya, biar kamu ada temannya, " tawar Erik yang menanggapi candaan Sashi dengan serius.
" Jangan marah donk Yang, " ucap Erik mengenggam tangan Ella.
" Lala udah bilang, kalau Lala nggak marah kok, " ucap Ella.
" Bener ya, nanti tunggu Mas di parkiran ya, I love u " bisik Erik, Ella hanya tersenyum tipis menatap Erik, dan Erik meninggalkan meja Ella dan Sashi.
" Duh ada dosen jadi bucin, " ucap Sashi.
" Kapan rencana kamu nikah La? " tanya Sashi.
" Rencana habis koas Shi, " ucap Ella.
" Masih lama dong 3 tahun lagi," ucap Sashi, Ella hanya mengangguk.
" Balek kelas yuk, " ucap Sashi setelah menghabiskan makanannya, Ella mengangguk memyetujuinya.
Ella dan Sashi berjalan menuju kelasnya, hari ini masih ada kuliah lagi, Ella bisa mengikuti pelajaran dengan baik hari ini, setelah jam pelajaran selesai Ella segera berjalan menuju parkiran tempat parkir motor Erik.
" Kak Damar sudah jemput Shi? " tanya Ella saat berjalan menuju tempat parkir.
" Katanya sih sudah di depan, " jawab Sashi.
" Oke gue duluan ya La, loe beneran nggak mau bareng kita, " tawar Sashi.
" Nggak gue bareng Mas Erik saja, " ucap Ella.
Sampai tempat parkir Erik sudah terlihat sedang menunggu Ella. Erik tersenyum ke arah Ella saat Ella semakin ke arahnya.
" Pakai jaket dulu sini, " ucap Erik lalu memakaikan jaket ke tubuh Ella, Ella tersenyum manis melihat perlakuan Erik padanya. Mereka berdua segera pergi meninggalkan kampus dengan motornya.
" Kita ke apartemen Mas dulu ya Yang, " tawar Erik yang masih fokus ke jalan.
" Iya tapi aku haus Yang, " jawab Ella
" Oke, kita mampir dulu ke supermarket ya, " ucap Erik.
Setelah mengemudi lima belas menit sampailah pada supermarket yang dituju, Erik segera mengambil troli ketika sudah berada di supermarket, sedangkan Ella berjalan menuju showcase dan segera mengambil minuman botol dengan aroma apel, segera Ella membuka tutup botolnya namun terdengar suara teguran dari Erik.
" Minumnya sambil duduk Yang! " Ella yang mendengar itu langsung mencari tempat duduk di samping showcase, lalu segera mengikuti Erik yang sudah berjalan beberapa langkah.
" Ada yang mau dibeli Yang, " tanya Erik.
" Nggak, Mas aja yang belanja kebutuhan Mas, " ucap ella.
" Mas cuma mau beli sayur dan buah saja kok, " ucap erik.
" Oke langsung saja yuk, " ucap Ella.
Erik dan Ella berjalan ke arah sayur dan buah, memilih buah dan sayuran segar lalu memasukkan ke dalam troli.
" Kita kaya suami istri ya Yang, " ucap Erik tiba-tiba.
Ella yang mendengar itu hanya tersenyum kearahnya.
" Hallo Dokter tampan," ucap wanita cantik yang berjalan menuju dokter erik.
" Hay Bu Riska, baru belanja? " jawab dokter Erik ramah.
haduh siapa lagi ini? nggak di kampus nggak di tempat umum pasti dikerumuni cewek. Batin Ella.
Ella yang melihat itu hanya berpura-pura tidak peduli dengan masih terus memilih buah yang ada di depannya.
" Sendiri saja Bu Riska, " tanya Erik.
" Nggak kok Dok, ini sama ART saya, Dokter sama adeknya ya? " ucap wanita itu.
M**ungkin bener pantesnya saya ini jadi adeknya aja kali ya. Ucap Ella dalam hati.
" Nggak kok Bu, kenalin ini calon istri saya, " ucap Erik sambil merangkul pinggang Ella.
" Ow, kenalin saya Riska, " ucap wanita itu mengulurkan tangan ke arah Ella.
" Rehuella " ucap Ella sambil menerima tangan Bu Riska.
" Saya kira tadi adeknya Dokter Erik, tidak taunya calon istri, tapi cocok kok Dok, yang satu tampan yang satu cantik, " ucap Bu Riska.
" Makasih Bu, atas pujiannya kita permisi dulu, masih banyak yang harus dibeli, " ucap Erik yang melihat Ella merasa tidak nyaman.
" Iya Dokter tampan, " ucap Bu Riska.
Setelah perpisahan dengan pasiennya itu, Erik berjalan menuju tempat daging dan ikan.
" Siapa sih Yang, kecentilan banget kayanya, suka sama kamu? " tanya Ella, Erik hanya terkekeh geli.
" Dia itu pasien Mas, baru hamil tiga bulan, " jawab Erik gemas mencubit hidung Ella.
" Heheheh cemburu ya? " lanjutnya bertanya.
" Memang resiko ya, punya cowok tampan itu, dibikin sakit hati terus," gerutu Ella.
Erik yang mendengar itu tertawa dengan suara lirih.
" Makin gemes dech, " ucap Erik mencubit pipi Ella.
" Masih ada yang kurang? " tanya Ella saat melihat troli sudah penuh.
" Nggak. Udah kok, yuk pulang, " ucap Erik, lalu segera membayar belanjaannya. Setelah selesai Erik melajukan motornya menuju apartemen. Erik mengajak Ella masuk ke dalam apartemen, lalu menyusun sayur ke dalam lemari pendingin. Sedangkan Ella masih duduk di ruang tamu.
" Kok di situ sih, ayo masuk ke dalam," ucap Erik sambil menuntun Ella menuju ruang tv.
" Mas ambilin minum ya, " tawar Erik.
" Nggak usah nanti Lala ambil sendiri saja Yang, " ucap Ella sambil masih fokus pada Hpnya.
" Ngapain sih, kok fokus ke hp terus? " tanya Erik.
" Huft..." desah Ella.
" Kenapa? " ulang Erik bertanya.
" Anna hamil," jawab Ella sedih.
" Hah! Kok bisa, sama siapa? " tanya Erik penasaran.
" Sudahlah, biarkan saja, " ucap Ella yang tak ingin membahas masalah Anna.
" Ini apartemen baru ya Mas, " tanya Ella.
" Nggak kok ini sudah lama, cuma Mas baru tempati setelah pulang dari Amerika," jelas Erik.
" Ayo jalan -jalan, Mas kasih tau tempat rahasia, biar nanti kalau sudah menikah kamu nggak bingung lagi, " canda Erik
" Ini hlo nggak besar, jadi mana mungkin bingung, tapi cukup nyaman di sini karena semua lengkap, " puji Ella sambil terkekeh,
lalu segera mengikuti langkah Erik. Erik menggenggam tangan Ella, menjelaskan semua ruangan yang ada di apartemen itu, termasuk ruang olahraga dan taman kecilnya.
" Apa Mas pernah membawa wanita masuk ke dalam apartemen ini Mas? " tanya Ella tiba-tiba sambil mendudukan badannya ke kursi depan tv.
Terimakasih sudah membaca karya saya semoga suka, minta dukungan like,vote,dan comentnya ya😊🙏