NovelToon NovelToon
Transaksi Terakhir

Transaksi Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:808
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Seoul tidak pernah tidur, tetapi bagi Han Ji-woo, kota ini terasa seperti sedang koma.

Di bawah gemerlap lampu neon Distrik Gangnam, Ji-woo duduk di bangku taman yang catnya sudah mengelupas, menatap layar ponselnya yang retak. Angin musim gugur menusuk jaket tipisnya yang bertuliskan "Staff Event". Dia baru saja dipecat dari pekerjaan paruh waktunya sebagai pengangkut barang bagi para Hunter (pemburu).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

spoiler yang mematikan

​ UNIT 404 YANG BERISIK

​Malam Jumat Kliwon (versi Korea). Hujan rintik-rintik membasahi sebuah kompleks rumah susun tua di pinggiran Seoul. Cat dindingnya mengelupas, lorongnya remang-remang, dan ada bau lembap yang abadi.

​Han Ji-woo, Choi Yuna, dan Valerius berdiri di depan pintu besi berkarat bernomor 404.

​"Menurut data yang dikirim Agen 44," Valerius membaca tablet barunya (yang dia beli di pasar loak), "Target kita adalah Nenek Kim. Meninggal 5 tahun lalu karena serangan jantung mendadak. Status: Roh Penunggu (Squatter)."

​"Kenapa dia belum naik ke akhirat?" tanya Yuna sambil memegang jimat kertas yang dia beli online.

​"Tertulis di sini: Unfinished Business (Urusan Belum Kelar). Tingkat keterikatan duniawi: 99%."

​Ji-woo menguap lebar. Dia memakai rompi oranye bertuliskan 'Petugas Sensus' (penyamaran).

"Ayo kita selesaikan cepat. Aku lapar dan hantu tidak punya kulkas."

​Ji-woo mengetuk pintu.

Tok... Tok... Tok...

​"Permisi! Paket dari Neraka!"

​Hening.

Lalu, suara serak terdengar dari dalam.

"Pergi! Aku belum bayar iuran TV kabel! Jangan tagih aku!"

​Ji-woo menoleh ke Valerius. "Dia pikir kita petugas TV kabel?"

​Ji-woo mendobrak pintu pelan (engselnya sudah rusak). Mereka masuk ke dalam unit apartemen yang sempit.

Di sana, di depan sebuah televisi tabung kuno yang mati, duduk sesosok nenek transparan. Dia melayang satu jengkal di atas sofa butut. Rambut putihnya acak-acakan, matanya melotot menatap layar hitam.

​"Nek," sapa Ji-woo sopan. "Waktunya check-out. Malaikat maut sudah menunggu di lobi."

​Nenek Kim menoleh perlahan. Lehernya berbunyi krek-krek. Wajahnya seram, penuh keriput pucat.

"Kalian..." desisnya. "Apakah kalian tahu... siapa ayah dari anak itu?"

​Ji-woo bingung. "Anak siapa?"

​"Anak di drama 'Cinta di Musim Bawang'! Episode terakhirnya! Tepat saat adegan pengakuan dosa, listrik padam! Lalu aku kaget dan mati!"

​Nenek Kim mulai menangis darah. Aura hitam menyebar, membuat suhu ruangan turun drastis.

"AKU HARUS TAHU ENDINGNYA! JIKA TIDAK, AKU AKAN MENGHANTUI GEDUNG INI SELAMANYA!"

​Barang-barang di ruangan mulai melayang. Piring, gelas, jarum rajut, semuanya berputar mengelilingi Nenek Kim laksana badai.

​ SINYAL WIFI AKHIRAT

​Yuna berteriak sambil menghindari sambaran panci terbang. "Bos! Dia Hantu Penasaran tipe Drama Queen!"

​Ji-woo menangkis piring terbang dengan tangannya (yang sekarang dilapisi aura kematian tipis).

"Valerius! Cari tahu ending drama itu di internet! Sekarang!"

​Valerius mengetik panik di ponselnya. "Sedang mencari! Judul: Love in the Onion Season. Tayang tahun 2018. Rating 35%. Genre: Makjang (Melodrama Gila)."

​"Dapat!" seru Valerius. "Saya dapat klip ending-nya di YouTube!"

​"Putar!" perintah Ji-woo.

​Valerius mengarahkan layar ponselnya ke Nenek Kim.

"Nek! Lihat ini! Ini jawabannya!"

​Nenek Kim berhenti mengamuk. Barang-barang yang melayang jatuh ke lantai. Prang! Klontang!

Dia melayang mendekati ponsel Valerius dengan mata berbinar.

"Benarkah? Akhirnya..."

​Valerius memutar video itu.

Di layar kecil itu, adegan klimaks drama diputar. Sang tokoh utama pria memegang tangan wanita itu dan berkata:

"Maafkan aku, Sayang. Sebenarnya... aku bukan ayah dari anakmu. Tapi aku adalah... KAKAK KANDUNGMU YANG HILANG!"

​Hening.

Ji-woo, Yuna, dan Valerius bengong. "Plot twist macam apa itu?!"

​Lalu adegan berlanjut. Wanita itu tertabrak truk kimtchi dan amnesia. Tamat.

​Hening lagi.

Nenek Kim menatap layar ponsel yang kini gelap.

Bahunya bergetar.

​"Itu..." bisik Nenek Kim.

​"Itu endingnya, Nek. Sudah puas?" tanya Ji-woo lega.

​"ITU ENDING SAMPAH!!!"

​BUAAAARRRR!

​Nenek Kim meledak dalam kemarahan. Aura hitamnya berubah menjadi merah menyala. Dia berubah wujud dari nenek tua menjadi Roh Vengeful (Vengeful Spirit) raksasa dengan rambut ular.

​"PENULIS SKENARIONYA SIALAN! AKU MENUNGGU 5 TAHUN DI ALAM BARZAH HANYA UNTUK TAHU MEREKA BERSAUDARA?!"

​Energi kemarahannya begitu besar hingga memecahkan kaca jendela seluruh gedung apartemen.

"AKU TIDAK TERIMA! AKU AKAN MEMBAKAR DUNIA INI BERSAMA RATING TV-NYA!"

​Ji-woo terpental menabrak tembok.

"Sial! Valerius! Kau malah memberinya alasan untuk jadi iblis!"

​"Itu bukan salah saya! Salah penulis naskahnya!" bela Valerius.

​Nenek Kim (Mode Iblis) mengangkat tangannya. Puluhan jarum rajut raksasa yang terbuat dari energi roh terbentuk di udara, mengarah ke Ji-woo.

​"Mati kalian semua! Temani aku memprotes stasiun TV di neraka!"

​ SOLUSI KREATIF (FANFICTION)

​Ji-woo melihat jarum-jarum itu. Dia bisa bertarung, tapi Agen 44 bilang dia harus "Mengamankan" roh, bukan memusnahkannya. Jika dia memukul nenek ini sampai rohnya hancur, dia tidak dapat pengurangan utang.

​Dia harus memuaskan hasrat nenek ini.

​"Yuna!" teriak Ji-woo. "Kau suka nulis cerita di Wattpad kan?"

​"Eh? Kok Bos tahu?" Yuna tersipu malu di tengah situasi hidup mati.

​"Cepat karang ending alternatif! Sekarang juga! Yang bahagia! Yang masuk akal!"

​"Tapi Nek Kim sedang mengamuk!"

​"AKU AKAN MENAHANNYA! KAU MENDONGENG!"

​Ji-woo melompat maju.

SKILL: DEBT BARRIER (PERISAI UTANG).

Ji-woo menggunakan sisa utang nyawanya sebagai tameng. Jarum-jarum energi itu menghantam tubuhnya tapi tertahan oleh aura abu-abu.

​"Cepat Yuna!"

​Yuna menarik napas panjang. Dia berdiri di atas sofa, berpose dramatis seperti pembaca puisi.

"TUNGGU NEK! ITU TADI VIDEO PALSU!" teriak Yuna.

​Nenek Kim berhenti sebentar, jarumnya melayang satu inci dari mata Ji-woo. "Palsu?"

​"Ya!" Yuna berimprovisasi cepat. "Itu alternative ending yang dibuang! Ending aslinya disensor pemerintah karena terlalu bahagia!"

​"Ceritakan..." geram Nenek Kim. "Ceritakan yang asli!"

​Yuna mulai bercerita dengan penuh penghayatan:

"Sebenarnya... mereka tidak bersaudara! Tes DNA-nya tertukar! Pria itu ternyata adalah Pewaris Tahta dari Kerajaan Kimtchi. Mereka menikah, punya anak kembar tiga, dan wanita itu sembuh dari kanker berkat kekuatan cinta! Lalu mertua jahatnya tobat dan jadi youtuber masak!"

​Nenek Kim mendengarkan dengan seksama. Aura merahnya perlahan memudar kembali menjadi putih. Wajah seramnya kembali menjadi nenek-nenek biasa.

​"Benarkah?" tanya Nenek Kim dengan mata berkaca-kaca. "Mertuanya jadi youtuber?"

​"Benar, Nek. Subscriber-nya 10 juta," tambah Ji-woo ngawur.

​Nenek Kim tersenyum lebar. Senyum yang sangat damai.

"Syukurlah... Akhirnya aku bisa tidur nyenyak. Tokoh favoritku bahagia."

​Cahaya putih terang turun dari langit-langit (menembus atap apartemen tetangga di atas). Sebuah tangga eskalator surga turun menjemput Nenek Kim.

​"Terima kasih, anak muda," kata Nenek Kim pada Yuna. "Kau pencerita yang baik."

​Nenek Kim melangkah naik ke tangga itu, lalu menghilang dalam cahaya.

​TING!

​[MISI SELESAI]

Target: Nenek Kim (Tipe: Drama Addict).

Status: ASCENDED (Naik ke Surga).

Metode: Penipuan Naratif yang Menyentuh Hati.

​IMBALAN:

​Pengurangan Utang Nyawa: 1 Tahun.

​Sisa Utang: 274 Tahun.

​Bonus Item: [Jarom Rajut Spektral] (Senjata lempar).

​Ji-woo jatuh terduduk, mengelap keringat dingin.

"Satu tahun..." desahnya. "Hanya 274 kasus lagi seperti ini. Aku bisa gila."

​Valerius mencatat di tabletnya. "Strategi 'Fanfiction' terbukti efektif untuk hantu tipe Melankolis. Saya akan masukan ke SOP."

​Yuna tersenyum bangga. "Siapa sangka hobi menulisku menyelamatkan nyawa kita."

​Tiba-tiba, pintu apartemen terbuka lagi. Seorang tetangga berwajah masam muncul.

"Hei! Berisik sekali! Kalian sedang syuting film atau apa?!"

​Ji-woo berdiri, merapikan rompinya.

"Maaf, Pak. Kami baru saja menyelesaikan... masalah sinyal."

​Mereka bertiga berjalan keluar dari gedung angker itu, menuju malam Seoul yang dingin.

​Bab 49 : TARGET BERIKUTNYA

​Di perjalanan pulang, Ji-woo mengecek aplikasi "Reaper Intern" di tablet Valerius.

​"Siapa target selanjutnya?" tanya Ji-woo.

​Valerius menggeser layar. Wajahnya berubah serius.

"Ini agak berbeda, Tuan Han. Target kali ini bukan Roh Manusia."

​"Lalu apa?"

​"Kategori: Objek Terkutuk (Cursed Object)."

Valerius menunjukkan gambar sebuah mobil sport mewah berwarna merah darah.

​"Target: The Devil's Ferrari. Mobil yang memiliki kesadaran sendiri. Lokasi: Jalan Tol Bebas Hambatan Incheon.

Kasus: Setiap orang yang membelinya, mati dalam kecelakaan di kecepatan 300 km/jam, tapi mobilnya selalu kembali mulus tanpa goresan."

​Mata Ji-woo berbinar.

"Mobil?"

​Ji-woo teringat masa lalunya sebagai pengangkut barang yang selalu berjalan kaki. Lalu teringat masa dia naik angkot luar angkasa.

​"Valerius," Ji-woo tersenyum menyeringai. "Apakah mobil hantu ini butuh bensin?"

​"Secara teknis dia berjalan dengan bahan bakar darah pengemudinya."

​"Bagus. Hemat BBM."

​Ji-woo mengepalkan tangannya.

"Target selanjutnya: Kita akan melakukan pembegalan hantu."

1
Pretty_Mia
Author, kapan nih next chapter?
Ray void: terimakasih support nya update nya pagi besok yaa😄😄😍
total 1 replies
Shoot2Kill
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
Ray void: terimakasih atas support nya😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!