NovelToon NovelToon
My Nerd Bodyguard

My Nerd Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ocean Na Vinli

Kekurangan kasih sayang dari papanya, membuat Jessica Maverick selalu mencari perhatian dengan melakukan tindakan di luar batas, hingga dia juluki sebagai manizer atau pemain pria.

Sampai-sampai pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Jessica kerap kali mengundurkan diri. Mereka tidak sanggup memantau pergerakkan Jessica yang liar dan binal itu.

Tindakan yang dilakukan Jessica bukan tanpa sebab, dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari sang papa. Namun, bukannya mendapatkan perhatian, malah berujung mendapatkan pengawalan lebih ketat dari sebelumnya.

Felix namanya, siapa sangka kehadiran pria berkacamata itu membuat hidup Jessica jadi tidak bebas. Jessica pun berencana membuat Felix tidak betah.

Apakah Felix sanggup menjalankan tugasnya sebagai bodyguard Jessica? Lalu apa yang akan terjadi bila tumbuh benih-benih cinta tanpa mereka sadari?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Bagaimana dada Jessica tidak terbakar. Dari selasar gazebo, Mia, keempat temannya dan Prita, dosennya itu melihat Felix sedang berolahraga di taman.

Saat ini Felix berlari menggunakan kaos putih dan celana pendek berwarna putih pula. Keringatnya yang basah membuat otot-otot Felix tercetak sangat jelas di tubuhnya sekarang.

Untuk sesaat, Jessica dibuat terheran-heran dengan keberadaan dosennya di sini. Jessica menebak pasti ini ulah Mia.

"Ish, Felix kenapa pakai olahraga segala sih!" Dengan hati menahan dongkol, Jessica bergegas memakai bathrobe lalu turun ke lantai dasar.

Sesampainya di sana, Jessica melirik sinis Mia dan keempat temannya sejenak, hingga mereka mendadak diam. Sementara Prita, sibuk memperhatikan Felix. Secepat kilat Jessica memutus kontak mata dan segera memandang ke arah Felix dari kejauhan.

"Felix!" panggil Jessica seketika.

Mendengar suara Jessica, Felix menghentikan gerakan kaki lalu melangkah cepat, menghampiri Jessica.

"Ada apa Nona?" tanya Felix dengan napas terengah-engah.

Jessica malas menjawab, sebab Prita dan Mia serta keempatnya tiba-tiba mendekat.

"Selamat pagi Jessica," sapa Prita terlebih dahulu dan sesekali melirik ke arah Felix, yang tampak sangat seksi meski memakai kacamata.

"Pagi," jawab Jessica sangat ketus. "Kenapa Ibu ada di sini? Bukankah seharusnya Ibu bersiap-siap pergi ke kampus untuk mengajar."

"Sepertinya Kakakmu ketinggalan informasi Mia, sekolah diliburkan karena ada pembunuhan di ruang CCTV tadi malam, Tuan Bruno yang menjadi korban," sahut salah satu teman Mia tiba-tiba.

Jessica dan Felix tampak terkejut. Bruno adalah salah satu satpam yang bertugas menjaga kampus pada malam hari.

"Benar, makanya Ibu datang kemari, karena Mia meminta Ibu mengajar private," timpal Prita, menyenggol sedikit lengan Mia.

Jessica enggan membalas, hanya mendelikkan mata ke atas sejenak. Jessica tentu saja sudah tahu tujuan Prita datang ke rumahnya.

"Terserah Ibu, asal jangan menganggu saya, dan kau Mia, beritahu teman-temanmu untuk jangan teriak-teriak di rumahku! Ini rumah, bukan hutan!" seru Jessica membuat Mia terperangah.

"Felix ayo ikut aku!"

Belum sempat Mia membalas, Jessica terlebih dahulu memutar badan sambil melirik ke arah Felix.

"Baik Nona." Dengan keringat masih bercucuran Felix pun segera mengikuti langkah Jessica. Meninggalkan Mia menatap tajam punggung Jessica.

Sesampainya di ruang tengah, Jessica tiba-tiba menghentikan langkah kaki lalu mencondongkan tubuh ke arah Felix.

Felix gelagapan, dengan cepat memundurkan langkah sebab jaraknya dan Jessica sangat dekat barusan.

"Ada apa Nona? Apa saya membuat kesalahan?" tanya Felix sebab atmosfer di sekitar mendadak panas.

"Iya, kenapa kau olahraga pagi pagi begini, apa kau mau tebar pesona dengan semua orang di sini?" Napas Jessica kian memburu. Dia tak mau orang lain melihat tubuh Felix yang ternyata saat ini terlihat sangat seksi.

Napas Felix yang tak beraturan sekarang, membuat pikiran Jessica semakin dibuat kacau balau.

Felix malah mengerutkan dahi. "Tebar pesona apanya Nona, setiap pagi saya memang selalu olahraga tanpa sepengetahuan Nona dan baru hari ini Nona melihat saya lari-lari di taman."

Bibir Jessica mendadak turun. "Ish, tetap saja kenapa kau harus lari-lari sih?!"

Felix semakin dibuat kebingungan. "Iya tentu saja menjaga stamina saya Nona, kalau stamina tidak bagus, bagaimana saya–"

"Diam!" potong Jessica cepat sambil bersedekap di dada dan menatap tajam Felix. "Kau benar-benar menyebalkan ya, kau harus dihukum sekarang!"

Seharusnya Felix ketakutan akan dihukum Jessica. Namun, lelaki itu malah tersenyum lebar sekarang.

Melihat Felix tersenyum, jantung Jessica rasanya ingin meledak. Sebab senyuman Felix terasa amat manis. Senyuman Felix sangat berbahaya bagi kesehatan jantung Jessica.

"Jangan senyum!" seru Jessica sambil melototkan mata.

Dalam sekejap senyuman di wajah Felix mendadak menghilang. Felix menyalah artikan ucapan Jessica. Dia mengira Jessica marah padanya saat ini.

"Saya minta maaf Nona, saya tidak akan tersenyum lagi," ujar Felix sambil menundukkan kepala sebentar.

"Hmm." Jessica mengerling lagi. "Terserah, pokoknya kau hanya boleh tersenyum kalau aku suruh! Lalu jangan sembarangan senyum sama orang, mengerti?"

Meski heran, Felix mengangguk cepat pula. "I–ya Nona."

Jessica mendengus kasar. "Sudah sekarang kau mandi dan temui aku satu jam lagi di perpustakaan, aku mau bersantai di sana sambil membaca buku."

"Baik Nona, tapi olahraga saya belum sampai tiga puluh menit Nona, apa saya boleh melanjutkan larinya?"

"Tidak boleh! Olahraganya sudah selesai! Pergi ke kamarmu sekarang dan mandi!" perintah Jessica.

"Baiklah Nona," balas Felix.

Jessica melengoskan muka lalu bergegas melangkah menuju jendela antar penghubung selasar gazebo. Dia ingin melihat apa yang dilakukan Mia dan teman-temannya sekarang.

Dari kejauhan, Felix memandang Jessica dengan tatapan kebingungan. Dia belum juga bergerak, masih asik memperhatikan tingkah Jessica. Yang kini berdiri di depan gorden sambil mengintip keluar.

"Ada-ada saja," ucap Felix sambil mengulum senyum. Merasa lucu dengan tingkah Jessica barusan.

Senyuman Felix semakin merekah ketika melihat Derick mengejutkan Jessica dengan menepuk pelan pundak Jessica sekarang.

"Ish, Derick! Kau ini membuatku kaget tahu!" seru Jessica melototkan mata sedikit.

"Maaf mengagetkan Nona, saya cuma mau bilang selamat ulang tahun, hadiahnya menyusul nanti sore." Pria lanjut usia itu sesekali melirik ke arah Felix.

"Iya, iya kutunggu ya, awas saja hadiahnya tidak memuaskan, aku akan marah padamu, sudah sekarang buatkan aku sandwich dan jus apel, antarkan satu jam lagi ke perpustakaan."

"Baik, ngomong-ngomong Nona sedang melihat apa?" Derick juga jadi penasaran.

"Jangan ikut campur deh, pergi sana, katakan pada Felix untuk jangan berolahraga di taman lagi." Meski Mia dan teman-temannya sekarang sedang belajar bersama Prita di luar sana. Entah mengapa kehadiran mereka membuat Jessica jadi resah.

Derick tampak kebingungan. "Loh memangnya kenapa Nona?" tanyanya kembali lagi melirik Felix.

Felix enggan bergerak, ingin mendengar perbincangan keduanya. Felix amat penasaran mengapa Jessica melarangnya berolahraga di taman.

"Jangan banyak bertanya Derick, kau ini sama seperti Felix, sudahlah aku mau ke atas!"

Begitu mendengar balasan Jessica. Dengan langkah tergesa-gesa Felix berlari menuju lift.

Setelah merasa aman, Jessica pun memutar badan dan pamit undur diri pada Derick. Dia berharap teman-teman Mia dan Prita dapat segera pulang.

Namun, menjelang sore. Keenam wanita itu tiba-tiba bergabung di kolam berenang.

Jika ada hari libur, pada sore hari saat senja baru muncul ke permukaan, Jessica selalu bersantai di tepian kolam renang sambil membaca buku. Meskipun suka ke club, Jessica menyempatkan diri untuk belajar dan hal itu tidak diketahui Aiden selama ini.

Aiden selalu mendapat laporan dari pengawalnya dulu bila Jessica suka keluyuran, tapi Jessica membuktikannya dengan nilai yang selalu bertahan di huruf A+. Meski sering bolos, tugas-tugas kuliah tetap Jessica kerjakan sendirian tanpa bantuan siapa pun.

Duduk di kursi khusus, Jessica perlahan menurunkan kacamata, melihat Mia, Prita dan teman-temannya memakai bikini. Dari kejauhan, mereka sesekali curi-curi pandang ke arah Felix, yang saat ini berdiri di dekat Jessica dengan jarak satu meter.

Jessica menggeram kesal. Melirik ke arah Felix dengan cepat.

"Kau lihat apa?! Tutup matamu itu sekarang!" perintah Jessica.

Felix tampak gelagapan. Sebab hampir saja ketahuan mengamati Jessica. Padahal sejak tadi perhatian Felix hanya tertuju pada Jessica. Meski tidak memakai bikini, hanya memakai kaos oversize warna putih dan celana jeans pendek, tapi kecantikan Jessica keluar. Tidak hanya itu, rambut Jessica yang dicepol ke atas, membuat Felix tak mampu mengalihkan pandangan dari Jessica sedari tadi.

"Kenapa belum kau tutup matamu itu hah?! Kau ingin melawanku!" seru Jessica membuat kumpulan manusia di ujung sana memusatkan perhatian ke arah mereka.

"Maaf Nona." Felix bergegas menutup mata.

"Ish, kau membuat moodku hancur, sudahlah!" Dengan tergesa-gesa Jessica menutup buku lalu berlari cepat masuk ke mansion.

Mendengar derap langkah kaki di sekitar, Felix spontan membuka mata. Felix tampak panik dengan tingkah Jessica saat ini. Dia pun segera mengejar Jessica.

"Nona kenapa? Apa saya membuat kesalahan?" tanya Felix, berjalan di samping Jessica.

Jessica tak mau menjawab, malah mempercepat langkah kaki menuju lift. Felix terlihat frustrasi, dengan sabar mengikuti Jessica sampai ke kamar.

"Nona, jangan diamkan saya. Saya salah apa? Kalau saya salah, beri saja saya hukuman, jika hukuman itu membuat mood Nona jadi lebih baik." Felix perlahan menutup pintu kamar, melihat Jessica menghempas diri di atas ranjang sekarang.

"Benar juga kata kau." Jessica tiba-tiba turun dari kasur dan menghampiri Felix.

Felix tersenyum kaku. "Iya berilah saya hukuman, Nona apa yang Nona lakukan!?"

Felix melebarkan mata kala Jessica membuka cepat kaos dan celana. Tidak hanya itu Jessica juga melucuti pakaian dalamnya, hingga seluruh lekukan tubuh Jessica terpampang sangat jelas di hadapannya. Jessica bert3lanj4ng bulat sekarang.

"No–na pakai–lah ba–ju ...."

1
Atalia
oke ditunggu yaa author
Atalia: semangat terus yaa dan selalu sehat author😁
total 2 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
misteri nih si Felix jangan2 anak orang kaya juga
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wah mike yang bakal di jodohkan dengan Jessica
mur:ciyuah
aku penasarannya ama felix...gimana mo focus ya felix..wong kepala atas bawah nyut nyutan...lum tertuntaskan🤭🤭😄😄🤭🤭🤭🤭apa lagi disugui penampilan jesica yg sexi..maki. puyeng tu felixxx..
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
woy stela terserah Jesika mau pake baju apa pun dia yang punya rumah...ingat kamu itu hanya ibu tiri cuma benalu di rumah itu
Zalirang
dinikahin nih🤣🤟
Era Simatupang
hahahaa mampus 🤣🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
nah loh 🤣... kelabakan pasti wkwk
mur:ciyuah
felix dab nggak kuat iman nya ....jes ..mana ada kucing dikasih ikan goreng crispi..nggk mau....yg ada pasti langsung diterkam ..hammmmammmmmm...klakuan si kucing garong...
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya ampun sama2 edyan wkwkk ..malu nya 🤣🤣
mur:ciyuah
duh malunya kalian berdua.....deal sama sama malu maluin...mending ajak nikah felix aja jes...
mur:ciyuah
jessica ini emang gila....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
bengek emang Jesika ini wkw
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
romantis si Felix inget ultah nona nya
Lestari Ami'ne Zia
uchhh tmbh seruuu uuppinn thor
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kasian ya Jessica bukan salah dia dong kalo ibu nya meninggal karena biar dia tetap hidup harusnya si Aiden malah sayang bener bukan cuek ...

siapa pulak itu yang datang
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wkwk hukuman yang menyenangkan bukan wkwk
Lestari Ami'ne Zia
up up upiiinnnn thorr ceritanya mkin bagus AQ syuka
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kok bapak nya kaya orang bego ya ...diem aja anaknya di aniaya terus sama bini muda nya ..di fitnah hadeh
Ariany Sudjana
Aiden ini bodoh, lebih percaya sama dua nenek lampir daripada putri kandungnya sendiri. kapan sih mata Aiden akan terbuka, kalau dua nenek lampir ini ular berbisa?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!