NovelToon NovelToon
Hangatnya Godaan Boss Duda

Hangatnya Godaan Boss Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan di Kantor / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Duda
Popularitas:49.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

"Kamu itu cuma anak haram, ayah kamu enggak tahu siapa dan ibu kamu sekarang di rumah sakit jiwa. Jangan mimpi untuk menikahi anakku, kamu sama sekali tidak pantas, Luna."

** **

"Menikah dengan saya, dan saya akan berikan apa yang tidak bisa dia berikan."

"Tapi, Pak ... saya ini cuma anak haram, saya miskin dan ...."

"Terima tawaran saya atau saya hancurkan bisnis Budhemu!"

"Ba-baik, Pak. Saya Mau."

Guy's, jangan lupa follow IG author @anita_hisyam FB : Anita Kim

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri Om Jahat!

Di ruang tengah keluarga Pak Hendra, Nayara terus mondar-mandir. Langkahnya yang cepat dan hentakan kakinya mencerminkan gejolak emosi yang tengah berkecamuk dalam dirinya. Wajahnya memerah, matanya menyala-nyala menatap Bu Dewi, ibunya, yang duduk di sofa dengan raut wajah lelah.

"Aku enggak terima, Bu!" seru Nayara, suaranya meninggi, tak perduli bahwa yang sedang diajak bicara adalah orang tuanya. "Aku benar-benar enggak terima kalau Aluna yang nikah sama Pak Arsen!"

Bu Dewi menghela napas panjang, mencoba meredam emosinya sendiri. "Nayara, Ibu sudah bilang, kan? Jangan membuat masalah. Kita sedang banyak pikiran."

"Masalah? Ini bukan hal biasa, Bu! Ini tentang harga diri Nayara!" balas Nayara, dengan nada yang semakin meninggi. "Dibandingkan dengan Aluna, jelas-jelas aku lebih pantas untuk Pak Arsen. Aku punya segalanya! Pendidikan, keluarga terhormat, latar belakang yang jelas. Aluna? Dia bukan siapa-siapa!"

"Nayara, jaga bicaramu." Pak Hendra, yang sedari tadi hanya diam mendengarkan, akhirnya angkat bicara. "Kalau sampai terdengar oleh orang lain, malah kamu nanti yang akan direndahkan. Ayah juga merasa janggal untuk hal ini, tapi ya kita mau bagaimana? Pak Arsen cintanya sama cewek itu."

"Belum tentu!" sentak Nayara, menatap tajam ayahnya. "Aku enggak akan biarin pernikahan mereka langgeng. Aku akan merebut Arsen darinya, pokoknya Pak Arsen lebih baik sama aku daripada sama si Luna!"

"Oh Tuhan." Bu Dewi menggelengkan kepalanya. "Nayara, jangan gila! Arsen itu bukan barang yang bisa kamu rebut begitu saja. Ibu nggak mau sampai kamu kenapa-napa. Orang-orang berduit kayak mereka ini nekat loh, Nak."

"Bu, Aluna pasti udah gunain segala cara untuk menjerat Pak Arsen. Dia pasti menggoda Bossnya dengan segala trik kepolosannya," cibir Nayara, dengan nada merendahkan. "Untuk orang sekelas dia, harga diri itu tidak penting."

"Kalau kamu sudah tahu, jangan banyak bicara. Mau itu Arsen atau siapapun, Ibu nggak mau kamu menjual harga diri hanya untuk hal-hal kayak gini."

Ucapan Bu Dewi bukannya meredakan amarah Nayara, malah semakin memicunya. "Menjual harga diri? Aku enggak peduli! Aku cuma mau Pak Arsen! Aku akan melakukan apapun untuk merebutnya dari Aluna. Aku enggak terima harga diriku terinjak-injak seperti ini!"

Pak Hendra mengusap wajahnya dengan kasar. "Nayara, Ibu dan Ayah lagi pusing memikirkan bagaimana membayar sisa pinjaman resepsi Aditya. Jangan menambah beban pikiran kami."

"Kalau begitu, aku akan melakukan apapun agar Pak Arsen kapok menikahi perempuan miskin seperti Aluna!" ancam Nayara, dengan nada penuh dendam. "Aku akan membuat mereka berdua menyesal!"

Bu Dewi kembali menghala nafas panjang, jika sudah seperti ini, dia sadar betul bahwa dia tidak akan bisa menghentikan kegilaan anak bungsunya.

"Nayara, dengarkan Ibu." Ia sampai harus berhenti melihat rentetan biaya yang harus mereka lunasi." Jangan gegabah. Jangan melakukan hal yang bisa merugikan dirimu sendiri. Ingat, cepat atau lambat, Arsen pasti akan meninggalkan Aluna. Tanpa kamu bertindak pun, itu pasti terjadi. Pria seperti Arsen tidak akan tahan dengan perempuan seperti Aluna."

"Enggak, Bu! Aku enggak bisa nunggu! Aku harus bertindak sekarang!" Lagi-lagi tergambar jelas bahwa ada bara api Di matanya. "Aku akan membuat perhitungan dengan Aluna. Aku akan membuktikan bahwa akulah yang lebih pantas untuk Pak Arsen!"

Dengan langkah penuh amarah, Nayara meninggalkan ruang tengah, meninggalkan kedua orang tuanya yang hanya bisa saling pandang dengan tatapan khawatir.

** **

Sementara itu, malam di tempat lain, kehangatan menyelimuti rumah keluarga Kusumawardhana.

Dan Di ruang kerja yang sangat rapi, Arsen masih tenggelam dalam tumpukan dokumen dan laporan. Cahaya lampu khusus menyoroti wajahnya yang serius, sesekali dahinya berkerut tanda berpikir keras.

Sementara itu, di ruang keluarga, Aluna, sang istri, tengah khusyuk belajar mengaji bersama Bu Monik. Lantunan ayat suci Al-Quran terdengar merdu, menciptakan suasana tenang dan damai.

"Alhamdulillah, Luna, bacaanmu semakin lancar," puji Bu Monik, dengan senyum tulus.

Tentu saja Aluna tersenyum bahagia. "Terima kasih, Bu."

"Enggak usah sungkan begitu, Ibu seneng kok kamu mau belajar sama Ibu. Di zaman sekarang, susah cari perempuan yang mau diajak ke arah yang lebih baik. Kalau nanti Ibu ajak kamu belajar pake hijab, mau?"

"Insyaallah, Bu."

"Yes!" Bu Monik tampak sangat senang. Membuat Aluna ikut tersenyum bahagia.

Setelah beberapa saat, keduanya menutup Al-Qur'an. Dan Luna mulai bicara.

"Bu, tunggu sebentar ya. Aku buatkan teh dulu," ujarnya, dengan sopan. "Sekalian, aku mau buat teh chamomile untuk Mas Arsen."

Bu Monik mengangguk sambil tersenyum. "Wah, rajin sekali menantu Ibu ini. Arsen pasti seneng, Nak."

Aluna hanya tersenyum kemudian undur diri. Dari tempatnya berdiri saat ini, Aluna masih bisa melihat Bu Monik yang kembali membuka Al-Qur'an nya. Entah ini karena apa tapi Aluna merasa nyaman diajak ini itu oleh mertuanya. Termasuk diajak untuk berbenah diri, karena sebelumnya, dia belum mendapatkan yang seperti Bu Monik.

Di dapur, Aluna dengan cekatan menyiapkan bahan-bahan. Ia menghangatkan air hingga suhu yang pas, lalu menuangkannya ke dalam teko. Aroma teh chamomile yang menenangkan mulai memenuhi ruangan. Saat Aluna tengah menuangkan air panas ke dalam cangkir, Zea tiba-tiba muncul di ambang pintu.

Ia tampak menguap lebar, berusaha terlihat mengantuk. "Mbak Luna, lagi buat apa?" tanyanya, dengan nada malas.

Aluna menoleh lalu tersenyum ramah. "Lagi buat teh chamomile untuk Mas Arsen. Kamu mau juga, Zea?"

Zea menggeleng. "Nggak, makasih. Aku mau tidur aja." Setelah mengatakan itu dia tersenyum menyeringai.

Dan saat Aluna mengangkat cangkir berisi teh panas, Zea tiba-tiba mendekat dan menyenggolnya. Cangkir itu terlepas dari tangan Aluna, air panasnya tumpah mengenai kaki mereka berdua.

"Aduh!" Luna meringis, merasakan panas di kakinya.

"Aww!" Zea juga berteriak, memegangi kakinya yang terkena air panas. "Lunaaaaa!" pekik Zea marah. "Panassss, Nenekkkk! Om Arsennnn." Gadis itu mulai heboh.

Mendengar keributan di dapur, Bu Monik segera menghampiri keduanya. Bahkan Arsen yang ada di lantai atas sampai berlari karena Zea memekikan nama Luna.

"Ada apa ini?" tanya Arsen, dengan nada khawatir.

Zea langsung merengek, berusaha menarik perhatian Arsen. "Om, kaki aku kena air panas! Sakit banget! Istri Om nie, padahal aku udah Segede ini masa enggak keliatan."

Namun, Aluna dengan cepat menenangkan suasana. Ia tersenyum lembut, meskipun kakinya terasa perih. "Nggak apa-apa, Mas. Ini cuma kecelakaan kecil. Zea juga kena air panas, tapi nggak parah kok."

Mata Arsen menatap Aluna dengan tatapan khawatir. Entah kenapa dia sama sekali tidak tertarik dengan ucapan Zea. "Kaki kamu juga kesiram?" Ia melirik ke bawah saat melihat pecahan gelas dan piring kecil, wajahnya meringis. "Jangan bergerak dulu. Ibu juga jangan deket-deket."

Arsen langsung menggendong Aluna dan menaikkannya ke atas pantry agar kakinya bisa dialiri air mengalir. Biarin kayak gitu dulu, perih banget?"

Aluna menggeleng tapi wajahnya meringis.

"Om!" Pekik Zea tidak terima, sedangkan Bu Monik malah menahan senyum. "Om aku lho yang ke siram. Istri Om pelakunya!"

Mendengar itu, Arsen menoleh ke arah Zea. "Kamu ke kamar mandi aja. Aliri kakimu dengan air dingin. Cari obat sendiri!"

Kedua tangan Zea mengepal, ia merasa kesal karena perhatian Arsen lebih tertuju pada Aluna. Ia sempat bertatapan dengan Aluna, dan saat itu Aluna tampak mengedipkan matanya dan tersenyum meledek.

"Luna pasti sengaja! Dia pura-pura sakit biar dapat perhatian dari Om Arsen!" tuduh Zea, dengan nada marah.

Aluna hanya tersenyum tipis, tidak membalas tuduhan Zea. Ia tahu, Zea memang tidak menyukainya. Namun, ia tidak ingin memperkeruh suasana.

"Om! Istri Om jahat, aku enggak suka sama dia. Om enggak boleh jadiin Aluna istri Om."

"Apa?" kaget Arsen, lalu menoleh pada keponakannya.

"Aku nggak bohong, Om! Istri Om emang licik. Om jangan terlalu percaya sama dia." Urat-urat di lehernya sampai terlihat, saking kerasnya Zea berbicara saat itu. "Berapa kali sih aku harus bilang kalau istri Om itu jahat. Dia nikahin Om cuma karena harta, dia masuk ke keluarga ini cuma buat ngeruk kekayaan Om aja."

1
Saadah Rangkuti
menarik...
Janatul Ma'wah
lanjut
Nurlaila Elahsb
kok belum up kak
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
s Luna mah ga peka ya s Arsen tuh ga suka kau ketemu adit
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
iya kan bener pasti kek gini
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
Luna pasti trauma juga sih pikiran nya pasti negatif terus karna pernah di khianati
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
itu tanda nya cinta apaan psikiater
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
ini orang ahli surga udah punya istri masih chat wanita lain 🙄🙄
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
etdah kirain beneran takut🤣
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
astaghfirullah jadi ini akal²an s Arsen 🤣🤣
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
duh aink pengen maki² ini s Zea... jambak bisa ga sih🤣
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
dasar gila emang
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
Ku do'akan kau kena karma nya Zea dasar munafik berteman sama yang so alim tapi hati nya busuk
Susi Akbarini
seruuuu..

lanjuttyy..

❤❤❤😍😙😙
Ulufi Dewi
ayo bozz Sean bikin Adit cemburu panas mendidih dan luna terpesona akan romantis yang dilakukan bozz dan adit menyesal sampai longsor seperti proyek yang dia lakukan
Ulufi Dewi
mungkinkah Adit dan kontraktor sertai yang lain pada korupsi,? mereka mikir ya gak bakalan ketawan x
Eka ELissa
ko kmu GK tau Arsen mrh knpaa....kmu GK BCA wa Aditya lun... atau udh di hapus ma Arsen yooo.. entahlah hy emak yg tau...
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Eka ELissa
knpa pngen ikut bukan krna GK pngen jauh dri Arsen wah tega kmu lunn... udh di bikin nyaman kooo msih galon.. pngen nya cih kmu mng bner GK bisa jauh karna udah terbiasa ma Arsen......
Soraya
mampir thor
Eka ELissa
Luna berumur berlari....🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!