NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19 Pindah

"Jangan pergi le!" cegah pak Rohman.

"Gpp pak, mungkin memang sudah

waktunya Alvin keluar dari rumah ini"

jawab Alvin. Membuat pak Rohman

tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Kamu mau tinggal dimana nanti?"

tanya pak Rohman.

"Ada lah pak, nanti Alvin kasih tahu

bapak" jawab Alvin.

"Tinggal disini aja nak" ucap pak

Rohman yang tak tega melihat anaknya

diusir sang istri.

"Udahlah pak, bagus kan kalau dia

pergi. Kebutuhan rumah akan berkurang,

belum lagi sampah dan rosokan itu, tidak akan membuat rumah kita semakin

terlihat kumuh tahu gak" ujar Bu Elanor

kesal mnelihat sang suami seolah memohon

pada Alvin.

"Berhenti bicara Elanor!" teriak pak

Rohman.

Tanpa banyak bicara lagi, Alvin pun

segera mengemasi seragam dan pakaian

miliknya, tak lupa perlengkapan sekolah

juga ia masukkan ke dalam kresek, sebab

ia tak memiliki tas lain selain yang biasa ia

gunakan untuk sekolah.

Sementara pak Rohman yang melihat

hal itu tampak sedih, beliau memilih

masuk ke dalam kamar.

"Jangan bawa apapun yang bukan

milik kamu di rumah ini!" peringatan Bu

Elanor pada Alvin yang tengah berkemas.

"Saya kan memang tak memiliki banyak hal di rumah ini buk" jawab

Alvin seraya menutup ranselnya.

"Baguslah kalau kamu sadar" ucap Bu

Elanor.

"Asal kamu tahu ya, kamu itu bukan

anak Bapak mu dan ibu mu yang sudah meninggal itu, kamu cuma anak pungut, yang

Mereka temukan di pinggir jalan, bahkan

orang tuamu sendiri membuang kamu di

pinggir jalan. Kamilah yang merawatmu di

tengah keterbatasan ekonomi kami

sendiri, ingat itu!" ujar Bu Elanor.

Suara Bu Elanor yang cukup keras

membuat pak Rohman keluar kamar.

Sedangkan Alvin memilih diam, tak

tahu harus berkomentar apa.

"Diam El! Awas kamu, jangan bicara

yang aneh-aneh!" Hardik pak Rohman

dengan wajah penuh emosi.

Bu Elanor yang melihat wajah pak

Rohman tampak marah, memilih

menghindar dan berlalu.

"Kamu gak nanya mengenai ucapan

ibuk tadi le" ucap pak Rohman berhati-

hati.

"Alvin sudah tahu dari sebelumnya

pak" jawab Alvin singkat.

Pak Rohman justru terkejut

mendengar pengakuan Alvin, beliau tak

menyangka jika sebenarnya selama ini

Alvin sudah mengetahui fakta yang ada.

"Alvin pamit ya pak, terimakasih

selama ini sudah menampung dan

membiayai Alvin, Alvin minta maaf

jika selama ini Alvin selalu nyusahin

bapak sama ibuk pamit Alvin membuat

pak Rohman kembali meneteskan air

mata.

"Kamu gak pernah nyusahin bapak Le"

ucap pak Rohman seraya memeluk

Alvin dengan erat.

***

Kilas ingatan mengenai saat awal pak

Rohman dan Istrinya yang pertama menemukan Alvin pun muncul.

Saat itu, di malam hari, pak Rohman

yang saat itu adalah tukang becak, melihat

Alvin kecil tengah menangis di pinggir

jalan.

Bocah yang saat itu diperkirakan

usianya belum genap 2 tahun, menarik

perhatian pak Rohman.

Dengan hati hati pak Rohman

mendekati bocah tersebut, ditanyainya

dengan hati hati sambil di tenangkan.

Namun bocah yang belum bisa bicara itu

hanya terdiam dengan tatapan melas, usai

lelah menangis.

Pak Rohman sendiri yang bingung

mengembalikan Alvin kemana,

memilih untuk menemani bocah tersebut,

berharap ada orang tua maupun saudara

yang mencarinya kesana.

Hingga 2 jam menunggu, tak ada satu

orang pun yang mencari, melihat Alvin

kecil yang sudah tampak mengantuk, pak

Rohman pun mengajaknya pulang.

Sesampainya di rumah, pak Rohman

pun menjelaskan pada istrinya, istrinya

dan pak Rohman yang sudah menikah

selama 5 tahun, dan belum memiliki

momongan tentu saja menganggap

kehadiran Alvin adalah anugrah.

Raut bahagia di wajah Istri pertamanya, tak

bisa pak Rohman hilangkan, pak Rohman

juga bahagia melihat sang istri begitu

senang dengan kehadiran Alvin.

Keduanya pun bahagia, mereka

memutuskan untuk merawat Alvin. Tak

ingin ditanyai oleh tetangga nmengenai

asal usul Alvin, pak Rohman dan Istrinya pun memilih pindah di pagi harinya.

Lagi pula saat itu, mereka tinggal di

sebuah kos kecil, sehingga mereka bisa

pindah tanpa terlalu keberatan.

"Kasih tahu bapak kamu mau tinggal

dimana" ucap pak Rohman yang masih

engga melepas kepergian Alvin.

"Nanti Alvin kasih tahu ya pak,

Alvin masih ada perlu lain soalnya"

jawab Alvin santai.

Pak Rohman pun mengeluarkan

sebuah dompet kecil, yang didalamnya

terdapat sebuah kalung, dengan bandul

lingkaran yang bisa di buka.

"Dulu, saat bapak menemukan kamu, kamu memakai kalung ini le, semoga

suatu saat kalung ini bisa jadi jalan untuk

ketemu orang tua kamu nak" ujar pak

Rohman seraya memberikan kalung

tersebut.

Alvin menatap beberapa detik pada

kalung tersebut, sebelum benar-benar

menerimanya.

"Kalau Alvin memang dibuang,

sepertinya tak ada alasan untuk Alvin

mencari orang tua kandung Alvin pak"

tutur Alvin seraya menerima kalung

tersebut.

"Kita gak tahu kamu dibuang atau

diculik, sebab sejujurnya bapak dan ibuk

langsung pindah tempat tinggal setelah

menemukan kamu, dulu bapak ketemu

kamu di Surabaya. Lalu pindah kesini"

papar pak Rohman membuat Alvin

sedikit terkejut.

"Seminggu setelah pindah, bapak

kembali ke Surabaya karena ada perlu

dengan kenalan disana, bapak dengar ada

orang yang mencari anak kecil, bapak

yakin kalau yang mereka cari itu adalah

kamu. Tapi karena bapak dan ibuk sudah

terlanjur sayang sama kamu, bapak

memilih diam dan sejak itu bapak sudah

gak pernah ke Surabaya lagi" jelas pak

Rohman dengan mata berkaca-kaca. Ada

gurat penyesalan yang tersirat, seolah

dirinyalah yang paling bersalah.

"Baiklah kalau begitu, Alvin akan

pakai kalung ini mulai saat ini, sekali lagi

terimakasih karena sudah ikhlas merawat

Alvin pak' ucap Alvin seraya berdiri,

dengan memakai tas ransel di punggung

sambil menenteng sebuah kresek berisi

perlengkapan sekolah, Alvin menyalami

pak Rohman dengan takzim.

"Salam buat adik adik ya pak" ucap

Alvin sebelum benar-benar

melangkahkan kakinya.

"Iya, kamu hati hati, jaga diri kamu

dengan baik, makan yang teratur le.

Segera kabari bapak, dimana kamu

tinggal" ujar pak Rohman menepuk

pundak Alvin.

Alvin pun mengangguk, seraya

berjalan keluar rumah. Ia memasukkan

sepeda pancalnya kedalam gerobak

sampah, tak lupa hasil mulungnya hari ini

juga ia masukkan ke dalam gerobak

tersebut agar mudah membawanya.

Dengan membawa ransel dipunggung,

Alvin pun menarik gerobak sampahnya

ke tempat yang tadi sudah dikunjunginya

bersama dengan Mingyu.

Sebuah rumah kecil yang terlihat sedikit menyeramkan menjadi tujuan

Alvin.

Dengan sedikit rasa lelah, Alvin

membuka pintu rumah tersebut, debu

menyapanya, meski tadi sudah sempat ia

bersihkan.

Nyatanya tak bisa membohongi jika

rumah tersebut memang sudah lama tak

dihuni, Alvin pun segera membawa

barangnya masuk, dan hanya

meninggalkan gerobak sampahnya diluar

rumah.

la berdiam diri diruang depan, entah

harus apa lagi setelah ini, fakta yang baru

ia dengar, kalung yang ia pakai, rumah

yang tanpa lampu, semua terasa

menyesakkan, pindah memang

keinginannya, tapi ia tak berfikir akan

secepat ini.

"Haruskah aku mencari orangtua

kandungku?"

"Tapi bagaimana jika aku memang

anak yang tak diinginkan?"

"Adakah yang akan berbeda jika aku

bertemu mereka?"

Pertanyaan pertanyaan mengenai

dirinya mulai muncul di kepala Alvin.

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!