NovelToon NovelToon
Aku Sang Pewaris Yang Kamu Hianati

Aku Sang Pewaris Yang Kamu Hianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Vira

Selama ini Amara memberikan kehidupannya kepada Dion dan mengabdikan diri sebagai istri yang sempurna. sudah 3 tahun sejak pernikahan tidak ada masalah pada rumah tangga. namun fakta lain membuat hati Amara begitu teriris. Dion berselingkuh dengan seorang wanita yang baru ia kenal di tempat kerja.

Amara elowen Sinclair berusia 28 tahun, wanita cantik dan cerdas. Pewaris tunggal keluarga Sinclair di london. Amara menyembunyikan identitasnya dari Dion Karena tidak ingin membuat Dion merasa minder. mereka menikah dan membina rumah tangga sederhana di tepi kota London.

Amara menjadi istri yang begitu sempurna dan mencintai suaminya apa adanya. Tapi saat semuanya terungkap barulah ia sadar ketulusannya selama ini hanyalah dianggap angin lalu oleh pria yang begitu ia cintai itu.

Amara marah, sakit dan kecewa. ia berencana meninggalkan kenangan yang begitu membekas di sisa sisa hubungan mereka. akankah Amara dapat menyelesaikan masalahnya?....

ikuti terus ya guysss

selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 19

Ditengah pertikaian yang sengit, pegawai toko menghampiri mereka. " Bu, dress nya sudah di siapkan, mohon segera dibayar."

Anggy berjalan masuk kembali ke toko menyisakan Amara, alis, dan Vanya. Dengan berjalan angkuh, Anggy mengeluarkan kartu kredit dari tasnya.

" Ni mbak tolong di gesek." ucapnya dengan nada yang besar hingga mereka yang di luar dapat mendengarnya.

" Baik Bu, tunggu ya." kasir mulai meletakkan kartu pada tempat gesekan. Seketika wajah panik terlihat dari pegawai wanita itu.

" Bu, saldonya tidak cukup. pembayarannya gagal."

Anggy mulai gelisah, " Di coba lagi mana mungkin gak bisa." ucapnya dengan ekpresi memaksa.

Sementara di luar Amara hanya tersenyum miring menyaksikan kepanikan Anggy di dalam sana.

"Bu, sudah lima kali di gesek tapi gak bisa. Sudah ya takut mesinnya rusak. Sebaiknya ibu batalkan saja belanjaannya." ucap kasir itu.

Anggy mengeraskan rahangnya, " Sini." ia mengambil paksa kartu yang ada di tangan pegawai itu.

Anggy berjalan menghampiri Alis dan Vanya. " Kenapa bu?." tanya Vanya yang juga mulai panik.

"Nanti mama cerita," Anggy terlihat menahan malu.

"Bilang aja kalau saldonya ga cukup." sindir Amara dengan ekspresi kemenangan.

"Diam kamu ya, saldonya cukup kok. Tapi saya berubah pikiran." ucap Anggy tak mau mengaku. Amara mengangkat bahunya dan ia memilih masuk ke dalam toko parfum yang sudah ada di hadapannya.

" Bu, kok ga jadi beli dress nya sih?." bisik alis pada ibunya.

" Saldonya gak cukup, kita beli di pasar aja." celetuk Anggy. Sementara Vanya masih diam memperhatikan gerak gerik Amara yang berada di dalam toko parfum. penampilan dan cara bicaranya seperti orang kaya dan terlihat sangat anggun. Vanya melangkah masuk ke dalam toko parfum itu.

" Pak, saya mau parfum edisi terbatas yang baru masuk kemarin ya. Sama sabunnya sekalian. Saya suka wanginya." senyum Amara ramah pada penjaga toko laki laki itu.

" Baik nona, ini." sang pegawai meletakkan parfum edisi terbatas itu di atas meja kaca.

Amara menyentuh botol parfum yang terbuat dari Cristal itu. Sangat berkilau dan mewah. " aku akan menjadi pusat perhatian di malam pelantikan dengan parfum ini." gumamnya.

" Amara!, jangan bercanda ya. Itu parfum mahal. Harganya ratusan juta mana mampu kamu beli." ucap Vanya yang tiba tiba sudah berada di belakangnya. Sementara Alis dan Anggy juga ikut masuk. Mereka melongo saat mendengar harga parfum yang akan dibeli Amara berharga ratusan juta. Bahkan tak sebanding dengan dress yang tak jadi mereka beli.

" Vanya, ini kecil untukku. Tenang saja jangan panik." Amara tertawa karir saat berbicara.

" Oke kita lihat kamu mampu bayar atau cuma gaya gayaan. Kalau kamu bohong kamu harus berlutut di hadapanku." tantang Vanya.

" Kalau aku tidak berbohong dan bisa membayar?."

Vanya diam sejenak.

" Kamu yang harus berlutut!." ucap Amara dengan senyum miring.

Vanya masih diam, " kita lihat saja Amara, aku yakin kamu pasti berbohong."

" Oke, siapa takut." ucap Vanya dengan percaya diri. Amara terlihat menahan senyum kemenangan.

" Vanya, apa yang kamu lakukan. jangan nekat." ucap Anggy memperingati.

" Tenang tante, aku yakin seratus persen wanita ini sedang berbohong." tatapan tajam Vanya menelisik ke arah Amara.

Anggy akhirnya diam dan mempercayai perkataan Vanya.

Setelah semuanya tenang, Amara mengeluarkan Black Card dari dalam tasnya. Vanya yang semula melipat tangannya di dada refleks menurunkannya. " Nggak mungkin. Kartu itu kan gak ada limit nya." wajah panik tersirat di wajah Vanya.

" Ini." Amara menyerahkan kartu nya dan langsung di terima oleh pegawai dan menggesekkannya pada mesin.

Ting

Pembayaran berhasil.

Mata Anggy terbelalak saat tahu Amara berhasil membayar parfum harga ratusan juta itu. Begitu juga dengan Alis, ia menutup mulutnya dengan kedua tangan. " Oh my God." gumamnya pelan.

" Terimakasih nona, ini kartunya." senyum ramah tersirat dari sang pegawai.

Salsa menatap penuh kemenangan ke arah ketiga perempuan yang memperlihatkan raut wajah tak percaya, Amara menyimpan kembali kartunya ke dalam tas " Bagaimana vanya?."

Vanya terbujur kaku di tempat, ia mematung dengan perasaan tak percaya. Vanya mulai menyesali perkataanya.

" Jawab dong?." desak Amara yang merasa puas melihat ketegangan Vanya.

" Amara, bagaimana bisa kamu mendapatkan kartu seperti itu?. Katakan!. Bahkan Dion tak punya kartu seperti itu." ucap Vanya sambil mengepalkan kedua tangannya.

" Rahasia dong, nanti kalau kamu tahu kamu malah tertarik." kekeh Amara merasa geli dengan perkataan nya.

" Jaga mulut mu ya!." kecam Vanya yang mulai merasa geram dan kalah.

" Amara, kamu pasti jadi simpanan orang kaya kan?." ucap Alis mengintimidasi.

" Alis, mulutmu sangat pedas. Tapi its okey, kita lihat siapa sebenarnya wanita simpanan itu." ucap Amara sambil mengangkat dua kali alisnya ke atas.

" maksud Amara apa?." alis panik dan gelisah.

" Vanya, berlutut!." ucap Amara dengan anggun dan elegan.

" Tidak!. Aku tidak mau!." tolak Vanya.

" Jangan Vanya, kamu sedang hamil jangan berlutut di hadapan wanita jal*ng ini!." tambah Anggy yang tak terima dengan kekalahan Vanya yang harus berlutut.

" Modal sombong aja sok soan ngajak taruhan." ucap Amara dengan pandangan meremehkan ke arah Vanya.

Vanya hanya bisa mengepalkan kedua tangannya.

" Nona, ini parfumnya."

" Oh terimakasih." ucap Amara saat menerima pesanannya.

" Semoga kalian menikmati hidup dengan baik setelah ini." ucap Amara dengan ekpresi datar dan dingin. ia melangkah keluar dan meninggalkan ketiga wanita yang begitu di benci nya.

" Bu, Amara sudah berubah, dia makin kaya." rengek alis yang merasa kalah.

" Diam!, pasti dia menggunakan cara kotor untuk mendapatkan uang itu." ucap Anggy.

" aku saja nggak sampe dapat black card. siapa sebenarnya Amara." gumam Alis dalam hati. Ia membandingkan dengan bayarannya saat melayani para pria kaya namun tak sampai mendapatkan black card seperti milik Amara.

Sementara Vanya hanya terdiam di tempatnya dengan perasaan bergelut. Ia menggigit bibir bawahnya dengan perasaan kalah dan malu. Baru kali ini ia merasa tersaingi bahkan sangat tersaingi dari Amara. " aku meremehkan mu selama ini Amara."

" Tenang saja, setelah Dion menjadi direktur kita akan hidup mewah." ucap Anggy.

Ketiganya memutuskan untuk pergi ke pasar biasa. Namun sesampainya di parkiran, Vanya tak ikut pergi karena tidak terbiasa berbelanja di pasar. Vanya sudah memiliki dress sendiri.

Anggy dan Alis menyetujui, mereka akhirnya pergi berdua saja. Di perjalanan alis masih memikirkan Amara. begitu juga dengan Anggy. Tapi sifat sombong mereka masih menganggap Amara pembohong dan tak menerima apa yang mereka lihat.

.

.

" Nona, maafkan saya. Saya sakit perut." Clarissa baru saja tiba dan menghampiri Amara yang sedang duduk di restoran mall.

" Jaga kesehatan Clarissa, besok hari penting jangan sampai sakit." ucap Amara.

" Baik nona." Clarissa ikut duduk di hadapan Amara.

" Saya tadi bertemu dengan Vanya, ibu Dion dan adiknya."

" Terus nona, apa yang mereka lakukan. Apa mereka menghina nona lagi?." Clarissa tampak khawatir. raut wajahnya memperlihatkan penyesalan karena tidak menemani Amara.

" Tenang aja Clarissa, aku sudah membungkam mulut mereka. Aku suka dengan wajah tegang mereka." Amara terkekeh sambil membayangkan ucapannya.

" Nona sudah memberitahu indentitas nona?." tanya Clarissa ragu ragu.

" Mereka belum tau." jawab Amara. Tatapannya datar ke depan. Mengisyaratkan sebuah tekad balas dendam yang kuat.

"Besok mereka akan benar benar bungkam." ucap Amara dengan tatapan dingin dan seringaian jahat di bibirnya.

"kalau senyum seringai begini nona terlihat seperti orang jahat tapi tetap imut dan cantik." gumam Clarissa dalam hati yang tak mungkin bisa ia utarakan langsung.

" Makan Clarissa." suara Amara membuyarkan lamunannya.

" Baik nona." jawab Clarissa dengan cepat.

1
Ramlah Kuku
ceritanya bagus sekali
vira: terimakasih 🥰tetap ikuti terus ya 😘
total 1 replies
Ma Em
Leo kok ayahnya galak bener seperti bkn seorang apa bkn ayah kandung Leo , Aku mau tau hukuman apa yg akan diberikan Dion pada Elis .
Sribundanya Gifran
lanjut
Ma Em
Akhirnya si Dion dan keluarganya sdh susah hidupnya sekarang titel menejer sdh hilang Dion sekarang sdh jadi gembel dan si pelajor Vanya juga hancurkan hdp nya .
Diah Susanti
baru mampir thor, semoga ceritanya gk dibikin kayak yang disebelah. setelah tau mantan istri pewaris/orang kaya si cowok ma keluarganya selalu cari cara untuk mendapatkan harta si cewek dengan dalih 'harta gono gini'
vira: selamat datang ,🥰
total 1 replies
Ma Em
Amara tunjukan pada semua orang bkn Amara yg mandul tapi Dion yg mandul dan anak yg dikandung Vanya bkn anak Dion , ditunggu Thor seru banget ini biar para benalu dapat kejutan yg membuat Dion dan ibunya sock dan kena serangan jantung.
Ma Em
Waktunya pembalasan Amara pada Dion Bu Anggi ,Alis dan Vanya pasti mereka akan kena serangan jantung besok apalagi Bu Anggi pasti akan pingsan setelah tau siapa Amara sebenarnya , ditunggu Thor pertunjukannya 💪
Ma Em
Dion pasti menyesal karena sdh membuang berlian hanya untuk batu kali begitu juga Bu Anggi , Alis dan Vanya pasti mereka sock setelah tau CEO Sinclair yg baru adalah Amara .
Ma Em
Thor kapan pelantikan pengangkatan Amara menjadi CEO ditunggu banget mau tau reaksi Dion dan keluarganya yg selalu menghina Amara .
Ma Em
Mimpi saja kamu Vanya kalau kamu mau jadi istri Dion tapi tdk akan terlaksana , Gery pasti akan bongkar semua kebohongan mu dan anak yg dikandung Vanya bkn anak Dion tapi anaknya Gery .
Ma Em
Thor ditunggu bab selanjutnya, makin seru mau tau reaksi Dion setelah tau Amara adalah anak pengusaha kaya raya dan akan segera memimpin sebuah perusahaan besar pasti si Dion akan pingsan setelah tau Amara putri dari orang yg sangat berpengaruh dan kaya . ditunggu Thor bab selanjutnya 🙏💪🤗
vira: siap 🥰😘
total 1 replies
Heny
Sebelum keluar minta talak dl br pergi jng terlalu abai
Heny
Kuharap Amara tdk membuang2 air mata yg gk penting
Heny
Vanya cpt urus surat cerai jng lama2
Heny
Dah lah Dion nikahi vanya ceraikan Amara
Heny
Amara jng lg km bkn kan bekal Dion mubazir bkl yg km beri dibuang
Heny
Lembur dng selingkuhan
Heny
Hadir thor
vira: okey 🥰🤗
total 1 replies
Ma Em
kamu hebat Amara cepatlah bertindak jgn sampai Dion tau kamu anak seorang pengusaha kaya sebelum bercerai dgn Dion ,tunjukan pesonamu Amara biarkan Dion , Bu Anggi dan Alis menyesal setelah tau kamu seorang CEO perusahaan Sinclair
vira: terimakasih atas dukungannya 🤗😚🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!