Petualangan seorang pemuda tampan melaksanakan tugas dari sang guru gaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
permintaan Pak Rt
Dini hari Bima terbangun, ia melihat jam baru jam 4 pagi, Bima duduk dan berlatih pernapasan seperti biasa ia larut dalam latihannya, setelah satu jam berlatih pernapasan Bima melanjutkan dengan bersemedhi, saat jam menunjukkan jam 6 Bima menyelesaikan semedinya. Bima mengambil handuk dan bergegas mandi , karena sekolah Bima masuk jam 7:15, Bima biasa berangkat jam 6:20, agar tak terlalu terburu buru di jalannya.
" baru dateng Bim??" Tanya Dika saat Bima terlihat di parkiran motor
" iya nich, loe dah dari tadi??" Tanya balik Bima,
" iya, itu Sony sama Yanto udah nungguin di kelas," tutur Dika
" Ayo masuk" ajak bima, Bima dan asep masuk ke kelas dan menghampiri Sony dan yanto, " nungguin gw tah?" Tanya Bima santai
" iya mau bahas soal ikut latihan silat kemarin " Jawab Sony
" terus gmana??"
" jadi , nanti sore gw mau daftar kesana" Jawab Sony
" Loe To??" Tanya Bima sama yanto
" gmana yah???" Yanto bingung mau Jawabnya, dia pengen ikut tapi dia ga punya uang.
" ikut aja , udah gw daftarin semua, kesananya malem kamis aja skalian langsung latihan , loe mau kan pake baju silat gw To??" Tanya Bima
" iya , gw ikut makasih yah Bim, ga apa apa pake baju loe kok" Jawab yanto senang.
Bima ingin menjadikan teman-teman nya kuat secara fisik dan mental, karena ia takut keluarga Idrus mengincar teman-teman nya, Bima juga akan mengajak Intan dan papanya, pak Handoko untuk ikut berlatih, biar selalu sehat dan dapat menjaga dirinya sendiri.
" ya udah, malem kamis ke perguruan yah" ucap Bima. Tak lama guru bidang elektronika masuk ke dalam kelas, dan pelajaran pun di mulai. Bima mengikuti pelajaran hari itu sampai bell sekolah menandakan pelajaran hari ini selesai
Bima langsung pulang , ia menolak ajakan Dika yang mau nongkrong di warung kantin, ia berencana ke rumah pamannya Asep yang ia minta buatkan meja dagang. Ia ingin melunasi agar cepat beres dan tak punya sangkutan lagi. Di tengah perjalanan Bima melihat pak Handoko sedang berdiri di samping mobilnya, Bima berhenti dan menghampiri pak Handoko
"Assalamualaikum, lagi apa om, kok kaya yang bingung??" Tanya Bima saat sudah dekat dan melihat raut wajahnya yang kebingungan
" Eh nak Bima, ini mobil om kempes ban nya, mana 2 lagi yang kempes , nan serep cuma ada satu" terang pak Handoko
" sini om biar saya bawa ke tambal ban aja, om tunggu di warung kopi sebrang aja " ucap Bima sambil mengangkat ban yang sudah di buka oleh pak Handoko.
" terima kasih sebelumnya yah Bim, ya udah om nunggu di warung kamu mau pesan apa ??" Tanya pak Handoko
"Es teh saja om, enak kayanya panas panas begini minum es" Jawab Bima, Bima membawa 2 ban yang bocor menuju ke tempat tukang tambal ban yang Bima tau agak jauh dari sana, sedangkan pak Handoko beristirahat di warung sebrang jalan, setelah berkendara 20 menit Bima menemukan tukang tambal ban
" bang nambal nich" ucap Bima sambil memarkir motornya, si abang yang punya bengkel tambal ban dengan cepat memeriksa ban motor Bima
" bang bukan itu yang bocor tapi ban ini ni, ucap Bima sambil menepuk ban mobil yang di bawanya
" Ah ,kau kenapa tidak bilang dari tadi" kata si abang dengan logat medannya " mobilnya di mana emank??" Tanyanya
" mobilnya di gang PU bang, lumayan dari sini, " Jawab bima,
" besok besok, kau telpon saja abang, biar kau tak repot bawa bawa ban kempes pakai motor " kata abang itu.
" kan ga punya no abang" si abang merogo sakunya dan mengeluarkan kartu nama
" ini no tlp abang, kau bacalah dulu " promosi abang itu
" ok bang, nanti bisa anterin bang?" Pinta Bima
" bisa , tapi kalau di antar jadi 80 ribu yah, nanti abang pasangin sekalian " kata si abang
" beres bang" ucap Bima senang, soalnya agak ribet bawa 2 ban mobil radial pakai motor
Setelah 30 menit, kedua ban selesai di tambal, Bima membayar uang jasa 80 ribu
dan menyuruh si abang mengikuti dirinya, si abang yang dengan motor roda tiganya mengikuti Bima dari belakang
" nah itu mobilnya bang ", tunjuk Bima saat sampai di depan mobil pak Handoko.
" dengan siapa nak Bima?? " Tanya pak Handoko melihat Bima tidak datang sendiri.
" ini yang punya tambal ban nya om, dan ini kartu namanya " Bima menyodorkan kartu nama di tangannya." Besok besok om tinggal telpon aja si abang kalau ada kejadian seperti ini lagi"terang Bima.
" benar pak, kalau ada kejadian macam begini bapak telpon saja aku pak, selama masih di Bandar Lampung aku pasti datang" ucap si abang. Selesai masang ban si abang langsung kembali ke bengkel nya, dan Bima juga melanjutkan pulang, pak Handoko berterima kasih pada Bima dan memberikan Bima uang ganti, tapi di tolak oleh Bima. Sesampainya di rumah Bima makan dan beristirahat sejenak , sesudah asar ia ke rumah mang dirman, pamannya asep .
" Assalamualaikum " salam Bima saat sampai di rumah mang Dirman.
" Waalaikum salam" mang Dirman keluar " Eh nak Bima, ada apa yah??" Tanya mang Dirman kemudian
" oh itu mang mau nanya kekurangan uang meja berapa lagi yah??" Kata bima
" oh soal itu , 300 lagi aja , besok juga udah jadi ini tinggal ngerangkai kaca nya saja " Jawab mang dirman , Bima mengeluarkan uang 400 ribu, dan menyerah kan pada mang Dirman
" ini mang, 400 ribu , yang 100 nya buat beli kopi yah, jangan di tolak" tegas Bima
" waduuuh, makasih banyak yah nak Bima" ucap Mang Dirman yang sangat senang di lebih kan 100 ribu.
" ya udah ya mang ,Bima pulang dulu, assalamualaikum " pamit Bima,.Bima tidak langsung pulang tapi ke mata air , ia ingin berlatih tenaga dalam di sana karena udara nya masih padat dengan banyak pepohonan di sekitarnya, bima berlatih terus menerus, ia ingin secepatnya menaikkan tenaga dalam nya, dengan kapasitas tenaga dalam yang lebih besar, penggunaan mata batin akan semakin lama.
" Drrrrrt, drrrrrt " terasa oleh Bima hpnya bergetar, Bima mengambil hp nya dan melihat pak rt yang menelepon nya , dengan cepat Bima mengangkat panggilan itu.
" Assalamualaikum, iya pak rt, ada yang bisa saya bantu" ucap Bima
" Waalaikum salam, iya nak bima , bapak mau minta tolong, saudara bapak sakit , sudah berapa kali berobat ga ada perubahan, sekiranya nak bima bisa tidak melihat kondisi nya??" Pinta pak rt
" insya alloh pak, nanti saya berusaha sebaik mungkin,semoga saya bisa mengobatinya, di mana rumahnya pak??" Tanya Bima sopan
" rumah nya di Teluk Betung, kalau nak Bima bisa nanti kesana sama saya" ucap pak rt
" insyaallah bisa pak, nanti abis magrib saja bapak jemput saya di rumah yah" jawab Bima
" baiklah, terima kasih yah " ucap pak RT senang
" sama-sama pak, ya udah saya tutup telpon nya ya pak, assalamualaikum" salam Bima
" Waalaikum salam"
Bima bergegas pulang, ia ingin beristirahat sejenak sebelum pergi ke Teluk Betung nanti malam.
lanjutkan bang dhani, semoga menjadi yang terbaik.. 👍
salam santun 🙏