NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:67.4k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19. MENGHALANGI BERINTERAKSI

"Mas, kira-kira bayinya perempuan atau laki-laki ya?" Agnes menatap suaminya yang berbaring di sebelahnya.

"Laki-laki dan perempuan itu sama saja, yang penting Dia lahir dengan selamat," ujar Teddy tanpa membalas tatapan istrinya. Sejak tadi tatapannya terus tertuju pada langit-langit kamar sambil menyangga kepala dengan sebelah tangannya, namun pikirannya tertuju pada Fiona yang sudah beberapa hari ini mengalami morning sickness.

Agnes mengangguk membenarkan. Hanya saja ia merasa penasaran dengan jenis kelamin calon bayinya yang sedang dikandung Fiona. Ia bisa membeli keperluan bayi yang sesuai jika sudah tahu jenis kelaminnya.

"Untuk mengetahui jenis kelaminnya itu kira-kira di Minggu keberapa, Mas?" tanya Agnes.

"Sekitar 18 sampai 20 Minggu, saat alat kelamin luar sudah terbentuk jelas," jawab Teddy dengan tatapan masih tertuju pada langit-langit kamar.

"Aku udah gak sabar menunggu bayi itu lahir, Mas. Pengen segera menggendong dia." Agnes tersenyum membayangkan hal tersebut.

Teddy menoleh menatap istri pertamanya itu yang terlihat sangat bahagia. Ingin sekali ia meminta pada Agnes untuk tetap mengizinkan Fiona bersama mereka, menjadi istri keduanya selamanya. Sampai detik ini ia semakin sadar bahwa perasaannya terhadap Fiona belum sepenuhnya hilang. Cinta itu masih ada dan kian hari semakin bertambah besar. Bahkan ia tidak sanggup membayangkan jika Fiona akan pergi darinya suatu hari nanti. Namun, ia juga tak sanggup melihat Agnes terluka, sebab ia tahu istri pertamanya itu tidak akan pernah mau berbagi suami.

"Besok kita bawa Fiona ke rumah sakit. Kasihan dia muntah-muntah terus."

Agnes menghela nafas. "Dari kemarin sudah aku ajak, Mas, tapi dia gak mau. Nanti aku bujuk lagi, deh," ujarnya.

Teddy hanya mengangguk pelan, kemudian beranjak turun dari tempat tidur. Melihat itu, Agnes pun segera menyusul turun dari pembaringan nya.

"Mas, mau kemana?"

"Ke dapur, ambil air minum," jawab Teddy seraya mengambil teko air yang sudah kosong di atas nakas.

"Biar aku saja, Mas." Agnes hendak mengambil teko air tersebut, namun Teddy tak memberikannya

"Gak apa-apa, biar aku saja."

"Ya udah, kalau gitu aku mau lihat Fiona sebentar." Agnes keluar dari kamar lebih dulu.

Teddy menghela nafas. Ingin mengambil air minum sebenarnya hanya alasan saja untuk bisa menjenguk Fiona sebentar. Seperti malam-malam sebelumnya, tapi Agnes selalu saja punya cara untuk menghalanginya, dan sepertinya istri pertamanya itu tahu jika ia ingin menemui Fiona.

"Kenapa belum tidur?" tanya Agnes yang baru saja masuk ke kamar Fiona dan mendapati wanita itu sedang duduk bersandar di tempat tidur dengan tampak melamun.

"Belum ngantuk," jawab Fiona sembari tersenyum tipis.

Agnes duduk di sisi madunya itu dan menatapnya dalam-dalam. Ia akui Fiona itu lebih cantik darinya, juga memiliki kepribadian yang lembut dan mampu membuat lawan bicaranya tertarik dan nyaman berbicara dengannya. Ia saja jarang berinteraksi dengan bi Ira, tapi asisten rumah tangganya itu justru terlihat akrab dengan Fiona yang baru dikenalnya.

Hal tersebut membuatnya memiliki kekhawatiran suaminya akan terpesona oleh wanita itu dan berpaling darinya. Terlebih kini Fiona sedang mengandung benih suaminya. Ia juga beberapa kali mendapati suaminya terus memperhatikan Fiona. Sebagai wanita yang tak lagi bisa memberikan keturunan, ia takut hal itu terjadi. Maka itulah ia selalu berusaha menghalangi interaksi antara Fiona dan suaminya.

"Besok kita ke rumah sakit ya," ucap Agnes.

Fiona terdiam sejenak. Alasannya yang tidak ingin ke rumah sakit itu karena tidak mau bertemu Aidan. Ia tak sanggup melihat kesedihan di wajah adiknya itu.

"Aku gak mau kandungan kamu sampai kenapa-napa. Kamu tahu, kan, kalau aku sangat mengharapkan bayi itu?" Agnes menyentuh punggung tangan Fiona yang hanya diam.

Fiona menatap wanita itu, dan kemudian akhirnya mengangguk.

Agnes tersenyum. "Ya sudah, sekarang kamu tidur. Gak baik Ibu hamil itu tidur larut."

"Iya."

Agnes pun keluar dari kamar itu, bertepatan dengan Teddy yang baru saja kembali dari dapur membawa teko yang telah diisi air minum.

"Gimana, apa Fiona mau diajak ke rumah sakit besok?" tanya Teddy.

Agnes mengangguk. "Iya, Mas."

"Syukurlah kalau begitu." Teddy tersenyum tipis.

"Ayo, Mas. Aku sudah ngantuk." Agnes segera menarik lengan suaminya menuju kamar mereka.

*****

"Janinnya sehat dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ucap dokter wanita yang baru saja selesai memeriksa Fiona.

"Mual muntah memang sudah biasa terjadi pada awal kehamilan, nanti juga akan mereda dengan sendirinya setelah memasuki trimester kedua," imbuhnya menjelaskan.

Fiona dan Agnes hanya mengangguk mendengar penjelasan dokter tersebut.

Dokter wanita yang bernama Anita itu lalu menuliskan resep untuk Fiona dan memberikannya pada Agnes.

"Terima kasih, dok," ujar Agnes.

Dokter Anita mengangguk dan tersenyum.

"Kalau begitu kami pamit."

"Silahkan."

Agnes bersama seorang perawat lalu membantu Fiona turun dari ranjang. Begitu keluar dari ruangan dokter, Teddy yang sejak tadi menunggu di luar segera menghampiri kedua istrinya itu. Tadinya ia ingin ikut masuk, tapi Agnes melarangnya.

"Gimana kata dokter?" tanya Teddy tampak tak sabar.

"Janinnya sehat kok, Mas," jawab Agnes.

Teddy tersenyum lega mendengarnya.

"Oh ya, Mas. Ini tolong ambil obatnya ya. Aku sama Fiona biar tunggu di mobil aja," ujar Agnes seraya memberikan resep obat tersebut pada suaminya.

Teddy hanya mengangguk, wajahnya terlihat sendu. Agnes benar-benar tak memberinya ruang sedikitpun meski hanya sekedar berbicara dengan Fiona.

"Ayo," ajak Agnes sembari menggandeng lengan madunya menuju parkiran.

Teddy pun hendak menuju instalasi farmasi, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara pintu ruangan dokter Anita terbuka. Ia pun menghampiri dokter yang namanya tertera pada surat keterangan inseminasi palsu itu.

"Ingat, Agnes jangan sampai tahu kalau aku dan Fiona tidak pernah melakukan inseminasi itu," ujarnya memperingati.

Dokter Anita mengangguk. "Dokter Teddy tidak perlu khawatir," ucapnya sembari tersenyum.

"Terima kasih," ucap Teddy lalu segera menuju apotek rumah sakit.

Di lobi, langkah Fiona dan Agnes terhenti ketika berpapasan dengan Aidan yang baru saja tiba di rumah sakit.

Kakak adik itu saling menatap penuh kerinduan. Aidan mengindai penampilan kakaknya, lebih dari satu bulan tidak bertemu tidak ada yang berubah, hanya wajah sang kakak yang terlihat sedikit pucat.

"Kakak sakit?" tanya Aidan.

Fiona menggeleng. Ia melangkah maju dan langsung memeluk adiknya. "Kakak hamil, Ai," bisiknya.

Kedua mata Aidan terpejam mendengarnya. Kabar yang seharusnya menjadi kabar bahagia itu, justru terdengar menyedihkan di telinganya.

"Tapi gimana keadaan kakak? Apa kehamilan ini menyusahkan kakak?" tanya Aidan. Pertanyaan yang seharusnya tidak ia tanyakan itu, ia lontarkan sembari menatap Agnes. Wanita itu seketika membuang muka darinya.

"Kakak hanya mual muntah, tapi itu gak apa-apa, Ai," jawab Fiona.

1
Septiyani Hasanah
minta JD rahim pengganti tapi benih nya benih Teddy & agnes.
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Adelia Rahma
suh si Teddy bear ini.. gimana kamu mau adil untuk sekarang aja kamu gak bisa tegas dengan istri tersayang mu coba
Adelia Rahma: haha iya geram tau
Nurlinda: kasih paham mak
total 2 replies
Dwi Rustiana
heh beruang dah bagus fio mau nurutin kemauan istri Kunti kamu itu jadi jangan ngadi2 ya dimana2 poligami itu bakalan berat sebelah g akan bisa adil jadi g usah ngehalu ya
buat damar berusahalah karena bukan hanya maaf Fiona yang bakalan susah kamu dapat nantinya tapi jga keluarga besarnya karena fio itu putri kesayangan jadi selamat berjuang semoga semesta menjodohkan kamu sama fio
🤭🤭🤭 eh salah semoga Mak nur menjodohkan kamu ama fio
Nurlinda: jalan cerita baru /Facepalm/
Dwi Rustiana: lewat jalan mana Mak 🤭🤭🤭
total 5 replies
Eva Karmita
Teddy kamu tu punya otak ngk sih 😤 enaknya mulutmu ngomong ngk ngotak dikira enak apa jadi Fio berstatus istri kedua selalu mengalah makan hati melihat kemesraan kamu sama Mak lampir 😏
Ngak usah ngimpi mau punya dua istri kalau belum bisa bersikap adil bijak dan tegas kamu ,
jangan cuma mikirin perasaan kamu pikirkan juga perasaan Fio ... Fio itu manusia bukan boneka Fio punya hati nurani

ayo Damar tetap semangat jgn kendor terus perjuangkan cinta mu lewat jalur langit selalu langit kan doa"mu rayu tuhanmu, dan jangan lupa kamu harus jujur dgn masa lalu mu,, belajar jadi imam baik untuk calon bidadari surga mu ❤️🥰
Nurlinda: bisa jadi Mak. /Grin//Facepalm//Facepalm/
Nurlinda: bisa jadi Mak. /Grin//Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Sugiharti Rusli
sekarang gimana caranya kamu nanti meyakinkan Fiona, kamu sudah bertobat dan akan memulai hidup baru dengan Fiona kelak,,,
Sugiharti Rusli
dan Damar kamu harus berkata jujur tentang masa lalu kamu ke Fiona, semua orang punya masa lalu masing" yang kelam sekalipun,,,
Sugiharti Rusli
sekarang fokus kamu jaga kandungan kamu sampai waktunya melahirkan anak Teddy,,,
Sugiharti Rusli
kamu bisa saja bersikap egois mempertahankan pernikahan kamu dan Teddy, tapi banyak hati yang akan tersakiti lagi nanti
Sugiharti Rusli
perasaan cinta kan ga harus memiliki, karena sejatinya kesempatan kamu sudah berlalu dengan pernikahan Teddy dan Agnes
Sugiharti Rusli
memang ikatan darah sama anak ga akan pernah lepas mau sampai kapanpun sih yah,,,
Sugiharti Rusli
yah walo tawaran dari Teddy sangat menggoda, tapi balik ke komitmen awal tujuan kamu mau menerima syarat dari Agnes tentang rahim pengganti
Sugiharti Rusli
apa yang sudah kamu putuskan sudah benar Fiona, orangtua adalah prioritas utama yang harus kamu rebut kembali hatinya,,,
Naufal Affiq
lanjut thor
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
lah ogah amat JD bini ke2 ...buat damar cepetlah jujur setidaknya kecewa pasti ..... palingan seminggu fio sesak napas selebihnya saling memaafkan karena manusia tidak ada yg sempurna di balik kesalahan mau memperbaiki diri supaya lebih baik ....ahhh kayay ketebak nih endingnya......
Nurlinda: hayo apa endingnya
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
🌷Vnyjkb🌷
siiipp damar, jujur itu suakitttt, tp hrs d lakukan klu mau menata masadepan yg lbh baik,, km sdh berubah/ tobat,
🌷Vnyjkb🌷
lupakan yg lalu, menata brsma damar, terima damar yg berubah, smua org pya masalalu, asal mau berubah/ tobat,
🌷Vnyjkb🌷
usil, bkn ranah km itu privacy fio,,
🌷Vnyjkb🌷
sukurinnnn,, ngapain km nurutin smua permintaan konyol istri silumanmu,, mending perkarakan,, klu sdh spt ini, semua Terjebak Perjanhian/ permainan sendiri, yg rugi/sakit jls fio
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!