Aleia punya kesempatan untuk menyelamatkan Diora ketika kecelakaan menimpa mereka berdua. Namun Aleia pilih membiarkan sahabatnya itu mati.
Keesokan harinya setelah pemakaman Diora, dia meminta sang ayah untuk menikahkannya dengan Arkan-suami Diora dan menjadi ibu sambung Bryan-bayi yang masih berusia beberapa minggu.
Masuk ke dalam pernikahan yang seperti di neraka, tapi Aleia bukanlah wanita yang lemah. Bersama baby Bryan dia hadapi suaminya yang kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FM Bab 19 - Kalimat Menyakitkan
Jakson Wu duduk di kursi tengah mobilnya, bersandar seraya terus memperhatikan nona muda keluarga Carter itu turun dari dalam mobil. Dengan menenteng kotak bekal makan siangnya, Aleia melenggang masuk ke dalam kantor, sebuah perusahan wedding organizer yang telah memiliki nama di kota ini.
Beberapa bulan terakhir setelah kecelakaan Diora, Jack memang pergi ke luar negeri untuk kepentingan bisnis.
Selama disana dia hanya mendengar kabar dari anak buahnya, tentang Aleia yang akhirnya menikah dengan Arkan dan menjadi ibu sambung baby Bryan.
Anaknya bersama dengan Diora.
Jack, saat itu belum yakin jika anak yang dikandung oleh Diora merupakan anaknya. Karena dia pun bukanlah orang pertama yang menjamah wanita itu. Jack hanya menggodanya sedikit, namun ternyata Diora begitu mudah jatuh ke atas ranjangnya.
Jack bahkan tidak menyangka, jika wanita licik itu sampai menjebak Arkan untuk menikahinya.
Saat tahu jika anak yang dilahirkan oleh Diora adalah seorang putra, Jack ingin memilikinya. Karena itulah di hari kecelakaan itu mereka saling terhubung dalam sambungan telepon.
"Arkan selalu saja lebih beruntung daripada aku, dalam bisnis dan sekarang mendapatkan nona muda itu, bagaimana menurut mu Tom?" Tanya Jack, Tom adalah asisten pribadinya. Kini pria itu tengah duduk di kursi kemudi.
"Nona Aleia sangat menyayangi baby Bryan Tuan, dengan memanfaatkan baby Bryan, Anda pun bisa mendapatkan nona muda Aleia Carter," jawab Tom, berdasarkan apa yang dia ketahui selama ini. Tentang betapa sayangnya Aleia terhadap bayi sang Tuan.
Mendengar itu Jack tersenyum kecil, mulai menyusun rencana.
Bermain halus, memanfaatkan kehancuran rumah tangga itu sendiri. Jack pun tahu jika selama ini Arkan tidak pernah memperlakukan Aleia dengan baik.
Jack tahu, jika sampai detik ini Arkan masih menyalahkan Aleia dalam kecelakaan itu. Menilai bahwa Aleia adalah penyebab istrinya meninggal.
"Baiklah, saran mu aku terima. Ayo pergi."
"Baik Tuan." Jawab Tom patuh.
Hari ini Aleia sangat sibuk, 3 acara besar dia tangani di hari yang sama.
Acara pernikahan dan pertunangan.
Tak ingin mengecewakan para pelanggan, Aleia selalu menghadiri langsung tiap acara. Memastikan sendiri jika acara yang dia buat berjalan dengan sempurna.
Jam 4 sore Aleia mulai berpindah posisi, mobilnya dikemudikan oleh Lisa sementara dia di kursi tengah sedang mengganti bajunya. Mengunakan gaun yang senada dengan acara yang akan dia hadiri.
Di lampu merah, Lisa membantu Aleia untuk mengancingkan gaun itu, retsleting panjang yang ada di punggung.
"Cantik," ucap Lisa, 1 kata yang membuat kedua gadis itu tertawa kecil.
Namun kemudian tawa itu terjeda saat mendengar ponsel Aleia berdering.
Ada panggilan masuk dari sang pengasuh baby Bryan.
"Halo Nanny, ada apa?"
"Maaf Nyonya, badan baby Bryan hangat, apa boleh saya langsung memberinya obat?"
Deg!
"Jangan! tunggu, aku tidak tahu harus bagaimana? bagaimana ini Nanny?"
"Tidak apa-apa Nyonya, saya beri sedikit, 1 dosis pemakaian. Setelah tuan Arkan pulang, saya akan laporkan ini dan membawanya ke rumah sakit."
"Aku akan pulang sekarang, kita bawa ke rumah sakit bersama-sama."
"Baik Nyonya."
Aleia sangat cemas, setelah panggilan telepon itu putus. Dia langsung memerintahkan Lisa untuk mengantarnya pulang. Sepanjang perjalanan itu, Aleia menghubungi pelanggannya dan berulang kali meminta maaf karena tidak bisa hadir.
"Tidak apa-apa Nyonya Aleia, semoga baby Bryan baik-baik saja ya."
"Terima kasih Nona Jessi," balas Aleia dengan rasa tak enak hati.
Tapi cemasnya pada baby Bryan lebih mendominasi.
Tiba di rumah Aleia langsung berlari, dia sampai tidak melihat jika mobil Arkan juga sudah terparkir di garasi rumah.
menaiki anak tangga dengan buru-buru. Tiba di lantai 2 dia sudah melihat Arkan yang menggendong baby Bryan keluar.
Tergesa Aleia menghampiri.
"Ar, bagaimana baby Bryan?" tanyanya dengan sangat cemas.
"Menyingkir, tau apa kamu tentang anakku." Setelah mengatakan kalimat menyakitkan itu, Arkan pergi.
Membawa baby Bryan ke rumah sakit, tanpa Aleia.
karena cinta Aleia jadi lemah walaupun dia tangguh,, tapi dihadapan arkan selalu lemah dan karena keiinginan aleia untuk merawat bryan,, arkan memanfaatkan keleman lea,, untungnya keluarga carter liat jadi enaklah langsung kena bogemm😅