Arumi Bakhtiar tak kuasa menahan isak tangisnya kala mendapati perselingkuhan suaminya di hari pertama pernikahannya .Wanita itu merasa terkhianati karena kelakuan Raihan. Saat menjadi janda , ia sering menerima bulian dari teman sekantornya. Hingga ia bertemu dengan seorang loper koran yang akan membuat cintanya kembali menyala.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wahyuning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Raihan menjalani hari - harinya dengan penuh penyesalan . Seharipun , laki - laki itu tak mampu jauh dari minuman keras. Laki - laki itu sungguh benci pada dirinya sendiri. Rasa jijik juga menyelinap dalam lubuk hatinya yang terdalam karena telah mengecewakan Arumi.
Perpisahan dengan Arumi benar - benar terasa begitu menyiksa bagi seorang Raihan. Kehadiran Clara disisinya benar - benar tidak mampu mengobati kesedihannya.
Semangat kerjanya tiba - tiba hilang . Waktu yang bergulir sekarang terasa hampa tanpa minuman keras disampingnya.
Saat itu, Clara kembali menyusul Raihan di Club malam karena di kabari oleh salah seorang teman Raihan. Wanita itu mencoba menghentikan kebiasaan buruk Raihan akhir - akhir ini yang sering menenggak minuman keras dalam jumlah yang cukup banyak.
Clara menghampiri Raihan yang sudah minum beberapa gelas wiski di sana serta sudah kehilangan kesadaran .
'Ya ampun Raihan , kenapa jadi seperti ini sih . Apa sih yang istimewa dari Arumi sehingga membuatmu menjadi gila seperti ini ', batin Clara sambil menatap Raihan yang sudah teler. Saat itu Raihan sudah tak sadarkan diri . Kepalanya ia sandarkan di meja bar dengan posisi sembari terduduk.
Clara mencoba memanggil Raihan .
"Mas Raihan sadarlah ...Mas Raihan bangun ", panggil Clara seraya menggerakkan tubuh Raihan agar laki - laki yang ada dihadapannya terbangun dari ketidak sadarannya.
Namun sayangnya tak ada respon dari Raihan .
Beberapa kali Clara mencoba , tapi hasilnya tetap nihil.
Clara pun menyerah .
Wanita muda itu memanggil anak buahnya yang ada diluar dan kemudian menyuruh mereka mengangkat Raihan yang sudah tak sadarkan diri. Clara sendiri segera bergegas keluar dari club malam tersebut dan menunggunya di dalam mobil mewahnya.
Setelah berpisah dari Arumi , Clara tak henti - hentinya membujuk Raihan agar mau menerimanya sebagai kekasih.
Raihan hanya menerima pelayanannya saja , tapi tidak bisa memberikan hatinya pada Clara.
Clara sendiri benar - benar sudah bersabar menghadapi Raihan yang emosinya semakin labil menjelang perceraiannya dengan Arumi.
Wanita itu tentu saja sangat bahagia mendengar Raihan akan segera bercerai dengan Arumi. Secara otomatis , Raihan akan menjadi miliknya seutuhnya dan misinya yang selama ini di idam - idamkannya benar - benar berhasil.
****
Reva dan Mahesa tak berhenti berdoa pada Tuhan agar putrinya segera sadar dari pingsannya.
Mereka berdua tak henti - hentinya menangis saat melihat Arumi selemah itu.
"Ayo bangunlah Sayang ! Mama tidak tega melihatmu seperti ini ",isak Reva di ruangan VIP bercat putih tersebut.
Mahesa menepuk bahu istrinya dan berusaha menenangkan istrinya tersebut.
"Mama yang sabar ya ! Papa yakin putri kita akan segera sadar ",ujar Mahesa yang berusaha menenangkan istrinya agar lebih tenang kala menjalani ujian seperti itu.
Reva pun mengikuti saran sang suami. Isakan tangisnya mulai mereda. Dalam hatinya , ia selalu berdoa agar putrinya lekas sembuh.
Dua jam kemudian, penantian kedua orang tua itu membuahkan hasil . Tangan Arumi mulai bergerak . Reva yang pertama kali melihat gerakan tangan putrinya segera berteriak histeris pada suaminya.
"Pa , tangan Arumi bergerak Pa "ucap Reva pada suaminya.
" Benarkah ?",tanya Mahesa yang tiba - tiba terbangun dari tidurnya di samping istrinya.
Sekali lagi tangan Arumi bergerak di hadapan orang tuanya.
Tak lama kemudian mata Arumi perlahan - lahan mulai terbuka .
"Mama ,Papa ", panggil Arumi dengan suara lirih saat melihat ada kedua orang tuanya di hadapannya.
Reva segera merangkul putrinya yang baru saja siuman . Sementara Mahesa segera memanggil Dokter agar Dokter bisa memeriksa putrinya usai tersadar.
"Arumi ,putriku ! Kamu sudah sadar Sayang !Jantung mama mau copot melihat kondisimu seperti tadi Nak !",ucap Reva dihadapan putrinya. Reva mencium kening dan pipi Arumi seperti anak kecil . Sedangkan Arumi hanya diam saja mendapat perlakuan tersebut dari mamanya.
Arumi mencoba melihat ruangan di sekitarnya yang nampak putih . Pakaiannya sendiri berubah menjadi pakaian pasien rumah sakit. Begitu pula dengan selang infus yang menempel ditangannya. Wanita itu berusaha hendak bergerak , tapi terasa sangat sakit.
Tangis mamanya memecah pikiran Arumi yang berupaya mengingat kejadian sebelum ia pingsan dan sampai di tempat ini. Arumi bisa melihat kekhawatiran mamanya melalui wajahnya yang sembab .
Reva sendiri tampak lebih lega sekarang saat melihat putrinya sudah tersadar. Dekapannya pada putrinya ia lepaskan saat Dokter memeriksa kondisi Arumi.
Tia ternganga.
Tak percaya dengan ancaman yang baru dilontarkan Michael padanya.
Jadi..Tia ikut atau menolak ?
Baca novelnya "MENGEJAR CINTA KAKAK KELAS"
Klik aja akun ini..
Selamat membaca 😘
bagus
semangat