Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 renovasi toko ibu.
"Pak tolong spanduk nama toko kelontongan dilepas .. Lina mau renovasi toko Ibu. Dan nama Hamidah dibuang, mau aku ganti nama Halimah lagi.. karena memang toko itu punya ibuku.. Bukan punya ibunya Ira!"ucap Lina, Pak Bandi mengangguk saja. Dia tidak berani protes ke anaknya, karena apa yang dikatakan Alina benar..
"Kalau bapak tidak keberatan, Aku mau minta tolong bapak untuk mencari tukang buat renovasi warung ibu.. jadi kamar yang pernah ditempati Ira mau Aku jadiin toko, supaya lebih luas dan besar. akan aku bikin toko ibuku kembali besar seperti dulu.. Tapi bukan ibunya Ira yang menjaga toko. Alina mau pakai karyawan.. dan pembayarannya semua dilakukan di kasir dengan cara di scan.. Menurut bapak bagaimana?"wajah Subandi berseri-seri, mendengar rencana anaknya yang akan merenovasi toko almarhumah istrinya..
"Dengan senang hati bapak akan membantu mu merenovasi toko almarhumah ibumu. karena semua ini milik mu, mau kamu apakan juga itu hak mu nduk. Maafkan Bapak ya nak,yang tidak bisa menjaga toko ibumu sehingga bangkrut. Bapak ikut saja rencana mu, besok Bapak akan mencari tukang teman bapak sendiri."sahut Subandi penuh semangat..
"Oh ya pak, ini uang belanja bulan ini. Listrik sudah aku penuhkan tokennya, kebetulan sekali lagi promo 50%. Jadi Alina isi penuh. Lumayan buat beberapa bulan ke depan. Bapak atur saja uang belanja itu, uangnya hanya buat biaya hidup Bapak dan Bulik Hamidah saja. Bapak atur sebaik mungkin jangan sampai Bapak tidak punya pegangan uang.. supaya harga diri bapak itu jangan diinjak-injak sama ibunya Ira, kalau Lina nggak usah dipikirkan makannya,waktu Lina banyak di luar di pabrik dapat makan.. Alina gampang bisa cari makanan di luar yang terpenting bapak."hati Subandi, perih seperti teriris sembilu, mendengar ucapan putrinya yang sangat memperhatikan dirinya, padahal Subandi selalu mengabaikan Alina.
"Terima kasih ya ndok.. Bapak sebenarnya ingin hidup berdua sama kamu saja, jika memang Hamidah tidak bisa menjadi Ibu sambung yang baik untuk mu.. Bapak menikahi Hamidah demi kamu, Tapi bapak terlalu lemah tidak bisa mengarahkan dan mendidik Hamidah supaya menjadi Ibu sambung yang baik.. sekali lagi Bapak minta maaf."ucap lirih Pak Subandi, Alina tersenyum ia mengelus tangan bapaknya.
"Tidak apa-apa Pak, jangan merasa bersalah dan minta maaf sama Alina.. bukan salah Bapak juga, mungkin ini sebagian dari takdir Alina.. Tapi Alina tidak mau lagi pak mengalah demi Ira dan ibunya, sudah cukup Alina mengalah untuk mereka. bukannya Alina tidak mau melawan Pak, Alina bukan lemah .Tapi Lina menghargai bapak dan almarhumah ibu.."ucap Alina..
"Oh ya pak, hari ini Lina tidak pulang, Lina dapat job nge-MC.. Wedding organizer Mas David, dipakai untuk pernikahan pengusaha konglomerat, Alina diminta Jadi MC Katanya sih Lina nge-MC bareng artis Arifin Hakim kata Mas David.. Lina hari ini izin setengah hari kerjanya, dan pulang langsung ke tempat Mas David ya pak."Subandi mengangguk, ia pandangi wajah anaknya itu yang bekerja sangat keras untuk keluarga ini.. Tapi dengan teganya, Kakak sepupunya menyakiti hati Alina sedemikian rupa.. dan lebih parahnya lagi. Ia sebagai bapak, hanya berdiam diri saat anaknya disakiti dan ditipu dan dipermalukan di depan orang banyak...
semenjak Ira dan Ardi pergi meninggalkan rumah mendiang almarhumah Ibu Alina. Lina banyak pulang ke rumah tidak ke kosan lagi itu semua ia lakukan demi bapaknya.
Bandi benci dengan dirinya sendiri. Yang tidak ada otoritas sebagai bapak, ia merasa tidak berguna tidak bisa melindungi Putri satu-satunya..
"Jaga diri,jaga kesehatan ya nak kabarin Bapak kalau sudah sampai ditempat acara. mungkin, hari ini bapak akan memanggil Om Hasan untuk merenovasi toko mendiang ibumu, sesuai dengan yang kamu mau.. Om Hasan kontraktor handal, bapak akan bicara dengan dia besok.. dan sekalian menurunkan banner Hamidah dari toko ibumu.."jawab Subandi, setelah berpamitan dan memberikan uang belanja bulanan kepada bapaknya.. Alina berangkat kerja dengan membawa koper kecil yang berisikan pakaiannya. mereka akan menginap di hotel di mana acara resepsi pernikahan anak konglomerat itu diselenggarakan.
Siang hari, Alina beserta wedding organizer, sudah sampai di hotel tersebut, team wedding sedang mendekorasi hotel sedemikian rupa..Dan tema wedding adalaha ala princess..
"Alina!"panggil David.
"Hayo ikut gue, ke room meeting,ada yang mau disampaikan.."ajak David, Lina mengekor di belakang David menuju room meeting.
Tok tok tok.
Lina dan David masuk ke dalam room meeting, yang sudah ada beberapa pria dan wanita..
Alina masuk sambil membungkukkan badannya, salam hormat kepada semua orang yang ada di dalam ruangan itu.. gadis cantik itu dengan sopan duduk di sebelah David. Pemilik the David wedding organizer.
Mata para laki-laki tampan itu terbelalak menatap Alina.. mereka hampir tidak berkedip, menatap wajah cantik gadis pemilik mata indah itu..
"Alina, perkenalkan Mas- Mas dan mbak -mbak ini adalah kerabat. Mbak Nabila dan Mas Radit. Dan mereka akan menjadi pengiring pengantin Saat memasuki gedung hotel di mana resepsi Akan diselenggarakan."ucap David,lalu ia memperkenalkan Alina kepada kerabat Nabila mempelai wanita dan Radit mempelai laki-laki.
Lina kembali membungkukkan badannya.
"Assalamualaikum Mbak-mbak dan Mas Mas semuanya.. Perkenalkan saya Alina, yang akan menjadi MC di acara pernikahan Mbak Nabila dan Mas Radit.."ucap Lina sopan, di antara laki-laki dan perempuan itu salah satunya ada Rio.. Rio adalah kerabat Radit, jadi Sudah sepatutnya dia ikut sibuk di wedding sahabat sekaligus saudaranya itu.. dari Alina masuk hingga duduk, Rio terkesima menatap wajah cantik Alina yang sangat alami tanpa polesan make up.. karena Lina balik kerja langsung menuju lokasi wedding jadi Alina tidak sempat untuk berdandan Ria.
Winda yang dari tadi memperhatikan Rio, memandangi Alina sedemikian rupa..Ia jadi jealous dengan Alina. Menurutnya Aljna tidak selevel dengan mereka.
"Terima kasih Mbak lina perkenalannya. kenalkan sayang Andre, ini Mas Rio, dan yang di ujung Mas Danu..ini Mbak Winda, yang di tengah, Mbak Tuti, Mbak Ela dan yang paling ujung Mbak Lulu. Dan kami semua kerabat Mbak Nabila dan Mas Radit. Tujuan memanggil Mbak Alina. Kami ingin menyampaikan permintaan Mbak Nabila. Pengantin wanita request, kedatangannya disambut dengan syair Al-i'tiraf Apa Mbak Alina bisa membawakannya."tanya Andre dengan Ramah..
"Insya Allah saya bisa,Mas."ucap Alina sopan..
"Ngapain sih dre pakai acara mengenalkan kita semua. Ke cewek itu?gak penting banget buang-buang waktu saja.. kalau ada permintaan Nabila kenapa tidak langsung ke David saja gak harus langsung ke MC nya ."ucap Winda sewot.. ia menatap sinis Alina..
Ditatap seperti itu Alina tidak nyaman lama-lama berada di tengah orang-orang kaya itu..Ia tahu mereka bukan levelnya,tapi bukan maunya ia berada di sini. Dia hanya diminta untuk datang karena dia bekerja untuk orang-orang yang ada di ruangan itu..
"Apaan sih lu Winda! Sewot tidak jelas seperti itu.. ya sangat wajar saja gue memperkenalkan kalian, secara kita akan bekerja sama dengan weddingnya Mas David..."ucap Andre Tegas, melihat situasi tidak nyaman, David mengajak Alina untuk kembali latihan..
"Oke, tenang saja Mas Andre, MC gue.. bisa diandalkan, dari hal apapun lihat saja nanti saat berduet dengan artis Arifin Hakim.. Alina tidak akan malu-maluin, gue jamin itu.."ucap David, lalu ia menarik tangan Alina untuk meninggalkan ruangan itu.
" Jangan diambil hati Lina.. anggap saja angin lalu yang terpenting lu kerja dengan baik."Alina, menjawab dengan Anggukan.