The Vampire Prince's Forbidden Love
"Darahnya membangkitkan sang pangeran malam. Cintanya bisa membunuhnya."
Saat Luna menyentuh peti mati itu, ia tak tahu bahwa hidupnya akan terikat oleh takdir kuno dan oleh cinta seorang vampir yang tak boleh mencintai.
Antara keabadian dan kematian, bisakah cinta tetap hidup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MUSTIKA DEWI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pencarian Luna
Di tengah malam yang kelam, ketika bulan purnama bersinar dengan cemerlang, dunia vampir bergetar dengan ketegangan. Pangeran Yong Jian, pewaris takhta bangsa Vampir Hitam, merasakan gelombang kemarahan dan kekhawatiran yang mendalam. Luna, gadis pemilik darah suci yang ditakdirkan untuknya, telah diculik oleh Rogue, Pangeran Vampir Merah yang terkenal dengan sifatnya yang liar dan tak terduga.
"Rogue! Awas kau! beraninya kau menculik Luna dariku!" gerutunya sambil mengepal kedua tangannya.
Rogue, dengan pesonanya yang misterius dan aura berbahaya, telah mengincar Luna bukan hanya sebagai alat untuk mencapai keabadian, tetapi juga karena ketertarikan yang tak terduga. Dalam pandangannya, Luna adalah simbol kekuatan dan keindahan, sesuatu yang ingin ia miliki sepenuhnya. Namun, di balik semua itu, Rogue juga merasakan ketegangan antara hasrat dan ambisi, antara cinta dan kekuasaan.
"Kali ini, aku akan mengambil apa yang kamu punya, Yong Jian! Bersiaplah untuk kehilangan orang yang sangat kau sayangi! " desis Rogue sambil meneguk segelas darah segar.
Anak buahnya di kastil vampir merah mendekatinya.
"Tuan muda Rogue yang terhormat, Luna, gadis dengan darah suci itu, kini sudah berada di luar." ucap pengikut Rogue.
"Datangkan dia ke hadapanku! " sahut Rogue.
Anak buah Rogue segera bergegas untuk menemui Luna, yang berada di luar kastil dengan tangan terbelenggu rantai besi.
"Nona Luna! Tuan muda Rogue sedang menunggu Anda! " kata pengikut Rogue.
Luna pun dibawa untuk bertemu dengan Tuan muda Rogue di ruang singgasana. Ruangan itu dikelilingi warna merah darah, dengan lilin putih menghiasi setiap sudutnya.
"Ini dia gadis itu, tuanku! "
Rogue melambaikan tangannya, memberi tanda pada para pengikutnya untuk meninggalkan ruangan. Rogue mulai mendekati Luna.
"Selamat datang, Luna yang menawan! " sapa Rogue sambil menyentuh wajah cantik Luna dengan kukunya yang panjang.
"Siapa dirimu? Mengapa kamu menculik ku? Apa kepentinganmu denganku? " tanya Luna dengan nada tegas.
"Tenanglah, cantik. Aku tidak akan menyakitimu! Hanya saja. . . aku mulai tertarik padamu. Bolehkah aku memiliki dirimu? " tanya Rogue sambil menghirup aroma rambut Luna.
"Aku tidak kenal kamu! Dan aku tidak akan membiarkan siapapun memilik ku! " jawabnya dengan penuh percaya diri.
"Gadis yang angkuh! Tapi, aku suka karaktermu! Aku perkenalkan diriku, aku Rogue, Pangeran Vampir dari bangsa Vampir Merah. Lawan utama bangsa vampir hitam." ujar Rogue memperkenalkan dirinya.
Aku ingat! Kamu adalah lawan Yong Jian, yang dulu sempat ingin membawaku pergi, ya? " ucap Luna sambil mengenang sosok pria itu.
"Betul! Aku yang dulu membawaku pergi, tetapi kau segera diselamatkan olehnya. Aku juga menginginkanmu, Luna! Maukah kamu memberikan sedikit cinta untukku? Aku percaya, aku bisa mencintaimu lebih dalam daripada apa yang diberikan Yong Jian. " jawab Rogue.
"Tidak! Aku tidak akan memberikan cinta pada orang lain." lepaskan aku, sekarang juga!" Luna meminta pada Rogue.
"Pengawal! Arahkan dia dan penjarakan dia di lokasi yang tidak dapat ditemui oleh Yong Jian! " perintahkan nya.
"Baik, tuan muda,"
Kemudian Luna di bawa ke suatu lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh siapapun. Lokasi tersebut tersembunyi dan hanya Rogue yang dapat menemukan tempat itu.
Sementara itu Yong Jian, dengan mata berkilau penuh kemarahan, memimpin pasukannya untuk mencari jejak Luna. Setiap sudut hutan gelap dan setiap bayangan yang bergerak membuatnya teringat pada senyum lembut Luna. Dia tahu bahwa waktu tidak berpihak padanya, jika Rogue berhasil memanfaatkan darah suci Luna, maka nasib seluruh bangsa vampir hitam akan terancam.
“Dia tidak akan pergi jauh,” bisik salah satu pengawalnya, mencoba menenangkan Yong Jian. Namun, hatinya bergetar dengan ketidakpastian. “Kita harus menemukan tempat persembunyiannya.”
Dengan tekad yang membara, Yong Jian memutuskan untuk menyusuri jalan setapak yang menuju ke wilayah terlarang, tempat di mana Rogue sering bersembunyi. Dalam perjalanan, dia teringat akan pertemuan pertama dengan Luna, dengan rambutnya yang berkilau seperti sinar bulan dan tatapan matanya yang penuh harapan, telah mengubah hidupnya selamanya. Dia adalah cahaya di dunia yang gelap, dan Yong Jian tidak akan membiarkan Rogue merusak cahaya itu.
Sementara itu, di tempat persembunyian Rogue, Luna terbangun dalam kegelapan. Dia merasakan ketakutan yang menggerogoti, namun di dalam hatinya, ada harapan yang membara. Rogue mendekatinya, senyuman nakal menghiasi wajahnya.
“Kau akan menjadi milikku, Luna. Bersama kita bisa mengubah dunia ini,” ujarnya, suaranya mengalun lembut namun penuh ancaman.
Luna menatapnya dengan tegas.
“Aku tidak akan pernah menjadi milikmu. Takdirku adalah bersamanya,” jawabnya, mengingat Yong Jian dan semua yang telah mereka lalui bersama.
Rogue terdiam sejenak, terpesona oleh keberanian Luna. Namun, hasratnya untuk menguasai dan mengendalikan jauh lebih kuat. Dia bertekad untuk tidak menyerah, bahkan jika itu berarti harus melawan Yong Jian sekalipun. Dalam benaknya, Rogue merencanakan langkah-langkah yang cermat, meramu strategi untuk menaklukkan baik Luna maupun Yong Jian.
Di sisi lain, Yong Jian, Pangeran Vampir Hitam berusaha mencari Luna dengan kekuatan magis yang luar biasa, telah menemukan jejak tempat persembunyian Rogue. Namun, saat ia memasuki gua yang gelap dan misterius itu, ia menyadari bahwa Luna tidak ada di sana. Keberadaan Luna memang sulit terlacak oleh kekuatan magisnya, seolah-olah gadis itu telah menghilang ke dalam kabut yang tak terduga.
Yong Jian merasa bingung dan frustrasi.
"Di manakah Luna disembunyikan?" pikirnya.
Ia mengingat kembali semua petunjuk yang ia miliki, mencoba menghubungkan titik-titik yang ada. Luna, dengan kecerdasan dan keberaniannya, selalu memiliki cara untuk melindungi dirinya sendiri. Namun, kali ini, ia harus menemukan gadis itu sebelum Rogue melakukan hal yang membahayakan nyawa Luna.
Sementara itu, di tempat yang jauh, Luna bersembunyi di dalam ruangan villa yang terlindung oleh hutan lebat, dikelilingi oleh pepohonan tinggi yang menjulang. Ia tahu bahwa Rogue tidak akan berhenti bertindak sebelum keinginan nya tercapai. Entah sampai kapan, ia harus di kurung dan di sembunyikan oleh Rogue.
Di dalam hatinya, Luna merasa terombang-ambing antara ketakutan dan keberanian. Ia tahu bahwa Rogue adalah ancaman yang nyata, tetapi ia juga percaya pada kekuatan dan kemampuan Yong Jian. Jika mereka bisa bersatu, mereka mungkin bisa mengalahkan Rogue dan mengakhiri teror yang telah menghantui mereka.
Sementara itu, Rogue merencanakan langkah selanjutnya. Ia memanggil kekuatan gelap yang ada di dalam dirinya, memanggil makhluk-makhluk bayangan untuk membantunya mengikat Luna.
"Kalian harus ikat gadis itu, hingga tidak bisa lepas," gumamnya dengan senyum licik. "Aku ingin melihat bagaimana reaksi dari Yong Jian, bila gadis pujaan hati nya hilang."
Di tengah ketegangan ini, pertempuran antara kebaikan dan kejahatan semakin mendekat. Yong Jian, dengan tekad yang membara, bersumpah untuk menemukan Luna dan melindunginya dari Rogue. Dalam perjalanan mereka, mereka akan menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, tetapi satu hal yang pasti ketulusan cinta dan keberanian akan menjadi senjata terkuat mereka dalam melawan kegelapan yang mengancam dunia mereka.