Setelah 100 Hari

Setelah 100 Hari

Permintaan Pahit

"Setelah aku pulang dari dinas di luar kota, kita akan langsung bercerai."

Aryan mengucapkan kata-kata itu dengan nada datar cenderung tegas. Ia meraih kopernya. Berjalan dengan langkah mantap keluar dari rumah.

"Baik," angguk Anjani dengan suara serak.

Kali ini, dia tak akan menahan langkah Aryan lagi. Kali ini, Anjani memutuskan untuk berhenti bertahan.

Jika kebahagiaan suaminya terletak pada saudari tirinya, maka Anjani akan menyerah. Demi kebahagiaan dua orang itu, dan juga demi kebahagiaan dirinya sendiri, Anjani memutuskan untuk meninggalkan segalanya.

Ya, walaupun dia tahu bahwa konsekuensi yang akan dia hadapi sangatlah berat. Terutama, dari sang Ibu.

****

Dalam rangka memperingati pernikahan mereka yang kedua tahun, Anjani sudah mempersiapkan makan malam romantis untuk suaminya.

Semua menu yang dia siapkan hari ini adalah menu kesukaan suaminya. Anjani bahkan rela memasak semua itu sendiri demi meninggalkan kesan mendalam untuk sang suami.

"Kamu dimana?Semuanya sudah aku siapkan. Kamu jadi makan malam di rumah, kan?"

Setelah mengetik pesan, Anjani kembali merapikan penampilannya didepan cermin. Wajahnya memang terlihat sedikit kusam. Namun, dia tetap berusaha tersenyum dan membangun rasa percaya diri karena tahu jika Aryan, sang suami menyukai penampilannya yang natural.

Ya, Aryan melarangnya memakai make-up. Bahkan, sekadar perawatan wajah saja, pria itu tak pernah mengizinkannya. Kata Aryan, dia menyukai wanita yang menua secara alami tanpa bantuan skincare dan sejenisnya.

Oleh sebab itu, selama mereka menikah, Anjani tak pernah lagi melakukan perawatan. Dia bahkan membiarkan tubuhnya menjadi bertambah gemuk karena Aryan juga bilang jika dia menyukai perempuan bertubuh berisi.

Pernah, Anjani mencoba mengatur pola makannya karena merasa terlalu gemuk. Namun, yang ia dapati justru amarah Aryan yang tidak terbendung.

"Siapa yang menyuruh kamu untuk diet, hah? Apa kamu pikir, aku suka dengan perempuan yang kurus? Tidak, Anjani! Kalau kamu mau tetap diet, maka kamu nggak perlu jadi istriku lagi."

Hari itu, karena terlalu marah, Aryan tidak pulang selama seminggu. Telepon dan pesan dari Anjani ia abaikan. Dia baru pulang seminggu kemudian dalam keadaan demam. Belakangan, Anjani baru tahu bahwa Aryan pergi ke luar negeri dan menghabiskan masa liburannya di sana.

Dan, setelah merasa lelah dan akhirnya jatuh sakit, lelaki itu baru ingat rumah.

Tring!

Satu pesan yang masuk ke ponselnya membuat Anjani tersentak kaget. Dia tampak menghela napas kemudian membuka pesan yang sudah membuyarkan lamunannya itu.

"Aku tidak bisa pulang malam ini. Banyak pekerjaan yang masih belum selesai."

Anjani menelan ludah dengan perasaan getir. Air matanya mulai menggenang di pelupuk mata. Dia pun meletakkan ponselnya lalu menatap wajahnya kembali didepan cermin.

"Aku tahu kalau selama ini kamu sudah membohongi aku, Aryan," lirih Anjani yang akhirnya meneteskan air matanya.

Tring!

Ponselnya berbunyi lagi. Kali ini, pesan dari Luna, adik tirinya. Putri haram sang Ayah bersama seorang perempuan yang katanya adalah cinta pertama sang Ayah.

"Kak Aryan sedang bersamaku. Dia nggak akan pulang malam ini."

Pesan itu disertai dengan sebuah foto pria dan wanita yang tampak berpelukan dengan begitu mesra. Sepertinya, foto itu diambil diatas sebuah kapal pesiar.

Anjani terduduk di depan meja rias. Senyumnya mekar disela tangis yang semakin keras. Selama dua tahun ini, dia sudah bertingkah layaknya badut.

Berpura-pura semua baik-baik saja, padahal tidak. Berpura-pura tidak tahu, padahal dia tahu semuanya.

Alasan Aryan menikahinya hanya karena paksaan dari Tuan Sahrul Djatmiko, kakek kandung Aryan. Awalnya, Aryan menolak. Karena, yang lelaki itu cintai adalah Luna, adik tiri Anjani.

Meski, Anjani-lah yang lebih dulu mengenal Aryan, namun tetap saja, pria itu akhirnya jatuh ke pelukan Luna. Mereka terjerat dalam pernikahan itu semata-mata karena paksaan orangtua.

Aryan awalnya menolak dengan keras. Namun, entah kenapa, tiba-tiba saja Aryan berubah pikiran. Malah, justru Aryan-lah yang meyakinkan Anjani untuk menikah dengannya.

Pria itu berjanji akan belajar mencintainya. Pria itu berjanji akan selalu bersamanya. Dan, seiring berjalannya waktu, Anjani perlahan mengetahui semuanya.

Alasan kenapa Aryan menjaga Anjani tetap di sisinya serta berpura-pura jadi suami yang penyayang ada dua.

Satu, karena paksaan sang Kakek.

Dan, dua, karena ingin mengurung Anjani agar Luna bisa melambung tinggi di luar sana.

Luna akhirnya dikenal sebagai Nona kedua dari keluarga Permana yang berbakat, cantik, dan juga cerdas. Sementara, Anjani yang awalnya menyandang semua gelar itu akhirnya terlupakan dan malah berakhir jadi ibu rumah tangga dengan wajah dan bentuk tubuh yang tak lagi menarik.

Ya, Anjani tahu semuanya. Dia tak sebodoh itu selama ini. Meski terkurung didalam rumah, bukan berarti dia tidak bisa mengakses dunia luar. Dia bisa mendapatkan informasi apapun dengan kemampuan tersembunyi yang dia miliki.

*

Aryan baru pulang keesokan harinya. Melihat makanan yang terhidang diatas meja sejak tadi malam, hatinya merasakan perasaan yang sedikit tak nyaman. Dia tahu, Anjani pasti sangat lelah setelah memasak semua makanan itu.

"Sudah pulang?"

Mendengar suara itu, Aryan sedikit tersentak. Dia pun menoleh dan mendapati Anjani yang sedang berdiri di dekat tangga dengan daster lusuh bermotif bunga mawar favoritnya.

Tidak. Bukan favorit sebenarnya. Hanya saja, dia jarang mengenakan pakaian yang bagus karena Aryan katanya tidak suka melihat wanita yang memakai pakaian terlalu mencolok.

"Ehm," jawab Aryan. "Makanan ini, apa masih bisa dimakan?"

Anjani menghela napas. "Sudah basi. Sebaiknya, dibuang saja."

Wajah Aryan terlihat sedikit kecewa. Sebenarnya, dia jarang sekali makan diluar. Pencernaannya sudah bermasalah sejak kecil. Jika salah makan, bisa terkena sakit perut yang luar biasa hebat.

Maka sebab itu, Anjani rela meluangkan waktu untuk belajar memasak pada seorang koki profesional. Hingga akhirnya, makanannya menjadi favorit utama Aryan Mengalahkan, masakan koki yang sudah memasak untuk Aryan sejak kecil.

"Baunya belum berubah. Mungkin, belum basi. Biar aku coba dulu."

"Jangan!" cegah Anjani. "Kamu punya masalah perut. Sebaiknya, jangan ambil resiko."

Aryan akhirnya mendesah kecewa. Dia menatap dengan prihatin pada makanan yang akhirnya berakhir di tempat sampah.

"Aku mau mandi dulu. Setelah mandi, ada hal penting yang ingin aku bahas dengan kamu."

"Oke," sahut Anjani tanpa menoleh. Dia fokus membuang semua makanan yang sudah susah payah dia masak tadi malam ke tong sampah. Setelah itu, barulah dia mencuci semua piring kotor dan kembali membuat makanan yang baru.

Setelah mandi, Aryan kembali turun ke bawah sambil menggeret sebuah koper besar. Meski merasa heran, namun Anjani enggan untuk bertanya.

"Anjani..." panggil Aryan.

"Ya?" sahut Anjani. Perempuan itu fokus mengunyah Sandwich-nya.

"Kakek sudah meninggal sejak sebulan yang lalu. Itu artinya, tidak ada lagi yang harus memaksa kita untuk terus terikat dalam pernikahan ini."

Degh!

Jantung Anjani seolah melewatkan satu debaran. Sepertinya, dia sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh Aryan.

"Maksud kamu?"

Aryan menarik napas panjang. Entah kenapa, tiba-tiba dia merasa ragu dalam hatinya.

"Anjani... aku ingin jujur."

"Jujur soal apa?"

"Sebenarnya, aku tidak pernah mencintai kamu. Aku sudah berusaha selama dua tahun ini tapi tidak bisa. Hatiku tidak bisa berbohong, Anjani. Sebenarnya, aku sudah jatuh cinta pada orang lain bahkan sebelum kita menikah. Dan, sampai detik ini, aku masih belum bisa melupakannya."

"Lalu, apa mau kamu?" tanya Anjani.

Dia sudah sangat siap dengan segala kemungkinan yang terburuk. Namun, tetap saja air matanya tumpah tanpa diminta.

"Orang yang aku cintai butuh kejelasan tentang hubungan kami. Dia ingin aku melamarnya. Jadi..." Aryan kembali menarik napas. "...aku ingin kita bercerai."

Terpopuler

Comments

Meri Astuti

Meri Astuti

😍sedih bgt.... tinggalin n ajah knp....masih byk yg lain

2025-11-04

0

Uthie

Uthie

Awal yg menyesakkan dan mengesalkan pada suami dan saudari tiri Anjani 👍🏻😡

2025-10-09

2

Lhéon

Lhéon

lahhh??? kocak banget nih orang, dimana-mana mah suami suka kalau istrinya berpenampilan cantik dan menarik, bukan yang- hadehhhh

2025-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Pahit
2 Awal perubahan
3 Empat puluh hari
4 Dua perbedaan
5 Perubahan drastis
6 Permintaan Papa
7 Atasan baru
8 Pinjam Apartemen
9 Perasaan gelisah
10 Pulang
11 Pengunduran diri!
12 Semakin berubah
13 Awal perlawanan
14 Makan malam
15 Pengumuman di depan semua orang
16 Mengikuti Anjani
17 Ditolak istri
18 Tak mau kalah
19 Tanda tangan
20 Amukan Mama
21 Tidak lagi
22 Tak bisa diperbaiki
23 Janji
24 Masih ada Anushka
25 Perhatian atasan
26 Maaf
27 Tersangka
28 Akan sembuh
29 Meninggalkan rumah
30 Alasan agar menginap
31 Awal jatuh cinta
32 Mengusir Luna
33 Menuntut naik status
34 Upaya pembunuhan Mariana
35 Rencana jual saham
36 Musuh dari musuh
37 Sah bercerai
38 Akta cerai
39 Niat berkunjung
40 Zat beracun misterius
41 Rencana pernikahan
42 Kena getahnya
43 Fakta baru
44 Kedatangan Luna
45 Kena tampar
46 Asal-usul Sandra
47 Tuduhan di hari ulangtahun Luna
48 Terbakar cemburu
49 Kacau
50 Adegan dalam drama
51 Hadiah tutup mulut
52 Mulai curiga
53 Saham Anjani
54 Musuh dari musuh adalah teman
55 Kekalutan Sandra
56 Bukan dia
57 Ada yang cemburu
58 Sifat asli Luna
59 Batal nikah?
60 Kejutan untuk Anton pt. 1
61 Kejutan untuk Anton pt. 2
62 Kemunculan Mariana
63 Jatuh
64 Keturunan asli Syailendra
65 Bunga kesukaannya
66 Ingin menikahi Anjani
67 Tak ingin dia lagi
68 Bella yang frustasi
69 Tiba-tiba
70 Pertemuan keluarga
71 Serangan untuk Anton
72 Lima miliar
73 Tentang dia
74 Belum pacaran
75 Dia yang memuja
76 Jatuh cinta?
77 Anakku, Anjani.
78 Akuisisi
79 Benar-benar bangkrut
80 Terungkapnya kebohongan
81 Gagal berbohong
82 Meninju Luna
83 Sambutan tak biasa
84 Bujukan Kakek Anushka
85 Kesempatan untuk membahagiakan kamu
86 Dianggap ada
87 Tidak ingat
88 Mencari bantuan
89 Kejutan untuk Anjani
90 Tertangkap bersama
91 Balas dua kali lipat
92 Uang Sandra
93 Ketakutan terbesar
94 Ide jadi pengemis
95 Pengumuman lamaran
96 Interogasi
97 Jari telunjuk
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Permintaan Pahit
2
Awal perubahan
3
Empat puluh hari
4
Dua perbedaan
5
Perubahan drastis
6
Permintaan Papa
7
Atasan baru
8
Pinjam Apartemen
9
Perasaan gelisah
10
Pulang
11
Pengunduran diri!
12
Semakin berubah
13
Awal perlawanan
14
Makan malam
15
Pengumuman di depan semua orang
16
Mengikuti Anjani
17
Ditolak istri
18
Tak mau kalah
19
Tanda tangan
20
Amukan Mama
21
Tidak lagi
22
Tak bisa diperbaiki
23
Janji
24
Masih ada Anushka
25
Perhatian atasan
26
Maaf
27
Tersangka
28
Akan sembuh
29
Meninggalkan rumah
30
Alasan agar menginap
31
Awal jatuh cinta
32
Mengusir Luna
33
Menuntut naik status
34
Upaya pembunuhan Mariana
35
Rencana jual saham
36
Musuh dari musuh
37
Sah bercerai
38
Akta cerai
39
Niat berkunjung
40
Zat beracun misterius
41
Rencana pernikahan
42
Kena getahnya
43
Fakta baru
44
Kedatangan Luna
45
Kena tampar
46
Asal-usul Sandra
47
Tuduhan di hari ulangtahun Luna
48
Terbakar cemburu
49
Kacau
50
Adegan dalam drama
51
Hadiah tutup mulut
52
Mulai curiga
53
Saham Anjani
54
Musuh dari musuh adalah teman
55
Kekalutan Sandra
56
Bukan dia
57
Ada yang cemburu
58
Sifat asli Luna
59
Batal nikah?
60
Kejutan untuk Anton pt. 1
61
Kejutan untuk Anton pt. 2
62
Kemunculan Mariana
63
Jatuh
64
Keturunan asli Syailendra
65
Bunga kesukaannya
66
Ingin menikahi Anjani
67
Tak ingin dia lagi
68
Bella yang frustasi
69
Tiba-tiba
70
Pertemuan keluarga
71
Serangan untuk Anton
72
Lima miliar
73
Tentang dia
74
Belum pacaran
75
Dia yang memuja
76
Jatuh cinta?
77
Anakku, Anjani.
78
Akuisisi
79
Benar-benar bangkrut
80
Terungkapnya kebohongan
81
Gagal berbohong
82
Meninju Luna
83
Sambutan tak biasa
84
Bujukan Kakek Anushka
85
Kesempatan untuk membahagiakan kamu
86
Dianggap ada
87
Tidak ingat
88
Mencari bantuan
89
Kejutan untuk Anjani
90
Tertangkap bersama
91
Balas dua kali lipat
92
Uang Sandra
93
Ketakutan terbesar
94
Ide jadi pengemis
95
Pengumuman lamaran
96
Interogasi
97
Jari telunjuk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!