NovelToon NovelToon
A Promise Between Us

A Promise Between Us

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:719
Nilai: 5
Nama Author: Faustina Maretta

Seorang wanita muda dengan ambisinya menjadi seorang manager marketing di perusahaan besar. Tasya harus bersaing dengan Revan Aditya, seorang pemuda tampan dan cerdas. Saat mereka sedang mempresentasikan strategi marketing tiba-tiba data Tasya ada yang menyabotase. Tasya menuduh Revan yang sudah merusak datanya karena mengingat mereka adalah rivalitas. Apakah Revan yang merusak semua data milik Tasya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faustina Maretta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilang

Pagi masih gelap, jarum jam menunjuk angka lima. Tasya terperanjat ketika menyadari dirinya tertidur di samping Revan, dengan jemarinya yang masih saling bertaut erat. Wajahnya memanas, buru-buru ia menarik tangannya.

Tasya menunduk, memeriksa kening Revan yang kini sudah tak sepanas semalam. Helaan lega lolos dari bibirnya. "Syukurlah, demamnya turun," bisiknya pelan.

Dengan hati-hati, ia berdiri, memastikan tidak menimbulkan suara. Pintu kamar ditutup perlahan hingga hanya terdengar bunyi klik halus. Tasya melangkah cepat ke kamarnya sendiri. Begitu melihat Fira masih terlelap, ia mengembuskan napas lega.

Tanpa membuang waktu, ia kembali merebahkan tubuhnya, menarik selimut, dan memejamkan mata. Namun, bayangan wajah Revan yang memeluk dan memohon semalam masih saja membayanginya, membuat dada Tasya terasa penuh.

---

Pagi itu, suasana vila ramai oleh suara panitia yang sudah bersiap mengatur acara fun game. Para peserta dikumpulkan di halaman belakang, udara segar pegunungan menambah semangat semua orang.

Fira dengan riang langsung menarik Tasya untuk duduk bersama kelompoknya. Tasya masih sedikit lelah, tapi mencoba tersenyum. Pandangannya tanpa sadar mencari sosok Revan. Ia melihat Revan sudah berdiri di barisan lain, tampak segar meski semalam sempat demam.

"Fun game kali ini kita akan dibagi jadi beberapa kelompok! Setiap kelompok harus kompak dan menyelesaikan tantangan bersama!" seru panitia dengan suara lantang.

Tasya merasa tenang ketika tahu dirinya sekelompok dengan Fira. Tapi jantungnya mendadak berdebar ketika Revan ternyata juga masuk ke kelompok yang sama. Revan menoleh, matanya bertemu dengan Tasya, dan sekilas ada senyum tipis di wajahnya, senyum yang hanya mereka berdua tahu artinya.

Permainan pertama dimulai, estafet air menggunakan gelas kecil. Semua anggota kelompok harus cepat, bekerja sama, dan hati-hati agar air tidak tumpah. Suasana riuh penuh tawa, teriakan, dan semangat.

Saat giliran Tasya, ia sempat gugup karena Revan berdiri tepat di belakangnya, siap menerima gelas dari tangannya. Jari mereka tanpa sengaja bersentuhan, membuat Tasya salah langkah hingga sedikit air tumpah. Revan menunduk dekat ke telinganya sambil berbisik pelan, "Santai aja, aku ada di sini."

Tasya menelan ludah, pipinya memanas, lalu buru-buru meneruskan permainan.

Game kedua adalah trust fall,permainan di mana satu orang harus menjatuhkan diri ke belakang, lalu ditangkap oleh timnya. Suasana makin riuh karena beberapa peserta awal sempat jatuh setengah, bikin yang lain panik sekaligus ketawa.

Ketika giliran Tasya, ia terlihat ragu. Matanya melirik ke arah Revan, yang langsung melangkah maju dan berdiri tepat di belakangnya.

"Aku di sini," suara Revan tenang, matanya menatap Tasya penuh keyakinan. "Percaya sama aku."

Tasya menghela napas, lalu menutup mata. Dengan jantung berdegup kencang, ia membiarkan tubuhnya jatuh ke belakang. Dan benar, kedua tangan Revan sigap menangkapnya dengan kokoh.

Begitu Tasya membuka mata, wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. Degupan jantung Tasya semakin kencang, tapi Revan hanya tersenyum tipis dan berkata lirih, "See? Aku nggak akan biarin kamu jatuh."

Fira yang melihat dari kejauhan langsung bersorak, "Wih, kompak banget tim kita!" disambut riuh anggota lain. Tapi Tasya buru-buru berdiri, menunduk menahan wajahnya yang memerah.

Di sisi lain, Vera yang sejak tadi memperhatikan, hanya mengangkat alis sambil tersenyum tipis, seolah menyimpan rasa penasaran pada kedekatan Revan dan Tasya.

---

Sore itu udara Puncak terasa sejuk dengan kabut tipis yang mulai turun. Acara sudah resmi selesai, dan tim diberi waktu bebas.

Sebagian orang langsung heboh mencari oleh-oleh khas Puncak. Fira pamit duluan karena katanya ada kerabatnya yang tinggal tak jauh dari villa. Aldo memilih ikut nongkrong dengan beberapa rekan kerja di sebuah kafe yang ramai dan cozy.

Sementara itu, Tasya justru lebih suka berjalan santai sendirian di sekitar villa. Ia melewati jalan setapak kecil yang dipenuhi pohon pinus menjulang, menikmati aroma segar tanah basah. Langkahnya tenang, sesekali ia berhenti untuk memotret pemandangan dengan ponselnya.

Saat ia sedang duduk di bangku kayu yang menghadap hamparan hijau, suara seseorang terdengar di belakangnya.

"Ternyata kamu lebih suka sendirian, ya."

Tasya menoleh. Vera berdiri dengan jaket cokelatnya, senyum tipis di wajahnya. Tanpa menunggu izin, ia duduk di samping Tasya.

"Emang lagi pengen aja, lihat-lihat alam," jawab Tasya singkat.

Hening sebentar, lalu Vera menatap lurus ke depan. "Aku mau jujur, Tasya. Aku suka sama Pak Revan." Suaranya terdengar jelas, tanpa ragu.

Tasya terdiam. Jantungnya berdegup tak karuan, tapi bibirnya hanya bisa terkatup rapat. Ia tidak tahu harus merespons apa.

Vera melirik ke arahnya, kali ini senyum tipisnya berubah jadi lebih tajam. "Makanya, aku harap kamu ngerti posisi kamu. Jangan coba-coba deket sama dia lebih dari rekan kerja. Kalau kamu paham, semuanya bakal baik-baik aja."

Tasya menatap Vera dengan mata membesar, tercampur bingung dan terkejut. Ancaman itu terasa halus, tapi jelas menusuk ke telinga.

Tasya menatap Vera lurus, ekspresinya tegas. "Kalau kamu suka sama Pak Revan, itu urusan kamu. Tapi jangan datang ke aku buat ngancem. Kamu yang harus sadar sama posisi kamu."

Vera terbelalak, jelas nggak menyangka Tasya bakal seberani itu. Bibirnya terbuka, tapi tak ada kata keluar.

"Lagipula," Tasya melanjutkan, suaranya mantap, "perasaan seseorang bukan hal yang bisa dipaksa atau dimiliki dengan ancaman. Jadi kalau memang kamu suka, hadapin dengan cara yang benar. Jangan libatkan aku."

Vera mengepal tangannya, wajahnya memerah menahan emosi. Sementara Tasya berdiri anggun dengan tenang, menatapnya tanpa gentar.

Vera tersenyum miring, meski sorot matanya menyala penuh amarah. "Kamu berani juga ya, Tasya." Suaranya rendah, hampir seperti bisikan.

Tasya menatapnya datar. "Aku cuma bilang apa adanya."

Vera mendengus kecil, lalu berbalik pergi. Tasya sempat mengira masalah selesai. Tapi beberapa jam kemudian, saat ia berjalan sendiri di sekitar villa, Vera tiba-tiba muncul lagi. Dengan dalih ingin menunjukkan sesuatu, Vera menggiring Tasya ke arah sebuah gudang penyimpanan di belakang villa.

Begitu Tasya masuk, pintu gudang mendadak tertutup rapat dari luar. "Vera! Apa-apaan ini?!" Tasya menghentak pintu, tapi kuncinya sudah diputar dari luar."Vera buka pintunya!"

Dari balik pintu, terdengar suara Vera yang dingin, "Biar kamu tahu dan sadar diri, kamu nggak pantes bersanding sama Revan. Cuma aku yang bisa dapetin dia!"

"Sakit jiwa kamu, Vera!" teriak Tasya dari dalam gudang. "Lebih baik kamu lari sekarang karena kalau aku keluar dari sini kamu akan m4ti di tanganku!"

"Tapi gimana kalau kamu keluar dari sini nggak bernyawa?" ucap Vera seraya tertawa mengejek.

Tasya menahan napas, jantungnya berdegup kencang. Gelap, dingin, dan hanya ada suara hujan yang makin deras di luar.

Tasya menggedor pintu berkali-kali, napasnya tersengal. "Vera! Dasar pengecut!"

Vera berbalik dan melangkah pergi. Suara sepatunya perlahan menghilang, meninggalkan Tasya sendirian di dalam gudang yang pengap dan gelap.

Dari luar, hanya terdengar derai hujan deras. Tapi tiba-tiba, samar-samar terdengar langkah kaki mendekat. Tasya menahan napas, tubuhnya menegang.

"Halo?" suara berat seorang pria terdengar di luar.

TO BE CONTINUED

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!