NovelToon NovelToon
My Villainess Return

My Villainess Return

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kebangkitan pecundang / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Psikopat itu cintaku
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Deva, seorang gadis petakilan yang menjadi anggota bodyguard di salah satu perusahaan ternama. Meski tingkahnya sering kali membuat rekannya pusing, namun kinerja Deva tak bisa di ragukan. Pada suatu malam, Deva yang baru selesai bertugas membeli novel best seller yang sudah dia incar sejak lama.

Ketika dia sedang membaca bagian prolog sambil berjalan menuju apartemennya, sebuah peluru melesat tepat mengenai belakang kepalanya dan membuatnya tewas.

Hingga sebuah keajaiban terjadi, Deva membuka mata dan mendapati dirinya menjadi salah satu tokoh antagonis yang akan meninggal di tangan tunangannya sendiri. Akankah kali ini Deva berhasil mengubah takdirnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Motor Jack melaju dengan kecepatan rendah di jalan raya, semilir angin sore berhembus menerpa kulitnya. Pemuda itu membelokan motornya Kearah jalan yang menuju komplek perumahan miliknya.

Namun, saat dia berada di pertengahan jalan tiba-tiba segerombolan pemotor muncul. Jack menatap para pemotor itu dari kaca spion, dia merasa tidak asing dengan para pemotor itu.

Detik berikutnya, dia menggeram marah dan menambah laju motornya dengan kecepatan tinggi.

"Sialan!" umpatnya kasar.

Dari arah belakang para pemotor itu berteriak heboh, menyuruhnya untuk berhenti tapi Jack sama sekali tidak menggubris perintah tersebut.

Jalan yang dia lalui cukup sepi, Jack yang panik malah membawa motornya jauh ke dalam hutan. Dia benar-benar tidak punya niat untuk berkelahi saat ini, tanpa sengaja dia melihat jurang di depannya.

"Brengsek! Kok bisa ketemu mereka di sini sih?" ujarnya panik.

Saat dia hendak menarik rem motornya, jurang itu sudah berjarak sangat dekat hingga dia tak punya kesempatan untuk menyelamatkan motornya, Jack melompat dari motornya dan membiarkan kendaraan itu jatuh begitu saja.

Tepat saat itulah segerombolan pemuda datang dan berhenti di depan Jack. Senyum mereka tampak menyebalkan, terlebih seorang pemuda yang yang berdiri di barisan paling depan.

"Mau kabur ke mana lo?" tanya pemuda bernama Deva itu.

"Mau apa lo ke sini?"

"Mukul lo." Jawab Devan tanpa beban.

Detik berikutnya, para anggota itu mengeroyok Jack. Sebisa mungkin Jack melawan, tapi mereka yang berjumlah lebih dari tiga orang membuatnya kewelahan. Pada akhirnya dia tak bisa menangkis semua serangan yang datang.

"Ini akibatnya kalo lo berani ngusik geng gue." Kata Devan dingin.

Jack meludah ke samping, darah keluar dari mulutnya. "Gue nggak pernah ngusik geng kalian."

"Berisik! Kalo lo nggak mau kejadian kayak gini terulang, suruh kakak lo balik ke geng gue."

Setelah mengatakan hal itu, Devan dan gengnya bergegas pergi dari sana tanpa ada niat untuk menolong Jack lebih dulu.

***

"Shhh..." Jack menghapus darah yang keluar dari dahinya dengan punggung tangan.

Hampir saja dia kehilangan nyawanya setelah tadi nyaris jatuh ke dasar jurang, meski dia tak bisa menghindari pukulan dari Devan dan gengnya setidaknya dia masih bisa pulang ke rumah.

Menarik napas panjang, Jack berjalan ke arah rumah kedua orang tuanya. Dia melangkah tertatih menuju pintu utama setelah gerbang terbuka oleh satpam yang berjaga di sana.

Saat hendak meraih handle pintu, tiba-tiba saja pintu itu terbuka lebih dulu menampilkan sosok ayahnya yang sudah berdiri di depannya dengan tatapan tajam.

"Di mana motormu?" John bertanya dengan suara serak.

Pria itu sudah terbiasa melihat putranya pulang dengan kondisi babak belur, entah itu di bagian wajahnya atau bagian tubuh lainnya.

"Di hancurin sama geng motor."

"Geng motor?" tanya John ragu.

Jack mengangguk.

"Kamu punya masalah sama geng motor, Jack?"

"Nggak."

John menaikan sebelah alisnya, ''Jangan bohong."

Jack berdecak. "Bisa nggak sih, Papi percaya sama aku sekali aja."

"Cukup." Potong John. "Di mana motor kamu sekarang? Jawab jangan banyak alasan."

Jack tidak menjawab pertanyaan John.

"Jawab Papi, Jack."

Namun, lagi dan lagi Jack mengabaikan pertanyaan ayahnya.

"Jawab! Atau Papi pukul."

Jack tersenyum sinis. "Memangnya Papi berani mukul aku?"

"Jack..." nada suara John terdengar mengancam.

Jack menghela napas kasar. "Motor aku jatuh ke jurang, Pi."

John menatap putra tak percaya, "Kamu itu sudah besar, Jack. Kenapa bisa ceroboh kayak gitu? Apa belum cukup semua kekacauan yang kamu lakukan selama ini? Kapan kamu mau berubah, Jack?!"

Jack tertegun saat ayahnya membentaknya. Dia menatap ayahnya sekilas sebelum akhirnya dia berbalik dan keluar dari rumah besar itu. Dia mengabaikan panggilan dari ayahnya yang menyuruhnya kembali ke dalam rumah.

Jack terus berlari dan membuka gerbang dengan paksa, mengabaikan tatapan satpam yang berjaga di pos tersebut. Setelah berhasil keluar, dia melanjutkan langkahnya dengan tertatih menuju ke arah trotoar jalan.

Malam ini, Jack memutuskan untuk tidak kembali ke rumah. Dia menghentikan langkahnya di bawah pohon besar yang menjulang tinggi di pinggir jalan, suasana jalan itu sangat sepi hanya ada cahaya dari lampu di tepi jalan yang menerangi sebagian jalanan itu.

Setelah kematian tunangannya, dia seperti kehilangan arah dan arti hidup. Sejak itu pula Jack belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun, dia belum siap untuk membuka hatinya kembali.

Meski tak di pungkiri kalau dia kesepian, sendirian, dan begitu menyedihkan sebagai seorang laki-laki.

Jack memejamkan mata, menikmati angin malam yang berhembus kencang menerpa wajahnya.

"Salsa..." Jack tersenyum getir hingga tanpa sadar air matanya yang sejak tadi ditahannya mengalir turun. Jack merindukan Salsa. "Apa gue harus mati supaya bisa ketemu lagi sama Salsa?"

"Bodoh namanya kalo lo berpikir kayak gitu."

Jack membuka mata setelah mendengar suara seseorang dari balik punggungnya. Dia berbalik badan dan melihat sosok Deva yang entah sejak kapan sudah ada di sana. Gadis itu membenarkan letak ranselnya yang sempat melorot dan melangkah ke arahnya.

"Lo ngapain di sini?" tanya Jack parau.

1
Wahyuningsih
d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor tetp semangat
Hikam Sairi
😂😂😂😂😂👊👊👊👊👊
Amazing Grace
kenapa sih karakter nya si Deva jadi menye menye gini? padahal di awal penggambaran nya ga gitu deh
jadi agak aneh crita nya
dan juga Daddy nya itu bukan nya sayang sama dia?
kalo memang si deva ini di fitnah dan dihina sedemikian rupa kenapa masih tetap berharap dan bertingkah sama keluarga nya?
katanya dia punya perasaan dan dia juga manusia tapi sikapnya ga sesuai sama apa yang di cerita kan
kesel banget
Amazing Grace
terlalu menye menye dan klasik tapi tetap semangat author
Amazing Grace
crita agak ga nyambung tapi semangat author, dan di bab sebelumnya sama bab ini juga si Deva ini udah tau si Sera menye menye bahkan ada dialognya"padahal gue yang jatuhnya lebih keras daripada dia" seolah olah dia belum paham tentang sifat munafik si Sera
jdi kesannya kayak si Deva ini lebih menye menye dan agak lain yang didalam tanda kutip karakternya"kelihatan tidak sesuai sama penggambaran karakter awalnya" seolah olah di awal hanya sebatas penggambaran di awal saja
tapi tetap semangat ya authori💪
"hmm.. " ❄❄❄❄❄❄❄❄❄
triplek gak tuh.. /Chuckle/
"hmm.. " ❄❄❄❄❄❄❄❄❄
hmm... menarik.. 😏
Inay
mw sampe bab berapa begini terus? gk ada yg percaya sama deva.
Raine
sat set gebukin , habis cuman ngomong doang
Raine
nah ternyata benar , ayah juga sama aja makanya deva di hina terus
Raine
bapaknya salahhh weii , tegas dari awal kan gak mungkin sampe kekgini, kecuali emang sudah diacuhkan dari awal deva di hina
saniati Amat
saran jha y,klau gx mw istrinya mati jgn buat anak,hidup jha berdua,jd gx ada yg jd korban keegoisan,gx usah cari ahli waris,udah tahu mlahirkn taruhannya nyawa,msih geser jha tuch otak gx nalar,buat sedih jha,
Zee✨: iya bnr bgt, di kira lahiran gampang tinggal brojol kali😄
total 1 replies
Wahyuningsih
thor buat kluarga deva menyesal d buat segan mtipun tk mau biar nyakho mreka n buat deva badas abiz
Wahyuningsih
asli thor q smpe nangis nyesek banget pas baca
Lina Hibanika
adu mulut mah ga ada habis nya,, dah adu jotos aja Deva,, kamu kan jago,, ga cape apa adu mulut terus
Lina Hibanika
suka heran dengan orang yang punya pemikiran kematian sang istri saat melahirkan anaknya,, malah menuduh bayi yg sudah membunuhnya,, otak sengklek emang 😡
Zee✨: bener banget kak🤣🤣
total 1 replies
Lina Hibanika
kamu pantas bahagia Deva, tapi mungkin belum waktunya
Lina Hibanika
aku yg bacanya juga ikutan nyuutttt hati ini, dasar bapa gendeng,, ta kutuk jd kodok burik
fril bunny🌼
sumpah klo aja gw bisa masuk ke dlm ni novel,,udh gw cincang-cincang si gio njing😭🗿🔪
Zee✨: sabar2 tugas itu biar si deva yg ambil alih wkwk
total 1 replies
Wahyuningsih
asli thor q marah banget ama ke 2 kakaknya deva lbh percaya pd oran lain ketimbang adiknya sendiri menyebalkn,thor buat kakaknya menyesal d buat segan matipun tk mau biar nyakho dia n buat si pick me menderita lbh dri deva d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu jga keshtn tetp semangat n tengkyu buat author🥰🥰🥰
Zee✨: siap, makasih dah baca ceritaku kak☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!