Di era teknologi yang melesat bak roket, manusia telah menciptakan keajaiban: sistem cerdas yang beroperasi seperti teman setia. Namun, Arcy, seorang otaku siswa SMA kelas akhir, merasa itu belum cukup. Di puncak gedung sekolah, di bawah langit senja yang memesona, ia membayangkan sistem yang jauh lebih hebat—sistem yang tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kekuatan energi spiritual, sebuah sistem cheat yang mampu merajut takdirnya sendiri. Mimpi itu, terinspirasi oleh komik-komik isekai kesukaannya, membawanya ke petualangan yang tak terduga, sebuah perjalanan untuk mewujudkan sistem impiannya dan merajut takdir dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evolved 2025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aturan
Elis duduk di sofa ditemani dua temannya, Yuan dan Rina.
Yuan menceritakan semua yang dilakukan Arcy saat ia memantaunya, mulai dari Arcy bermeditasi hingga menggunakan kekuatannya untuk melawan tiga pria mesum yang menganiaya seorang siswa.
Elis dan Rina terkejut.
Rina menyela, "tunggu Yuan, Arcy bisa menggunakan api?"
Elis dengan dengan tegas berkata, "Yuan! Kenapa kau tidak menghentikan Arcy saat melawan orang-orang itu? Kamu tahu dia belum pulih!"
"Aku hanya ingin melihat sejauh mana kekuatannya. Lagi pula, dia baik-baik saja, kan?"
"Tapi tetap saja tidak boleh!"
Kembali ke waktu sebelumnya, saat Elis tiba di tempat Yuan dan Arcy, ia mendapati Arcy tengah menyembuhkan seseorang. Pemandangan itu membuatnya terkejut, terlebih setelah mendengar dari Yuan bahwa Arcy juga menggunakan api saat melawan para pelaku kekerasan. Awalnya mengira Arcy adalah seorang healer seperti dirinya.
Elis dengan bingung melihat Arcy yang terbaring disofa.
Arcy perlahan membuka mata, melihat langit-langit ruangan. Ia kemudian bangun perlahan dan merasakan sedikit pusing di kepalanya. "Apa yang terjadi…" gumamnya sambil memegang kepalanya.
"Kamu sudah bangun?"
Seorang gadis menghampirinya sambil memberikan segelas air putih. Arcy terkejut melihat gadis cantik itu.
"Elis?"
Ia memperhatikan ruangan itu, menyadari dirinya sedang di ruang tengah apartemen Elis. “Kenapa aku disini?”
META menjawab, "Tuan pingsan karena Elis terpaksa melakukannya. Tuan Arcy telah menunjukkan kekuatan di depan orang lain, yang melanggar aturan."
Arcy terkejut, dan terdiam, ia kemudian bertanya tentang dua orang itu, siswa yang ditolongnya.
"Elis telah menghapus ingatan mereka tentang kejadian tersebut. Mereka diperintahkan pulang ke rumah masing-masing di bawah kendali Elis."
Arcy kemudian bertanya pada Elis, dengan nada bingung dan sedikit kesal. "Elis, kenapa kau membuatku pingsan?"
"Maaf, Arcy, itu adalah tugasku. Kita tidak boleh menunjukkan keberadaan kita, para Awakening, pada manusia biasa." Elis dengan nada serius lalu berkata, "Kalau kamu ingin menjadi anggota organisasi Merdeka, kamu harus ingat untuk tidak menggunakan kekuatanmu sembarang. Itu adalah aturan yang menjaga dunia kita tetap terpisah dari dunia manusia."
Melihat tatapan Elis yang serius, Arcy dengan nada pelan membalas, "Aku mengerti."
Rina dengan nada meremehkan, sembari melipat tangan di depan dada, "Tentu saja kau harus mengerti! Jangan membuat masalah, Arcy. Kita semua punya aturan yang harus diikuti, dan kau harus belajar untuk tidak bertindak gegabah."
Yuan dengan nada tenang, sembari menatap Arcy dengan tatapan yang dalam, "Organisasi Merdeka memiliki alasan yang kuat untuk aturan tersebut. Ini bukan hanya tentang menjaga rahasia kita, tetapi juga tentang melindungi manusia biasa dari hal-hal yang belum mereka pahami."
Arcy dengan nada bingung bertanya, "Maksudmu, melindungi manusia biasa dari hal yang belum mereka pahami?"
Elis menjawab dengan nada tenang, "bayangkan jika semua orang tahu tentang keberadaan kita, Arcy. Akan ada ketakutan, kebingungan, dan mungkin bahkan kekacauan. Kita harus melindungi mereka dari semua itu, Arcy. Mereka belum siap untuk mengetahui kebenaran tentang dunia kita."
Arcy mengangguk-angguk paham, kemudian bertanya pada mereka kapan ujian penerimaan anggota baru di organisasi mereka.
"Seleksi akan dibuka tanggal..." Elis menyebutkan tanggalnya.
Arcy tampak terkejut, "Dua minggu lagi? Serius?"
Rina menghela napas, "Itulah kenapa aku bilang sebelumnya, kamu tidak akan lolos seleksi, karena waktu sesingkat ini." Rina kemudian tersenyum, "Dulu aku ragu, itu saat pertama kali aku melihatmu. Tapi sekarang, aku merasakan energi spiritual yang kuat dalam dirimu. Kurasa kamu layak untuk mencoba, Arcy."
Yuan menyeringai, "Kalau begitu, biar aku yang bantu Arcy berlatih! Aku punya beberapa metode latihan yang cukup... intens."
Arcy tersenyum menanggapi, "Kedengarannya menarik. Aku akan sangat menghargai bantuanmu, Yuan."
Elis menyela dengan tegas, "Tidak akan ada latihan tanding. Arcy masih dalam masa pemulihan. Dia butuh istirahat total selama sebulan penuh. Tidak ada kompromi!"
Arcy langsung lesu dan memohon kepada Elis agar diizinkan mengikuti seleksi, meyakinkan Elis bahwa ia akan baik-baik saja. Namun, Elis menolak dengan tegas. Ia tetap tidak mengizinkan Arcy ikut. Arcy harus pulih total terlebih dahulu, barulah ia bebas melakukan apa pun yang diinginkannya.
Arcy dengan nada lesu bertanya pada Yuan, "apa bulan depan ada seleksi lagi?
"Tidak ada. Seleksi diadakan hanya setahun sekali."
Arcy kembali menghadap Elis dengan wajah memelas, memohon kepada Elis.
Elis dengan nada tegas namun lembut, "Tidak boleh. Kamu harus benar-benar pulih dulu."
Arcy terdiam, menunduk, dan menghela napas panjang, hanya bisa pasrah.
***
Di siang hari…
Arcy disekolah sedang membahas anime yang baru rilis bersama temannya.
Anime itu menceritakan seorang pemuda yang mendapatkan kekuatan, ada kemiripan dengan dirinya. Pemuda itu bertemu dengan gadis cantik yang menolongnya.
Ia kemudian teringat Elis. Malam sebelumnya, Arcy diizinkan untuk pergi ke sekolah karena sudah lama absen. Elis khawatir guru Arcy akan menemui orang tua Arcy karena sudah tidak masuk sekolah selama seminggu.
Kembali ke waktu sekarang, Arcy tersenyum berjalan mendekati jendela, menatap keluar. Tiba-tiba sesuatu jatuh dari atas; seorang siswa jatuh dari ketinggian.
Arcy terkejut, menengok kebawah, pikirannya berpacu, dan dengan nekadnya, melompat dari jendela.
Salah satu temannya terkejut, memanggil, "Arcy!"
Arcy melihat gadis itu suda hampir menyentuh tanah dengan kepala di kebawah. Tubuh Arcy seketika menampilkan armor petir yang menyala-nyala.
Dia memanfaatkan udara sebagai pijakan, menekan kakinya, udara seakan tanah yang dipijak, dan tubuhnya meluncur kebawah dengan kecepatan tinggi, menangkap gadis itu sebelum menyentuh tanah.
Dengan bantuan sistem, penglihatan Arcy di sesuaikan dengan kecepatannya. Dia mendaratkan kakinya ditanah dengan dorongan angin yang kuat agar kakinya tidak cedera.
Walaupun Arcy memiliki kekuatan, tapi fisiknya tetaplah manusia normal, apalagi dia belum pulih. Ia pun berhasil menyelamatkan gadis tersebut.
Teman-temannya yang mencoba menengok kebawah, pandangan mereka mendadak kabur, lensa sistem mereka tiba-tiba mengalami masalah.
Tak hanya itu, penjaga sekolah dikejutkan dengan layar monitor yang mati, yang ternyata, sistem META telah merusak CCTV yang mengarah ke Arcy saat melompat dari jendela.