NovelToon NovelToon
Dendam Anak Kandung

Dendam Anak Kandung

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Lila pergi ke ibu kota, niat utamanya mencari laki-laki yang bernama Husien, dia bertekad akan menghancurkan kehidupan Husien, karena telah menyengsarakan dia dan bundanya.
Apakah Lila berhasil mewujudkan impiannya. Baca di novelku
DENDAM ANAK KANDUNG.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 18

Kelicikan Marisa

Yura mulai mempresentasikan program yang telah dicurinya dari file Lila. Begitu pedenya Yura menjelaskan secara detail, sedikitpun dia tak merasa risih, kalau apa yang disampaikannya merupakan ide dan gagasan Lila.

"Sudah kuduga dia pasti akan melakukannya. Bagus Yura! Kau terjebak." batin Lila.

Begitu persentase selesai Yura sampaikan, semua para petinggi pemegang saham bertepuk tangan mereka tidak menyangka kalau Yura memiliki ide unggulan yang sangat cemerlang dan menguntungkan perusahaan.

"Bagus Yura! Ide dan gagasan mu sangat luar biasa dan pasti memuaskan." ujar Bambang seraya mengacungkan jempolnya.

Yura mengakhiri presentasi diiringi dengan ucapan kagum dari para petinggi direksi. Yura sangat puas karena sudah bisa meyakinkan para pemegang saham, kalau dia punya program unggulan dan bisa memperbaiki kesalahannya yang kemarin.

"Bagaimana Tuan Vito?" tanya pak Bambang lagi.

"Sudah jelas kalau Nona Yura pemenangnya." ujar Bambang sebelum Vito menjawab pertanyaannya.

"Benar sekali pak Bambang, saya setuju dengan ucapanmu." Johan dari direksi keuangan menguatkan pendapat Bambang.

"Saya juga setuju." sambut yang lain.

"Saya belum bisa memutuskan! Saya akan tanyakan masalah ini dengan Tuan Husien terlebih dahulu, sebagai pemilik perusahaan, beliau punya suara untuk menentukan siapa yang akan meneruskan proyek ini." jelas Vito.

"Aturan perusahaan lebih dari lima puluh persen pendapat pemegang saham. Berarti putusannya sah." tegas Bambang seraya membacakan undang-undang perusahaan.

"Jadi tidak butuh pendapat tuan Husien. Kita hanya menyampaikan hasil dari keputusan bersama." ujar Bambang lagi.

Vito yang mencoba mencari alasan dan ingin membela Lila hanya diam saat mendengar penjelasan Bambang.

"Maafkan ya! aku tidak bisa membantumu, ini merupakan keputusan pemilik saham." ujar Vito akhirnya, dia tidak ingin berdebat lagi dengan petinggi perusahaan, khawatir kalau dilanjutkan para pemegang saham menarik saham mereka dan itu sangat merugikan perusahaan.

"Baiklah! Saya akan menerima kekalahan ini dengan lapang dada, jika memang program yang tadi disampaikan Nona Yura adalah miliknya." ujar Lila membuka suara.

"Apa program ini milikmu? kalau program ini bukan milik Nona Yura." tanya Marissa dengan tersenyum sinis.

"Iya! kalian telah mencurinya." ucap Lila lantang.

Terdengar suara riuh berbisik-bisik dan semua mata yang hadir menatap ke arah Lila. Ada yang berani harap kalau ucapan Lila benar, ada juga yang mengatakan itu kebohongan besar.

"Apa kau punya bukti?" tanya Marisa lagi, dia akan terus berusaha memojokkan Lila, hingga Lila tak bisa membela diri.

"Bukti, belum saatnya ku keluarkan." batin Lila seraya tersenyum.

"Lila! Lila! tadi kau memfitnahku, sekarang kau mau fitnah Nona Yura mengambil programmu."

Marisa berdiri kemudian dia mengatakan kepada semua pemilik saham, agar mengeluarkan Lila dari ruang rapat, karena orang seperti Lila tidak pantas berada diantara mereka.

"Perusahaan grup Harahap tidak menginginkan orang yang berkarakter suka memfitnah dan menuduh tanpa bukti." ucap Marisa lantang dia berusaha memperkeruh suasana.

Para direksi mulai berbicara mengeluarkan pendapatnya masing-masing dan mereka memutuskan kalau Lila harus dipecat dari perusahaan.

"Kita tidak bisa memecat Lila begitu saja, kita harus mendengar keputusan dari tuan Husein pemilik perusahaan ini." ujar Vito.

"Jika lima puluh persen dari pemilik saham memutuskan dia dipecat, maka Tuan Husein tidak bisa menolaknya kebijakan ini."ujar Marisa lagi dan di iyakan oleh para direksi lain.

Mendengar dirinya diserang habis-habisan oleh para pemilik saham Lila pura-pura putus asa, karena dia tidak bisa membuktikan kalau Yura dan Marisa yang telah mencuri file dan menghapus file di laptopnya.

"Saya mau melihat rekaman CCTV hari ini." ujar Lila, dia berharap semua petinggi direksi perusahaan, bisa menyaksikan dengan jelas bagaimana perbuatan Marisa dan Yura melakukan pencurian.

Vito kemudian memerintahkan Nora untuk memanggil teknisi agar bisa memeriksa rekaman cctv untuk memastikan apakah benar Yura dan Marisa yang telah mencuri dan menghapus file milik Lila.

"Maaf Tuan! Dua hari ini cctv rusak." ujar ahli teknisi yang dipanggil oleh Nora.

"Jadi mereka juga membayar teknisi untuk merusak cctv. Bagus Yura! Drama ini semakin panjang." batin Lila.

"Sudahlah Lila! Lebih baik kamu membuat surat pengunduran diri, agar pemecatan mu lebih terhormat." ucap Marisa, dia merasa sangat puas sekarang, karena keinginannya untuk menyingkirkan Lila akan segera terlaksana.

Sejujurnya Vito keberatan kalau Lila dipecat dari perusahaan, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ada di tangan pemilik saham.

"Abang Vito! Apalagi yang ditunggu pecat dia! semua pemegang saham sudah setuju kalau dia keluar dari perusahaan ini." ujar Marisa semakin memanas-manasi para pemegang saham.

"Tuan Vito! Tuan harus percaya sama saya yang dipresentasikan Yura tadi, itu memang benar-benar program yang saya buat." Lila kembali berpura-pura pura membela diri, dia meyakinkan Vito kalau Marisa dan Yura lah pelakunya.

"Pecat dia! keluarkan dari perusahaan ini. Kami tidak butuh teman satu tim yang suka memfitnah orang lain." teriak pak Bambang.

Semua pemegang saham akhirnya mendesak Vito untuk mengeluarkan surat pemecatan Lila. Vito sendiri merasa yakin kalau program yang dipresentasikan Yura adalah milik Lila, karena dia tahu betul bagaimana kemampuan Yura. Namun karena tidak ada bukti yang memberatkan Yura. Vito pun tidak bisa berbuat apa-apa.

"Lila! Saya mohon maaf tidak bisa mempertahankan kamu di perusahaan ini." ujar Vito seraya menatap Lila tak tega.

"Maksud tuan! Tuan memecat saya?" tanya Lila dengan tenang dan santai.

Lila menatap Vito, dia tahu Vito tidak akan membelanya, karena jika Vito membela Lila dia pasti juga akan dipecat dari perusahaan ini.

"Tuan sama sekali tidak bisa membantu dan mempertahankan keberadaan saya?" tanya Lila sekali lagi, dia hanya ingin menguji kesungguhan Vito.

Vito menggeleng lemah, lalu mendekat ke arah Lila, mengangkat kedua tangan menyentuh bahu Lila dan meminta maaf berkali-kali.

"Kamu boleh ke ruang HRD sekarang, ambil gajimu angkat barang-barangmu, dan keluar dari perusahaan ini." ujar Vito lagi.

Setelah berbicara begitu Vito menutup laptopnya, kemudian berdiri dan beranjak meninggalkan ruang rapat. Dia Dia sangat menyesal karena tidak bisa membela Lila. Dan dia berjanji pada Lila akan segera menemui Husien papa mertuanya untuk meminta pembelaan, agar Lila bisa diterima kembali di perusahaan ini.

Melihat Vito meninggalkan ruang rapat, tanpa menoleh ke arahnya sama sekali, Lila beranggapan kalau Vito pun tidak percaya padanya.

"Wajar saja Vito membela Yura! karena Yura istrinya." batin Lila kemudian beranjak ingin keluar dari ruang rapat. Namun, dia dicegah oleh Marisa.

"Sebelum kau keluar dari ruang, kau harus bersujud meminta maaf kepada Nona Yura, Karena kau telah memfitnahnya." ujar Marisa dengan angkuhnya , dia merasa sudah berada di atas awan. Apalagi sekarang Vito tidak ada di situ, jadi tidak ada satu orang pun yang akan membela Lila.

"Saya tidak memfitnah! memang Nona Yura yang mencuri dan menghapus file di laptop saya." ujar Lila membantah Marisa.

"Kau masih tidak mau mengaku? semakin kau membela diri maka hukumanmu akan semakin berat." ujar Bambang ikut mengancam Lila.

Bambang melangkah maju hingga berhadapan dengan Lila, lalu dia mencekal tangan Lila dengan kasar.

"Karyawan seperti ini harus diberi pelajaran, agar karyawan lain tidak melakukan kesalahan yang sama." ujar Bambang seraya mendorong tubuh Lila.

"Ayok! Apalagi yang kamu tunggu bersujud dan minta maaf pada Nona Yura." sekarang giliran Marissa yang mendorong tubuh Lila, hingga tubuh Lila oleng dan menabrak Yura.

Plak.. Yura melayangkan tamparannya ke wajah Lila. Yura merasa sangat puas karena Vito pergi meninggalkan Lila tanpa pembelaan.

"Hai wanita sampah! tak ada seorangpun yang bisa membelamu dan percaya dengan kata-katamu." bisik Yura sambil menarik rambut Lila.

"Kalau kau tidak mau meminta maaf dan bersujud padaku. Aku yang akan memaksamu." ujar Yura kemudian menekan kepala Lila, agar Lila berjongkok dan bersujud kepadanya.

Marisa dan Bambang kemudian menekan bahu Lila, sehingga Lila tidak bisa bangun kembali, sekarang posisinya terduduk bersimpuh di depan kaki Yura.

"Bersujud seratus kali, baru aku akan memaafkan mu." ujar Yura meminta Bambang dan Marisa untuk menekan bahu Lila lebih dalam lagi.

"Lepaskan." teriak Lila.

"Berteriak lah sekuat mu! tak ada orang yang akan membantumu." ujar Yura sambil menekan sepatunya di kepala Lila.

"Hentikan." teriak Vito.

"Sekarang coba kalian lihat grup WhatsApp perusahaan, di dalam video itu terlihat jelas siapa yang salah dalam kasus ini." ujar Niko seraya berjongkok merengkuh bahu Lila dan membantunya berdiri.

Sekarang semua mata sedang menatap layar ponsel, barulah mereka tahu bahwa pencuri sebenarnya adalah Marisa akhirnya pemegang saham pun mengalihkan pandangan dan tatapannya pada Yura dan Marisa.

"Vito! ini tidak benar ini pasti editan, kamu harus percaya padaku. Pasti Lila telah menyuruh orang untuk membuat video ini dan memfitnahku." Yura berusaha membela diri.

"Iya! bener bang Vito! ini pasti perbuatan Lila." Marissa pun ikut membenarkan ucapan Yura.

Plak.. tiba-tiba tangan Vito terangkat ke udara dan sebuah tamparan mendarat di pipi Marisa.

"Abang! Abang mukul ku hanya demi membela wanita sampah ini?" Marisa memegang pipinya yang terasa hangat.

"Kau! keluar dari ruangan ini sukarela atau ku suruh security mengusir mu." ancam Vito dengan tegas.

Yura mendekati Vito kemudian bergayut di tangan Vito, dia meminta Vito membelanya dan menyalahkan bahwa Marisa lah yang mempunyai ide untuk mencuri file Lila. namun Vito tidak memperdulikan ucapan Yura, dan dia juga mengusir agar Yura keluar dari ruang rapat.

"Security usir mereka berdua dari ruang rapat." titah Vito.

Setelah Yura dan Marissa diusir dari ruang rapat. Para direksi pemegang saham perusahaan, kembali melanjutkan rapat yang sempat tertunda. dan mereka sepakat menunjuk Lila untuk mengambil alih proyek tersebut.

Setelah dapat kata sepakat Vito pun menutup rapat dan para direksi pemegang saham memberi selamat kepada Lila, kemudian mereka bubar.

Vito dan Lila keluar dari ruang rapat secara beriringan mereka menuju ruang CEO, karena ada yang akan dibicarakan itu untuk menindaklanjuti proyek yang tadi mereka bicarakan di ruang rapat.

"Kenapa kamu sama sekali tidak melawan saat ditindas Marisa tadi, bukankah bisa membela diri?" tanya Vito merasa heran karena Lila sama sekali tidak melakukan perlawanan saat dirinya diperlakukan tidak baik oleh Marisa dan Yura.

"Saya tidak mau saham perusahaan anjlok gara-gara perseteruan saya dengan Nona Yura di dengar oleh orang luar." ujar nila memberikan penjelasan.

"Kamu memang hebat sudah ditindas, dibully tapi kamu masih memikirkan kebaikan perusahaan." Puji Vito, semakin kagum dengan kepribadian yang Lila miliki.

Sebenarnya peristiwa yang barusan terjadi di sutradarai oleh Lila sendiri, Lila sudah menyusun rencananya sedemikian rupa dari air yang sengaja ditumpahkan ke roknya sendiri, dan meminta Mia untuk merekam dan memata-matai Yura dan Marisa. Lila sengaja tidak membalas saat dirinya ditindas semata-mata hanya ingin mendapat simpati dari para petinggi direksi perusahaan dan Vito.

*********

Apakah rencana Lila berikutnya.

Baca kelanjutan ceritanya di part 19

Terima kasih yang sudah hadir dan baca novelku

Love you ♥️ ♥️ ♥️ ♥️ ♥️

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Rajuk Rindu
Alur cerita bikin degdegan
Rajuk Rindu
Tinggal koment dan like ya para reader
thanks you
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!