NovelToon NovelToon
THIS IS MY LIFE

THIS IS MY LIFE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duniahiburan / Duda / Sistem / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Butiran Debu03

Pertemuan Jingga dengan seorang lelaki bernama Syahrul Ibrahim banyak merubah kehidupannya, yang semula ia pikir akan selama nya MENDUNG ternyata Allah memberikan pelangi yang begitu indah. Tak pernah Jingga merencanakan harus menikah dengan lelaki seperti apa Dan usianya BERAPA, yang ia Tau bahwa jingga membutuhkan seseorang yang dapat melindungi kehormatan dan kesucian dirinya. Kegigihan Arul mengejar Jingga karena ia Tau bahwa jingga layak untuk diperjuangkan, begitu pula dengan Jingga. Ia hanya mau BERJUANG dengan orang yang telah memperjuangkan DIRINYA, Jingga yaqin Arul jodoh yang dipilih untuk dirinya Dari Langit.

Arul sangat BAIK memperlakukan Jingga, walaupun ia seorang Duda. Tidak pernah sekalipun meminta sesuatu yang mengarah pada Hal yang MELECEHKAN Jingga, karena niat Arul adalah membawa Jingga kedalam ikatan suci yang penuh keridhaan-Nya.

Arul Tidak menawarkan CINTA yang sekadar kamuflase atau retorika, setelah mengatakannya selesai tanpa bukti. Arul terus membuktikan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Setelah masuk rumah, aku langsung kelantai atas menuju kamarku. Aku bersih-bersih dan berganti BAJU tidur, aku merebahkan tubuhku. Mataku belum bisa ku pejamkan, karena aku sedang menunggu adzan subuh. Dan setelah menunggu 30 menit akhirnya adzan subuh dikumandangkan, aku bersiap diri untuk menunaikan kewajibanku kepada sang Khalik.

Selesai shalat dan lainnya, jingga mulai merebahkan diri dan memejamkan mata. Rasa kantuk yang Tidak tertahan lagi, jingga sudah bermimpi dialam yang lain. Karena tidur itu adalah kematian sementara, makanya dianjurkan sebelum tidur terlebih dahulu berdoa.

Tiba-tiba ada yang goyang-goyangkan tubuh jingga, siapa lagi kalau bukan kepala suhu alias Mami genk alias emaknya.

"Bangun...bangun jinggaaaa..." Teriak mamanya, ibu memang selalu gemar berteriak alias meninggikan suara jika bicara.

"Astaqfirullah... Kenapa sich maa? Aku baru tidur loh" Jawab jingga dengan sedikit shock.

"Kenapa...Kenapa...kamu diantar pulang sama siapa?! Haa! Terus PAKAI ciuman segala dengan lelaki yang antar kamu itu, ga punya ciuman dipinggir jalan begitu!" Ujar mamaku dengan nada ngos-ngosan.

"Ciuman?? FITNAH mah! Siapa yang bilang aku ciuman?? Biar aku service tuh mulut orang yang suka ngadu ke mama!" Tak kalah sewotnya aku, aku bisa Sabar dalam segala Hal. Tapi Tidak urusan FITNAH.

"Ayu yang bilang sama mama! Siapa lelaki itu?! Cari laki tuh yang kaya, jangan gembel kaya gitu! Mobil murahan gitu!" Hinaan mamaku, pada pak Arul. Mama yang super sok Tau.

"Diih... Emang mama Tau Mobilnya kaya gimana? Betina ayu mana Tau Mobil odong-odong dengan Mobil mahal!" Ujarku menantang mamaku yang mudah diprovokasi orang-orang kampret disekitarnya, padahal pak Arul memakai Mobil BM* yang orang Tau harga Mobil tersebut BERAPA. Ayu tetangga beberapa rumah Dari rumahku, dia memang selalu dengki melihatku. Jika aku berada diatas dia, dia akan berusaha menjatuhkan namaku seburuk-buruknya.

"Ini anak bukannya jawab ditanya orangtua, MALAH nantangin nanya mama Tau apa ga! Jelas mama Tau Dan ga mungkin ayu BOHONG" Dengan dibarengi mata mamaku mendelik.

"Haahhh..." Aku menarik nafas, lalu berkata "Laki-laki itu bernama Arul. Beliau SESUAI papa LEBIH kurang segitu, aku baru mengenalnya pas mau pulang. Terus beliau menawarkan diri untuk mengantarku pulang, karena aku kesulitan mencari kendaraan umum jam segitu mah" Kisahku dengan serius, agar mamaku dapat mencerna dengan BAIK.

"Terus dia kerjanya apa?? Pengusaha atau karyawan biasa??" Tanya mama kepada jingga, dengan ekspresi yang berkobar-kobar.

"Aku ga Tau kerja nya apa, karena ga sopan kalau aku bertanya yang bukan ranahku. Beda halnya kalau beliau sendiri yang cerita, yang pasti beliau menyuruh aku keluar Dari pekerjaanku mah. Beliau katakan aku ga layak ada ditempat semacam itu!" Kataku pada mama, aku melihat air mukanya yang terkejut

"Apaaa?? Seenaknya dia suruh-suruh anak orang berhenti kerja! EMANGNYA dia yang mau kasih ini itu ke anak saya! Bilang sama dia, mama mau bertemu! ENAK AJA ngomong sembarangan! Ngomporin anak saya seenak jidatnya!" Teriak mamaku dengan nafas yang turun naik

"Iyaa nanti aku sampaikan, kalau aku bertemu lagi. Semoga aja ga bertemu lagi biar ga bermasalah" Ucapku sekenanya, mulutku terus menguap-nguap sambil ku tutup dengan telapak tangan diiringi dengan ucapan istiqfar, katanya menguap itu datangnya dari setan maka tutuplah, Allah membenci menguap Dan menyukai bersin. Maka dari itu jika bersin mengucapkan Alhamdulillah, banyak orang bersin dibuat mainan dan menguap dijadikan candaan. Padahal kedua Hal tersebut, dapat mendatangkan nikmat dan laknat dari Allah.

Lalu aku beranjak keluar dari kamarku, menuruni anak tangga. Karena aku mau kerumah ayu, aku akan kasih dia paham. Agar dia nggak jadi kompor meleduk, yang diceritakannya selalu FITNAH. Sampailah aku dirumah ayu

"Assalamu'alaikum...." Salamku dirumah orangtua ayu, adab TETAP harus didulukan.

"Wa'alaikumussalam, Eeh ungge... Masuk nak, ayu ada dikamarnya" Jawab mamanya ayu, yang tersenyum lebar melihatku

"Maaf tante ga usah, saya hanya mau ketemu ayu sebentar. Bisa ga tante tolong panggilkan ayu?" Harapku pada tante meti, karena kedatanganku kerumah ayu bukan untuk cipika cipiki.

"Yaa tunggu sebentar tante panggilkan dulu" Tante meti pergi meninggalkanku diteras rumahnya, aku sudah sangat geram dengan ayu. Nggak ada kapoknya itu betina, selalu saja intervensi dengan urusan oranglain yang sama sekali Tidak merugikan dia.

"Eeh ngge, masuk dulu yuk... Kita ngobrol didalam biar ...." Ayu terus mengoceh sok iyee dan sebelum menuntaskan ocehannya aku langsung "PLAK...PLAK!" aku menampar pipi ayu kiri dan kanan.

"Eeh Kenapaaa ungge kasar begitu sama anak tante!" Teriak tante meti yang terkejut melihat anaknya mendapatkan cap 5 jari dikiri Dan kanan.

"LO punya mulut dijaga! Apa yang lo lihat ga sama dengan yang lo sampaikan ke nyokap GW! Kalau sampai lo FITNAH GW lagi kenyokap GW, GW ancurin mulut lo yang busuk itu! Paham lo?!" Sambil ku tunjuk-tunjuk wajah ayu, lalu ku tepuk-tepuk pipinya. Dan aku pergi Dari rumahnya menuju rumahku.

Sesampainya dirumah mamaku sudah menungguku ternyata, ekspresi wajahnya yang sangat marah. Entah apalagi yang buat beliau marah, aku Masih terus bersabar menghadapi mamaku sang otoriter.

"Apa yang udah kamu lakukan ke ayu...hah!" Sambil mencengkeram lenganku, terasa sakit namun aku biarkan mama berbuat sesukanya. Sampai batas waktu yang telah ku tentukan. Sabar memang tak ada batasnya, namun bertahan ada batasnya.

"Aku hanya memberikan reward ke ayu atas pencapaiannya memfitnahku, dia menceritakan pada mama Tidak SESUAI yang dia lihat Dan...." Aku belum menyelesaikan penjelasanku, mama sudah memotongnya

"Dan kamu menamparnya?! Seperti itu perempuan perangainya?! Ha?!" Terang mamaku sambil memukul tangan, wajah dan kepalaku. Aku menangis? Tentu saja Tidak! Karena semua itu sudah makananku sehari-hari sejak aku kecil, seluruh tubuhku rasanya kebal dengan pukulan-pukulan yang menghujani seluruh tubuhku...

Jika yang aku hadapi bukan orangtua ku, yang melahirkanku. Sudah Tentu kubalas 3x lipat, agar merasa Kan sakit yang ku alami selama ini. Pada saat mamaku sentiasa memukulku, tak ada satupun orang didalam rumah yang melindungi atau membelaku. Tak ada juga yang berani mencegah prilaku abnormal mamaku... Mama owh Mama, darimulah aku belajar menjadi kasar. Namun aku berjanji pada diriku sendiri, kelak aku menikah Dan miliki anak. Aku Tidak akan memperlakukan anakku seperti yang aku alami, sejarah kelam kehidupanku tak akan ulang kepada anak-anakku kelak. Aku hanya kasar dengan orang yang kasar, pemfitnah dan orang-orang ujub (sombong)!

"Kamu harus kerumah ayu lagi Dan minta maaf! Sekarang!!! Teriak mamaku

"Aku ga mau mah! Sekalipun mama bunuh aku, aku ga mau minta maaf! Karena dia yang FITNAH aku, dia layak mendapatkan balasan dariku mah!" Sambil aku berlari menuju lantai atas Dan masuk kekamarku, aku menangis bukan karena pukulannya tapi karena ketidak adilan Dari sikap mamaku.

Kenapa mama begitu membencimu? Kenapa mama Tidak pernah membelaku? Apakah aku bukan anaknya? Pertanyaan-pertanyaan itu selalu menari-nari kepalaku, siapakah yang dapat mengobati Luka dihati ini yang sudah sangat dalam.

Bersambung

1
Poplar Taneshima
Mantap banget nih ceritanya, thor!
Gaara
Jelasin dong!
Gaara
Asik deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!