NovelToon NovelToon
Hujan

Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Kutukan / Romansa / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 5
Nama Author: Aoxue

Original Story by Aoxue.
On Going pasti Tamat.
Ekslusif terkontrak di NovelToon, dilarang plagiat!

Di tengah hujan yang deras, seorang penulis yang nyaris menyerah pada mimpinya kehilangan naskah terakhirnya—naskah yang sangat penting dari semangat yang tersisa.
Tapi tak disangka, naskah itu justru membawanya pada pertemuan tak terduga dengan seorang gadis misterius berparas cantik, yang entah bagaimana mampu menghidupkan kembali api dalam dirinya untuk menulis.

Namun, saat hujan reda, gadis itu menghilang tanpa jejak. Siapa dia sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aoxue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 - Hujan

Setelah membaca artikel itu dan menatap foto Kaori berulang kali, Sean mulai merangkai keberanian.

Nama Shinomiya berulang kali muncul dalam artikel-artikel lain yang dia baca, keluarga kaya raya, penuh pengaruh, dan memiliki sejarah panjang di Jepang, terutama di Kyoto.

Ia teringat akan detail kecil yang pernah disampaikan Liliana, tentang Jepang, tentang sesuatu yang terasa familiar, dan tentang bagaimana ia seperti "Datang dari tempat yang jauh."

Sean pun bangkit dari kursi kerjanya, menutup laptopnya dengan mantap. Ia menoleh ke arah Aoxue yang masih duduk di sofa, diam memperhatikannya sejak tadi.

"Aoxue," ucap Sean pelan namun tegas, "Aku harus pergi ke Kyoto, aku mau memastikan sesuatu!"

Aoxue terdiam sejenak. Ia merasa ada sesuatu yang jauh lebih besar sedang terjadi di balik semua ini, sesuatu yang melampaui dunia fiksi atau novel dan tatapan Sean meyakinkannya bahwa ini bukan sekadar obsesi cinta.

Ini tentang kebenaran yang selama ini tersembunyi.

"Kalau begitu," jawab Aoxue sambil berdiri dan meraih tasnya, "Aku ikut denganmu, Kau butuh seseorang untuk memastikan kamu tetap waras di tengah semuanya."

Sean tersenyum tipis, sangat berterima kasih atas kehadiran Aoxue, meskipun perasaannya tetap tertambat pada satu nama yaitu Liliana.

Keesokan harinya, dengan koper ringan dan tiket kereta cepat di tangan, Sean dan Aoxue berangkat ke Kyoto.

Selama perjalanan, Sean hanya menatap keluar jendela, memikirkan segala kemungkinan dan apa yang akan ia lakukan jika ia benar-benar menemukan jejak Liliana di kediaman keluarga Shinomiya.

Di dalam kereta api yang melaju cepat menuju Kyoto, suara roda besi yang berpadu dengan irama rel terdengar seperti detak jantung Sean yang semakin cepat.

Tangannya terus menggenggam ponselnya, menatap layar yang menampilkan artikel demi artikel tentang keluarga Shinomiya.

Foto-foto kuno, silsilah keluarga, dan tentu saja gambar Kaori Shinomiya yang sangat mirip dengan Liliana.

Aoxue duduk di sampingnya, memandang keluar jendela, sesekali menatap wajah serius Sean yang terlihat penuh harap.

Namun, jauh di dalam hatinya, Aoxue merasakan sesuatu yang mengganjal. Ia juga telah membaca artikel-artikel itu.

Ia tahu, ada hal yang tidak beres. Beberapa bagian dari sejarah keluarga Shinomiya tampak ditutupi, beberapa tokoh yang disebut "Menghilang" atau "Mengasingkan diri" begitu tiba-tiba tanpa jejak.

Aoxue membuka mulutnya, hendak berbicara. Namun, ia terhenti saat melihat binar mata Sean.

Binar itu penuh semangat, penuh tekad dan tekad itu adalah tekad untuk bertemu kembali dengan seseorang yang telah mengubah hidupnya.

Dia menunduk perlahan, apa gunanya aku bicara? pikirnya. Bahkan jika aku tahu sesuatu apa Sean akan mendengarku?

Aoxue menggenggam tangannya sendiri di pangkuan. Ia mencoba tersenyum walau hatinya berat. "Sean," gumamnya pelan, tapi tidak melanjutkan.

Sean menoleh sebentar, "Hmm?"

"Tidak, bukan apa-apa." Aoxue cepat-cepat tersenyum, berusaha menyembunyikan kekhawatirannya. "Aku hanya berharap kita menemukan jawaban di Kyoto nanti."

Sean mengangguk. "Kita pasti akan menemukannya."

Dan kereta pun terus melaju, mendekatkan mereka ke pusat rahasia yang tersembunyi di balik kemegahan keluarga Shinomiya dan mungkin, masa lalu yang tak pernah benar-benar hilang.

Di sisi lain, langkah kaki Liliana terdengar pelan di antara keramaian kota Tokyo.

Bersama pelayan yang menemaninya, dia menatap ke sekeliling papan reklame digital, hiruk-pikuk kendaraan, pejalan kaki yang lalu-lalang.

Meskipun semuanya terasa sedikit berbeda, ada rasa akrab yang tidak bisa ia jelaskan. Setiap sudut jalan, setiap bangunan tinggi, bahkan bau hujan yang mulai tertinggal di udara semuanya membawanya kembali ke kenangan bersama Sean.

Liliana melangkah lebih cepat, seolah ditarik oleh sesuatu yang tidak terlihat. Hingga, di antara kerumunan, dia melihatnya sosok yang tak asing, Sean.

Wajah yang ia rindukan, langkah yang ia kenali, dan suara yang menghantui mimpinya selama ini. Sean sedang tertawa kecil, berdialog ringan dengan seorang wanita di sampingnya, Aoxue.

Namun, dunia Liliana terasa runtuh saat melihat Aoxue menyentuh lengan Sean dengan akrab dan senyum Sean yang begitu tulus bukan padanya.

Liliana mendekat perlahan, dan seolah alam pun ikut merasakan luka di hatinya, tetes air hujan mulai turun, satu per satu, membasahi aspal kota.

Tapi tubuh Liliana tidak memudar, tidak hilang seperti sebelumnya, dia tetap di sana.

Matanya berkaca-kaca, tetapi dia tersenyum tipis, akhirnya, dia melihat Sean lagi.

Sean menoleh, memandang ke arahnya. Matanya bertemu dengan mata Liliana.

Diam, sunyi, seolah dunia berhenti berputar sesaat.

Namun, yang keluar dari bibir Sean justru membuat napas Liliana tercekat.

"Siapa Kau?"

Seakan seluruh hujan yang turun tak cukup membasahi luka di dadanya.

Liliana berdiri terpaku, air matanya bercampur dengan hujan yang kian deras, wajah Sean benar-benar tidak mengingatnya.

"Sean," bisik Liliana, suaranya nyaris tidak terdengar, tertelan oleh deru dunia dan gemuruh hatinya.

Pelayan di samping Liliana segera menutupi kepalanya dengan payung, namun Liliana tidak bergerak. Dia hanya menatap lelaki yang pernah berkata bahwa dia adalah semangat hidupnya, kini memandangnya seperti orang asing.

1
M miftahus Sururi Aas ikuloh
keren banget xue... nice
girl
itu teracabut, katanya emang teracabut apa tercabut
girl: makasih dah kasih tau
Aoxue: ga salah, emng belum tau
total 6 replies
girl
udah serius baca eh ada typo🤣
Aoxue: mna typo nya
total 1 replies
girl
apakah tidak bisa dipersatukan krmbali?
girl
sad sih emang kalau terlalu mencintai berlebihan
girl
kadang pengharapan yang tinggi justru menjatuhkan lebih dalam
girl
jika kembali dengan versi lebih baik itu sepertinya akan terlihat bagus
girl
kasihan
girl
bisa balikin ingatannya gak sih thor, kasihan liliana
girl
up soalnya masih bingung
girl
jadi waktu itu ternyata dicuekin emang belum kenal yah
girl
lagi nunggu lanjutan yg kemaren
Dark
apa karna dia kau mau kesana lagi karma? dan uhm apakah yang terjadi sampai kalian bisa selamat dari kejadian malam itu?
Dark
jangan bilang lu jatuh bareng 🏃🏃🏃
Dark
ck kaga jadi niih,haiss aku udah nantiin kamu jump loh 🤣🤣
Dark
wkwkwk jadi kaga fokus bundirnya yah🤣🤣
Yunia Afida
kayak kecuten
Yunia Afida
magic iniya
Desilia Chisfia Lina
jadi dia mau bunuh diri karena perundungan
YouTrie
Oh jadi ini alasanya gak mau sekolah di situ ternyata karma dibuli
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!