Cinta Pertama Bianca

Tiara jadi mengetahui jika Lucas yang tidak di berikan uang oleh Mama nya.

"Apakah semua nya karena aku,? Tante Venna takut uang Lucas habis untuk ku. Sekarang pendapatan ku sekarang tinggi dan mulia sekarang seperti nya aku akan terus menerima tawaran untuk menjadi model majalah itu."

Tiara ingin sekali bisa membelikan rumah dan mobil itu adalah impian nya.

"Aku akan selalu berjuang karena aku tahu menjadi orang miskin hanya untuk di bicarakan negatif. Lucas belum tahu tentang keluarga ku seperti apa, karena dia yang masih fokus pada hubungan sebatas pacaran."

Tiara memilih untuk kembali ke Apartemen Meneger nya dan dia berniat untuk mentransfer kan uang Lucas kembali.

"Aku tidak butuh uang dari orang tua mu Lucas, aku akan menerima uang dari hasil pekerjaan mu sendiri."

Tiara masuk ke dalam mobil Meneger nya, dia mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang sangat tinggi sekali sehingga dia cepat sampai di Apartemen Meneger nya.

Sebelum turun dari mobil nya Tiara mengambil handphone dia langsung mentransfer uang Lucas.

Lucas yang baru sampai rumah dia melihat ada pemberitahuan uang masuk ke rekening nya.

"Tiara mengirimkan kembali uang ku, ini adalah titik terendah ku. Aku yang harus berjuang keras untuk bisa segera berkerja, mungkin kah aku akan kuliah sambil bekerja."

Lucas pun masuk ke dalam rumah nya dia melihat Mama yang tidak seperti biasanya dia melamun dan Lucas pun langsung menghampiri Mama nya.

"Mama kenapa melamun seperti ini,? apakah Mama sedang ada masalah?. Mama tidak seperti biasa nya."

Venna melihat sisi di balik sikap Lucas yang seperti cuek dan dingin tapi ternyata dia sangat perhatian.

"Ntahlah Mama merasa Papa sedang menyembunyikan sesuatu terhadap Mama, Mama merasa sedang terjadi sesuatu dengan perusahaan kita. Karena tidak seperti biasa nya Papa tadi pagi seperti itu, Mama tidak mau miskin."

Venna menangis di hadapan Lucas dan Lucas pun langsung merasa jika apa yang di takut oleh Mama itu seperti nya benar.

Daniel tidak pernah pelit memberikan uang kepada dirinya, dan seperti nya benar perusahaan memang sedang bermasalah.

"Mama jangan menangis yaa, Mama tenang jangan berpikiran negatif. Kita harus berpikir positif saja tidak terjadi apa-apa dengan perusahaan kita."

Lucas pun memberikan tissue kepada Mama nya.

"Terimakasih banyak Lucas, Maafkan Mama yang selalu marah-marah dengan mu."

Lucas pun tersenyum akhirnya Mama nya bisa menerima sisi positif nya.

"Aku ke kamar dulu yaa Mam, dan sudah tidak lagi menyuruh teman ku untuk mengajari ku ke rumah. Aku bisa belajar sendiri di rumah."

Lucas pun masuk ke dalam kamar nya dan dia pun merasa seperti beban untuk keluarga nya.

"Aku ingin secepatnya lulus sekolah, jika memang perusahaan Papa bermasalah aku akan lebih memilih untuk bekerja dari pada melanjutkan untuk kuliah."

Lucas ingin secepatnya bertemu dengan Kakaknya dia ingin bertanya kepada Kakak nya apa yang sebenarnya terjadi.

Lucas pun tertidur pulas ketika dia ingin menghubungi Kakak nya.

***

Keadaan di perusahaan membuat Daniel merasa sulit untuk fokus pada pekerjaan nya, sebelumnya Papa nya yang berniat untuk mengurangi karyawan bulan tapi ternyata dia memulai untuk pengurangan jumlah karyawan mulai besok.

Daniel pun masuk ke dalam ruangan Papa nya dia

"Bagaimana Pap, apakah aku menerangkan untuk perusahaan kita ini?."

Benny Irawan menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada penerangan Daniel, mulai besok kita sudah pengurangan karyawan."

Daniel pun merasa sangat terpukul sekali.

"Perusahaan kita bisa bangkit jika perusahaan sukses yang mau membantu kita."

Daniel pun seketika dia langsung mengingat Sebastian Gunawan.

"Apakah seperti Sebastian Gunawan,? jika dia membantu kita. Maka perusahaan kita akan kembali normal,? kenapa kita tidak mencoba untuk meminta bantuan nya."

Benny tidak bisa menjelaskan secara rinci kepada Daniel.

"Tidak semudah itu Daniel, posisi Papa yang tidak mengenal nya dan tidak dekat dengan nya. Dia pun juga tidak akan mau membantu perusahaan kita yang di bawah perusahaan besar, kita harus berjuang keras untuk mengembalikan perusahaan kita kembali."

Daniel membayangkan andai saja Lucas sudah bisa membantu, mungkin akan jauh lebih baik.

"Lalu bagaimana dengan Mama,? apakah Papa akan memberitahu Mama ? karena menurut ku Mama memang harus mengetahui nya."

Benny merasa sangat tidak tega melihat istrinya sedih, Benny menikah dengan Venna yang memang dari keluarga yang berkecukupan. Venna selalu saja mengatakan jika dia takut miskin.

"Papa pasti akan memberitahu Mama, tapi tidak untuk sekarang. Karena kita yang tidak pernah tahu, adanya keajaiban di kehidupan kita."

Benny kembali ke meja kerja nya dan Daniel juga sama dia kembali ke ruangan nya.

"Jika Papa memilih untuk merahasiakan semua nya dari Mama, tapi tidak untuk Lucas dia harus mengetahui semuanya. Lucas harus bisa fokus pada sekolah nya. Bukan jalan-jalan membuang-buang uang hanya dengan kekasih nya."

Daniel pun kembali mengerjakan pekerjaan nya.

***

sebastian gunawan ternyata mengetahui kabar bangkrut nya perusahaan benny irawan.

"ini adalah perusahaan sukses dulu nya, ini sebelum bukan milik benny irawan tapi milik mertua nya. dan ternyata benny irawan tidak bisa mempertahankan kesuksesan perusahaan ini."

sebastian gunawan yang sedang berada di rumah nya dan laura anna pun mendengar perkataan suaminya.

"perusahaan siapa yang akan bangkrut pap,? kasihan sekali yaa."

sebastian gunawan pun memberitahu pemberitaan nya kepada istrinya.

dan laura anna membaca nya dengan sangat detail sekali.

"jika kamu membantu perusahaan ini apakah kamu mau,? atau tidak."

laura mengetahui jika perusahaan ini sangat lama sekali bertahan nya.

"jika untuk membantu tidak tapi jika untuk membelinya aku sanggup, dan biarkan pegawai dan semua tidak untuk di gantikan."

Sebastian gunawan pun akan menyerahkan perusahaan ini kepada beryl dari pada dengan perusahaan baru nya.

"Dan beryl bianca menjadi ceo nya, aku sudah membayangkan nya."

Sebastian Gunawan ingin yang terbaik untuk Beryl Bianca, karena dia adalah penerus semua perusahaan nya.

"