Bagaimana jadinya jika pernikahan yang telah dibina selama 10 tahun tak menghadirkan buah hati? Bagi sebagian orang itu sangat hampa. Tapi Bagi sebagian orang itu bukan masalah.
Seperti yang dialami pasangan suami istri, Agam dan Nisha. Mereka berdua seorang Dokter. Nisha terpaksa kehilangan rahimnya akibat kecelakaan 5 Tahun silam. Sampai sekarang Agam menerima itu. Cinta Agam pada Nisha tetaplah utuh. Namun Nisha malah mengambil keputusan, untuk mencari wanita yang mau melahirkan anak mereka lewat proses bayi tabung.
Bertemulah ia dengan Yasmine, seorang gadis muda berusia 25 tahun. Ia bersedia dengan tawaran Nisha. Namun saat harus mengandung anaknya Agam, ia malah memiliki perasaan pada adik kandung Agam yang mengalami redartasi mental,Lukka.
Mampukah Agam menepati janji setianya? Dan apakah Yasmine bisa menjaga perasaan Nisha?
Yuk, baca kisah mereka. Jangan lupa dukungan, kritik dan sarannya ya..😘😘❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wulan_zai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18 : Klub
Pukul 17:00....
Agam sampai di rumah, namun ia tak bersama dengan Nisha. Padahal Yasmine menunggu Nisha, untuk meminta izin kembali sebentar ke kontrakannya.
"Bu Nisha belum pulang..?" Tanya Yasmine, berdiri di ambang pintu dapur. Jika ia keluar tanpa memberitahu Nisha, pasti Nisha akan heboh mencarinya nanti. Sementara ia tidak punya nomor telepon Nisha.
Agam yang tampak lelah itu menyahut dengan singkat. "Dia ada operasi besar."
Kemungkinan Nisha akan pulang sekitar 4 jam lagi, itupun kalau operasinya lancar.
Merasa tak punya waktu, Yasmine memberanikan diri bicara pada Agam. "Bisakah anda sampaikan pada Bu Nisha, aku akan pulang ke kontrakan ku, untuk mengambil beberapa barang."
"Memangnya siapa yang perduli." Seloroh Agam tampak masa bodoh, wajahnya pun begitu ketus. Ia menaiki tangga, dengan derap langkah berat.
"Dimana Lukka?" Ia terhenti sejenak.
"Di kamarnya, dia sedang tidak enak badan. Dia bilang juga tidak ingin diganggu." Ujar Yasmine, namun belum selesai ia berucap, Agam sudah melengos pergi melanjutkan langkahnya.
"ch..! Kenapa bertanya kalau tak mau dengar jawaban!" Rutuk Yasmine dengan bibir terangkat sebelah.
Merasa sudah dapat izin, Yasmine pun memutuskan keluar rumah. Ia memanggil taksi, dan langsung melesat meninggalkan pekarangan hijau rumah itu.
Sementara di kamarnya, Lukka tampak meringkuk sambil menangis tersedu-sedu. Bayang-bayang prilaku teman-temannya terasa sangat menakutkan. Ia hanya bercerita, bahwa teman-teman nya membuat ulah lagi. Ia tak menjelaskan detailnya kepada Yasmine. Karena ia merasa sangat malu, dan takut.
.
.
Dari yang di ceritakan Lukka, anak-anak berandal4n itu biasa berkumpul di klub malam. Untuk itu Yasmine datang kesana, guna memberi sedikit pelajaran agar mereka jera menganggu Lukka.
"halo guys... hari ini aku sedang mengunjungi klub yang terkenal di kalangan anak muda. Lihat, para remaja disini sangat tampan dan cantik." Yasmine merekam seisi klub, seolah sedang membuat konten.
"Omaigosh...!" Pekik si ketua geng saat minuman yang ia pegang terjatuh, akibat ulah Yasmine.
"ups.. Sorry.." Yasmine mengarahkan kamera kepada anak itu.
"Sebentar, sepertinya aku mengenal suaramu. aa.. kau temannya Lukka bukan? Anak Anggota Dewan yang sedang mencalonkan diri jadi Gubernur." Yasmine semakin memperjelas gambar si anak dalam rekaman videonya.
Mendengar kata-kata itu, si ketua geng tampak tersulut. "Siapa kau..!" Ia berusaha merebut ponsel Yasmine, namun Yasmine dengan lihai mengelak.
Yasmine menyudahi rekamannya, lalu membuka kacamata hitam yang ia kenakan.
"Aku.., Orang buta." Ketus Yasmine menyorot tajam.
"ch..! Si buta si4l ini..!" Rutuk anak itu mengerang.
"Orang tuamu mati-matian berkampanye untuk membangun citra, tapi kau malah mabuk-mabukan disini? Menurutmu bagaimana jika orang-orang tau, calon Gubernur yang mereka idolakan ternyata memiliki anak yang attitude nya minus?"
"Hei..! Kau mencoba mengusikku? Kau pikir kau siapa hah..!" Geram anak itu mengepalkan kedua tangannya.
"Aku bukan siapa-siapa, aku hanya orang buta."
"Apa mau mu, wanita si4l..!"
"Berhenti menganggu Lukka, atau kau akan terima akibatnya." Tekan Yasmine, ia bersungguh-sungguh kali ini.
Mendengar itu, sontak para anak-anak nakal tersebut tertawa kencang.
"Jadi Lukka mengadu padamu? Memangnya apa yang bisa kau lakukan?" Jengah si ketua geng itu sembari mendorong kasar bahu Yasmine.
Yasmine terdiam, ia menengguk ludah, sembari meraba saku jaket bagian depan anak itu tanpa sepengetahuan siapapun. Ia mengincar ponsel anak itu, karena Lukka mengatakan tentang foto yang menakutkan.
Anak berandal4n itu membelalak pada Yasmine dari jarak dekat. Ia pikir Yasmine akan takut dengan hal itu.
Setelah berhasil dengan barang incarannya, Yasmine bertingkah seperti kerasukan banteng. Dengan spontan ia menghentakkan dahinya pada wajah anak nakal itu
"AAA.....!! SI4L...!" Anak itu sontak menunduk kesakitan, sepertinya hidung dan bibirnya berdarah.
"Kalau kau berani menganggu Lukka, akan ku buat kau menyesali perbuatanmu..!" Yasmine meninggalkan anak itu begitu saja. Sementara anak-anak yang lain heboh mengkhawatirkan ketua mereka.
"Apa yang sebenarnya mereka lakukan padamu, Lukka?" Lirih Yasmine seraya membolak-balikkan ponsel berandal4n yang berhasil ia curi.
Saat keluar di depan klub, Yasmine menyaksikan seorang pria berusia 40 tahunan menjatuhkan beberapa lembar uang, dari saku celananya saat mengeluarkan ponsel.
"Pak..! Pak..! Uangnya jatuh..!" Seru Yasmine seraya memunguti uang tersebut. Ada 3 lembar seratus ribu.
Bapak paruh baya itu berbalik badan, dan segera berlari menghampiri Yasmine. "wahh, terimakasih ya. Kalau tidak ada kamu, saya pasti diomelin istri malam ini hahaha.."
"Sama-sama Pak.." Yasmine mengangguk kecil.
Interaksi itu pun di lihat oleh Agam. Ia sedang dalam perjalanan menjemput Nisha ke rumah sakit. Lalu tak sengaja menyaksikan hal itu.
"Untuk apa dia disana?" Agam tampak kesal. Bukankah mereka di suruh hidup sehat oleh Dokter? Lalu kenapa Yasmine malah ke klub.
Agam pun menghampiri Yasmine dengan mobilnya.
Dari jarak beberapa meter, Yasmine melihat dan tanda pada mobil hitam dengan satu angka di plat nomornya. Ia segera berakting bak orang buta, dan berpura-pura tak melihat Agam.
"Kontrakan mu disini?" Celetuk Agam tanpa turun dari mobil. Pikirannya sudah berburuk sangka, mengira Yasmine minum-minum, bahkan mungkin open BO. Secara baginya Yasmine mata duitan.
Yasmine berpura-pura menoleh kesana-kemari, mencari sumber suara. "Siapa..? Anda berbicara dengan saya..?"
Agam turun dari mobil dan langsung menghadang langkah Yasmine yang tertatih-tatih. Dengan tatapan tajam, ia memindai tubuh Yasmine dari ujung kaki, hingga pucuk kepala. Penampilannya yang agak menor persis seperti wanita pemandu karaoke.
"Jangan berpura-pura tidak mengenalku! Apa yang kau lakukan disini? Apa LC pekerjaan sampingan mu juga?"
"Agam..?" Lirih Nisha sok polos, dengan raut wajah penuh tanya.
"ch.., kau langsung mengenaliku? Apa matamu pendapat pencerahan karena keluar dari klub?"
"Mulut tajam seperti itu hanya kau yang punya." Gerutu Yasmine.
"Dokter sudah mengatakan untuk menjalani pola hidup sehat. Kenapa kau kesini? Apa pria tadi pelanggan mu?"
"Aku hanya lewat, kontrakan ku di sekitar sini. Dan pria tadi, aku menghentikannya karena uangnya..." Upss.. hampir Yasmine kelepasan. Bagaimana bisa orang buta mengetahui ada uang jatuh?
"Kenapa..? Uangnya kelebihan?" Ledek Agam sambil melontarkan tatapan setengah jijik, dan meledek.
"Anda pikir aku apa?!" Sergah Yasmine membelalak. Ingin sekali ia menjahit mulut Agam sekarang, agar berhenti mencecarnya.
"PSK. Aku melihat mu keluar dari klub ini, dan kau menerima uang dari pria tua itu aisss...! Aku tak percaya akan memiliki anak dari wanita seperti mu."
"Anda salah paham, Dokter Agam..!" Jelas Yasmine dengan wajah geram.
"Ku rasa anda tidak berhak mencampuri urusan pribadiku. Dengan siapa saja aku bertemu, apa saja yang kulakukan, kurasa itu bukan urusan Anda. Dan Anda bilang apa...? PSK..? Memangnya ada pel4cur yang masih peraw4n!" Ketus Yasmine berbalik arah. Ia menyibakkan kasar rambutnya hingga mengenai pipi Agam.
"Apa dia sungguh buta?" Agam menatap heran, seraya mengusap pipinya yang perih karena ulah gadis itu.
"Jangan berkeliaran lagi." Agam menarik ujung rambut Yasmine, lalu menyeretnya untuk masuk ke dalam mobil.
"aahhw..! Anda kurang ajar sekali..! Apa pantas bersikap begini pada orang buta? Hei..! Rambut ku sakit.. aahhw..!" Yasmine tak bisa menghindar, ia hanya mengikuti langkah Agam, kulit kepalanya semakin sakit saat ia melawan.
"Diam lah, atau kepalamu akan botak!" Tukas Agam, melempar Yasmine ke dalam mobil seperti anak kucing.
...**********...
cerai aja
no teras po hlman blkang smbil dlok sawah maak... mo pilih yg mna... hyuu... kumpulin sklian reiders yg lain biar rame... 😁😁😁
biar emak semngat... 💃💃💃😘😘😘