Rumah Tanggaku Hancur Ditangan Sahabatku

Aditia sudah mulia gelisah,bahkan dia tidak pokus lagi untuk membaca buku yang sedang ada di tangannya,dia menatap Amanda yang begitu iba melihat ****** yang ada di hadapannya.

Seharusnya dia tidak perlu takut jika Salsa mengancamnya toh pada kenyataanya Salsa yang sudah menggodanya dan memberikan tubuhnya secara gratis kepadanya,tetapi dia tidak yakin Amanda bisa menerima alasannya jika sampai Salsa menceritakan semuanya.

"Aku tidak mungkin melaporkannya ke polisi amanda,bagaimana pun juga dia tetap papa dari anakku,aku sudah meminta dia untuk menikahi ku,tapi dia tidak mau alasannya dia sudah punya anak dan istri." Ucap Salsa dia sangat pandai mempermainkan perasaan Aditia yang sudah mulai gemetaran dan keringatnya mulai berjatuhan.

"Kamu kenapa mas? Kamu terlihat panik? Tanya Amanda yang menatap suaminya,sedikit pun dia menyimpan curiga kepada suaminya,karena jelas dia tau kalau suaminya itu sangat membenci Salsa.

"T_tidak papa,aku hannya tiba-tiba ingin minum air putih,bisa tidak kamu mengambil air minum untukku?" Aditia sengaja menyuruh Amanda pergi ke dapur dia ingin mengingatkan Salsa kembali.Setelah Amanda pergi kebelakang Aditia menatapnya dengan sangat tajam.

"Sekali saja kamu berani membuka rahasia ini,aku akan melenyapkan mu dari dunia ini,kamu sama sekali tidak berharga di hadapanku." Ucap Aditia,Salsa mengabaikan ucapan Aditia,sebenarnya hatinya begitu sakit mendengar ancaman Aditia.

Amanda memberikan segelas air kepada suaminya,lalu duduk kembali di samping Aditia,entah kenapa perasaan marah,kesal emosi kepada Salsa berubah menjadi perasan iba saat Amanda melihat wajah frustasi Salsa.

"Kenapa kamu tidak menemui istrinya saja,jika kamu hannya diam saja begitu, pria itu nanti malah keenakan tidak mau tanggung jawab,lebih baik kamu temui istrinya dan katakan dengan jujur kepdanya."

"Sayang...Sejak kapan kamu mau mengurusi masalah orang lain sekarang lebih baik kamu tidur,dan kamu,besok pagi kamu harus segera meninggalkan rumah ini." Ucap Aditia lalu beranjak dari tempat duduknya dan menarik pergelangan tangan Amanda lalu pergi meninggalkan Salsa sendirian di ruang tamu.

Sesampainya di dalam kamar,Aditia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang,dia mendapat langit-langit kamarnya,dia bingung bagaimana menyingkirkan Salsa dari hidupnya.

"Mas,kamu kenapa marah kepadaku saat aku membantunya mencari solusi?" Tanya Amanda yang masih membersihan wajahnya di depan cermin.

"Kamu terlalu mengurusi pribadinya,aku tidak menyukai wanita seperti itu,mungkin saja teman mu ini yang menggoda pria itu,lihatlah kalau dia wanita baik-baik mana mungkin dia hamil dengan pria yang sudah punya istri." Ucap Aditia,dia selalu merasa dirinya tidak bersalah,karena memang Salsa sendiri yang sudah menggodanya.

"Entah lah mas,aku juga bingung lebih baik aku tidur saja aku sudah capek,kapan mas datang pelayan baru itu,aku sudah tidak mampu kerja sendiri,mama juga semakin rewel akhir-akhir ini."

"Maafkan aku ya sayang,aku selalu membuatmu pusing,besok aku akan membawa pelayan untuk membantu mu di rumah ini." Ucap Aditia,Karena Tidak ada respon,Aditia membalikka badannya,dia tersenyum saat melihat Amanda yang sudah tidur pulas pada saat dia masih berbicara.

"Dasar bodoh,aku berbicara kepadamu padahal kamu sudah tertidur." Ucap Aditia,dia juga mulai memejamkan matanya,dia tidak ingin pikirannya kemana-mana memikirkan masalahnya dan juga Salsa.

Sementara itu Salsa belum juga bisa memejamkan matanya,padahal Malam sudah semakin larut,dia masih berharap Aditia menemuinya malam ini.

"Apa dia lupa kalau malam ini aku datang kesini karena aku sangat merindukan nya,bisa-bisanya dia mengabaikan kehadiranku,apa dia ingin aku benar-benar memberitahu Amanda kalau janin ini milik suaminya." Ucap Salsa,dia turun dari ranjang lalu mengambil ponselnya yang ada di atas meja rias dan mencari nama Aditia.

Dia menghungi Aditia beberapa kali tapi,pria itu belum juga meresponnya hingga panggilan ke sepuluh terdengar suara serak seorang wanita.

📞 Halo ini dengan siapa?

Salsa tidak menjawab pertanyaan Amanda,dia kesal karena yang mengangkat panggilannya adalah Amanda.

"Siapa sayang,abaikan saja dasar manusia yang tidak ada otaknya menghubungi sudah larut malam."Ucap Aditia dengan nada tinggi dia sengaja mengatakan itu agar Salsa mendengar ucapannya,karena dia sangat yakin yang menghubunginya adalah Salsa.

Salsa langsung mematikan panggilannya saat dia mendengar ucapan Aditia,dia sangat kesal karena Aditia mengabaikannya.

Keesokan paginya,saat Salsa bangun pagi,dia sudah melihat Amanda berpakaian rapi dan cantik.

"Manda kamu mau kemana?"

"Aku mau belanja,perlengkapan dapur sudah habis dan kulkas juga sudah mulai kosong,kamu kalau mau pulang nanti pulang saja ya! aku pergi dulu." Ucap Amanda lalu membawa tas cantiknya dan juga kunci mobilnya,Salsa mengikuti Amanda sampai keluar rumah dan saat itu dia melihat mobil Amanda keluar dari pagar.

Salsa sangat iri dengan kehidupan Amanda,Aditia membelikan dia mobil mewah,dan juga barang-barang mewah di manjakan dan juga sangat di perhatikan sementara dirinya tidak lebih hannya seorang pelacur di mata Aditia.

Saat Salsa Kembali ke dapur untuk sarapan dia sudah melihat mertuanya duduk di kursi makan dia juga sedang menikmati sarapan nasi goreng.

"Kamu kembali lagi ke rumah ini? Kamu kenapa begitu betah di rumah anak menantuku,kalau bukan karena amanda aku sudah mengusir mu dari rumah ini,kamu memang wanita yang tidak tau malu." Ucapnya,Salsa begitu kaget mendengar ucapan mertuanya Amanda.

"Hei orang tua,sebentar lagi aku akan melahirkan cucumu juga,aku hamil anaknya Aditia,makanya aku kembali ke rumah ini,jadi berhenti memaki ku,karena aku dan Amanda posisinya sama saja."

Wanita itu berjuang keras untuk berdiri lalu mengambil segelas air yang ada di depannya dan menyiramnya ke wajah Salsa.

"Kamu jangan sembarangan bicara,aku bisa menuntut mu jika kamu berbohong." Ucapnya,dia mengira kalau Salsa membohonginya atau sedang bercanda kepadanya.

"Aku tidak berbohong wanita tua,untuk apa aku membohongi wanita yang sudah penyakitan sepertimu,aku memang hamil anaknya Aditia_

"Aahhh.....Kepalaku,aahh tanganku,pergi kamu..." Wanita itu jatuh tidak sadarkan diri,dia begitu kaget dengan ucapan Salsa,Salsa terlihat panik dan ketakutan,karena tidak ingin mendapat masalah akhirnya Salsa menyeret mamanya Aditia ke dalam kamarnya dan meninggalkan wanita itu dalam keadaan belum sadarkan diri.

"Aku tidak ingin mendapat masalah,lebih baik semoga dia meluapkan kejadian ini,tapi sepertinya aku lihat dia sedang struk,mungkin setelah sadar dia tidak akan bisa bicara dengan jelas." Ucap Salsa lalu meninggalkan kamar itu dan kembali ke dapur untuk sarapan.

*** Bersambung***