NovelToon NovelToon
Kasih Terlarang Sang Hostess

Kasih Terlarang Sang Hostess

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Nikah Kontrak / Balas Dendam / Playboy
Popularitas:871
Nilai: 5
Nama Author: Wulan_Author

Alma Seravina, seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai Hostess di sebuah klub malam, harus menghadapi pandangan merendahkan dari masyarakat sekitarnya. Pekerjaannya yang unik, yang memerlukan dia untuk bekerja di malam hari, sering kali disalahpahami sebagai pekerjaan yang tidak pantas. Namun, Alma tetap mempertahankan pekerjaannya untuk membesarkan anak satu-satunya. Meskipun pandangan masyarakat membebani dirinya, Alma tidak pernah menyerah sedikitpun apalagi setelah mengetahui kondisi anaknya yang sedang sakit parah.

Di tengah kebingungan, tiba-tiba saja seorang pemuda yang usianya jauh di bawah Alma memasuki kehidupannya untuk balas dendam atas kematian tunangannya yang berkaitan dengannya. Namun, bukannya berhasil membalaskan dendam, Gevan justru malah terjebak nikah dengan Alma.

"Ayo menikah dan tandatangani kontrak ini!"

Alma tersenyum remeh, "Apa kamu bercanda? Aku tidak pantas jadi istri kamu, aku lebih pantas jadi kakak atau Tante kamu!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan_Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Operasi Rose

"Alma, apa benar Rose akan di operasi hari ini?" tanya ibu Julia.

Alma menganggukkan kepalanya dengan wajah tegang. "Iya, Bu. Dokter sudah ada di ruang operasi bersama Rose, tolong doakan Rose agar dia selamat dan cepat pulih Bu," ucap Alma.

"Dari mana kamu dapat uang satu miliar untuk pengobatan, Rose?"

Wajah Alma seketika berubah drastis, pandangannya terhadap ibu kandungnya sendiri berubah datar.

"Apa hanya uang yang ada dipikiran ibu? Apa ibu tidak khawatir dengan keadaan Rose, atau bagaimana rasa sakit yang Rose rasakan nanti?"

Ibu Julia mendelik sambil berdecak, "Apa kamu sudah lupa? Biaya operasi Rose tidaklah sedikit, miliaran Alma, satu miliar!" sentak ibu Julia.

"Lantas mengapa Bu? Bahkan jika lebih dari itu atau nyawa Alma sekali pun Alma sanggup memberikannya pada Rose!"

"Jadi kamu sudah dapat uangnya? Kenapa kamu nggak kasih tahu ibu? Lalu uang yang kamu janjikan kepada ibu juga sudah dapat, kan?"

Hanya uang dan uang yang ada di pikiran ibu Julia, bahkan saat Alma mendapatkan uangnya dia juga harus melapor pada ibu Julia, untuk apa? Bahkan ibu Julia tidak ingin tahu bagaimana Alma bisa mendapatkan uangnya, apa pernah ibu Julia peduli atau sekadar iba pada kondisi anaknya.

Alma menghela nafasnya, "Bu, tolong, Rose ada didalam sana sedang berjuang, Alma mohon ibu jangan membahas uang disini, Alma juga tidak perlu beritahu ibu uang itu sudah ada atau belum, uang itu untuk pengobatan, Rose. Ini juga sangat mendadak," tutur Alma.

Plak!

Satu tamparan keras mendarat di wajah putih Alma.

"Dasar anak kurang ajar, anak tidak tahu diuntung! Sudah beruntung kamu tidak aku usir dari rumahku, Alma! Apa kamu tidak ingat bagaimana selama ini aku ikut andil dalam membesarkan, Rose? Bahkan aku siap dicaci oleh banyak mulut karena aib yang sudah kamu torehkan di wajahku ini! Kamu sudah berjanji akan memberikan uang satu miliar itu pada ibu, apa kamu sudah lupa?" sentak ibu Julia.

Alma meneteskan air matanya mendengar ucapan sang ibu yang semakin hari semakin keterlaluan.

"Bu, sudahlah! malu di lihat banyak orang, ini rumah sakit, Bu," lerai Pak Bayu.

Setelah menenangkan istrinya, Pak bayu beralih melihat keadaan putri sulungnya. "Kamu tidak apa-apa? Tolong maafkan sikap ibu mu ya, Al," ucap Pak Bayu lagi.

"Kenapa malah Bapak yang minta maaf? Harusnya anak kurang ajar itu yang minta maaf pada kita!"

Alma memberanikan diri mendongak melihat wajah sang ibu yang baru saja menamparnya. "Maaf untuk apa, Bu? Apa tidak cukup selama ini ibu sudah memeras Alma habis-habisan dan memanfaatkan Rose untuk kelemahan Alma?"

"Dasar kurang ajar! Berani kamu melotot melawan ibu!"

"Alma sudah capek Bu, tolong berikan Alma ruang untuk bernafas, Rose ada didalam sana, Alma ingin fokus pada operasi Rose," lirih Alma.

"Bu."

Pak Bayu kembali menarik lengan ibu Julia untuk menenangkannya.

Ibu Julia menepis lengan Pak Bayu, "Lepas! Kamu sama anak kamu sama saja, kalian tidak berguna! Kalau kamu nggak bisa buat anak kamu menurut, biar aku saja!" ucap ibu Julia sambil mendorong Pak Bayu.

Pak Bayu hanya menghela nafasnya, semakin dilawan istrinya itu akan semakin menjadi-jadi.

"Alma, Pokoknya ibu mau uang itu, daripada untuk biaya operasi Rose lebih baik uang itu untuk ibu beli rumah!" sentak Ibu Julia sambil menarik lengan Alma dengan kasar.

Alma menoleh tak percaya sambil meneteskan air mata. Ibu kandungnya yang selama ini sudah dia sayangi ternyata tak pernah benar-benar tulus mencintai buah hatinya.

"Ibu!" sentak Pak Bayu sambil melotot tajam. "Nyebut, Bu. Ucapan kamu barusan sangat keterlaluan!" sambungnya.

Wajah ibu Julia semakin menegang, tatapannya saat melihat Alma seperti melihat musuh yang siap dia terkam kapan saja.

"Terus saja Bapak bela anak ini! Lihat, dia bahkan sudah berani melawan aku, Pak!"

"Itu karena ibu sudah keterlaluan! Kenapa ibu belum juga sadar?"

Di tengah keributan yang di sebabkan oleh ibu Julia, akhirnya satu orang perawat dan dua security datang menghampiri Alma dan keluarganya karena dianggap sudah mengganggu ketenangan pasien yang ada di rumah sakit.

"Mohon maaf, kami mendapatkan keluhan dari beberapa pasien dan pengunjung yang ada di rumah sakit ini tentang kebisingan yang kalian lakukan. Mohon untuk tidak berisik atau kalian akan kami keluarkan secara paksa!" ucap security.

Perawat yang datang bersama dua security mendekat ke arah Alma, "Nyonya Alma, bukankah Anda orang tua Nona Rose yang saat ini sedang menjalani operasi?" tanya perawat.

Alma segera menghapus air matanya lalu mengangguk, "Benar, suster. Saya mohon maaf atas keributan yang terjadi disini, saya dan keluarga saya tidak akan berisik lagi, Sus. Tapi, apa ada masalah dengan anak saya, Sus?"

"Bisa Nyonya ikut saya sebentar? Ada dokumen yang harus Nyonya tandatangani di ruang administrasi."

Tanpa menolak Alma langsung menganggukkan kepalanya, "Baik, saya akan kesana sekarang, Sus." sahutnya.

Aisya dan perawat pun berjalan menuju ruang administrasi untuk menandatangani dokumen pelengkap. Setelah sampai, suster langsung memberikan map berwarna biru yang bertuliskan pendonor sum-sum tulang belakang yang ternyata bernama Jonathan Lewis. Sontak Alma menajamkan matanya saat melihat nama Jonathan terpampang di map itu.

"Suster, apa pendonor sum-sum tulang belakang Rose itu bernama Jonathan?" tanya Alma.

Suster menganggukkan kepalanya, "Benar, Nyonya, Tuan Jonathan adalah pendonor sum-sum tulang belakang untuk Nona Rose," sahut perawat yang tak menyangkalnya.

Bagaimana Jonathan bisa mendonorkan sum-sum tulang belakangnya untuk Rose?

"Silakan tandatangan di sini," tunjuk perawat.

Alma langsung menandatangani berkas itu tanpa berpikir panjang. Jika ini adalah suatu kebetulan, lantas kebetulan seperti apa yang sudah Tuhan atur untuk dirinya ini?

"Sudah saya tandatangani, jika boleh saya akan bertemu pendonor setelah dia operasi. Apa boleh?"

"Tentu, Nyonya. Silakan temui pendonor setelah pendonor masuk ke ruang rawat dan dalam keadaan pulih."

Alma mengerti dan langsung pergi menuju ruang operasi lagi.

Baru saja tiba, ibu Julia langsung menghampiri Alma dengan wajah ketus. "Kapan kamu akan beri ibu uang satu miliar, Ibu?" tanya ibu Julia tanpa malu.

Alma menghela nafas panjang, apa tidak bisa ibu Julia memberinya sedikit saja ruang untuk bisa bernafas dengan lega? Sepertinya ibu Julia memang tidak ingin melihat hidup putrinya ini tenang.

"Akan Alma berikan nanti, Bu. Setelah Rose sembuh Alma akan langsung cari uang itu," jawab Alma.

"Tidak mau! Pokoknya uang ibu harus ada dalam waktu satu Minggu! Kamu saja bisa mendapatkan uang untuk pengobatan Rose hanya dalam tiga hari, berarti satu Minggu cukup untuk kamu cari uang itu!"

Pak Bayu menggelengkan kepalanya, "Ibu! Baru saja security datang kesini untuk menegur kita, kamu masih ingin mencari ribut lagi dengan Alma?" sentak Pak Bayu.

Tak ingin membuat kekacauan lagi, akhirnya ibu Julia memilih untuk diam sesaat dan lanjut menekan Alma setelah Rose beres di operasi. Itulah pikiran ibu Julia.

Di saat semua orang sedang dalam keadaan tegang karena operasi Rose yang tak kunjung selesai, tiba-tiba saja Arion datang ke rumah sakit yang berhasil membuat Alma terkejut.

"Selamat malam."

Alma yang sedang berdoa didalam hatinya langsung menoleh dan betapa terkejutnya dia saat melihat sosok Arion yang sudah berdiri dihadapannya.

"Kamu! sedang apa kamu disini?"

1
Xvoid_99
lanjutt🔥
Wolfmoon: Terima kasih untuk supportnya Kak, selalu dukung aku yaa.. jangan lupa beri saran jika ada yang kurang 🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!