NovelToon NovelToon
Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Alya terpaksa menggantikan Putri yang menghilang di hari pernikahan nya dengan putra dari konglomerat keluarga besar Danayaksa. Pebisnis yang di segani di dunia bisnis. Pernikahan yang mengantarkan Alya ke dalam Lika - liku kehidupan sebenarnya. Mulai dari kesepakatan untuk bertahan dalam pernikahan mereka, wanita yang ada di masa lalu suami nya, hingga keluarga Devan yang tidak bisa menerima Alya sebagai istri Devan. Mampukah Alya melewatinya? Dengan besarnya rasa cinta dari Devan yang menguatkan Alya untuk bertahan mengarungi semua rintangan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suapan Pertama

*****

Namun bersama dengan Alya, Dia merasakan perbedaan yang berbanding terbalik. Wanita itu selalu mengatakan, aku bisa ini dan itu,  kamu bisa meninggalkan ku begini dan seolah menolak keras setiap perhatian Devan, Devan jadi merasa tertantang, dan ingin memperlakukan wanita yang mandiri itu dengan sebaik - baik nya agar bisa bergantung pada nya.

Dulu bersama Putri, rasa nya wanita itu tidak pernah memikirkan apa yang membuat dia senang, yang di pikirkan Putri hanya lah kesenangannya sendiri.

Namun dengan Alya, wanita itu, setiap hari, selalu menanyakan apa yang ingin di makan nya, apa yang dia ingin kan? Apa yang bisa dia bantu kerja kan? Selalu mengajak nya mengobrol setelah makan malam. Hingga Devan merasakan hubungan dua arah itu.

Alya pribadi yang menyenangkan, bisa di ajak ngobrol apa pun, kadang Devan meminta pendapatnya juga. Hidup nya terasa lebih menyenangkan dan dia merasa memilih teman diskusi yang bisa menjernihkan pikiran nya, bukan yang selalu menuntut untuk di senangkan tanpa tahu kondisi.

Nyata nya, satu bulan tinggal bersama wanita yang masih enggan terbuka pada nya itu, memberikan banyak pengalaman baru bagi Devan, yang membuat dia semakin enggan melepaskan Alya, wanita yang memberikan kenyamanan yang tidak pernah Devan rasakan saat menjalin hubungan dengan Putri.

Alya Nadhira... Devan rasa dia tidak ingin kehilangan wanita ini.

"Hai, sedang membuat apa?" Tanya Devan yang membuat Alyya terkejut.

"Mas?" Alya sedikit tersentak.

Alya telah selesai menggulung rice paper yang sudah berisi sayur - sayuran dan protein.

Devan menatapnya penuh minat, belum pernah dia melihat Alya membuat itu. Saat Alya memotong gulungan rice paper untuk menjadi dua bagian. Devan bisa melihat jika semua isi nya sayuran.

"Ini salad sayur,Mas. Mau coba?" Alya menawarkan dengan wajah yang senang,  sedang Devan yang tidak terlalu menyukai sayur hanya menggeleng dengan tatapan enggan.

"No, thank you."

"Coba dulu. Ini enak dengan saus wijen sangrai. Coba dulu sekali saja. Ini sehat dan enak." Alya lalu menuangkan saus wijen ke atas nya lalu memberikan pada Devan masih dengan raut senang.

Melihat wajah Alya, membuat pria itu jadi tidak tega, dengan rasa enggan dia tetap memakannya. Langsung menggigitnya dari tangan Alya yang membuat wanita itu terkejut.

Dia tadi berniat memberikan potongan itu kepada Devan, tanpa di duga pria itu justru langsung menggigitnya dari tangan nya, padahal dia tidak berniat menyuapinya. Masih sisa setengah di tangan Alya.

Devan menggigitnya, bibir nya dengan raut yang masih menebak - nebak rasa nya.

"Oh my God! Ini... Enak! Ada telur rebus nya?" Tanya Devan dengan raut terkejut, padahal tadi dia melihat itu hanya sayur - sayuran yang belum matang.

"Iya, ada."

"Ada ayam nya juga? Oh Alya... Ayam nya enak sekali.  Saos wijen nya juga enak. Bagaimana bisa makanan sehat jadi seenak ini?" Tanya Devan.

Devan semakin takjub di buat Alya. Tangan wanita itu yang seperti terlahir ajaib.

Devan kembali memajukan wajah nya dan memakan sisa setengah nya yang masih ada di tangan Alya.

"Atau mungkin terasa lebih enak karena kamu yang menyuapiku?" Tanya Devan mengurung senyum nya saat Alya justru salah tingkah.

"Mas... Itu memang enak. Bukan karena suapanku. Lagian aku tidak berniat menyuapi mu, kok. Sumpah!" Sahut Alya

Alya memberikan tanda peace. Kembali sibuk dengan pikiran nya yang negatif.

"Kamu menyuapi ku juga tidak apa - apa. Aku senang - senang saja." Ucap Devan semakin menggoda Alya.

"Kenapa senang?" Tanya Alya penasaran.

Devan terkekeh dengan pertanyaan Alya. Wanita itu selalu menanyakan pertanyaan - pertanyaan yang tidak perlu mendapatkan jawaban.

"Ya kan di perhatiin istri." Jawab Devan dengan enteng.

"Hah?" Alya mengernyit tidak percaya.

Alya jadi bingung sendiri, namun Devan justru terkekeh dan menepuk bahu wanita itu. Lalu beranjak untuk membuat kopi untuk diri nya, pagi ini dia menginginkan kopi.

"Mas..." Panggil Alya membuat Devan menoleh.

"Iya.." suara Devan begitu lembut, jangan lupakan senyum pria itu.

Hati Alya jadi getar getir melihat nya.

Sebenarnya dia enggan mengatakan ini, namun seperti nya mengajak Devan adalah pilihan yang tepat.

Minggu lalu dia mendapat undangan pernikahan dari teman kuliah yang cukup dekat dengan nya. Dia mendapat undangan dari mempelai wanit anya, dan dia juga tahu jika mempelai pria nya adalah teman dari mantan nya.

Langit. Dia yakin Langit juga pasti datang ke sana. Mantan nya itu, walaupun sudah menikah dengan selingkuhan nya masih terus mengganggu Alya dan mengirim nya pesan - pesan menjengkelkan, hanya saja Alya tidak pernah menceritakan nya pada siapa pun.

"Ada apa, Alya?" Tanya Devan saat melihat Alya justru diam setelah memanggil nya.

"Besok ada acara?" Tanya Alya.

Devan hanya diam. Kemudian Devan mendekat dengan cangkir kopi di tangan nya.

"Bisa temani aku ke resepsi pernikahan temanku besok?" Ajak Alya.

"Tentu, Alya. Kenapa tegang begitu? Kamu bisa meminta aku menemanimu kemana pun." Devan menyentil ringan kening Alya saat melihat wajah wanita itu begitu tegang.

"Thanks, mas." Ucap Alya.

"Anytime." Balas Devan.

Devan lalu duduk di sana, Alya mengemas salad sayur nya ke dalam container dan memasukkannya dalam kulkas.

Wanita itu lanjut ingin membuat sarapan.

"Mas..." Panggil Alya.

"Alya..." Panggil Devan.

Keduanya memanggil bersamaan, membuat mereka terkekeh.

"Kamu dulu." Ucap Devan sambil menyesap kopi nya.

"Mas mau sarapan apa?" Tanya Alya

Devan sebenarnya sudah menduga pertanyaan itu, wanita itu selalu menanyakan apa yang ingin di makan nya.

"Sop ayam dengan sambal tomat dan tempe goreng boleh?" Jawab  Devan karena dia sedang menginginkan itu.

"As your order, sir." Balas Alya dengan senyum nya dan mengambil bahan - bahan di kulkas. Devan tertawa mendengar jawaban Alya.

"Tadi Mas mau tanya apa?" Tanya Alya gantian.

"Besok, Aku mau bawa salad sayur itu ya untuk bekal hari Senin, boleh aku meminta nya?" Tanya Devan balik.

Devan meringis dengan senyum yang manis, seolah ingin menyogok Alya dengan senyum nya agar Alya mau membagi makanannya.

"Sure, mister. That was Made for you." Jawab Alya tersenyum tidak kalah manis dari Devan.

" Ah, sial! Kenapa Alya terlihat manis pagi ini. Apa lagi setiap menyanggupi keinginan ku." Bathin Devan.

"Hari ini mau groceries?" Tanya Devan.

Alya mengangguk.

" Mau jam berapa? Kamu tidak shopping? Aku tidak pernah melihat kamu shopping." Ungkap Devan jujur.

Karena selama sebulan ini setiap weekend wanita itu sibuk dengan laptopnya, Devan pernah bertanya kenapa wanita itu tetap bekerja, ternyata Alya juga mengambil side job sebagai virtual asisten, bukan hanya di weekend, wanita itu kadang mengerjakannya after office hour.

Saat itu Devan pernah mendengar dari luar kamar wanita itu yang sedang meeting jam 10.00 malam.

Saat pagi dia bertanya, Alya mengatakan jika mengerjakan project dari side job yang memang telah dia tekuni sejak setahun terakhir.

Dari sana dia menyadari jika Alya sangat workaholic.

" Groceries saja, mas. Aku tidak ingin membeli apapun." Ucap Alya.

Devan menggangguk paham. Dia juga jadi mengetahui jika wanita itu tidak suka shopping, tidak suka membeli girl things karena lapar mata.

Padahal Devan sudah memberikan  2 ATM untuk wanita itu, 1 ATM untuk kebutuhan rumah tangga mereka dan 1 ATM untuk kebutuhan pribadi wanita itu.

Tapi kemarin saat asisten nya memberikan laporan keuangan nya, transaksi di ATM untuk kebutuhan wanita itu kosong. Tidak ada transaksi apapun.

1
Neng Nosita
menarik,aku suka ceritanya
Neng Nosita
seru juga ya,pertama x bertemu dpernikahan tapi langsung nyambung obrolannya ga jaim² an apalagi judes/jutek secara mereka baru kenal
Neng Nosita
yg bacanya mh bagian mesem mesemnya Thor😁
Neng Nosita
karakter Alya kayaknya orangnya humble,apa adanya...
belum nemu kemistrinya Thor🙏
Neng Nosita
cukup menarik utk terus lanjut baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!