NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17 Fakta

Langkah Alvin yang hendak masuk

ke dalam rumah harus terhenti, ketika

mendengar celoteh adik kecilnya, sedang

memamerkan hal baru yang ia miliki.

Sementara pak Rohman yang

mendengar celotehan sang anak

tersenyum, beliau senang dengan sang

anak yang sudah mulai bercerita. Tanpa

sadar jika Alvin menatapnya dengan

tatapan miris.

"Ibu menjual rosok yang Alvin

kumpulkan?" tanya Alvin langsung pada

sang ibu yang masih tersenyum melihat

tingkah Rafi, tanpa berniat menghiraukan

Alvin.

"Buk?" tanya Alvin membuat Bu Elanor menoleh sambil melotot pada

Alvin.

"Berisik!" Hardik Bu Elanor.

"Ada apa le?" tanya pak Rohman.

"Rosok Alvin hilang pak, padahal

sudah waktunya setor" jawab Alvin.

"Jadi kamu nuduh ibuk yang jual

rosok kamu yang gak seberapa itu?" ujar

Bu Elanor dengan marah

"Jawab Alvin buk, ibuk jual rosok

Alvin?" Tanya Alvin lagi.

"Enggak"ucap Bu Elanor.

"Terus darimana ibuk punya uang

buat belikan Rafi sepatu?" tanya Alvin.

Tuduhan yang hanya berdasarkan

feeling yang Alvin rasakan, tentu saja

membuat pak Rohman sedikit tak percaya.

"Tapi tadi pagi bapak memang kasih

uang lebih ke ibuk le" sahut pak Rohman.

"Dengerin tuk kata bapakmu, Rafi beli

sepatu dari uang yang dikasih bapak. Buat

apa aku jualin rosokmu yang gak seberapa

itu" ujar Bu Elanor yang besar kepala

mendengar belaan pak Rohman.

"Rosok yang gak seberapa itu yang

Alvin kumpulkan setiap harinya buk,

meski gak seberapa tapi bisa jadi pegangan

buat Alvin" tutur Alvin pasrah.

"Ya tapi, aku juga gak tau kemana

hilangnya rosokmu itu!!" ucap Bu Elanor

semakin meninggi.

"Bener bukan ibuk yang jualin rosok

Alvin?" tanya Alvin memastikan.

Membuat pak Rohman mulai merasa

jika Alvin terlalu menuduh.

"Dengerin itu pak! Anak

kesayanganmu itu masih terus

menuduhku" adu Bu Elanor.

"Alvin hanya memastikan buk" ucap

Alvin.

"Sudahlah le, memang bukan ibukmu

yang jual rosok kamu, mungkin ada orang

iseng yang mengambilnya" ujar pak

Rohman mencoba menenangkan Alvin.

"Ya sudah kalau gitu pak" ucap Alvin

pada akhirnya.

Bu Elanor pun tampak menarik sudut

bibirnya, tersenyum aneh seolah sedang

menyembunyikan sesuatu.

Tak ingin semakin kesal, Alvin

memutuskan untuk segera membersihkan

diri di kamar mandi. Dengan tubuh lelah

dan pikiran yang sedang kesal kesalnya,

Alvin memilih untuk segera tidur, tanpa butuh waktu lama. Ia pun sudah terlelap.

Keesokan harinya, usai mengambil

sampah di pagi hari, Alvin pun bersiap,

ingat janjinya dengan Mingyu kemarin,

sebelum jam 8 pagi, ia sudah siap di depan

rumahnya menunggu kedatangan

temannya itu.

"Mau ambil gaji ya? Jangan lupa

bagian ibuk, harus lebih banyak dari

kemarin ya" pinta Bu Elanor tanpa rasa

malu. Namun kemudian berlalu sebelum

mendapatkan jawaban dari Alvin.

Tak lama kemudian, Mingyu pun

datang, dengan motor matic yang juga

biasa dipakai untuk ke sekolah, ia

menjemput Alvin.

Tanpa berbasa-basi, Alvin pun

segera naik ke jok belakang sepeda

Mingyu.

"Yang mana rumahnya vin?" tanya

Mingyu yang memang belum tahu dimana

rumah haji Maliki.

"Itu di depan sana, nanti di ujung

belok kanan" jawab Alvin.

Sesuai arahan Alvin, rumah haji

Maliki pun kini telah tampak dihadapan

mereka.

Haji Maliki yang melihat kedatangan

Alvin pun segera tersenyum, beliau

masuk kedalam rumah yang tak lama

kemudian keluar, dengan membawa

sebuah amplop putih.

"Assalamualaikum bah" sapa Alvin

seraya menyalami haji Maliki, diikuti oleh

Mingyu.

"Waalaikumsalam, ini gajimu bulan

ini yah le, sudah saya potong buat bayar

sepeda juga" ucap haji Maliki langsung pada intinya.

"Baik terimakasih banyak pak" jawab

Alvin penuh rasa syukur.

"Oh ya, karena ini bulan ketiga kamu,

berarti masa percobaan kamu telah selesai,

mulai bulan depan gaji kamu sudah mulai

normal" ujar haji Maliki.

"Alhamdulillah, makasih bah. Kalau

gitu Alvin pamit dulu ya bah, ada perlu

lain soalnya" pamit Alvin kemudian.

"Iyah le, waalaikumsalam" jawab haji

Maliki.

Sebelum Alvin berlalu, tampak

seorang pemulung datang dengan sepeda

motor penuh berisi rosokan. Alvin pun

memicingkan mata memperhatikan isi

dari tempat yang berisi penuh rosokan itu.

Seperti biasa, pemulung terselbut segera meletakkan hasil mulungnya ke

timbangan untuk segera ditimbang.

Alvin yang sejak tadi

memperhatikan pun memilih mendekat.

Tanpa bicara, ia melihat lihat rosok

tersebut.

"Beli rosok ini dimana pak?" tanya

Alvin sopan.

"Ini hasil saya nyari sendiri kok mas"

jawab bapak tersebut.

"Kenapa vin?" tanya Mingyu yang

penasaran dengan sikap temannya.

"Nyari dimana pak?" tanya Alvin.

"Anu mas anu...

Bapak tersebut tampak bingung.

"Jujur saja Ron, kamu dapet darimana

rosokan ini, perasaan baru kemarin kamu

setor. Kok hari ini udah setor lagi sebanyak ini" sahut pak Rohman yang sejak tadi

hanya memperhatikan dari agak jauh.

"Anu bah, ini saya beli dari itu istrinya

pak Rohman itu loh" jawab bapak tersebut

pada akhirnya.

"Itukan ibu kamu le" ucap haji Maliki.

Alvin pun mengangguk.

"Baiklah kalau gitu, terimakasih atas

kejujurannya pak, kalau begitu saya

permisi. Assalamualaikum" ujar Alvin

tak ingin berlama lama menahan emosi

disana.

"Jalan Ming, langsung nyari kosan aja"

ajak Alvin pada Mingyu.

Mingyu pun tak berkomentar banyak,

ia tahu jika temannya itu sedang belum

ingin cerita, sebab jika nanti sudah siap

cerita, Alvin akan menceritakan sendiri tanpa diminta.

Benar saja, gak butuh waktu lama.

Alvin pun menceritakan kejadian

kemarin, mengenai hilangnya rosok yang

telah ia kumpulkan, serta sang bapak yang

tak percaya dengan omongannya.

Membuat Mingyu merasa kasihan,

namun tak berani berkomentar banyak. la

hanya bisa membantu Alvin agar segera

mendapatkan tempat tinggal, agar tak

terus disakiti hatinya.

Beberapa kosan disekitar RW Alvin

pun telah disinggahi, hingga ke kampung

sebelah juga telah mereka lihat, namun tak

ada satupun kosan yang sesuai dengan

budget yang dimiliki Alvin.

Mereka pun memutuskan untuk

beristirahat, sekedar membeli es tebu di

pinggir bantaran sungai pojok kampung Alvin.

Mereka pun membahas mengenai

kosan yang tidak segera ditemukan,

membuat salah satu pelanggan es tebu

menyimak dan mendekati keduanya.

"Kalian cari kosan buat siapa?" tanya

pria tua yang mendekati mereka.

"Buat saya kek, kakek ada saran?"

tanya Alvin.

"Saya ada rumah kosong, tapi kecil.

Sudah lama gak ditempati, kalau kamu

mau bisa saya kontrakkan buat kamu,

terserah mau bayar berapa" ujar pria

tersebut membuat Alvin berbinar.

"Boleh kek, yang mana rumahnya?"

tanya Alvin antusias.

"Itu di ujung gang setapak ini,

belakangnya sungai. Kamu gpp?" tanya kakek tersebut.

"Gpp kek, ayo kita lihat" ajak Alvin

penuh minat.

Sementara Mingyu tampak khawatir,

ia mencoba untuk menghentikan Alvin,

karena tak ingin terjadi hal buruk pada

temannya itu.

Namun Alvin yang sudah ingin

sekali keluar dari tempat tinggalnya kini,

tak menghiraukan. Yang ada dipikirannya

hanyalah segera keluar rumah,

mendapatkan tempat tinggal lain, dengan

harga yang murah.

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!