NovelToon NovelToon
MAWADDAH

MAWADDAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Keluarga
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Jika perselingkuhan, haruskah dibalas dengan perselingkuhan ...

Suami, adalah sandaran seorang istri. tempat makhluk tersebut pulang, berlabuh dan tempat penuh kasih nan bermanja ria juga tempat yang sangat aman.

Namun, semua itu tak Zea dapatkan.

Pernikahannya adalah karena perjodohan dan alasannya ia ingin melupakan cinta pertamanya: Elang. teman kecilnya yang berhasil meluluh lantahkan hatinya, yang ditolak karena sifat manjanya.

Namun pernikahan membuat zea berubah, dari manja menjadi mandiri, setelah suaminya berselingkuh dengan wanita yang ternyata adalah istri dari teman kecilnya.

Haruskah zea membalasnya?
Ataukah ia diam saja, seperti gadis bodoh ...

Novel ini akan membawamu pada kenyataan, dimana seorang wanita bisa berubah, bukan saja karena keadaan tapi juga karena LUKA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arti sebuah kepercayaan.

Selama ini aku tak pernah menuntut sebuah kejujuran pada suamiku, aku pun selalu berusaha yakin dan percaya apa yang dia lakukan diluaran sana adalah semata-mata mencari nafkah untuk keluarga kami.

Tapi hari ini, hatiku dipenuhi dengan banyak keraguan. Cara ia berbicara, cara ia menyikapi masalah rumah tangga, dan juga bagaimana kebohongan-kebohongan itu muncul didepan mataku.

Apa arti seorang istri dimatanya?

Juga, apa arti sebuah kepercayaan baginya?

Pertanyaan itu tercetus begitu saja, tanpa ada jawaban yang menyertainya.

Aku menghela nafas berat, lalu melepaskan pelukan hangat yang kini ku rasakan perbedaannya. Aroma, detakan jantung dan kata-kata halusnya semua sudah menjadi milik wanita lain.

Kutatap wajah suamiku yang diam menundukkan kepalanya, seolah menyembunyikan sesuatu.

"Kenapa diam?" tanyaku menyidik setiap sudut wajahnya walau tak jelas.

"Jadi benar, apa yang dikatakan Elang?" pradugaku, aku merasa bodoh, sangat bodoh.

"Padahal, aku selalu percaya sama kamu, Mas. Sampai detik ini, aku selalu berusaha untuk percaya. Tapi apa? Sepertinya, kepercayaan ku bagimu hanyalah sampah." aku melengkah melewati mas Reza yang menatapku dengan mata lebar.

"Sayang, aku bisa jelaskan. Ini tak seperti yang Elang katakan," ujar mas Reza, suaranya menggema nyaris berteriak.

Aku menulikan telingaku dan terus berjalan untuk masuk kedalam rumahku, rumah pemberian ayahku yang tercatat atas namaku.

"Ah! Elang sialan!" umpat suamiku yang bisa kudengar.

Setelah masuk kedalam kamar, aku menelungkupkan tubuhku diatas ranjang. Kudengar suara mobil terparkir didepan rumah, lalu suara pintu terbuka dan tertutup dengan cukup pelan.

"Sayang," suara mas Reza memanggilku.

Aku diam tak menyahutnya, malahan aku menyembunyikan mukaku pada bantal yang sudah terbasahi oleh tetesan air mataku.

Kupikir hidupku akan bahagia nantinya, jika aku bisa bertahan dan memendam rasa sakit karena sifatnya, nyatanya tidak. Aku semakin sering menangis, Aku pun tak bisa menahan rasa sakitnya lagi.

Tok tok tok

"Sayang, kamu didalam?" panggil suamiku.

Ia mengetuk lagi sambil memutar knop pintunya, kian lama kian tinggi ia memanggilku. Karena aku ingin sendiri, jadi aku mengurung diri dengan mengunci kamarku.

"Sayang, aku minta maaf. Itu semua keinginan Alana, uang nya akan kami gunakan untuk perawatan Alea. Sayang, kamu dengar, kan. Kamu gak mungkin sudah tidur," papar Mas Reza, kudengar suaranya melunak.

"Sayang, aku tahu aku salah. Aku benar-benar minta maaf, kamu maafin aku, kan. Kamu gak akan meminta ceraikan? Sayang." lanjutnya membujuk dan merayuku.

Tok tok tok

Lagi ia mengetuk pintu, tapi lebih pelan.

Aku pikir-pikir lagi, soal apa yang suamiku katakan. Permintaan Alana, rasanya tak mungkin karena wanita itu anak orang kaya juga. Walau tak sekaya Elang, hidupnya selalu lebih dari cukup malah glamor.

Aku mengabaikannya, membiarkannya berceloteh terus sampai lelah sendiri. Aku tak peduli lagi pada lelaki yang suka berbohong, aku terlelap oleh gelapnya hari karena lelahnya aku bekerja, kini mataku terpejam sendiri dalam sunyi dan hati sepi.

...............

Malam harinya ...

Kian malam kian larut, angin diluar sana begitu menghembus dengan kencang. Mereka seakan membujukku untuk bangun, dinginnya kamar ini selalu aku rasakan dan aku abaikan pula. Perubahan hidupku memaksaku untuk berdiri sendiri dan selalu kuat, walau aku sudah lelah namun ada malaikat yang menjadi penyemangatku.

Suara mas Reza tak lagi kudengar, aku turun dari ranjangku menyalakan lampu kamar lalu keluar. Suasana rumah yang kosong bagaikan halaman tanpa tulisan, senyap dan juga hambar.

Namun, walaupun aku belum tahu kenyataannya tetap inilah yang kurasakan. Aku punya suami tapi rasanya seperti janda, ketika suamiku pulang hanya omelan yang keluar dari mulutnya.

Tak ada rasa dan kata cinta lagi yang seperti biasa meluluhkan hatiku, semuanya seperti es. Hambar dan dingin.

Aku lihat ke ruang dapur, disana peralatan masak dan alat makan sudah bersih dan rapi. Aku yakin mas Reza yang melakukannya, tapi dimana lelaki itu?

Aku lihat meja makan, yang ternyata sudah ada yang menghidangkan makan malam. Melihat semua ini membuatku percuma, andai aku tak tahu apapun soal perselingkuhannya, apa sifat dan sikapnya akan seperti ini?

"Akhirnya, kamu keluar dari kamarmu juga," suara Mas Reza menghampiriku.

Ia menguap sambil menggaruk kepalanya, ia juga masih memakai kemeja tadi sore.

"Kamu belum mandi?" tanyaku.

"Bagaimana aku mau mandi, kamarnya kamu kunci," jawab suamiku.

"Kalau begitu mandi saja sekarang, biar aku yang tidur dikamar Arsya." aku melengos pergi meninggalkannya, namun Mas Reza menarik tanganku.

"Bisakah kita tidur bareng saja," ujar suamiku.

"Aku gak mau!" jawabku sembari melepaskan tanganku, lalu melanjutkan langkahku menuju dapur.

"Kamu tahu, istri tidak boleh menolak ajakan suami. Itulah yang menjadi salah satu alasan suami mudah selingkuh, istri tak pernah bisa melayani dan memuaskan suaminya dengan baik," gerutu mas Reza.

Langkahku terhenti, mendengar ucapan suamiku aku merasa tak dihargai sama sekali. Apa semudah itu suami selingkuh tanpa memikirkan alasan istrinya menolak untuk berhubungan badan?

Kenapa mereka, para suami selalu membawa nama agama atas penolakan yang ia rasakan?

Tapi, mereka tak ingin memahami alasan penolakannya.

Benar-benar egois.

"Lantas bagi seorang suami, istri adalah pelacur, iya? Ada alasan seorang istri menolak suminya salah satunya karena ... Istri tak suka berbagi suami dengan wanita lain, bahkan waktu pun ia tidak rela," ujarku membungkamnya.

"Mending kamu periksa diri, jangan sampai ada penyakit menular!" ujarku, membuatnya melirik padaku. Tapi aku abaikan.

Aku lihat ada makanan dimeja, aku yakin itu masakan suamiku. Jika kemarin aku merindukannya, tapi sekarang semuanya terasa enek.

pikiranku melayang, bagaimana suamiku juga menghidangkan makan malam yang sama dengan wanita itu. Ada rasa marah yang menggerogoti dada, kupikir hanya aku yang mendapatkan perhatiannya, ternyata tidak, tapi aku malah mudah baper.

Miris.

"Kenapa cuma dilihat? Makan saja," ujarnya bertanya sekaligus menawarkan apa yang ia masak.

"Aku tak suka makanan yang sama dengan wanita lain," tolakku dengan tegas.

Aku memilih memasak mie instan dari pada makanan tersebut, itu lebih baik dari pada disama ratakan dengan wanita lain, padahal aku adalah istri sahnya.

............

Esok harinya ...

Mas Reza berusaha mengantarkan aku ke tempat kerjaku, aku turun dari mobilnya disaat itu pula beberapa yang melihatku mulai berbisik-bisik.

Aku lelah, aku abaikan dan aku lanjut saja bekerja tanpa memikirkan ghibahan orang. Namun, mas Reza mungkin akan salah paham.

"Gila, cewek matre lewat," ujar seorang wanita padaku.

"Disayang bos, masih nyosor ke lain pria." ujar temannya.

Aku lihat wajah mereka yang sinis dan penuh ke-iri dengkian, tapi mereka tak tahu pria seperti apa yang mengantarku ke kantor. Kesalnya, mereka malah ikut melirik lelaki yang masih berstatus suamiku.

Aku berjalan menuju lift, ternyata sudah ada Elang disana yang hendak naik lift juga.

Lelaki itu diam, ia dingin walau tahu aku baru datang. Kami tak berbicara apapun, para karyawan memandang kami dengan sensasi panas ala percintaan didunia perkantoran.

Ini membuatku menggelengkan kepalaku sendiri. Namun, Elang memang selalu betindak diluar nalarku.

"Kami memang pacaran, hanya saja kami sedang bertengkar," ujar Ceo perusahaan ini.

Tentu semua pegawai disana melebarkan mata dan menajamkan telinganya.

Sementara aku, hanya menganga menoleh padanya. Diam tanpa kata.

"Apa kau bilang?" suara mas Reza terdengar olehku.

1
vj'z tri
semangat sayang tunjukan pesona istri sah jangan kalah sama ani ani 🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳🤩🤩🤩🤩
Arga Putri Kediri
keren elang
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 puassssss
vj'z tri
langsung promosi cuy 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
aduhhhh senyum nya itu loh yang bikin anak orang tambah deg deg ser 🫣🫣🫣🤣🤣
vj'z tri
tak kenal maka tak sayang 🤭🤭🤭
vj'z tri
segini mah kurang kenyang aku Thor tambah lah 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
pembukaan kok langsung bikin emosi meluap 😤😤😤😤
vj'z tri
jangan bosan bertemu akoh lagi 🤭🤭🤭🤭
🌀 SãñõõR 💞: pengen ketemu kamu lagi loh 😅
total 1 replies
vj'z tri
aku mundur Alon Alon Mergo sadar aku sopooo🥺🥺🥺
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘIncha ᴳᴿ🐅❤️⃟Wᵃf
lagi donk
vj'z tri
aku disini hadir kembaliiiii 🤗🤗🤗🤗🤗
mamah fitri
pengen tak tonjok laki modelan gitu.. udah ngasi duit 1jt doang tiap bulan dan istri tidak bekerja padahal suami mampu.. uang receh juga ditanyain mana?

kenapa harus pelit sih ma istri..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!