NovelToon NovelToon
Di Balik Tawa Ibu Mertua

Di Balik Tawa Ibu Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Cinta Lansia
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: Uul Dheaven

Arumi tidak menyangka. Jika tawa Ibu mertua nya selama ini, hanya lah untuk menutupi lu-ka yang ada di dalam diri nya. Ibu mertua yang begitu baik, ternyata selama ini hidup tersik-sa di rumah nya. Beliau bukan hanya di sik-sa oleh kakak ipar nya Arumi. Tapi juga Abang ipar nya. Mereka berdua, benar-benar manusia yang tak punya hati.

Sanggup kah Ibu mertua nya Arumi bertahan dengan kelakuan anak dan menantunya? Atau, apakah Arumi bisa membawa Ibu mertuanya pergi dari neraka itu?

Ayo temukan jawaban nya langsung! Baca nya jangan lompat-lompat, ya. Biar author semangat nulis nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Bu Aminah dan Arumi pulang ke rumah. Tubuh mereka sungguh lelah. Padahal jarak antar rumah dan tempat acara tidak lah jauh.

Hanya saja, karena kejadian tadi, energi mereka benar-benar terkuras habis. Mereka pun langsung masuk ke dalam kamar saat tiba di rumah.

Keadaan rumah saat itu sedang sepi. Entah kemana pergi nya kedua pasangan suami istri yang sering berbuat onar itu.

Arumi dan Bu Aminah tidak ingin pusing-pusing memikirkan mereka. Biar lah mereka berbuat sesuka hati, asalkan tidak merugikan mereka.

"Bu, apa Ibu masih lapar?" Tanya Arumi pada mertua nya. Arumi berpikir jika Aminah tadi tidak leluasa makan karena terus di hina.

"Ibu masih kenyang. Tenang saja, nak. Nanti kalau Ibu lapar, Ibu bisa kok masak sendiri."

"Ibu yakin? Tadi Rumi lihat, Ibu tidak leluasa makan nya di sana."

"Tak apa. Ibu mau istirahat saja. Nanti kalau ada apa-apa, Ibu kabari kamu, ya."

"Oke deh. Kalau begitu, Rumi ganti baju dulu."

Arumi pun bergegas masuk ke dalam kamar nya. Tak ada yang aneh pada kamar nya itu. Namun, ada sesuatu yang aneh saat ia membuka lemari pakaiannya.

Letak pakaian nya, tidak serapi sebelum nya. Arumi hafal sekali dengan letak dan tata cara merapikan pakaian yang benar di dalam lemari.

"Siapa kira-kira yang sudah berani menyentuh barang-barang ku?" Ucap Arumi pada diri nya sendiri.

Arumi pun mencoba melihat kamera CCTV yang selama ini ia letakkan di setiap sudut rumah Ibu mertuanya.

Di dalam video itu, ia langsung tahu siapa yang akan menjadi tersangka nya..Arumi ingin sekali mengatakan hal itu pada Ibu mertua nya. Namun, Arumi merasa kasihan jika Ibu mertua nya terus saja mendapatkan hal yang tidak terduga seperti itu.

Arumi takut, jika Ibu mertua nya malah terkejut saat tahu tentang anak nya yang seperti itu.

Arumi pun langsung menyimpan video itu dengan baik. Ia akan lihat dulu, apa yang akan terjadi untuk beberapa hari belakangan ini.

Arumi melihat, jika Istri dari Abang ipar nya itu, terus saja mengambil barang-barang penting milik Arumi.

Dengan bukti yang ada di tangan nya, Arumi bisa dengan mudah memasukkan mereka bertiga ke dalam penjara.

Ya Abang Ipar nya itu mengajak anak dan Istri nya, untuk menjarah barang-barang yang ada di kamar Arumi. Untung saja Arumi meletakkan kamera tersembunyi di kamar nya itu.

"Arumi,,Arumi,,"

Terdengar suara Bu Aminah berteriak dari luar kamar. Arumi pun membuka pintu kamar nya dan melihat.

"Bu, ada apa?"

"Arumi, kamar Ibu berantakan. Seperti nya ada maling yang masuk ke rumah kita."

"Benarkah? Ayo kita lihat? Soal nya, kamar Arumi juga, Bu. Mereka mengambil banyak barang di kamar Arumi."

"Mereka? Dari mana kamu tahu jika mereka lebih dari satu?"

Arumi hanya menggaruk kepala nya yang tak gatal. Ia malah mengatakan hal itu secara terang-terangan.

"Eh, Arumi melihat dari jejak kaki nya, Bu. Ada yang besar dan ada juga tapak kaki anak yang tertinggal."

"Tapak kaki anak? Apa anak-anak juga masuk ke dalam kamar mu?"

"Eh, tidak Bu. Ayo kita lihat ke kamar Ibu kalau begitu. Siapa yang kira-kira berani mengobrak-abrik kamar Ibu."

Bu Aminah dan Arumi pun langsung keluar, dan menuju ke arah kamar yang letak nya di belakang.

Setelah Arumi masuk dan melihat keadaan kamar tersebut, Arumi berpura-pura terkejut.

"Bu, apa yang terjadi dengan kamar Ibu? Mengapa sangat berantakan? Apa Ibu tidak melihat, apa saja barang-barang yang hilang?"

"Oh ya. Kamu benar Arumi. Ibu terlalu panik. Jadi nya Ibu langsung mencari kamu, Nak."

"Kalau begitu, Arumi akan bantu Ibu mencari tahu."

Arumi mulai mencari hal apa yang telah di ambil oleh pelaku. Arumi sudah tahu, tapi ia tidak akan jujur untuk saat ini.

Arumi tahu, jika Bu Aminah pasti akan memaafkan anak nya itu jika beliau tahu. Jadi, Arumi akan membiarkan mertua nya itu merasakan hal yang membuat nya kesal terlebih dahulu.

"Bu, dimana surat kepemilikan rumah ini? Mengapa tidak ada di dalam lemari ini? Apa Rumi yang salah dalam mencari nya?"

"Yang benar, Nak?"

"Iya, Bu. Coba saja Ibu cari. Mungkin Arumi yang silap."

Bu Aminah langsung mencari dimana surat kepemilikan rumah milik nya itu. Wajah beliau langsung pucat. Bu Aminah ketakutan setengah mati.

"Rumi, kemana surat rumah ini?" Ucap Bu Aminah dengan suara yang bergetar.

"Pasti di ambil oleh seseorang."

"Tapi, siapa yang mau mengambil surat rumah Ibu?"

"Bu, rumah ini saat kita masuk masih terkunci. Itu berarti, pelaku nya adalah seseorang yang ada di rumah ini. Tidak mungkin kan, pelaku pencurian, malah mengunci kembali rumah yang telah menjadi target nya?"

"Kamu benar. Tapi, siapa yang tega?"

"Bu, selama ini. Siapa yang tega melakukan hal itu pada Ibu?"

"Kamu menuduh Abang Ipar mu? Tapi, Dika tidak mungkin melakukan nya."

"Lalu siapa lagi, Bu? Arumi kan tidak mungkin. Rumi sejak tadi ada bersama Ibu."

"Tapi Rumi. Ibu masih tidak menyangka. Dan..."

"Bu, semua nya terserah pada Ibu. Jika Ibu merasa Banh Dika tidak mengambil nya, ya Rumi tidak bisa mengatakan apapun."

Bu Aminah terdiam. Masih dengan wajah yang memucat. Beliau benar-benar marah, kesal, dan semua nya bercampur menjadi satu."

"Rumi, lupakan saja kejadian hari ini. Ibu yakin Dika pasti tidak akan tega pada Ibu kandungnya sendiri."

Arumi menghembus kan nafas nya dengan kasar. Ia sudah yakin jika Bu Aminah sampai kapan pun pasti tidak akan mengalahkan anak nya itu.

Arumi tidak menjawab. Ia juga kesal karena Bu Aminah tidak tegas. Arumi langsung keluar dari dalam kamar itu dan masuk ke dalam kamar nya sendiri.

Tidak lama kemudian, terdengar suara Dika dan juga Ayu yang baru saja pulang. Bahkan suara Doni memenuhi rumah itu.

Arumi diam saja dan tidak mengatakan apapun. Arumi diam dan hanya mendengar apa yang saat itu mereka katakan.

"Terima kasih suami ku. Emas yang kamu belikan untuk ku benar-benar besar kali ini. Lain kali, kamu terima saja bekerja dengan Tuan tanah itu. Supaya kehidupan kita bisa senang."

"Apapun itu. Aku pasti akan melakukan semuanya untuk mu, sayang ku."

Arumi benar-benar muak. Keluarga Abang ipar nya itu benar-benar parasit yang ke-jam. Arumi pun menghidupkan musik di ponsel nya dan mulai memejamkan mata nya.

Hingga satu pesan masuk ke ponsel nya saat itu.

"Bu Arumi, Mereka ingin berdamai."

"Jika begitu, suruh saja mereka memberikan uang damai nya pada mu. Aku tidak ingin lagi ke kantor polisi."

"Baik, Bu Arumi."

Arumi pun bisa bernafas lega. Satu masalah kini sudah teratasi.

*****

Dua bulan kemudian, di sore hari yang mendung. Arumi sedang menyirami bunga-bunga dan tanaman yang sudah beberapa Minggu ini ia rawat.

Sebuah mobil berhenti di depan rumah. Beberapa Pria berbadan besar turun dari sebuah mobil.

"Apakah ini rumah Bu Aminah?"

"Betul. Kalian siapa dan ada keperluan apa mencari Ibu mertua saya?"

"Saya mencari Bu Aminah karena sudah beberapa hari kami mencari Dika. Dia tidak melunasi hutang nya bulan lalu."

"Itu bukan urusan ku. Sebentar, aku panggil mertua ku dulu."

Arumi pun memanggil Aminah dan juga membantu nya untuk berjalan.

"Ada apa kalian mencari saya?"

"Bu Aminah. Dika sudah menggadaikan rumah ini pada kami. Jika dalam waktu beberapa hari kalian tidak melunasi hutang nya, maka rumah ini akan kami sita."

"Apa? Di sita? kalian tidak bisa seenaknya seperti itu."

"Seenaknya bagaimana? Bu Aminah, jangan anda pikir anda orang tua, kami tidak berani pada anda."

"Hey, selow dong! Nggak usah dorong-dorong." Ucap Arumi.

"Maka dari itu, kalian silahkan pilih. Mau bayar hutang Dika, atau pergi dari rumah ini?"

Aminah lagi-lagi bergetar. Mata nya mengembun. Ia menahan tangis nya dan tak tahu harus berbuat apa.

"Arumi, Ibu harus apa?"

"Ya mau bagaimana? Uang kita tidak cukup. Terpaksa kita pergi dari rumah ini."

"Tapi,"

"Bu, Arumi tidak mau di pukul sama mereka. Ibu mau bilang apa nanti sama Bang Romi kalau Arumi terluka."

"Jadi, kita harus pergi dari sini?"

"Tentu saja. Tidak ada pilihan lain."

"Tapi, kita harus kemana, Arumi?"

"Entah lah, Bu. Mungkin kita akan tidur di mesjid atau kolong jembatan."

Lagi, Arumi tidak ingin membantu. Sudah cukup ia menahan semua nya. Ia biarkan Ibu mertua nya merasakan rasa sakit itu.

Jika tidak begitu, sampai kapan pun, Bu Aminah tetap akan membiarkan anak nya itu. Jadi, Arumi akan diam saja untuk saat ini.

1
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Ya bener lah pasti si doni itu bukan anakmu.. Nah yg ngintai pasti suruhan na adik iparna
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Berdoa saja kau dika
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahhh bener tuhhh jgn hnya mau di tipu lagi
kaila
lanjut
Heny
Anak durhaka
Suwardi Sumantri
cerita nya menarik
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
mungkin maaf itu ada tp lihat dlu perubahannya klo hny memaafkan fan kelakuan masih sama aja ya percuma
kaila
lanjut
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ehhh dasar iblis berhati iblis ya
mau ku getok 🔨
biar encer lgi tuh otak apa ya bikin esmosi aja
tp q rasa kek gitu juga krn bu aminah sllu membela kali jd kyk gtu juga 🤔
wis lah sakarep mu dik
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Eeh dasar, nah gitu tuh jadina klo ortu yg ga bisa tegas sama anak, ampe tue ya begitu aja kelakuanna
Ayesha Almira
dika kpla nya hrs d getok,g sdr2...dh Sush msh tinggi omngnya
kaila
lanjut
ocii' cioo
kalo ada yg pny hajatan kyk gt d jamin g bakal ada yg dtg takut d permaluka, kyk yg viral itu d fb kasian kan
ocii' cioo
dika sm istri hrs d putar d mesin cuci biar otaknya bersih, pola fikirnya jg waras
ocii' cioo
ortunya gagal mendidik anaknya, kasan nnk nya, dika g bener mendidik istri, iatrinya jg g tau diri bikin emosi
Sunarti Ii
ayo Thor bersambungnya
neng ade
hadir thor.. baru baca bab 1 aja bikin nyesek atas kelakuan anak dan menantunya ..
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
/Joyful//Facepalm/ tuman
kaila
lanjut
💝F&N💝
thor jangan lama lama up nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!