Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tujuh belas
"yah... Ayah tolongin rere, rere ngga mau dipenjara 3 tahun.. Tolong bebasin rere yah..." ucap rere saat ayahnya mengunjungi anaknya yang dipenjara
"maaf nak, ayah ngga bisa, kamu tau sendiri bagaimana keuangan kita kan" ujar sang ayah saat menjenguk rere di penjar
"coba ayah ke rumah bianca yah, barang kali mereka bisa cabut tuntutan mereka sama rere, bagaimana pun juga rere pernah jadi teman bianca" rayu rere
"maaf re, ayah pernah datang ke rumah sakit beberapa kali. Walau ngga ketemu dan ngobrol ayah tau kalau keluarga nya ngga akan mau maafin kalian. Bianca anak satu-satunya mereka. Saat kecelakaan bianca sempat koma selama 2 hari. sebelah kaki dan tangannya patah dan harus di gips. Ayah juga denger kalau bianca izin untuk kuliah online karena kesehatannya. dengar keadaannya seperti itu masih mau kah mereka cabut tuntutan mereka..?" tanya ayah rere setelah menceritakan keadaan bianca
Rere hanya bisa menangis, menangisi nasibnya. Ia termakan hasutan denis karena kesal bianca tidak mau membantu mereka soal pekerjaan.
"sudah lah, jalani hukuman kamu, pikirkan kesalahan kamu jangan sampai mengulanginya. Kalau ada kesempatan bertemu dengan keluarga atau langsung dengan bianca ayah minta kamu minta maaf. Mungkin, dengan kamu bersikap baik selama dipenjara bisa mengurangi masa tahanan kamu"
Rere tak menjawab apa yang ayahnya bicara. Ia benar-benar menyesal saat ini.namun penyesalan yang sangat terlambat
Rere yang sekarang sedang menangis berbanding terbalik dengan keadaan denis. Ia memaki kakaknya yang tak bisa membebaskannya dari hukuman penjara
"kakak gimana sih, gw kan udah bilang supaya bikin gw lolos dari hukuman ini" teriak denis pada sang kakak
"lo yang gila den, udah jelas muka lo ada di CCTV, dan lebih parah lagi lo di tahan sama orang-orang di TKP karena mau melarikan diri. Lo kira gampang bikin lo lolos dari hukuman dengan bukti dan saksi yang udah jelas..?"sang kakak pun ikut berteriak tak terima
"ya kan lo bisa bayar orang buat rusak bukti, atau nyuap saksi" kesal denis
"lo kira gampang nyuap orang banyak di TKP lo pikir itu ngga pake duit..? Mikir...? Keuangan kita aja lagi ngga bagus apalagi lo yang maksa masuk kuliah padahal kita ngga sanggup. Malah sekarang lo masuk penjara. Bikin nambah perkara aja lo." sesal sang kakak mengingat sang adik yang terlalu egois
"terus gw harus gimana 7 tahun itu lama loh kak... Lo tega ninggalin gw disini..?" denis mulai merendahkan suaranya
"gw harus tega den.. Gw ngga bisa bantu lo. Mulai sekarang lo yang harus nolong diri lo sendiri. Gw mau fokus nyari kerja buat kasih makan mama. Gw harap lo sadar kalo lo udah ngelakuin kejahatan."
setelah itu kakak nya denis pun pergi dari penjara. Ia harus terus bekerja untuk ibunya yang sudah tua.
"Hah... Gw harap lo sadar den" ucap kakak saat berada di luar lapas dan menatap pagar lapas yang memisahkan kehidupannya juga sang adik.
***
"Bi... Kira-kira kapan kamu bisa kuliah lagi..?" tanya gisell saat melakukan vcall dengan sahabatnya itu
"ngga tau sell, kenapa bosen ya sendirian..? Apa takut aku ganggu kamu sama si dion..?" ledek bianca
"ih.. Kamu mah, dion itu deketin aku cuma kepengen minta contekan bi, kalo ada kamu kan bisa buat alasan aku buat jauh dari dia"
"ow.. Kirain, selama bian ngga ngampus kalian jadian hehe" ledek bianca
"sembarangan. Gini-gini selera aku tinggi bi, paling ngga ya kaya kak angga lah"
"emang kenapa harus kaya kak angga..?" tanya bianca penasaran
"kak angga itu sayang keluarga bi, pekerja keras dan royal banget kalo sama orang yang dia sayang"
"ow... Pasti kak angga juga udah punya cewe kan" bianca mulai penasaran
"hah... Tadinya aku mau jodohin kak angga sama kamu, eh kamu udah punya cowo, terus kamu pasti kaget kalo aku bilang kak angga sebenernya suka sama kamu..." ucap gisell
"hah.. Tau dari mana.?" bianca yang penasaran akhirnya bertanya
"waktu kamu keluar dari rumah sakit kak angga bilang Sendiri koq kalo kak angga suka sama kamu" ucap bianca jujur
"hahaha... Bisa-bisa an kamu aja kali itu..."
"tapi bi... Eh.. Eh tunggu kamu diem ya, kita liat adegan menarik dulu" ucap gisell yang setelahnya menekan tombol agar kameranya berubah menjadi kamera belakang.
Bianca melihat anggasta yang baru pulang, dengan wajah lelahnya
"kak baru pulang..?" tanya gisell. Angga yang melihat sang adik sedang duduk santai pun menghampiri dan duduk di depannya
"iya dek cape banget nih kakak..." ujar angga sambil merebahkan kepalanya
"mandi sana kak biar seger. Lagian kakak bukannya cari pacar biar bikin semangat malah betah banget ngejomblo"
"sembarangan kakak udah punya pacar tau... Tapi dia lagi sakit jadi kakak ngga bisa ketemu dia dulu. Mangkanya kakak lemes gini" keluh angga yang ingat bianca belum bisa dia temui dengan bebas
"hah.. Yang bener... Cakep mana sama bianca temen gisell, katanya kakak suka sama bianca"
"11 12 sama bianca.. Tapi kayanya cakepan pacar kakak dari temen kamu"
"penasaran, yang selevel bianca ada yang lebih cantik lagi..? Kenalin dong kak.." rayu gisell
"nanti ya kalo dia udah siap, kakak bakalan kenalin sama kamu, udah ah.. Kakak mau mandi dulu cape banget"
Anggasta pun berjalan menuju kamarnya.
"bi..." ujar gisell saat membalikan kameranya kembali
"kenapa..?" tanya bianca bingung
"maaf ya... Kak angga pasti cuma asal ngomong"
"hah.. Emang kenapa sama omongannya kak angga.? Kayanya ngga ada yang salah"
"pokoknya kamu ngga usah dengerin apa kata kak angga barusan.."
"hehe.. iya.. Iya... BTW sell udah dulu ya, ini ada telpon masuk"
"oh iya, cepet sembuh ya bi, biar bisa nongkrong bareng lagi"
Setelah itu bianca pun mematikan vcall nya dan berganti menerima vcall dari pacarnya.
"loh katanya mau mandi, koq ngga jadi..?" tanya bianca reflek saat melihat angga masih memakai setelan kantornya
"hah.. Emang kakak ada bilang mau mandi..?: tanya angga bingung karena hari ini ia baru bicara dengan bianca
"iya tadi kakak bilang dibawah mau mandi, lah ini malah langsung nelpon bian"
"loh.. Koq kamu tau sayang.. Jangan-jangan kamu lagi sama gisell ya"
"engga kak.. Tadi bian lagi ngobrol sama gisell eh gisell malah ngasih liat kakak yang baru balik kerja. Cape banget kayanya pacarnya bian"
Anggasta terdiam sesaat memandang wajah cantik di ponselnya, yang sementara ini tak bisa ia lihat secara langsung.
"kak.. Sinyalnya ngelag ya..? Koq berenti gini.. Kak..?" ucap bian yang mengira ada masalah pada sinyal nya
"kakak lagi mandangin ibu dari anak-anak kakak nanti yang, cantik banget padahal ngga make up"
"lah... Kirain ngelag sinyal ternyata otaknya yang ngelag, bisa ngegombal juga ternyata" ujar bianca sambil terkekeh...
"kamu kangen kakak ngga si yang.? Kayanya kamu cuek banget kita ngga bisa ketemu" ujar angga sambil menampilkan wajah sedihnya
"maaf ya kak, maaf kalo sifat bian cuek kaya gini. Tapi bian ya kaya gini ngga terlalu bisa ngungkapin apa yang bian rasa tapi kakak sama sekali ngga boleh ragu kalo bian juga sayang banget sama kakak, bian juga kangen sama kakak"
"beneran..?" tanya anggasta memastikan
"iya.. Mungkin karena dulu bian terlalu sakit hati sama cowo karena terlalu juga nunjukin sayang bian jadi malah dimanfaatkan"
"iya yang, kakak percaya sama kamu. BTW weekend ini papi kamu ngundang kakak kerumah loh.. Hehe..."
"haah. Dalam rangka apa..?" tanya bian penasaran...
"ada deh... Nanti kamu juga tau yang... Kamu mau dibawain apa..?"
"mau cake tiramisu yang di deket kantor kakak donk."
"ok.. Nanti kakak bawain ya... Ada lagi..?"
"ngga itu aja, yang pasti sama raga kakak yang sehat."
"ok cintaku... BTW kakak mandi dulu ya, udah lengket banget badan kakak baru pulang."
"iya, lanjut makan ya nanti biar ngga kurus"
btw tor, td q bc nya angsata 😭